loading...

Hasil Polling: Mengapa Sastra Merupakan Materi yang Paling Sulit?

Hasil Polling: Mengapa Sastra Merupakan Materi yang Paling Sulit?--
Blog Pelajaran B.Indonesia di Jari Kamu telah melakukan polling (jajak pendapat) mengenai "Mengapa Sastra Merupakan Materi yang Paling Sulit?". Jajak pendapat ini dilaksanakan sejak 26 Oktober 2012 dan ditutup tanggal 27 Desember 2012.

Seperti terlihat pada screenshot di atas, sebanyak 54 responden atau 40% memilih "Materinya sulit dipahami", sebanyak 18 responden atau 13% memilih "Pengajarannya sebatas teori", sebanyak 12 responden atau 9% memilih "Materinya tidak menarik", sebanyak 10 responden atau 7% memilih "Pengajarannya tidak menarik", dan sebanyak 42 responden atau 31% memilih "Jawaban lain (selain di atas)".

Terkait dengan jajak pendapat sebelumnya, yang memilih materi sastra merupakan materi yang paling sulit dalam pelajaran B.Indonesia, ternyata dari hasil polling ini diketahui bahwa penyebabnya adalah karena materi sastra sulit dipahami selain alasan tertentu (responden memiliki alasan sendiri). Dapat disimpulkan pula bahwa sebenarnya ketertarikan materi dan pengajaran guru (sebatas teori atau praktik), bukan hal yang banyak mempengaruhi (dipilih), tetapi tetap ada.

Terkait pula dengan hasil jajak pendapat sebelumnya tentang materi sastra yang paling sulit, responden lebih banyak memilih puisi sebagai penyebabnya (53%) daripada Prosa (30%) dan Drama (17%). Mengapa begitu?

Terima kasih atas partisipasi kalian mengisi jajak pendapat tersebut....
Untuk selanjutnya, kalian diminta mengisi jajak pendapat:
"Mengapa Puisi Merupakan Materi yang Paling Sulit Dibanding Prosa dan Drama?"

Lima Besar Nilai Rapor Semester Ganjil TP 2012/2013

Lima Besar Nilai Rapor Semester Ganjil TP 2012/2013--
Selamat untuk siswa-siswi berikut atas nilai rapor B.Indonesianya yang tertinggi untuk semester ini:

KELAS VIIIb
DITHA RIETNI (9,2)
MAHYUTI (8,6)
TINA ARDILA WATI (8,3)
LAWRENCE SM (8,1)
ELVIRA NUR H (8,0)

KELAS IXa
GABRIELLA STELLA P (9,2)
RETINA HANDRIANI (8,9)
SILAWATI (8,7)
MELISA KLAUDIA KISING (8,5)
CRISMON ERICK (8,3)

KELAS IXb
LARA ANDREIANY (9,2)
PETRA WARA NR (9,0)
DELA A (8,9)
NOOR APRILIAYANI (8,9)
FRANS SETIYO H (8,8)

Nilai Rata-rata Kelas:

Kelas VIIIb: 7,51
Kleas IXa: 7,97
Kelas IXb: 8,18

Lima Besar Nilai Akhir Semester Ganjil TP 2012/2013

Lima Besar Nilai Akhir Semester Ganjil TP 2012/2013--
Selamat untuk siswa-siswi berikut atas nilai akhir B.Indonesianya yang tertinggi untuk semester ini:

KELAS VIIIb
DITHA RIETNI (8,2)
MAHYUTI (7,6)
TINA ARDILA WATI (7,3)
LAWRENCE SM (7,1)
ELVIRA NUR H (7,0)

KELAS IXa
GABRIELLA STELLA P (8,2)
RETINA HANDRIANI (7,9)
SILAWATI (7,7)
MELISA KLAUDIA KISING (7,5)
CRISMON ERICK (7,3)

KELAS IXb
LARA ANDREIANY (8,2)
PETRA WARA NR (8,0)
DELA A (7,9)
NOOR APRILIAYANI (7,9)
FRANS SETIYO H (7,8)

Nilai Rata-rata Kelas:

Kelas VIIIb: 6,50
Kleas IXa: 6,91
Kelas IXb: 7,20

Best of The Best Siswa Kelas 8 dan 9 Semester ini (Ganjil 2012/2013)


Selamat buat siswa-siswi berikut ini yang terpilih sebagai Best of the Best di Semester Ganjil TP 2012/2013 ini:

Kelas 8b: DITHA RIETNI: 8,2
Kelas 9a: GABRIELLA STELLA P: 8,2
Kelas 9b: LARA ANDREIANY: 8,2


Selamat, pertahankan terus. Buat yang lain, teruslah berusaha.....

Ketentuan pemilihan:
- Nominasi siswa terbaik ini didasarkan pada arsip siswa terbaik bulan September hingga Desember 2012. Setelah itu disortir berdasarkan nilai yang paling tinggi di antara mereka.

Teori | Menulis Puisi dari Pengalaman Pribadi

Teori | Menulis Puisi dari Pengalaman Pribadi--
Semua orang bisa menulis karya sastra, termasuk kamu. Menulis karya sastra, termasuk puisi, adalah mengelola proses kreatif. Proses kreatif adalah serangkaian langkah-langkah yang dilakukan untuk menghasilkan suatu karya. Proses kreatif setiap orang berbeda-beda, tergantung pengalaman, pengetahuan, dan daya imajinasi setiap orang.
Berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan agar kamu dapat menjadikan menulis puisi
sebagai kegiatan menyenangkan.

1. Jadikan semua hal yang terjadi pada dirimu sebagai hal yang menarik untuk ditulis dalam sebuah sajak. Semua itu adalah ide atau gagasan sebagai modal awalmu untuk menulis puisi. Selain dari pengalamanmu sendiri, hal-hal menarik juga bisa datang dari pengalaman teman, saudara, atau dari hasil membacamu.
2. Jangan pikirkan untuk menggunakan kata yang indah, tetapi pilihlah kata yang mewakili perasaanmu, saat itu. Rima memegang peran penting dalam keindahan bunyi sajak. Akan tetapi, jika kamu tidak menggunakan rima, juga tidak masalah.
3. Jangan pikirkan berapa panjang sajakmu. Sajak modern tidak terikat pada jumlah bait atau baris. Sajakmu bisa saja terdiri dari satu halaman, tetapi
juga bisa hanya dalam dua baris saja.
4. Jangan gunakan kalimat yang bertele-tele, Jadikan semua kalimat dalam sajakmu singkat dan padat, tetapi berisi.

Memberi Tanda Jeda pada Puisi

Memberi Tanda Jeda pada Puisi-- Pada dasarnya, puisi merupakan karya sastra untuk didengarkan. Puisi memiliki bunyi, irama, persajakan, bentuk kata, dan kalimat yang menarik. Oleh karena itu, membaca puisi harus dengan lafal, intonasi, dan nada suara yang tepat. Agar memudahkanmu memberikan intonasi yang tepat, berilah tanda-tanda berikut
pada naskah puisimu.

Tanda jeda untuk menentukan irama
/ : berhenti satu ketukan, untuk menyatakan satuan makna frasa
// : berhenti dua ketukan, untuk menyatakan satuan makna kalimat
/// : berhenti agak lama atau tiga ketukan, untuk menyatakan satuan paragraf.

Tanda intonasi
ᴧ : suara perlahan sekali seperti berbisik
ᴧᴧ : suara perlahan
ᴧᴧᴧ : suara sangat keras seperti berteriak
V : Tekanan kata sangat Pendek
VV : Tekanan kata agak pendek
VVV : Tekan kata agak panjang


Membaca Puisi dan Menanggapi Cara Pembacaan Puisi

Membaca Puisi dan Menanggapi Cara Pembacaan Puisi-- Pada dasarnya, puisi merupakan karya sastra untuk didengarkan. Puisi memiliki bunyi, irama, persajakan, bentuk kata, dan kalimat yang menarik. Oleh karena itu, membaca puisi harus dengan lafal, intonasi, dan nada suara yang tepat.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan saat membaca puisi (termasuk ketika menanggapi cara pembacaan temanmu nanti):
l. Suara (Vokal)
Pembaca puisi hendaknya menyampaikan keindahan puisi dengan suara (vokal) yang baik. Hal-hal yang berkaitan dengan suara (vokal) adalah:
a. Artikulasi
Pembaca puisi hendaknya mampu mengucapkan setiap kata dari puisi tersebut dengan jelas, baik bunyi vokal maupun konsonan.
b.Intonasi
Puisi akan terkesan menarik jika dibacakan dengan memperhatikan variasi lagu kalimat yang dibawakan secara wajar.

