loading...

Mekanisme, Kriteria, dan Contoh Penentuan Kenaikan Kelas dalam Kurikulum 2013 Hasil Revisi (Update)

Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info Kriteria dan Contoh Penentuan Kenaikan Kelas dalam Kurikulum 2013 (Update)-- Penilaian dalam Kurikulum 2013 dilakukan dari penilaian proses (harian) (tanpa konversi lagi) hingga pada akhirnya menetapkan apakah seorang siswa dapat naik kelas atau tidak. Dalam kurikulum 2013, nilai setiap mata pelajaran terdiri atas nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Terkait penilaian ini, Permen No. 53 tahun 2015 dinyatakan tidak berlaku setelah diganti dengan permen No. 23 tahun 2016.

Berikut Permen-permen BARU tersebut:
1. Permendikbud No.20 Th 2016 tentang STANDAR KOPETENSI LULUSAN
2. Permendikbud No.21 Th 2016 tentang STANDAR ISI PENDIDIKAN DASAR dan MENENGAH
3. Permendikbud No.22 Th 2016 tentang STANDAR PENDIDIKAN DASAR dan MENENGAH
4. Permendikbud No.23 Th 2016 tentang STANDAR PENILAIAN
5. Permendikbud No.24 Th 2016 tentang KOPETENSI INTI dan KOPETENSI DASAR

Berikut kebijakan Revisi Kurikulum 13 serta dasar hukum peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang terbaru, yakni No.20.21.22.23.24 tahun 2016:
1. Istilah "KKM" berubah menjadi "KBM" (Ketuntasan Belajar Minimal)
2. Istilah "UH" berubah menjai "PH" (Penilaian Harian).
3. Istilah "UTS" berubah menjadi "PTS" (Penilaian Tengah Semester)
4. Istilah "UAS" berubah menjadi "PAS" (Penilaian Akhir Semester)
5. Istilah "UKK" menjadi "PAT" (Penilaian Akhir Tahun)
Materi soal "PAT" meliputi "25% semester ganjil" dan "75% semester genap".

Terkait istilah ini, dalam hal pembuatan SK Kepanitian Pelaksanaan PAS yang masih menggunakan kata UAS untuk diubah sesuai dengan aturan terbaru karena ada hubungannya dengan instrumen penilaian:
1. Pelaksanaan perpanjangan IJIN OPERASIONAL
2.Pelaksanaan AKREDITASI SEKOLAH

PENENTUAN KENAIKAN KELAS

1. Maksimal hanya 3 Mapel yang KBM-nya tidak TUNTAS.
2. Nilai Pengetahuan KI.3 harus Tuntas.
3. Nilai Ketrampilan KI.4 harus Tuntas.
4. KI.1 dan KI.2 harus BAIK.
KBM (KKM) semua mapel harus sama.

Contoh penentuan:
KBM = 60
a. Nilai pada Semester Ganjil = 55
b. Nilai pada Semester Genap = 65
maka 55 + 65 = 120 : 2 = 60 (Tuntas)

KI 1 dan KI 2 Observasi guru dalam jurnal yang ditulis "KURANG dan yang AMAT BAIK"
1) Sikap dikatakan Tuntas, jika predikat minimal B (baik)
2) Pengetahuan dan Keterampilan, dikatakan Tuntas jika predikat Minimal C.
3) K-13: Sebuah mapel dikatakan Tuntas, jika Pengetahuan dan keterampilan Tuntas.
4) 2006: Sebuah mapel dikatakan tuntas jika pengetahuan dan keterampilan (jika ada keterampilan), dan sikap tuntas.
5) Tidak perlu bingung dg Prefikat C pada mapel Pengetahuan dan Keterampilan, krn C berarti sdh Tuntas.
6) Predikat untuk Pengetahuan dan Keterampilan, didasarkan pd KBM (KKM) masing-masing sekolah.
Contoh:
jika KBM 75,
maka
< 75. = D (tidak tuntas)
75-82. = C (tuntas dg cukup)
83 - 90. = B (tuntas dg baik)
91-100. = A (tuntas dengan sangat baik)
7) Jadi jangan menaik-naikkan nilai untuk mengejar B, atau menurunkan KBM dari yang sudah ditetapkan masing-masing sekolah.
8) Predikat pengetahuan dan keterampilan tidak berpengaruh pada SNMPTN.

