loading...

Siswa Terbaik Bulan Ini (Oktober 2016)

Siswa Terbaik Bulan Ini (Oktober 2016)-- Sebagaimana bulan sebelumnya, siswa terbaik dipilih dari kelompok terbaik bulan ini berdasarkan banyaknya perolehan bintang keaktifan kalian di kelas.
NO KELAS KELOMPOK JLH BINTANG NAMA SISWA NILAI
1
VII
I
11
SILVIONITA FIRNANDA
87
2
IX
IV
19
FATNAN HAMID
76
Selamat buat yang terpilih dan buat yang belum terpilih masih ada kesempatan bulan depan.........

Menentukan Deskripsi Umum Kutipan Teks Deskripsi

Pernyataan berikut yang merupakan bagian definisi umum adalah ....
a. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dan dikelola dengan bersistem untuk keperluan berbagai penelitian, perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pariwisata.
b. Taman Nasional berfungsi sebagai tempat pelestarian habitat hewan dan tumbuhan yang hidup di wilayah Indonesia.
c. Taman Nasional didirikan dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan alam dan mengembangkan pengetahuan.
d. Taman Nasional ini berguna sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya untuk pengamatan fenomena alam, konservasi alam.

Kemdikbud Luncurkan Empat Aplikasi Bahasa Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Jumat (28/10) meluncurkan empat aplikasi, termasuk laman, bahasa Indonesia yang dibuat untuk memudahkan masyarakat terutama pengguna internet dalam menggunakan dan mencintai Bahasa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang meresmikan empat aplikasi tersebut di Jakarta, Jumat (28/10), mengatakan sejumlah perangkat lunak dan laman itu merupakan bagian dari upaya menggairahkan masyarakat untuk berbahasa Indonesia.

Adapun empat aplikasi bahasa Indonesia yang diluncurkan di antaranya Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V (KBBI V) dalam jaringan (daring), Tesaurus Tematis Indonesia Daring, Ensiklopedia Sastra Indonesia Daring dan Aplikasi Pengayaan Kosakata versi sistem operasi iPhone (iOS).

KBBI V daring yang dapat diakses lewat kbbi.kemdikbud.go.id memiliki penyempurnaan dari versi sebelumnya. Di antaranya kemampuan isi KBBI daring untuk dikonversi ke versi cetak tanpa proses penyalinan manual seperti terjadi pada KBBI daring terdahulu.

KBBI daring juga tersedia dalam versi lain yaitu luar jaringan (luring) dan cetak. KBBI elektronik (daring dan luring) sendiri dapat menekan ketidakkonsistenan pencarian kata atau frasa yang biasanya menyatu dengan pemberian label, kelas kata dan atribut informasi lain.

Kamus Indonesia versi kelima juga lebih interaktif karena memberi kesempatan kepada pengguna untuk mengoreksi, memasukkan entri baru, memverifikasi dan memvalidasi isi dari KBBI. Total terdapat 127.036 lema dan makna yang terdapat di KBBI kelima versi daring, luring dan cetak.

Selanjutnya, Tesaurus Tematis Daring merupakan karya rujukan yang memuat daftar kata berdasarkan pertalian makna (hiponim, sinonim, antonim dan meronim) atau pengelompokkan tema.
Salah satu contoh manfaat laman tersebut adalah memberikan kemudahan pengguna untuk mencari padanan suatu kata sehingga mengurangi pengulangan kata pada satu kalimat saat menulis.

Tesaurus daring dapat diakses di laman tesaurus.kemdikbud.go.id. Susunan Tesaurus Tematis versi cetak diluncurkan pada 2013 dan untuk daring baru tahun 2016.

Kemudian, Kemendikbud juga meluncurkan Ensiklopedia Sastra Indonesia Daring yang bisa diakses pada laman ensiklopedia.kemdikbud.go.id.

Ensiklopedia tersebut memuat 581 artikel yang dikategorikan dalam enam kelompok lema yaitu kategori pengarang, karya sastra, media penerbit sastra, sayembara sastra, lembaga sastra dan gejala sastra.