2. Kinesik
Kinesik adalah ilmu yang mempelajari isyarat yang menggunakan berbagai bagian tubuh. Yang termasuk kinesik adalah ekpresi dan gesture (gerak tubuh).
a. Ekspresi
Disebut juga mimik (raut muka) adalah pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang. Mimik harus muncul dengan sendirinya sesuai dengan jiwa puisi.
b. Gesture(gerakan tubuh)
Termasuk di dalamnya adalah sikap tubuh, gerakan jari-jemari, tangan, lengan, pundak, goyangan pinggul, dan gelengan kepala. Gerakan tubuh dapat menghidupkan sebuah puisi yang dibacakan asalkan tidak berlebihan.

Yang perlu diingat, sebelum kamu membacakan sebuah puisi, pahamilah baik-baik isi puisi tersebut. Dengan memahami apa isi puisi itu, kamu akan gampang mengekspresikan diri, baik intonasi maupun kinesik. Jangan sampai, puisi yang bercerita sedih kamu bawakan sambil tertawa-tawa.

Ciri-ciri Umum Puisi

Ciri-ciri Umum Puisi--
Kamu pasti sudah sering membaca puisi, baik di surat kabar, majalah, internet,
maupun saat pelajaran Bahasa Indonesia. Tahukah kamu apa itu puisi? Kata 'puisi' berasal dari bahasa Yunani, poesis, yang berarti "membuat" atau "menciptakan".
Jika prosa, tulisan atau ujaran biasa, dibentuk oleh susunan kalimat-kalimat dan paragraf, puisi tersusun oleh satuan yang disebut baris (kalimat) dan bait (paragraf
dalam puisi).
Puisi memiliki bahasa yang terikat oleh irama, rima, serta penyusunan baris dan bait. Saat membuat puisi, pengarang memilih dan menata kata-katanya secara cermat sehingga menciptakan bunyi, irama, dan makna yang khusus.

Puisi terdiri atas dua unsur yang menjadi ciri umum puisi:
(1) unsur yang berkaitan dengan bentuk puisi;
(2) unsur yang berkaitan dengan makna puisi.
Unsur yang berkaitan dengan bentuk puisi adalah unsur bunyi (irama dan rima), pilihan kata, dan tampilan cetak/tulisan yang disebut tipografi.
Unsur yang berkaitan dengan makna puisi adalah tema, pesan, dan makna tersirat.

Teori | Kata Baku dan Takbaku

Teori | Kata Baku dan Takbaku--
INI KATA YANG BAKU
- andal bukan handal
- cedera bukan cidera
- doa bukan do'a
- embus bukan hembus
- entak bukan hentak
- hafal bukan hapal
- hektare bukan hektar
- ingar bukan hingar
- isap bukan hisap
- Jumat bukan Jum'at
- kacau-balau bukan kacau balau
- kawula bukan kaula
- kedut bukan kerdut
- praktik bukan praktek
- provinsi bukan propinsi
- risiko bukan resiko
- saksama bukan seksama
- samudra bukan samudera
- sekadar bukan sekedar
- silakan bukan silahkan
- simuntu bukan semuntu) utang bukan hutang
- unjuk bukan hunjuk
- zaman bukan jaman


Perbedaan dan Persamaan Pantun dengan Syair

Perbedaan dan Persamaan Pantun dengan Syair--
Dalam setiap bait pantun memiliki kesatuan pikiran yang utuh. Biasanya, memiliki lambang yang sesuai dengan norma dan nilai masyarakat setempat. Jika dibedakan menurut isinya, pantun ada beberapa jenis: pantun anak-anak, pantun jenaka, pantun sukacita, pantun dukacita, pantun kiasan, pantun nasihat, dan pantun agama.

Unsur syair terdiri atas unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik syair terdiri atas baris-baris yang bersama-sama membangun bait-bait. Selanjutnya, bait-bait itu membangun keseluruhan makna. Struktur fisik syair memiliki kekhasan tersendiri dengan ciri-ciri yang melekat padanya.

Perbedaan Pantun dengan Syair:
- Pantun: Baris ke-1 dan ke-2 merupakan sampiran, baris ke-3 dan ke-4 merupakan isi; Syair: Baris ke-1 sampai baris ke-4 merupakan isi, tidak ada sampiran.
- Pntun bersajak a-b-a-b, syair bersajak a-a-a-a.
- Pantun berasal dari Melayu, syair berasal dari Arab.

Persamaan Pantun dengan Syair
- Satu bait terdiri atas 4 baris.
- Tiap baris terdiri atas 4-6 kata
- Tiap baris terdiri dari 8-12 sukukata

Pantun Berkait (Seloka)

Pantun Berkait (Seloka)--
Kata seloka diambil dari bahasa Sanskerta, sloka. Seloka merupakan bentuk puisi
Melayu Klasik berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan. Biasanya, seloka ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair. Kadang-kadang, ada juga seloka yang ditulis lebih dari empat baris. Apa bedanya dengan Pantun Empat Baris? Bedanya, dalam pantun berkait, antara bait satu dengan bait berikutnya selalu berkaitan.

Ciri-Ciri Seloka
- Tiap bait terdiri 2 baris panjang.
- Tiap baris terdiri atas 18 suku kata (2 x 9 suku kata)
- Isi bait satu dengan bait berikutnya saling berhubungan
- Tidak terikat oleh persajakan.
- Isinya berupa petuah.
- Baris ke-2 pada bait terdahulu menjadi baris ke-1 pada bait berikutnya dan baris ke-4 pada bait terdahulu menjadi baris ke-3 pada bait berikutnya.

Contoh:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui

Pantun Enam Baris atau Talibun

Pantun Enam Baris atau Talibun--
Pantun yang terdiri dari enam atau lebih merupakan pantun versi panjang atau
yang disebut dengan talibun.
Ciri-ciri Talibun:
- Tiap bait terdiri 6 atau B atau 10, dan seterusnya, yang jumlahnya genap.
- Tiap baris terdiri 8-12 suku kata.
- Sajaknya abc, abc atau abcd, abcd, dan seterusnya.
- Bagian atas merupakan sampiran,
- Bagian bawah merupakan isi.

Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu
(Keterangan: Baris 1-3 merupakan sampiran, baris 4-6 merupakan isi)

Pantun Dua Baris (Karmina/ Pantun Kilat)

Pantun Dua Baris (Karmina/ Pantun Kilat)--
Pantun dua baris merupakan pantun versi pendek. Pantun ini dikenal juga dengan nama pantun kilat atau karmina.

Ciri-Ciri Karmina
- Setiap bait terdiri dari 2 baris.
- Baris pertama merupakan sampiran.
- Baris kedua merupakan isi.
- Bersajak a-a.
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

Contoh:
Sudah gaharu cendana pula. (a)
Sudah tahu masih bertanya pula. (a)

Gendang gendut tali kecapi. (a)
Kenyang perut senanglah hati. (a)

Kamus Istilah Drama

Kamus Istilah Drama--
cakapan tunggal dramatik
n (Sas) sajak yang terdiri atas kata-kata yang diucapkan seorang tokoh tunggal pada saat kritis, yang mengungkapkan keadaan dirinya dan situasi Yang dihadapinya;

candramawa
adj hitam bercampur putih (tentang warna bulu kucing);

drama
n (Sas) 1- komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan;
2 cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater;
3 (cak) kejadian Yang menyedihkan;

drama absurd
n (Sas) drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, tematik;

drama baca
n (Sas) naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan;

drama borjuis
n (Sas) drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan (muncul abad ke-18);

drama domestik
n drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa;

drama duka
n (Sas) l- drama yang khusus menggambarkan kejatuhan atau keruntuhan tokoh utama; 2 drama yang melukiskan tikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan; tragedi;

drama dukaria
n (Sas) drama dengan alur yang sebenarnya lebih cocok untuk drama duka, tetapi berakhir dengan kebahagiaan;

drama heroik
n (Sas) drama yang merupakan peniruan bentuk tragedi dan yang selalu bertemakan cinta dan nama baik;

drama liris
n (Sas) drama yang berbentuk puisi;

drama liturgis
n drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (dalam Abad Pertengahan);

drama mini kata
n (Sas) drama yang dialognya pendek-pendek;

drama moralis
n drama keagamaan yang bersifat alegoris berisi konflik antara kebajikan dan keiahatan;

drama rakyat
n drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada
(terutama di pedesaan);

drama realis
n (Sas) drama yang ditulis sesuai dengan konsep aliran realisme dalam teater;

drama ria
n (Sen) drama ringan yang sifatnya menghibur walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir dan berakhir-dengan kebahagiaan; komedi;

drama rumah tangga
n drama yang menggambarkan kehidupan suatu rumah tangga yang realistis;

drama satire
n (Sas) drama yang berisi sindiran, umumnya bersifat komedi;

drama satu babak
n lakon yang terdiri atas satu babak berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas;

drama sejarah
n drama yang ditulis berdasarkan bahan sejarah, berupa peristiwa yang disusun
secara longgar dan mengikuti urutan waktu;

drama tari
n (Sen) drama yang dilakonkan dengan tari-tarian;

drama tendens
n (Sas) drama yang berisi masalah sosial, seperti kepincangan yang terjadi dalam masyarakat;

dramatik
adj dramatis;

dramatikus
n dramaturg;

dramatis
adj 1 mengenai drama; 2 bersifat drama;

dramatisasi
n 1- penyesuaian cerita untuk pertunjukan sandiwara; Pendramaan; 2 hal membuat suatu peristiwa menjadi mengesankan atau mengharukan; 3 Pembawaan atau pembacaan puisi atau prosa secara drama;

dramaturg
n 1 ahli seni drama; 2 pengarang naskah drama;

dramaturgi
n (Sas) keahlian dan teknik penyusunan karya dramatik;