Dengan keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.20.21.22.23.24 tahun 2016, Permen-permen berikut TIDAK BERLAKU:
1. Permendikbud No.54 Th.2013
2. Permendikbud No.65 Th.2013
3. Permendikbud No.54 Th.2013
4. Permendikbud No.66 Th.2013
5. Permendikbud No.104 tahun 2014

Sumber: Kemendikbud
Update: 2 November 2016 (hasil kegiatan pendampingan K-13, tanggal 15 Oktober-20 November 2016)

Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (Kurikulum 2013 Hasil Revisi)

Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP (Kurikulum 2013 Hasil Revisi)
Bab 1 Belajar Mendeskripsikan
A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi
B. Menentukan Isi Teks Deskripsi
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Deskripsi
D. Menyajikan Lisan dan Menulis Teks Deskripsi

Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi
A. Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi
B. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi
D. Menyajikan Cerita Fantai

Bab 3 Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur
A. Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur
B. Menyimpulkan Isi Teks Prosedur
C. Menelaah Struktur dan Bahasa pada Teks Prosedur
D. Menulis dan Memeragakan Teks Prosedur

Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi
A. Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi
B. Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca dan Didengar
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi
D. Merangkum dan Menyajikan Laporan Hasil Observasi

Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat
B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat
D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
A. Mengenali Ciri Fabel
B. Menceritakan Kembali Isi Fabel
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel
D. Memerankan Isi Fabel

Bab 7 Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas
A. Mengenal dan Memahami Surat
B. Menyimpulkan Isi Surat Pribadi dan Surat Dinas
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Surat Pribadi dan Surat Dinas
D. Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas dalam Bentuk Kertas atau Email

Bab 8 Menjadi Pembaca Efektif
A. Membaca dan Mengenali Unsur Pembangun Buku Nonfiksi
B. Merangkum Buku
C. Menelaah Unsur Buku dan Membuat Komentar
D. Mengamati Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi

Sumber: Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, Kemdikbud

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar B. Indonesia Kelas VII SMP/ MTs Kurikulum 2013 Hasil Revisi

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar B. Indonesia SMP/ MTs Kurikulum 2013 (Revisi)--
Kurikulum 2013 berorientasi pada pengembangan soft skills (KD 1 dan 2) dan hard skills (KD 3 dan 4). KD 1 merupakan pengembangan kompetensi sikap religius, KD 2 merupakan pengembangan sikap sosial, KD 3 merupakan pengembangan aspek pengetahuan, dan KD 4 merupakan pengembangan aspek keterampilan. Di Kurikulum 2013 Hasil Revisi, KD pada KI-1 dan KI-2 untuk mapel selain Agama dan PKn, dihilangkan.
KELAS: VII
SKL: Sikap: Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KOMPETENSI INTI:
KI-1. Menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi sikap (KI-1 dan KI-2) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI DASAR:
(Sesuai Permen No.24 tahun 2016 Lampiran 2)

Teks Deskripsi
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca
4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan maupun tulis

Teks Narasi
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, penggunaan bahasa, atau aspek lisan

Teks Prosedur
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis

Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan

Literasi Buku Fiksi dan Nonfiksi
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.10 Menyajikan tanggapan secaralisan, tulis, dan visual terhadap isi buku fiksi/nonfiksi yang dibaca

Surat Pribadi dan Surat Dinas
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi

Puisi Rakyat (Pantun, Syair, dan Bentuk Puisi Rakyat Setempat)
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
4.14 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa.

Fabel/Legenda Daerah Setempat
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar
4.15 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar
4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar

Sumber: Hasil Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar B. Indonesia Kelas VIII SMP/ MTs Kurikulum 2013 Hasil Revisi

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar B. Indonesia SMP/ MTs Kurikulum 2013 (Revisi)--
Kurikulum 2013 berorientasi pada pengembangan soft skills (KD 1 dan 2) dan hard skills (KD 3 dan 4). KD 1 merupakan pengembangan kompetensi sikap religius, KD 2 merupakan pengembangan sikap sosial, KD 3 merupakan pengembangan aspek pengetahuan, dan KD 4 merupakan pengembangan aspek keterampilan. Di Kurikulum 2013 Hasil Revisi, KD pada KI-1 dan KI-2 untuk mapel selain Agama dan PKn, dihilangkan.
KELAS: VIII

SKL: Sikap: Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KOMPETENSI INTI:

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR:

Teks Berita
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca.
4.1 Menyimpulkan isi dari berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar.

