loading...

Kamus Online | Definisi Istilah Kesastraan

Artikel Terbaru:
loading...
A
Alur : rangkaian peristiwa yang terjalin secara sebab akibat dari awal sampai akhir menuju klimaks cerita atau sebaliknya.


Alur antiklimaks : alur cerita yang dimulai dari: peristiwa klimaks atau peristiwa yang menonjol ke peristiwa yang biasa-biasa saja.


Alur flashback : alur sorot balik, pengarang mendahulukan akhir cerita sebagai pembuka kemudian menuju awal cerita.


Alur klimaks : alur yg dimulai dari suatu peristiwa biasa-biasa menuju peristiwa yang memuncak.


Alur maju : alur yang susunan peristiwanya berjalan teratur dari awal hingga akhir cerita.


Alur mundur : lihat alur flashback


Alusio : majas perbandingan yg menggunakan ungkapan atau istilah yg lazim digunakan orang. Misalnya: Paris van Java (kota Bandung).


Amanat : pesan atau gagasan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembacanya yg dituangkan dalam karyanya.


Anekdot: Cerita singkat yg menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya menegenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan pada kejadian yang sebenarnya.


Angkatan ’20 : suatu angkatan yang muncul tahun 1920-an, disebut juga Angkatan Balai Pustaka atau Angkatan Siti Nurbaya.


Angkatan ’30 : suatu angkatan yg muncul dalam tahun 1920-an, disebut juga Angkatan Pujangga Baru, yaitu nama angkatan yg diambil berdasarkan majalah Pujangga Baru yg terbit pada masa itu.


Angkatan ’45 : suatu angkatan yg lahir pada tahun 1945-an, disebut jyga Angkatan Chairil Anwar, yaitu pelopor Angkatan ’45. Selain itu, angkatan ini disebut juga Angkatan Pembebasan dan Angkatan Modern, serta Angkatan Gelanggang.


Angkatan ’66: angkatan yg lahir pada tahun 1966-an, dikukhkan oleh H.B.Jassin tahun 1966. Ajib Rosadi menamakan angkatan ini dengan istilah Angkatan Terbaru. Rendra menyebutnya Angkatan ’50.


Antagonis: Tokoh penentang, biasanya bersifat jahat.
mengandung kiasan.

B
Bunga Rampai : beraneka rupa, buku berisi kumpulan karangan sastrawan, puisi, amupun prosa untuk mengetahui corak, karya sastra sezaman.

C

Cerpen: Sebuah karya sastra yang mengisahkan satu bagian (satu konflik) dari jalan hidup si tokoh dan hanya melibatkan beberapa tokoh saja.

D  Distikhon : puisi baru yang terdiri atas dua baris setiap baitnya


Dramaturgi : ilmu atau pengetahuan tentang seluk-beluk drama


Dongeng: cerita rekaan yg berhubungan dg dunia khayal (misal: fabel, mite)

Distikhon : puisi baru yang terdiri atas dua baris setiap baitnya


Dialog : (Dlm konteks pementasan drama) Percakapan di antara para pelaku/ pemain dalam sebuah pementasan drama.


Dramaturgi : ilmu atau pengetahuan tentang seluk-beluk drama

E Ekstrinsik: Unsur yg membangun suatu karya sastra dari luar, unsur luar yg mempengaruhi karya sastra dari luar. Meliputi: asal-usul pengarang, nilai-nilai kehidupan, dsb.


Elegi : syair, sajak, atau nyanyian yang mengandung ratapan atau ungkapan duka cita


Enjambemen : perloncatan baris, baris kalimat yg bertugas menghubungkan bagian yg mendahuluinya dengan bagian berikutnya


Epigon: pengikut, pengekor, atau pembuntut


Epilog : Kata-kata penutup yg mengakhiri sebuah pementasan yg biasanya merupakan ikhtisar dari jalan cerita dalam drama tersebut.


Epos: Cerita tentang kepahlawanan yg ideal antara pahlawan pembela kebenaran melawan kejahatan.

F
Fabel: Cerita yg menggambarkan watak dan budi manusia yg pelakunya diperankan binatang.


Folklor : cerita rakyat yg diwariskan secara turun-temurun, adat istiadat yg berlaku dlm masyarakat tertentu yg diwariskan turun-temurun secara lisan.

G
Gestal : karya sastra sebagai satu kesatuan yg utuh


Gurindam : Pantun yg terdiri dari 2 baris dlm setiap bait yg menjalin hubungan sebab akibat, nasihat, dan berima sama.

H
Hikayat: cerita kuno bersifat khayal dan berisi kehidupan putra raja yg gagah dan putri yg cantik.

I Intrinsik: Unsur yg berasal dari dalam yg membangun suatu karya sastra, meliputi tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, amanat, rima, dsb.

K Kakafoni : rangkaian kata yg tidak harmonis, sengaja digunakan untuk mencari efek artistik atau untuk menggoda perhatian pembaca.


Kakofoni : suara musik sumbang, yg tidak enak didengar


Kakologi : bahasa yg menyimpang dari ucapan atau bahasa yg berlaku.


Karmina : (Pantun kilat) Pantun yg terdiri dari 2 baris.

L
Legenda: dongeng tentang terjadinya suatu tempat, gunung, sungai, danau, dan lain-lain.

M
Madah : sajak, puisi, syair


Mite: Dongeng yg menceritakan kehidupan makhluk halus/ dewa-dewi, yg erat kaitannya dengan kepercayaan animisme. Contoh: Nyi Roro Kidul.


Monolog : Percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri dalam sebuah pementasan drama.

N
Niraksara : tidak mampu baca-tulis


Novel: Sebuah karya sastra yg mengisahkan sebagian jalan hidup tokohnya, yaitu bagian hidupnya yg mengubah nasib tokoh tersebut. Biasanya beraliran realistik-naturalistik.

O
Okupasi : majas pertentangan yg mengandung bantahan, namun disertai penjelasannya. Misalnya: Merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok seakan tidak peduli dengan peringatan yg sangat berharga itu.

P
Plot: (Alur) Rangkaian peristiwa dlm sebuah cerita.


Prolog : Kata pengantar/ pendahuluan sebelum drama dipertunjukkan agar penonton mempunyai gambaran isi drama.


Protagonis: Tokoh dalam cerita yg bersifat baik.

R
Rima; perulangan bunyi yg sama dalam puisi


Ritma : irama, pertautan suara tinggi-rendah, keras-lemah, panjang –pendek, yg terjalin secara teratur, tenaga gaib yg menimbulkan berbagai keindahan dan perasaan tertentu kepada manusia.


Roman : Sebuah karya sastra yang mengisahkan seluruh kisah hidup tokohnya, dari masa kanak-kanak hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia. Biasanya beraliran romantik.


Roman Bertendens: Roman yg mempunyai tujuan tertentu (contoh: Sitti Nurbaya, menentang adat Minangkabau)

Rubai: puisi empat seuntai, tiap bait mengandung 4 baris, berasal dari Arab.

S
Saga: Dongeng yg mengandung unsur sejarah yg menceritakan keberanian/ kepahlawanan seseorang. Contoh: Hang Tuah.


Seloka : Pantun berkait


Setting: (Latar) Waktu, tempat, dan suasana dlm cerita

T
Talibun : Pantun yg jmlh barisnya lebih dari 4 baris dan jmlnya harus genap (6, 8, 10, 12, . . . ).


Tema: Pokok masalah dalam cerita.

W
Wiracarita: cerita kepahlawanan. Kata lainnya: Epos.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...