Kamus Istilah Drama

Kamus Istilah Drama--
cakapan tunggal dramatik
n (Sas) sajak yang terdiri atas kata-kata yang diucapkan seorang tokoh tunggal pada saat kritis, yang mengungkapkan keadaan dirinya dan situasi Yang dihadapinya;

candramawa
adj hitam bercampur putih (tentang warna bulu kucing);

drama
n (Sas) 1- komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan;
2 cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater;
3 (cak) kejadian Yang menyedihkan;

drama absurd
n (Sas) drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, tematik;

drama baca
n (Sas) naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan;

drama borjuis
n (Sas) drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan (muncul abad ke-18);

drama domestik
n drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa;

drama duka
n (Sas) l- drama yang khusus menggambarkan kejatuhan atau keruntuhan tokoh utama; 2 drama yang melukiskan tikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan; tragedi;

drama dukaria
n (Sas) drama dengan alur yang sebenarnya lebih cocok untuk drama duka, tetapi berakhir dengan kebahagiaan;

drama heroik
n (Sas) drama yang merupakan peniruan bentuk tragedi dan yang selalu bertemakan cinta dan nama baik;

drama liris
n (Sas) drama yang berbentuk puisi;

drama liturgis
n drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (dalam Abad Pertengahan);

drama mini kata
n (Sas) drama yang dialognya pendek-pendek;

drama moralis
n drama keagamaan yang bersifat alegoris berisi konflik antara kebajikan dan keiahatan;

drama rakyat
n drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada
(terutama di pedesaan);

drama realis
n (Sas) drama yang ditulis sesuai dengan konsep aliran realisme dalam teater;

drama ria
n (Sen) drama ringan yang sifatnya menghibur walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir dan berakhir-dengan kebahagiaan; komedi;

drama rumah tangga
n drama yang menggambarkan kehidupan suatu rumah tangga yang realistis;

drama satire
n (Sas) drama yang berisi sindiran, umumnya bersifat komedi;

drama satu babak
n lakon yang terdiri atas satu babak berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas;

drama sejarah
n drama yang ditulis berdasarkan bahan sejarah, berupa peristiwa yang disusun
secara longgar dan mengikuti urutan waktu;

drama tari
n (Sen) drama yang dilakonkan dengan tari-tarian;

drama tendens
n (Sas) drama yang berisi masalah sosial, seperti kepincangan yang terjadi dalam masyarakat;

dramatik
adj dramatis;

dramatikus
n dramaturg;

dramatis
adj 1 mengenai drama; 2 bersifat drama;

dramatisasi
n 1- penyesuaian cerita untuk pertunjukan sandiwara; Pendramaan; 2 hal membuat suatu peristiwa menjadi mengesankan atau mengharukan; 3 Pembawaan atau pembacaan puisi atau prosa secara drama;

dramaturg
n 1 ahli seni drama; 2 pengarang naskah drama;

dramaturgi
n (Sas) keahlian dan teknik penyusunan karya dramatik;

Langkah-langkah Mengubah Cerpen menjadi Teks Drama

Langkah-langkah Mengubah Cerpen menjadi Teks Drama--
Berbagai bentuk karya sastra, misalnya cerita pendek (cerpen), dapat diubah bentuknya menjadi naskah drama. Pahami kembali bentuk naskah drama yang berupa dialog atau percakapan antarpelaku. Selain itu, naskah drama ditulis untuk dipentaskan atau dipanggungkan sehingga tentunya, percakapan lebih banyak dibandingkan penjelasannya.
Dalam mengubah cerpen menjadi teks drama, kita harus membuat bahasanya menjadi lugas dan lebih pendek atau menjadi dialog yang siap diperankan dan diperagakan oleh pemain drama.

Berikut langkah-langkah mengubah cerpen menjadi teks drama.
- Pahami tema atau ide pokok cerpen yang akan diubah menjadi naskah drama.
- Bagilah cerpen menjadi beberapa bagian penting, lalu ubahlah menjadi babak/adegan. Biasanya, cerpen terdiri atas beberapa bagian yang memuat beberapa peristiwa penting yang melandasi cerita. Bagian-bagian penting itulah yang diubah menjadi beberapa adegan untuk memaparkan peristiwa-peristiwa tertentu.
- Susun dialog berdasarkan konflik yang terjadi antartokoh. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen biasanya dirangkai oleh suatu peristiwa yang di dalamnya memiliki konflik-konflik. Konflik-konflik yang terjadi antartokoh tersebut diubah menjadi dialog.
- Buatlah deskripsi-deskripsi (petunjuk pemanggungan) untuk menjelaskan latar akting, tata lampu, dan sebagainya.

Untuk contoh pengubahannya, silakan baca di SINI

Cara (Tips) Menulis Teks petunjuk

Cara (Tips) Menulis Teks petunjuk-- Perhatikan acuan berikut ini agar bahasa yang digunakan di dalam teks petunjuk mudah diikuti oleh orang yang hendak membuat, memakai, atau melakukan sesuatu dengan suatu barang atau produk tertentu.

1. Lugas dan Menggunakan Kalimat Perintah
Dalam teks petunjuk biasanya, kalimat yang digunakan adalah kalimat perintah. Selain itu, biasanya predikat diletakkan di depan (termasuk jenis kalimat inversi), misalnya campur daging ayam, udang, kaldu, minyak wijen, lada, garam dan telur aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian.

2. Singkat, padat, dan Informatif
Bahasa petunjuk harus singkat. Jadi, dalam teks petunjuk, cantumkan hal-hal yang penting saja. Gunakan juga bahasa yang mudah dipahami atau informatif, misalnya membuat teks petunjuk dalam bentuk langkah-langkah yang mudah diikuti oleh pemakai/pengguna.

3. Logis dan Sistematis
Gunakan bahasa yang logis dan sistematis atau berurutan dengan teratur. Urutan yang dituliskan harus praktis (mudah dan jelas untuk dipraktikkan), benar dan masuk akal, serta tidak ambigu sehingga tidak menimbulkan banyak penafsiran.

4. Langsung pada Sasaran/Tidak Bertele-tele
Bahasa petunjuk tidak boleh bertele-tele, jadi harus langsung pada pokok/ hal-hal yang akan dilakukan. Oleh karena itu, di dalam teks petunjuk, harus ditentukan hal-hal/informasi penting yang akan disampaikan. Selain itu, agar lebih mudah dipahami, sebaiknya, teks petunjuk disertai dengan ilustrasi dari langkah-langkah yang diberikan.

Teks Petunjuk dan Jenis-jenisnya

Teks Petunjuk dan Jenis-jenisnya-- Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan teks petunjuk, panduan, atau instruksi. Kamu tentu pernah melihat teks petunjuk, misalnya petunjuk memakai obat maupun petunjuk menggunakan sesuatu, melakukan sesuatu, atau membuat sesuatu.
Teks petunjuk memberikan panduan dengan baik atau memeberikan arahan yang jelas. Oleh karena itu, bahasa dalam teks petunjuk harus jelas, sistematis/ tersusun, komunikatif/ mudah dipahami, tidak boleh banyak menimbulkan penafsiran/ ambigu, dan menggunakan bahasa yang lugas dan efektif.

Jenis-jenis Teks Petunjuk:
- Petunjuk menggunakan obat
Biasanya, di kemasan sebuah obat, ada kegunaan obat, komposisi obat, larangan, dan petunjuk pemakaian, dan cara penyimpanan. Hal-hal yang berkaitan dengan petunjuk produk juga terdapat pada kemasan yang lain. Penulisan petunjuk bertujuan agar konsumen tidak mengalami kesulitan atau keliru dalam menggunakan sebuah produk.

- Petunjuk membuat sesuatu
Petunjuk membuat sesuatu biasanya terdapat di kemasan makanan, misalnya cara membuat mi instans, membuat kopi, membuat kue kering, dan semacamnya.