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca berita
4.2 Menyajikan data, informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, kinesik).

Teks Iklan, Slogan, atau Poster
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster (membanggakan dan memotivasi) dari berbagai sumber

3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan, pesan, ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster secara lisan dan tulis.

Teks Eksposisi
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang didengar dan dibaca yang didengar dan dibaca.
4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.

3.6 Menelaah isi dan struktur teks eksposisi (berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang diperdengarkan atau dibaca
4.6 Menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi berupayang artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, aspek lisan

Teks Puisi
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca

3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca.
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk teks puisi secara tulis/ lisan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi

Teks Ekplanasi
3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara tertulis.
4.9 Meringkas isi teks eksplanasi yang berupa proses terjadinya suatu fenomena dari beragam sumber yang didengar dan dibaca .

3.10 Menelaah teks eksplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca.
4.10 Menyajikan informasi, data dalam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya suatu fenomena secara lisan dan tulisdengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan

Teks Ulasan
3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau diperdengarkan
4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau didengar.

3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang diperdengarkan dan dibaca
4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan tulisdengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan

Teks Persuasi
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.
4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan, pertimbangan tentang berbagai hal positif permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.

3. 14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi yang berupa saran, ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai permasalahan aktual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) dari berbagai sumber yang didengar dan dibaca
4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan

Teks Drama
3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan moderen) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
4.15 Menginterprestasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/ didengar

3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas.
4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah

Literasi Buku Fiksi dan Nonfiksi
3.17 Menggali dan menemukan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.17 Membuat peta konsep/ garis alur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca

3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara lisan/ tertulis

Sumber: Materi Diklat TOT IK Kurikulum 2013 tahun 2016

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) B. Indonesia Kelas IX SMP/ MTs Kurikulum 2013 Hasil Revisi

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar B. Indonesia SMP/ MTs Kurikulum 2013 (Revisi)--
Kurikulum 2013 berorientasi pada pengembangan soft skills (KD 1 dan 2) dan hard skills (KD 3 dan 4). KD 1 merupakan pengembangan kompetensi sikap religius, KD 2 merupakan pengembangan sikap sosial, KD 3 merupakan pengembangan aspek pengetahuan, dan KD 4 merupakan pengembangan aspek keterampilan. Di Kurikulum 2013 Hasil Revisi, KD pada KI-1 dan KI-2 untuk mapel selain Agama dan PKn, dihilangkan.
KELAS: IX
SKL: Sikap: Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KOMPETENSI INTI:
KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR:

Teks Laporan
3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan yang dibaca dan didengar (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll).
4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan

TEKS PIDATO
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca

3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

TEKS CERPEN
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar • Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar.
4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

TEKS TANGGAPAN (PUJI DAN KRITIK)
3.7 Mengidentifikasi informasi berupa kritik atau pujian dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca
4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan berupa kritik atau pujian (mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.

3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, atau pujian yang didengar dan/atau dibaca.
4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau pujian dalam bentuk teks tanggapan secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan • Struktur teks tanggapan

TEKS DISKUSI
3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat pro dan kontra dari permasalahan aktual yang dibaca dan didengar
4.9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi yang didengar dan dibaca.

3.10 Menelaah pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar
4.10 Menyajikan gagasan/ pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan, dan aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan).
TEKS CERITA INSPIRATIF
3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan didengar.
4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca dan didengar.

3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif.
4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati, kepedulian, dan perasaan dalam bentuk cerita inspiratif dengan memperhatikan struktur cerita dan aspek kebahasaan

LITERASI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
3.13 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.13 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca

3.14 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.14 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca.

3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca

3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca

Sumber: Materi Diklat TOT IK Kurikulum 2013 tahun 2016

Kemendikbud Serahkan Mekanisme Pengumuman UN pada Sekolah

Hasil Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau se-derajat diumumkan pada Sabtu (7/5/2016) lalu. Namun, mekanisme pengumuman tidak diseragamkan pemerintah.

Kepala Pusat Penerangan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kapuspendik Kemendikbud) Nizam menyebut mekanisme pengumuman hasil ujian diserahkan pada sekolah atau daerah masing-masing.
"(Cara penyampaian hasil ujian) diserahkan ke masing-masing daerah atau sekolah," kata Nizam melalui pesan singkat.
Nizam menyampaikan, hasil Ujian Nasional telah diserahkan Kemendikbud ke Dinas Pendidikan tingkat provinsi seluruh Indonesia.
"Kami sudah sampaikan ke Dinas (Pendidikan) provinsi, pada Selasa (3/5) yang lalu untuk diumumkan pada hari ini," katanya.