- Petunjuk melakukan sesuatu
Petunjuk melakukan sesuatu biasanya ada di majalah, yang sering juga disebut dengan tips.

- Petunjuk arah atau denah
Petunjuk arah atau denah biasanya terdapat di lampiran acara atau undangan pernikahan/sunatan/dan sebagainya.

Teori | Menulis Surat Dinas/ Surat Resmi

Teori | Menulis Surat Dinas/ Surat Resmi-- Surat resmi berisi hal-hal yang bersifat kedinasan atau keorganisasian/kelembagaan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dengan ragam resmi atau bahasa baku, singkat, dan padat. Contoh surat resmi adalah surat permohonan izin, surat pemberitahuan, surat undangan rapat, surat pembatalan kontrak kerja, surat resmi permohonan maaf, dan sebagainya (dengan catatan: memnuhi struktur/ bagian surat resmi).

Berikut ini struktur atau urutan bagian-bagian surat resmi.
1. Kepala Surat
- kop surat [berisi identitas dan alamat organisasi atau instansi)
- tanggal surat
- nomor, lampiran, dan hal
- orang yang dituju beserta alamatnya
2. Isi Surat (Badan Surat)
- salam pembuka
- isi surat
- penutup isi surat
3. Penutup Surat/Kaki Surat
- salam penutup
- nama jabatan dalam organisasi atau instansi
- tandatangan
- nama jelas

Surat izin tidak masuk sekolah bukan surat resmi, namun surat pribadi yang menggunakan bahasa resmi. Surat ini tak memiliki kop surat dan nomor.
Surat izin penggunaan tempat untuk suatu acara oleh suatu organisasi, merupakan surat resmi. Surat ini memiliki kop dan nomor surat.

Menulis Surat Pembaca dan Ciri-cirinya

Menulis Surat Pembaca dan Ciri-cirinya--
Kamu tentu sering membaca "surat pembaca", yaitu surat yang ditulis oleh pembaca
media massa. Di suratkabar, biasanya, ada kolom khusus yang disediakan untuk menampung ide, kritik/keluhan tentang produk atau pelayanan publik, informasi, ucapan terima kasih, tanggapan/jawaban, saran, ralat, harapan dari pembaca tentang suatu hal.

Biasanya, surat pembaca ditujukan kepada media massa itu sendiri atau untuk pihak lain, misalnya pemerintah atau lembaga/instansi tertentu.
Itulah yang disebut "surat pembaca". Saat ini, surat pembaca sangat berpengaruh terhadap lembaga atau instansi yang dituju, misalnya keluhan tentang pelayanan di bank.

Ciri-Ciri Surat Pembaca:
- Ditulis oleh pengirim yang dilengkapi dengan identitas lengkap (nama dan alamat).
- Judul ditulis dengan jelas.
- Isi naskah ditulis langsung ke pokok persoalan.
- Menggunakan bahasa yang efektif. Isi harus dapat dipertanggungjawabkan.
- Data kritik atau keluhan hendaknya disertai dengan bukti atau alasan yang kuat.
- Biasanya, untuk hal-hal yang rawan konflik, alamat pengirim disembunyikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak yang bersangkutan dapat menghubungi
redaksi media massa yang memuat untuk mendapatkan identitas pengirim.

Teori | Menulis Surat Pribadi

Teori | Menulis Surat Pribadi--
Surat merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan maksud dan tujuan tertentu dari satu pihak ke pihak yang lain. Surat merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang disampaikan secara tertulis. Di dalam surat, terkandung pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Secara umum, dalam tulis-menulis, surat dibedakan menjadi surat dinas dan surat pribadi.
Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis[surat-menyurat) yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain untuk menyampaikan pesan agar mudah dipahami oleh penerima pesan tersebut. Surat pribadi disampaikan sebagai pribadi atau secara perseorangan, bukan sebagai wakil atau urusan yang berkaitan dengan hal-hal resmi, kelembagaan/instansi, atau kedinasan.
Dalam surat pribadi, bahasa yang digunakan adalah bahasa nonbaku karena biasanya, penerima surat adalah orang yang sudah dikenal cukup lama, dalam suasana yang santai, dan bukan untuk kegiatan resmi/dinas.

Jenis-jenis Kamus

Jenis-jenis Kamus--
1. Berdasarkan Penggunaan Bahas
Kamus Ekabahasa
Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata (entry yang dijelaskan dan penjelasannya terdiri dari bahasa yang sama. Kamus ini mempunyai perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa karena penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian data korpus. Contoh kamus ekabahasa adalah Kamus Besar Bahasa lndonesia.

Kamus Dwibahasa
Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan dari bahasa yang dikamuskan diberi padanan bahasa yang lain. Contoh kamus dwibahasa adalah Kamus Bahasa Inggris Oxford (Inggris-Indonesia; Indonesia-Inggris).

Kamus Aneka Bahasa
Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih, misalnya bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Cina. Contoh kamus aneka bahasa ini adalah Kamus Indonesia-Inggris-Arab.

2. Berdasarkan Ukuran
Kamus Mini
Pada zaman sekarang, kamus ini susah dijumpai. Ia dikenal sebagai kamus mini karena dapat disimpan dalam saku. Tebalnya lebih kurang 2 cm.

Kamus Kecil
Kamus berukuran kecil ini biasa dijumpai. Kamus ini merupakan kamus yang mudah dibawa-bawa.

Kamus Besar
Kamus ini memuat segala leksikal yang terdapat daram satu bahasa. Setiap kata dijelaskan artinya secara lengkap. Ukuran kamus ini besar dan tidak sesuai untuk dibawa-bawa.

3. Kamus Khusus
Kamus Istilah
Entri dalam kamus ini terdiri atas istilah khusus bagi bidang tertentu. Fungsinya adalah untuk keperluan ilmiah, contohnya Kamus Istilah Biologi.

Kamus Etimologi
Kamus yang menerangkan asal usul suatu kata dan maksud asalnya.

Kamus Peribahasa/Simpulan Bahasa
Kamus yang menerangkan maksud suatu peribahasa/ungkapan bahasa.

Kamus Terjemahan
Kamus yang menyediakan kata seperti bahasa asing untuk satu bahasa yang dituju. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah.

Iklan Kolom dan Iklan Baris (Definisi dan Contohnya)

Iklan Kolom dan Iklan Baris (Definisi dan Contohnya)-- Seperti yang telah dibahas di arsip sebelumnya, berdasarkan ruang atau ukurannya, iklan dibedakan menjadi iklan kolom dan iklan baris. Kolom atau lajur adalah bagian vertikal pada halaman cetak yang dipisahkan oleh garis tebal atau ruang kosong; ruang antara dua garis tegak pada lembar kertas atau halaman buku.

Iklan Kolom
Iklan kolom (display) terdiri atas ilustrasi/ gambar atau foto atau bagan) dan kata-kata.
Iklan kolom dilihat dari ukurannya lebih besar daripada iklan baris, bahkan ada yang penuh satu halaman koran, untuk menarik perhatian pembaca.
Iklan kolom berisi penawaran, ajakan, dan rayuan untuk membeli produk/barang yang ditawarkan. Di dalam iklan kolom, ada juga iklan pribadi atau keluarga yang berisi informasi atau pemberitahuan kepada umum, misalnya iklan tentang berita pernikahan, berita dukacita, ucapan terima kasih, dan lain-lain. Selain itu, ada juga iklan layanan masyarakat yang disampaikan oleh pemerintah, misalnya iklan keluarga berencana, kampanye bahaya narkoba, dan sebagainya.

Contoh iklan kolom:

Iklan Baris
Iklan baris adalah iklan singkat yang hanya terdiri atas beberapa baris di dalam
sebuah kolom. Biasanya, iklan baris ada di sebuah kolom khusus yang berisi berbagai
penawaran, seperti rumah yang disewakan/dikontrakkan, rumah dijual, lowongan pekerjaan, penjualan/pencarian barang, penawaran jasa, dan sebagainya.
Dalam iklan baris, jumlah ruang yang disediakan sangat terbatas. oleh karena itu, biasanya penulisan iklan baris menggunakan singkatan-singkatan untuk menghemat tempat dan tentu saja menghemat biaya pemasangan. Biaya iklan baris dihitung berdasarkan jumlah kata, jumlah baris, panjang (cm), dan untuk berapa kali diterbitkan.
Iklan baris menggunakan bahasa singkat dan padat serta disusun berdasarkan golongan yang sama. Iklan lowongan pekerjaan masuk ke kolom lowongan pekerjaan, sementara iklan penjualan rumah masuk ke kolom properti atau rumah dijual.
Meskipun ditulis singkat serta menggunakan banyak singkatan, isi iklan harus dapat atau mudah dipahami oleh pembaca. Informasi yang disajikan harus lengkap sehingga memudahkan pembaca memahami iklan yang ditawarkan. Selain itu, singkatan-singkatan yang digunakan, harus mudah ditafsirkan atau dipahami oleh pembaca.

Contoh iklan baris:

Jenis-jenis Iklan

Iklan adalah berita pesanan untuk membujuk khalayak ramai membeli/memakai produk/jasa yang ditawarkan. Iklan biasa dipasang di tempat-tempat umum dan media massa (cetak maupun elektronik).

Berdasarkan sifatnya:
- Iklan niaga (bertujuan memengaruhi masyarakat supaya tertarik untuk memiliki, membeli, dan menggunakan produk yang diiklankan).
- Iklan non-niaga (iklan layanan masyarakat yang bertujuan menarik rasa simpati atau dukungan masyarakat terhadap hal yang diiklankan).

Berdasarkan tujuannya:
- Iklan penawaran/permintaan
- Iklan pengumuman

Berdasarkan ruangnya:
- Iklan baris
- Iklan display (iklan kolom)

Lima Besar Nilai UAS B.Indonesia Semester Ganjil 2012

Lima Besar Nilai UAS B.Indonesia Semester Ganjil 2012--
Lima Besar Nilai UAS B.Indonesia Semester Genap 2012
SELAMAT BUAT SISWA-SISWI BERIKUT INI:
Kelas 8B: 


DITHA RIETNI (7,0)
TINA ARDILAWATII (6,8)
ELVIRA NUR HAMIDAH (6,6)
MAHYUTI (6,2)
YOEL RUNIYUS AD (6,0)


Kelas 9A: 


RETINA HANDRIANI (8,0)
GABRIELLA STELLA P (7,6)
MELISA KLAUDIA K(7,2)
CRISMON ERICK (7,4)
SILAWATI (6,8)


Kelas 9b: 
PETRA WARA NANDAYANI R (8,2)
NOOR APRILIYANI (7,4)
LARA ANDREIANY (6,8)
DELA ANGGREINI (6,8)
FRAN SETIYO H (6,4)




SEMOGA MENJADI PEMICU BAGI YANG BERSANGKUTAN DAN BAGI SISWA LAINNYA UNTUK TERUS BERPRESTASI!!!

Kebiasaan yang Menghambat Kecepatan Membaca

Kebiasaan yang Menghambat Kecepatan Membaca--
Apa yang menghambat kecepatan membaca kita? Berikut di antaranya:
1.Membaca kata demi kata.
Seorang pembaca yang baik tentu tidak akan membaca kata demi kata.
2. Membaca dengan bersuara.
Membaca termasuk proses berpikir bagi seseorang sehingga lebih jauh melampaui kecepatan orang dalam berbicara. Oleh karena itu, jika seseorang membaca dan diikuti dengan bersuara, tentu kecepatan membaca menjadi terhambat.
3. Membaca dengan bantuan alat tertentu (ujung jari, ujung pensil) untuk menelusuri baris-baris bacaan.
4. Kebiasaan berhenti lama di awal kalimat, paragraf, atau di tengah-tengah kalimat.
5. Menggerakkan kaki atau anggota tubuh lainnya.
6. Konsentrasi terpecah dengan hal-hal di luar bacaan.
7. Bergumam atau bersenandung.
8. Kebiasaan mengulang bacaan yang telah dibaca.

Meningkatkan Kecepatan Membaca dan Kemampuan Memahami Isi Bacaan

Meningkatkan Kecepatan Membaca dan Kemampuan Memahami Isi Bacaan--
1. Metode Gerak Mata
Dalam metode gerak mata, kita membaca dengan memperluas jangkauan mata dan mengurangi regresi atau pengulangan. Saat membaca, usahakan gerakan mata terarah kepada kata-kata yang tertulis atau tercetak untuk mendapatkan makna bacaan secara cepat dan tepat. Bacalah teks dalam hati dengan memperluas pandangan jangkauan mata. Mata dan otak harus bekerja sama agar kamu mendapatkan informasi.
Usahakan jangan sampai mengulang kata atau kalimat yang sudah kamu baca karena hal itu akan menghambat kecepatan membaca dan mengganggu memahami isi bacaan.

2. Menghilangkan Kebiasaan Membaca dengan Bersuara
Membaca dengan bersuara harus kamu hindari. Usahakan tidak membaca dengan bersuara atau dengan mulut bergerak-gerak seperti akan menyuarakan sesuatu.
Membaca dengan bersuara juga akan mengurangi konsentrasi karena otak kita melakukan empat pekerjaan sekaligus, yaitu membaca, bersuara, mendengar, dan memahami bacaan.
Selain itu, jangan menggunakan wajah, tangan, dan alat lain untuk menunjuk kata demi kata dalam bacaan agar tidak memperlambat bacaan. Jika kamu mempunyai kebiasaan membaca dengan bersuara, kurangi dengan cara mengunyah sesuatu saat membaca.

3. Meningkatkan Konsentrasi
Jika sudah terlatih, kamu akan bisa berkonsentrasi membaca dalam berbagai situasi. Oleh karena itu, latihlah konsentrasimu. Dalam berkonsentrasi, fokuskan mata, pikiran, maupun hati pada isi bacaan. Jangan memikirkan banyak hal saat membaca dan hindari memberikan pendapatmu sendiri ketika sedang membaca. Kamu harus bersungguh-sungguh dalam membaca agar bisa memahami isi bacaan dengan lebih maksimal.

Teori | Menulis Pengumuman

Teori | Menulis Pengumuman--
Pengumuman adalah pesan atau informasi yang disampaikan agar pesan tersebut
diketahui oleh umum (masyarakat). Biasanya, pembuat pengumuman adalah lembaga (pemerintah, perusahaan, organisasi, termasuk sekolah), panitia lomba/kegiatan tertentu), atau perorangan.

Fungsi pengumuman adalah menyampaikan sesuatu agar diketahui masyarakat umum [publik), tetapi bukan iklan promosi. Pesan/informasi yang disampaikan menjadi pengetahuan masyarakat dan untuk kepentingan umum.
Dalam membuat pengumuman, hendaknya kita menggunakan kalimat efektif, sederhana, singkat, jelas, dan tepat sasaran. Dengan demikian, informasi di dalam pengumuman dapat dipahami secara jelas.

Seperti yang telah disebutkan, biasanya, pembuat atau pengirim pengumuman adalah lembaga pemerintah, organisasi sekolah, panitia lomba, panitia amal, panitia suatu kegiatan tertentu, atau individu/perseorangan.

Berdasarkan pembuat atau pengirimnya, pengumuman dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.
- Pengumuman dinas atau resmi
Biasanya, dibuat atau dikeluarkan oleh lembaga pemerintah atau panitia lomba, organisasi sekolah, panitia kegiatan amal, dan lain sebagainya.
- Pengumuman bisnis (pengumuman yang dibuat atau dikeluarkan untuk keperluan bisnis).
- Layanan publik.
- Individu/perorangan.

Tips Menulis Pengumuman:
. Gunakan kalimat yang efektif dan komunikatif. Artinya, bahasa yang digunakan harus tepat, tidak bertele-tele, dan mudah dipahami. Dalam menulis teks pengumuman, kamu harus menggunakan kalimat efektif.
. Gunakan kata-kata yang singkat, padat, dan jelas.
. Amati dan cermati teks pengumuman sesuai dengan konteks.
. Jangan lupa cantumkan dari siapa dan untuk siapa pengumuman tersebut.
. Susun informasi dalam pengumuman dengan runtut. Hal ini akan mempermudah pembaca jika harus menyampaikan informasi kepada orang lain.

Contoh Soal Terkait Struktur ( Ejaan dan Imbuhan)

1. Pemberian tanda jeda berikut ini yang benar adalah………………………
a. Bahwa / sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa /
b. Bahwa / sesungguhnya kemerdekaan itu / ialah hak segala bangsa /
c. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu / ialah hak segala bangsa /
d. Bahwa sesungguhnya / kemerdekaan itu / ialah hak segala bangsa /

2. Kalimat berikut yang menggunakan kata sapaan adalah…
a. Kita harus membantu saudara kita yang sedang kesusahan.
b. Inu adalah saudara kembarku.
c. Silakan Saudara tunggu sebentar!
d. Saudara laki-laki ibu kini hidup di luar negeri.