Lebih lanjut, Nizam menuturkan, Kemendikbud tidak mengeluarkan daftar resmi peringkat hasil Ujian Nasional.
"Sejak 2014, kami tidak membuat peringkat hasil UN nasional karena dampaknya tidak sehat. UN bukan lomba cepat tepat yang orientasinya peringkat, tapi mengukur tercapainya kompetensi siswa," kata Nizam.

Sumber: tribunnews.com

BanjarmasinPost: Hasil UN 2016, Ternyata Matematika Masih Jadi Momok

BANJARMASIN - Kemarin, Sabtu (7/5) hasil Ujian Nasional (UN) 2016 diumumkan di masing-masing sekolah, baik secara langsung maupun secara online. Secara keseluruhan dominasi nilai tertinggi diraih siswa dari luar ibu kota provinsi Kalsel. Sekolah menengah atas (SMA) terbaik diborong siswa dari Banjarbaru, Banjar, dan Tanahbumbu. Kota Banjarmasin justru unggul di katagori sekolah menengah kejuruan (SMK).

Meskipun UN bukan lagi jadi faktor utama kelulusan, nilai UN tetap menjadi tolok ukur dalam hal standar kelulusan. Di Banjarmasin, sekolah-sekolah ternama yang punya standar tinggi masih mendominasi hasil kelulusan.

Semisal, SMAN 1 Banjarmasin dan SMAN 7 Banjarmasin masih menjadi yang terbaik dalam studi penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dari data 10 siswa terbaik se-Kalsel, muncul beberapa nama dari sekolah tersebut, termasuk SMA Banua Kalsel. Sedangkan jurusan IPS, nilai terbaik didominasi sekolah daerah, meski SMAN1 dan SMAN7 masih bisa bersaing di dalamnya.

Yang menarik dan menjadi catatan krusial yang diterima sekolah-sekolah kejuruan di Banjarmasin, ternyata matematika masih menjadi momok bagi siswa. Nilai matematika kali ini terbilang rendah, sehinga perlu adanya perhatian khusus untuk SMK di studi yang mengenalkan logika tersebut.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Sabtu (7/5/2016) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Pengumuman Hasil Ujian Nasional SMA/Sederajat Tahun 2016

Hari ini (kemarin - Sabtu, 7 Mei 2016), hasil Ujian Nasional (UN) SMA/sederajat 2016 diumumkan serentak. Bagaimana hasilnya? Yuk simak kutipan berita berikut:

UN 2016 Terbaik Diraih SMAN 4 Denpasar
DENPASAR - Peringkat terbaik perolehan nilai rata-rata hasil UN SMA/sederajat 2016 di Pulau Dewata diraih siswa SMAN 4 Denpasar. Prestasi ini diraih pada jurusan IPA dan IPS.
"Hasil ujian nasional 2016 ini sudah kami distribusikan kepada Kepala Dinas di kabupaten/kota masing-masing pada Kamis, 5 Mei untuk selanjutnya disampaikan kepada pihak sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani di Denpasar, seperti dilansir Antara, Jumat (6/5/2016).

Adapun nilai rata-rata sekolah untuk 10 besar hasil UN 2016 yakni pada Program IPA, SMAN 4 Denpasar (497,20), SMAN 1 Gianyar (494,14), SMAN 1 Denpasar (484,41), SMAN 2 Amlapura (482,31), SMAN Bali Mandara (464,72), SMAN 3 Denpasar (464,31), SMA Taman Rama Denpasar (458,26), SMAN 1 Semarapura (457,47), SMAN 1 Singaraja (448,42), SMA CHIS Denpasar (435,57).

Untuk program IPS, secara berturut-turut adalah Denpasar SMAN 4 Denpasar (466,15), SMAN Bali Mandara (456,41), SMAN 1 Gianyar (450,47), SMAN 2 Amlapura (450,28), SMAN 1 Singaraja (442,25), SMAN 7 Denpasar (430,22), SMAN 3 Denpasar (418,81), SMAN 1 Semarapura (410,71), SMAN 2 Semarapura (405,14), dan SMAN 6 Denpasar (402,33).

Untuk program Bahasa, tiga besar peraih nilai rata-rata sekolah terbaik yakni SMAN 2 Amlapura (459,68), SMAN 1 Singaraja (445,19), dan SMAN 1 Busungbiu (437,00) Serta tiga besar peraih rata-rata nilai SMK tertinggi yakni SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar (327,95), SMK Kesehatan Gana Husada Badung (319,92) dan SMK Pandawa Abiansemal Badung (314,60).

Menurut TIA, hasil ujian nasional 2016 yang disampaikan tersebut tidak menyangkut jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus, karena kelulusan siswa menjadi kewenangan masing-masing satuan pendidikan. Termasuk untuk nilai integritas sekolah dalam pelaksanaan Ujian Nasional jenjang SMA/SMK juga belum diterima karena kemungkinan akan disampaikan sekaligus oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk seluruh provinsi.
"Nilai integritas sekolah, bisa saja akan disampaikan setelah Ujian Nasional jenjang SMP sederajat berjalan, sehingga bersamaan pengumumannya dengan nilai integritas," ucap TIA.

Sementara untuk siswa peraih jumlah nilai tertinggi UN untuk program IPA yakni Maria Septiana Parmonang Aroean dari SMAN 4 Denpasar (564,5), Ni Putu Ika Regina Maharani juga dari SMAN 4 Denpasar (560,5) dan I Made Dwi Mertadiyasa dari SMAN 1 Gianyar (559,5).

Untuk siswa peraih jumlah nilai tertinggi UN untuk program IPS yakni Kadek Sanjaya dari SMAN Bali Mandara (524,0), Ni Nyoman Ari Tati Ratnasari dari SMAN 4 Denpasar (517,0) dan Nanda Amedina Putri (SMAN 4 Denpasar (513,5).

Peringkat 5 Terbaik Hasil UN di Jateng.
SEMARANG (SOLOPOS)– Pengumuman hasil ujian nasional (UN) dilangsungkan Sabtu (7/5/2016). Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jateng merilis lima besar peringkat hasil UN terbaik untuk jenjang SMA dan sederajat.

Kepada Solopos.com, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Nur Hadi Amiyanto, Sabtu, mengatakan beberapa sekolah di Soloraya masuk dalam peringkat 5 terbaik hasil UN di Jateng.

Jurusan IPA MA
MA Walisongo Pecangaan Jepara
MA Negeri Demak
MA Al Irsyad Gajah Demak
MA NU Raudlatul M
MA Daarul Ulum

Jurusan IPS MA
MA Al Irsyad Gajah Demak
MA Negeri Demak
MAN 2 Kudus
MA An Nur
MA Safinatul Huda Kedung Jepara

Jurusan Bahasa MA
MA Al Irsyad Gajah Demak
MA NU Banat Kudus
MAN 2 Kudus
MAN 1 Salatiga
MAN 1 Semarang

Jurusan Agama MA
MA Matholiul Huda Bugel
MAN 2 Kudus
MA Al Hikmah 2 Benda
MA Al Madinah
MA Al Irsyad

Jurusan Bahasa SMA
SMAN 1 Sukoharjo
SMAN 1 Salatiga
SMAN 7 Purworejo
SMAN 1 Wonogiri
SMAN 1 Cilacap

Jurusan IPA SMA
SMAN 1 Pekalongan
SMAN 1 Solo
SMAN 4 Solo
SMAN 1 Boyolali
SMA Taruna Nusantara Mertoyudan

Jurusan IPS SMA
SMAN 1 Magelang
SMAN 1 Sukoharjo
SMAN 4 Solo
SMAN 1 Temanggung

SMK
SMK Farmasi Nasional Solo
SMKN 2 Magelang
SMKN 1 Kebumen
SMK NU BP Az Zahra Godong
SMKN 1 Sukoharjo

Majalengka 100 Persen
MAJALENGKA - Kelulusan siswa SMA dan sederajat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mencapai 100 persen. Sejak tahun lalu, penentu kelulusan anak didik adalah sekolah.
"Hari kelulusan SMA menjadi momen evaluasi pendidikan di Kabupaten Majalengka. Kami akan lebih meningkatkan mutu pendidikan dan berprestasi lagi, seiring pelaksanaan UNBK," ujar Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Nasrudin, Sabtu (7/5/2016).