3. 1) Bu Suci mengajarkan Bahasa Indonesia.
2) Pak Kunandar berjalan-jalan tiap pagi.
3) Adik menangis tadi pagi.
4) Hal itu merupakan tanggung jawab kita.
Kalimat-kalimat tersebut yang dapat dipasifkan adalah kalimat nomor…
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)

4. 1) Pihak keluarga lelaki mengadakan perayaan kecil-kecilan. 2) sajiannya kelapa muda yang dipotong berbentuk binatang lalu diberi tusukan lidi. 3) pada lidi-lidi lain ditancapkan kacang panjang. 4) lidi-lidi itu kemudian diletakkan pada sebuah tempurung. 5) setelah selesai, pihak lelaki mengadakan persiapan perayaan. 6) sejak itu pula si gadis menempati sebuah rumah tersendiri.
Kalimat aktif yang terdapat dalam paragraf tersebut adalah…
a. 1), 2), 3)
b. 1), 5), 6)
c. 2), 4), 6)
d. 3), 4), 5)

5. Penggunaan kata seru yang TIDAK tepat terdapat dalam kalimat…
a. Astaga, besar sekali pohon itu!
b. Wah, senang sekali aku bertemu denganmu!
c. Cih, manis sekali tingkah laku anak itu!
d. Awas, jangan terlalu kencang!

6. Kata bercetak miring dalam kalimat-kalimat berikut yang seharusnya diberi imbuhan ke-an adalah…
a. Karena hujan, semalam Doni demam.
b. Kami akan segera lanjut perjalanan.
c. Sahabat antara Ima dan Ria sudah retak.
d. Malam ini langit mandi cahaya bintang.

7. Imbuhan ter- yang bermakna “dalam keadaan di-“ terdapat pada kalimat…
a. Beberapa novel tertata rapi di rak buku.
b. Siswa terpandai di kelasku berasal dari Banjar.
c. Gula itu terlarut dalam air.
d. Anak itu tertidur di kursi ruang tamu.

8. Imbuhan ter- yang menyatakan makna “dikenai tindakan secara tak sengaja” terdapat pada kalimat…
a. Anak dari Kotabaru itu pandai dan tidak mudah tertipu.
b. Tulisan budi tidak terbaca olehku.
c. Dalam kecelakaan itu, maman terlempar beberapa meter.
d. Semua orang tertampung di tenda pengungsian di lapangan.

9. Kalimat yang menggunakan keterangan alat adalah…
a. Ibu mengiris bawang dengan pisau.
b. Dengan sedih ia menuturkan segala kemalangannya.
c. Ibulah yang membiayai sekolahku.
d. Kakak pergi ke kantor bersama seorang temannya

10. Siswa itu terlibat tawuran.
Pola kalimat tersebut adalah…
a. SPO
b. SP
c. SPPel.
d.SPK

11. Gajah-gajah liar itu memerlukan tempat tinggal baru sejak banjir sebulan lalu.
Kata bercetak miring dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai…
a. Subjek
b. Predikat
c. Objek
d. Pelengkap

12. Kalimat yang menggunakan kata yang bermakna ameliorasi adalah…
a. Kelahiran orok itu disyukuri seluruh keluarga.
b. Perempuan berbaju biru itulah guru baru kita.
c. Bu Nurul menjadi guru di Madrasah Tsanawiyah di kotaku.
d. Sejak lulus menjadi sarjana, kakakku merantau ke Jakarta.

13. Kata bapak yang mengalami perluasan makna terdapat dalam kalimat…
a. Di mana alamat rumah Bapak yang memberi ceramah tadi?
b. Kepala sekolah mengumpulkan bapak-bapak dari siswa kelas IX.
c. Bapak saya bekerja sebagai dokter di rumah sakit ini.
d. Itukah Bapak si murid baru di kelas kita?

14. Kata ganti beliau yang tepat digunakan dalam kalimat…
a. Mengapa…tiba-tiba datang seenaknya?
b. Hai, suruhlah…segera meninggalkan ruangan ini!
c. …akan datang bersama sejumlah anak buahnya.
d. …memang pantas diberi hukuman karena kejahatannya.

15. Kalimat yang menggunakan kata ganti orang pertama jamak adalah…
a. Sejak kemarin kami sudah berada di lokasi bencana alam.
b. Segeralah kalian menyusul kami kemari!
c. Mengapa Anda ragu-ragu untuk mengatakan kebenaran?
d. Siapa yang Saudara cari di tempat ini?

16. Kata yang bermakna sinestesia terdapat dalam kalimat…
a. Senyumnya yang ramah membuat ia disenangi banyak orang.
b. Hampir setiap malam udara di tempat ini dingin.
c. Suara anak itu sangat lembut, nyaris tidak terdengar.
d. Sejauh-jauh mata memandang yang terlihat hanya hamparan sawah.

17. Imbuhan peN-an pada kata pemandian memiliki makna…
a. Alat
b. Kegiatan
c. Keadaan
d. Tempat

18. Imbuhan peN- yang bermakna “orang yang mempunyai sifat…” terdapat dalam kalimat…
a. Pengemis itu menadahkan tangannya kepadaku, aku tiba-tiba merasa iba.
b. Beliau adalah seorang penari profesional yang mengajar seni tari di sekolah kami.
c. Pemotong itu rusak ketika hendak kupakai untuk memperbaiki televisi.
d. Gurunya berkata,” Pengecut kamu, beraninya cuma kepada cewek!”

19. Kalimat berikut ini menggunakan kata yang mengalami perluasan makna yaitu….
a. Saat ini banyak pedagang kaki lima yang berhasil.
b. Ia seorang penggubah syair lagu.
c. Pak Andi menjadi guru yang disiplin dan penuh tanggung jawab.
d. Pada bulan suci Ramadhan Madrasah Annur mengadakan pesantren kilat.

20. Batu besar itu terangkat juga oleh anak kecil.
Kata berimbuhan ter- pada kalimat berikut yang memiliki makna sama dengan makna imbuhan ter- pada kata terangkat adalah …
a. Andi terjatuh dari pohon.
b. Terdakwa itu meringkuk dalam penjara.
c. Pencuri itu tertangkap polisi.
d. Ahmad siswa terpandai di kelas itu.

21. Pengusaha itu hanya memperkaya dirinya sendiri.

Kata bercetak miring tersebut mempunyai makna yang sama dengan kalimat …
a. Danu memperhatikan penjelasan dari guru dengan saksama.
b. Rido memperdengarkan suaranya dihadapan penonton.
c. Adik memperkecil gambar yang telah ia buat.
d. Ibu memperoleh hadiah dari kakak

22. Dengan … Gina menjawab pertanyaan yang mengandung sindiran itu.

Kata sinestesia untuk melengkapi kalimat tersebut yaitu ….
a. muka cemberut
b. muka masam
c. muka kusut
d. muka merah

23. 1) Suaranya lembut.
2) Isna menuntut ilmu di madrasah.
3) Anak itu masih hijau.
4) Kak Doni sudah mendapat gelar sarjana ekonomi.

Kata yang mengalami perubahan makna spesialisasi, yaitu ….
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 4)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)

24. Kalimat berikut yang mengalami perubahan makna asosiasi yaitu ….
a. Bayi yang diharapkannya seorang putri.
b. Nanda menjadi bunga kampus.
c. Perempuan itu adalah bibiku.
d. Ia bekerja menjadi pembantu.

25. Kalimat yang menggunakan kata yang sebagai kata sandang adalah …
a. Yang berbaju biru segera menghadap kepala sekolah.
b. Indonesia adalah Negara yang kaya akan pemandangan alam.
c. Maukah engkau mampir ke rumah orang yang tidak punya ini?
d. Keadaan sosial dan sikap masyarakat merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan pemasukan di bidang pariwisata.

26. Di antara kalimat-kalimat berikut yang menggunakan kata yang sebagai kata penghubung yaitu …
a. Yang merah akan kuambil.
b. Bali adalah pulau yang sangat terkenal di seluruh dunia.
c. Baju yang hijau cocok untukmu.
d. Dia yang terkaya di perumahan ini.

27. Sehari sebelum sidang, tersangka kasus pembalakan liar sakit.
Kata bercetak miring pada kalimat tersebut bermakna ….
a. ‘menyatakan seluruh’
b. ‘menyatakan waktu’
c. ‘menyatakan sama’
d. ’manyatakan satu’

Jawaban:
1.C
2.C
3.A
4.B
5.C
6.A
7.A
8.C
9.A
10.C
11.D
12.B
13.A
14.C
15.A
16.C
17.D
18.D
19.A
20.C
21.C
22.B
23.D
24.B
25.A
26.B
27.D

Siswa Terbaik Bulan Ini (Desember 2012)

Siswa Terbaik Bulan Ini (Desember 2012)--

Kelas 8b: DITHA RIETNI: 8,6 (Kelompok I)
Kelas 9a: GABRIELLA STELLA P: 8,3
Kelas 9b: LARA ANDREIANY: 8,5


Selamat, pertahankan terus. Buat yang lain, teruslah berusaha.....