Sekolah dengan raihan nilai UN SMA tertinggi adalah SMAN 1 Majalengka dengan nilai 389,39. Kemudian, di peringkat berikutnya ada SMAN 1 Jatiwangi (377,87), SMAN 2 Majalengka (371,54), SMAN 1 Rajagaluh (369,89) dan SMAN 1 Talaga (365,41).
"Siswa dengan nilai tertinggi untuk jurusan IPA adalah Shamil Muhammad dengan total nilai 498 dari SMA Negeri 1 Majalengka; dan siswa IPS yakni Egawan dengan total nilai 483,5 dari SMA Negeri 1 Bantarujeg," tambahnya.

Garut 100 Persen
BANDUNG - Hari ini, 745 siswa SMKN 1 Garut dinyatakan lulus 100 persen. Mereka mendapatkan kelulusan dengan nilai yang memuaskan melalui Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Para siswa pun memiliki cara beragam untuk merayakan kelulusan mereka dari sekolah.
Pelajar kelas XII SMKN 1 Garut, misalnya, merayakan hasil UN 2016 dan kelulusan dari sekolah dengan berbagi kasih dengan sejumlah anak anak yatim-piatu di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ratusan anak yatim piatu dari beberapa yayasan maupun warga sekitar sekolah diundang ke sekolah untuk menerima bantuan.
"Pemberian santunan bertepatan dengan saat pengumuman hasil UN 2016 ini merupakan pembelajaran bagi siswa agar menyayangi anak yatim-piatu, karena mereka adalah titipan Allah," kata Kepala SMK Negeri 1 Garut, Dadang Djohar, seperti dilansir Antara, Sabtu (7/5/2016).

Dadang menuturkan, hadiah yang diberikan kepada anak yatim piatu itu berupa uang dan bingkisan serta pakaian yang layak dan bermanfaat. Dia berharap, gerakan sosial tersebut dapat menjadi renungan para siswa untuk selalu berbagi, membantu dan mengasihani orang yang tidak memiliki orangtua.
"Coba kita bayangkan kalau kita yang tidak punya sandaran hidup yaitu ibu dan bapak," kata Dadang kepada anak didiknya.

Kegiatan berbagi kasih kepada anak yatim tersebut, ujar Dadang, menjadi cara belajar bagi siswa kelas XII yang baru lulus ujian. Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk mencegah anak-anak berperilaku berlebihan dalam merayakan kelulusan sekolah pascapengumuman hasil UN dengan cara mencoret pakaian dan mengganggu ketertiban umum.
"Jangan kita itu berperilaku seperti zaman jahiliyah, lebih baik cara beradab, dengan memiliki kasih sayang, membangun rasa iba," katanya.

Sumber: okezone.com

Pengumuman Hasil UN SMA, Corat-coret Baju Sudah Kuno

Hari ini (Sabtu kemarin), 3.247.027 siswa jenjang SMA/SMK/MA/sederajat mendapat pengumuman hasil UN SMA dan kelulusan mereka dari sekolah. Setiap tahun, pasukan putih abu-abu itu pun larut dalam perayaan kelulusan.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Prof Nizam mengucapkan selamat kepada seluruh siswa yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan menengah hari ini.

"Satu langkah telah dilalui, seribu langkah ke depan menuju cita-cita dan masa depan gemilang akan penuh dengan tantangan dan dinamika. Perlu kerja keras, kesungguhan, asa dan doa," ucapnya ketika dihubungi Okezone.

Meski demikian, Nizam mengingatkan para siswa agar menyalurkan rasa syukur mereka usai pengumuman hasil UN SMA ini dengan kegiatan positif. Misalnya, ujar Nizam, dengan mengunjungi panti asuhan, memberi santunan pada teman-teman yang tak berkesempatan sekolah, dan sebagainya.

"Lebih keren daripada corat-coret baju dan rambut dengan pylox. Corat-coret baju apalagi ngebut di jalan saat pengumuman hasil UN SMA sudah kuno, enggak keren," tegasnya.

Sejak 2015, hasil UN SMA sudah tidak menjadi syarat kelulusan siswa. Penentuan kelulusan siswa dari jenjang pendidikan ditentukan oleh rapat pleno guru.

Metode pengumuman hasil UN SMA 2016 dan kelulusan siswa sendiri diserahkan kepada masing-masing sekolah. Ada sekolah yang akan mengirimkan hasil UN 2016 kepada siswa melalui surat pos, bahkan ada juga yang akan mengumumkannya melalui akun Twitter sekolah.

Sumber: okezone.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...