Ketentuan pemilihan:
- Untuk kelas VIIIB, dipilih dari kelompok terbaik bulan ini, yaitu kelompok yang mengumpulkan bintang terbanyak.
- Untuk kelas IX, dipilih dari siswa yang nilainya tertinggi di antara siswa yang lain (Berhubung bulan ini, selama 1 minggu pertemuan saja, tidak ada kegiatan kerja kelompok).

KISI-KISI UN 2013 | SKL Ujian Nasional 2013 Untuk SD/MI

KISI-KISI UN 2013 | SKL Ujian Nasional 2013 Untuk SD/MI---
Berikut ini materi soal UN 2013 untuk SD/MI yang mengacu pada Kisi-kisi Soal UN 2013 yang diberikan BSNP Indonesia.

Kompetensi Membaca
Membaca berbagai teks nonsastra berupa teks sederhana, laporan, pengumuman, petunjuk pemakaian, ringkasan, makna kata, dan rubrik khusus, serta berbagai karya sastra berupa puisi, dongeng, cerita anak, dan drama anak.

Indikator
  1. Disajikan teks bacaan 3 – 4 paragraf, siswa dapat: • menjawab pertanyaan dengan kata tanya (apa, siapa, bagaimana, atau mengapa) • membuat kalimat tanya sesuai dengan isi salah satu paragraf • menentukan ide pokok salah satu paragraf • menentukan kalimat yang sesuai dengan salah satu paragraf.
  2. Disajikan petunjuk penggunaan obat, siswa dapat menjelaskan penggunaan obat sesuai dengan tingkatan umur.
  3. Disajikan petunjuk penggunaan sebuah produk yang diacak, siswa dapat mengurutkan dengan susunan yang tepat.
  4. Disajikan rubrik khusus surat pembaca, siswa dapat menentukan kalimat saran dengan tepat.
  5. Disajikan cuplikan pengumuman, siswa dapat menentukan isinya.
  6. Disajikan teks drama, siswa dapat: • menentukan tokoh utama • menentukan latar • menentukan amanatnya.
  7. Disajikan paragraf yang terdiri atas 4 kalimat, siswa dapat menentukan kalimat utamanya.
  8. Disajikan teks percakapan, siswa dapat menyimpulkan isinya.
  9. Disajikan sebuah paragraf, siswa dapat:
  10. • menyusun pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf • mengartikan salah satu kata sulit dalam kalimat. • Menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam paragraf. Siswa dapat menentukan peribahasa sesuai dengan ilustrasi yang disajikan. Siswa dapat menentukan ungkapan sesuai dengan ilustrasi yang disajikan.
  11. Disajikan pantun, siswa dapat menentukan pesan yang terkandung di dalamnya.
  12. Disajikan dua teks, siswa dapat menentukan persamaannya
  13. Disajikan jadwal perjalanan beberapa kendaraan berbagai jurusan, siswa dapat: • membuat pernyataan sesuai dengan isi jadwal • menentukan kendaraan tertentu yang tepat sesuai dengan tujuan
  14. Disajikan puisi, siswa dapat menentukan isi/ maksud yang terkandung di dalamnya.
  15. Disajikan cuplikan cerita anak, siswa dapat menyimpulkan isinya.
  16. Disajikan cuplikan laporan, siswa dapat: • menentukan isinya • memperbaiki kalimat yang salah strukturnya.
  17. Disajikan percakapan dua atau tiga orang, siswa dapat menentukan topiknya.
  18. Disajikan teks satu paragraf, siswa dapat: • menentukan ringkasannya • menentukan temanya • menentukan pesan yang terkandung di dalamnya.
  19. Disajikan teks puisi pendek, siswa dapat: • menentukan pernyataan sesuai dengan isi puisi • menentukan makna kata pada puisi yang disajikan.


Kompetensi Menulis
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk pemakaian, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, dan ringkasan dengan menggunakan ejaan dan pilihan kata yang tepat; menulis berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, parafrase, dan pantun.

Indikator

  1. Disajikan petunjuk cara membuat sesuatu yang diacak, siswa dapat mengurutkan sehingga menjadi sebuah petunjuk yang runtut.
  2. Disajikan empat kalimat yang disusun secara acak, siswa dapat mengurutkan sehingga menjadi paragraf yang padu.
  3. Disajikan dua kalimat tunggal, siswa dapat menggabungkan dengan kata hubung yang tepat.
  4. Disajikan kalimat rumpang, siswa dapat melengkapi dengan kata hubung yang tepat penulisan.
  5. Disajikan surat undangan suatu kegiatan yang belum lengkap, siswa dapat melengkapi dengan kalimat efektif yang tepat.
  6. Siswa dapat menentukan tanda baca pada kalimat surat yang disajikan.
  7. Disajikan cuplikan pengumuman yang belum lengkap, siswa dapat melengkapi dengan pilihan kata yang tepat.
  8. Disajikan dialog antara dua atau tiga orang yang belum lengkap, siswa dapat melengkapi dengan kalimat yang tepat.
  9. Disajikan formulir dan ilustasi, siswa dapat melengkapi formulir sesuai dengan ilustrasi yang disajikan.
  10. Disajikan teks pidato yang belum lengkap, siswa dapat: • melengkapi dengan kalimat ajakan yang tepat • memperbaiki kalimat yang ejaannya salah.
  11. Disajikan surat resmi yang di dalamnya terdapat kata yang tidak tepat, siswa dapat memperbaikinya dengan kata yang sesuai orang yang dituju.
  12. Disajikan cuplikan laporan, siswa dapat membetulkan ejaan yang salah.
  13. Disajikan laporan yang dirumpangkan, siswa dapat melengkapinya dengan kalimat yang tepat.
  14. Disajikan sebuah pantun yang belum lengkap, siswa dapat melengkapi dengan kalimat yang tepat.
  15. Disajikan gambar kegiatan, siswa dapat menyusun sebuah paragraf yang sesuai dengan maksud gambar.
  16. Disajikan paragraf rumpang, siswa dapat melengkapi dengan kalimat yang tepat.


Kisi-kisi Soal /SKL UN 2013 untuk SD/MI ini semoga menjadi pedoman pembelajaran di kelas supaya lebih terfokus sehingga para siswa dapat mencapai keberhasilan dalam ujian nasional.

KISI-KISI UN 2013 | SKL Ujian Nasional 2013 Untuk SMP/MTs

KISI-KISI UN 2013 | SKL Ujian Nasional 2013 Untuk SMP/MTs---
Berikut ini materi soal UN 2013 untuk SMP yang mengacu pada Kisi-kisi Soal UN SMP 2013 yang diberikan BSNP Indonesia.

1.SKL Membaca
Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra (puisi, antologi puisi, cerpen, buku kumpulan cerpen, cerita anak, buku cerita anak, novel remaja, novel angkatan 20 – 30-an, dan drama).

1.1 Mengidentifikasi isi dan bagian suatu teks Contoh Soal.
1.2 Menentukan persamaan isi berita Contoh Soal
1.3 Menentukan perbedaan penyajian berita Contoh Soal.
1.4 Mengidentifikasi isi teks biografi/iklan.
1.5 Menentukan kalimat fakta/opini dalam teks iklan Contoh Soal.
1.6 Menyimpulkan isi paragraf Contoh Soal.
1.7 Mengidentifikasi isi grafik, tabel, bagan, denah Contoh Soal Bagan/grafik/Diagram/Tabel
1.8 Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi Contoh Soal.
1.9 Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita pendek/cerita anakContoh Soal.
1.10 Mengidentifikasi perbedaan karakteristik dua novel Contoh Soal.
1.11 Mengidentifikasi unsur intrinsik drama Contoh Soal.


2. SKL Menulis
Menulis dan menyunting teks nonsastra dengan menggunakan kosakata yang bervariasi dan efektif dalam bentuk buku harian, surat pribadi, surat dinas, narasi dan pesan singkat, laporan, pengumuman, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan/ poster, iklan, resensi dan karangan, surat pembaca, teks pidato, dan karya ilmiah; menulis teks sastra dalam bentuk puisi, pantun, dongeng, cerpen, dan drama.

2.1 Menulis catatan pengalaman pada buku harian Contoh Soal
2.2 Menulis pesan singkat sesuai konteks Contoh Soal.
2.3 Menulis laporan/pengumuman/resensi.
2.4 Melengkapi surat pribadi/surat dinas/surat pembaca Contoh Soal.
2.5 Menulis rangkuman Contoh Soal.
2.6 Menulis teks berita sesuai konteks Contoh Soal.
2.7 Menulis slogan sesuai konteks Contoh Soal.
2.8 Menulis iklan sesuai konteks Contoh Soal.
2.9 Menyusun petunjuk melakukan sesuatu Contoh Soal.
2.10 Menulis teks pidato Contoh Soal.
2.11 Menulis rumusan masalah karya ilmiah/saran karya ilmiah/daftar pustaka Contoh Soal.
2.12 Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca, pilihan kata Contoh Soal.
2.13 Melengkapi pantun Contoh Soal.
2.14 Melengkapi puisi Contoh Soal.
2.15 Melengkapi naskah drama Contoh Soal.

KISI-KISI UN 2015 | SKL Ujian Nasional 2015 UNTUK SMK

KISI-KISI UN 2015 | SKL Ujian Nasional 2015 UNTUK SMK---
Berikut ini materi soal UN 2015 untuk SMK yang mengacu pada Kisi-kisi Soal UN SMA 2013 yang diberikan BSNP Indonesia.
Kompetensi Membaca
Membaca berbagai informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat dan berbagai bentuk teks.
Indikator
  1. Menentukan gagasan pokok, simpulan, makna istilah, kalimat penjelas, pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf.
  2. Menentukan jenis laporan.
  3. Menentukan isi petunjuk kerja.
  4. Menentukan isi riwayat hidup/biografi.
  5. Menentukan isi grafik/matriks.
  6. Menentukan tanggapan logis dan tanggapan yang sesuai dengan isi paragraf.
  7. Menentukan kata baku/tidak baku, kata bersinonim/berantonim, kata bermakna konotasi, kata bermakna proses/hasil, dan perubahan makna kata.
  8. Menentukan kalimat tanya yang sesuai dengan konteks.
  9. Menentukan kalimat yang berbentuk opini/fakta dalam paragraf.
  10. Menentukan makna ungkapan/peribahasa.
  11. Menentukan tema dan majas dalam puisi.
  12. Menentukan amanat cerpen/novel.
  13. Menentukan latar dan tahapan alur novel/roman.
  14. Menentukan unsur ekstrinsik novel.
  15. Menentukan isi naskah drama, dan perwatakan tokoh.


Kompetensi Menulis
Menulis berbagai teks dalam konteks bermasyarakat; membuat parafrasa; menulis jenis-jenis wacana (naratif, deskriptif, ekspositoris, argumentatif); meringkas teks; menyimpulkan isi teks; menulis proposal, surat, dan laporan.
Indikator

  1. Menentukan penulisan kata, pilihan kata, dan ungkapan.
  2. Menentukan pikiran penjelas, kalimat efektif, kalimat yang menyatakan hubungan perbandingan, dan susunan topik karangan.
  3. Menentukan tujuan, jenis kegiatan, dan sistematika penulisan proposal.
  4. Menentukan penulisan bagian-bagian surat, kalimat pembuka, kalimat penutup, kalimat surat balasan yang santun.
  5. Menentukan kalimat memo.
  6. Menentukan isi surat berita keluarga.
  7. Melengkapi paragraf sesuai dengan jenisnya.
  8. Melengkapi bagian-bagian surat kuasa.
  9. Menentukan isi surat perjanjian jual beli.
  10. Menentukan kalimat pengumuman.
  11. Menyusun catatan kaki.
  12. Menentukan isi catatan hasil rapat.
  13. Menentukan isi kata pengantar laporan, dan simpulan laporan.
  14. Menentukan kalimat poster.

KISI-KISI UN 2015 | SKL Ujian Nasional 2015 UNTUK SMA/MA Jurusan Bahasa

KISI-KISI UN 2015 | SKL Ujian Nasional 2015 UNTUK SMA/MA Jurusan Bahasa---
Berikut ini materi soal UN 2015 untuk jurusan Bahasa di SMA / MA yang mengacu pada Kisi-kisi Soal UN SMA 2013 yang diberikan BSNP Indonesia.

Kompetensi Membaca
Menguasai berbagai jenis wacana tulis/teks nonsastra dan nonteks (berbentuk grafik/tabel) artikel, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks esai, biografi, pidato, dan berbagai jenis paragraf (naratif, deskriptif, argumentatif, eksposisi, dan persuasif).

Kompetensi Menulis
Memahami teks naratif, deskriptif, eksposisi, argumentatif, persuasif, teks pidato, artikel, proposal, surat dinas, surat dagang, surat lamaran pekerjaan, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, dan karya ilmiah dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepaduan, ketepatan struktur, ejaan, pilihan kata, dan menyunting berbagai jenis wacana tulis.

Kompetensi Kebahasaan

  1. Menerapkan berbagai komponen kebahasaan dalam berbagai bentuk tulisan:
  2. Mengidentifikasi jenis-jenis frasa.
  3. Mengidentifikasi jenis-jenis klausa.
  4. Mengidentifikasi jenis-jenis kalimat.
  5. Menentukan pola kalimat.
  6. Menggunakan kata berimbuhan.
  7. Mengidentifikasi berbagai jenis makna kata (konotasi/denotasi, luas, umum, khusus, gramatikal).
  8. Mengidentifikasi berbagai kata yang mengalami perubahan/pergeseran makna (homonim/homofon/homograf/polisemi/sinestesia/peyorasi/ameliorasi/kata hias).
  9. Menggunakan kata baku.
  10. Menggunakan ragam bahasa resmi.
  11. Menyusun paragraf padu (kohesi dan koherensi).


Kisi-kisi Soal /SKL UN mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jurusan Bahasa di SMA/MA ini semoga menjadi pedoman pembelajaran di kelas supaya lebih terfokus sehingga para siswa dapat mencapai keberhasilan dalam ujian nasional di tingkat SMK.

KISI-KISI UN 2015 | SKL Ujian Nasional 2015 Untuk SMA Program IPA/IPS/Keagamaan

KISI-KISI UN 2015 | SKL Ujian Nasional 2015 Untuk SMA Program IPA/IPS/Keagamaan---
Berikut ini materi soal UN 2015 untuk SMA Program IPA/IPS/Keagamaan yang mengacu pada Kisi-kisi Soal UN SMA 2013 yang diberikan BSNP Indonesia.

Kompetensi Membaca
Menguasai isi dan bagian-bagian paragraf suatu artikel teks nonsastra, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks pidato, biografi tokoh, serta berbagai bentuk dan jenis paragraf nonteks; memahami teks sastra berbentuk puisi lama, puisi baru, hikayat/sastra Melayu klasik, cerpen, novel, dan drama.
  1. Menentukan unsur-unsur paragraf, ide pokok, kalimat utama, kalimat penjelas (CONTOH SOAL).
  2. Menentukan isi paragraf: fakta, opini, pernyataan/jawaban pertanyaan sesuai isi, tujuan penulis, arti kata/istilah, isi biografi (CONTOH SOAL).
  3. Menentukan opini penulis dan pihak yang dituju dalam tajuk rencana/editorial (CONTOH SOAL).
  4. Menentukan isi dan simpulan grafik, diagram atau tabel.
  5. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra Melayu klasik/hikayat (CONTOH SOAL).
  6. Menentukan unsur-unsur intrinsik/ekstrinsik novel, drama, cerpen.
  7. Menentukan unsur-unsur intrinsik puisi (CONTOH SOAL).
  8. Menentukan isi puisi lama, pantun, gurindam.

Kompetensi Menulis
Mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, perasaan, dan informasi dalam berbagai jenis dan bentuk paragraf, teks pidato, surat resmi, dan karya ilmiah dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, kepaduan, ketepatan kalimat, penggunaan bahasa, diksi, struktur kalimat, dan ejaan; mengungkapkan pikiran dan gagasan dalam bentuk puisi, cerpen, novel, drama, kritik, esai, dan resensi.
  1. Menulis paragraf padu (CONTOH SOAL).
  2. Melengkapi berbagai bentuk dan jenis paragraf dengan kalimat yang padu (CONTOH SOAL).
  3. Melengkapi teks pidato (CONTOH SOAL).
  4. Melengkapi paragraf dengan kata baku, kata serapan, kata berimbuhan, kata ulang, ungkapan, peribahasa.
  5. Menyunting penggunaan kalimat/frasa/ kata penghubung/istilah dalam paragraf (CONTOH SOAL).
  6. Menulis surat resmi (CONTOH SOAL).
  7. Menyunting kalimat dalam surat resmi (CONTOH SOAL).
  8. Menulis judul sesuai EYD (CONTOH SOAL).
  9. Menulis karya ilmiah (latar belakang dan rumusan masalah) (CONTOH SOAL).
  10. Melengkapi larik puisi lama/baru (dengan kata kias/berlambang/berima/bermajas) (CONTOH SOAL).
  11. Melengkapi dialog drama (CONTOH SOAL).
  12. Menentukan kalimat resensi (CONTOH SOAL).
  13. Menentukan kalimat kritik.
  14. Menentukan kalimat esai (CONTOH SOAL)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...