Terakhir, aplikasi Bahasa Indonesia yang diluncurkan Kemendikbud adalah Aplikasi Pengayaan Kosakata versi iOS yang dapat diunduh dan dipasang dalam telepon genggam berbasis iPhone OS.

Lewat aplikasi tersebut pengguna dapat mengusulkan kosa kata ke Kemendikbud untuk dimasukkan dalam KBBI. Nantinya, redaksi KBBI akan menyaring kata-kata yang layak untuk ditambahkan dalam KBBI versi selanjutnya.

Dalam acara Puncak Bulan Bahasa Mendikbud mengatakan Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan sebagaimana termaktub dalam tiga butir Sumpah Pemuda yang diperingati pada Jumat. Untuk itu, bahasa Indonesia agar terus didorong agar terus dijaga masyarakat seiring upaya menumbuhkan rasa memiliki bahasa persatuan.

Sumber: republika.co.id

Kompetensi Dasar Indonesia Kelas X SMA/SMK/MA/MAK (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran 3.

KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis
4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi
4.2 Mengkonstruksi-kan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca
4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan/tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi
4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan
3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai.
3.9 Mengidentifikasi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibaca.gkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen
4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca
3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis.
4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara lisan atau tulis
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi
4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan
3.12 Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari debat
4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat
3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan)
4.13 Mengembangkan permasalahan/ isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat
3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi
4.14 Mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi
4.15 Menceritakan kembali isi teks biografi baik lisan maupun tulis.
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi
4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang sudah dibaca
4.18 Mempresentasikan replikasi isi buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk resensi

Kompetensi Dasar Mapel B.Indonesia Kelas I SD/MI (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas I (Satu) SD/MI (Kurikulum 2013) Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran I.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang, dan etika membaca buku) dengan cara yang benar
4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar
3.2 Mengemuka-kan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar secara lisan
4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/pasir/ meja, melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat bercahaya terang) dengan benar
3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerahatau bahasa daerah
4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah
3.4 Menentukan kosakata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) dan eksplorasi lingkungan
4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan bantuan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis
3.5 Mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.5 Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan dengan pelafalan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah
3.6 Menguraikan kosakata tentang berbagai jenis benda di lingkungan sekitar melalui teks pendek (berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.6 Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan ejaan yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah mengenai berbagai jenis benda di lingkungan sekitar dalam teks tulis sederhana
3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (gambar, tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.7 Menyampaikan penjelasan dengan kosakata Bahasa Indonesia dan dibantu dengan bahasa daerah mengenai peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar
3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah
4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, dengan menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan tulis
3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah
4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis
3.10 Menguraikan kosakata hubungan kekeluargaan melalui gambar/bagan silsilah keluarga dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah
4.10 Menggunakan kosakata yang tepat dalam percakapan tentang hubungan kekeluargaan dengan menggunakan bantuan gambar/bagan silsilah keluarga
3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan
4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) sebagai bentuk ungkapan diri

Kompetensi Dasar Indonesia Kelas XI SMA/SMK/MA/MAK (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran 3.

KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur
4.1 Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tulis
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan
3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis
4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atautulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
3.5 Mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah
4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah
3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah
4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat
3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi)
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek
4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.
3.10 Menemukan butir-butir penting dari dua buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk teks eksplanasi singkat
3.11 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca
4.11 Menyusun ulasan terhadap pesan dari satu buku fiksi yang dibaca
3.12 Mengidentifikasi formasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan
3.14 Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca
4.14 Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah
3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah
4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
3.16 Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah resensi
4.16 Menyusun sebuah resensi dengan memerhatikan hasil perbandingan beberapa teks resensi
3.17 Menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda
4.17 Mengkonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau novel yang sudah dibaca
3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton
4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan
3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton
4.19 Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan isi dan kebahasaan
3.20 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi (novel dan buku kumpulan puisi) yang dibaca
4.20 Menyusun ulasan terhadap pesan dari dua buku kumpulan puisi yang dikaitkan dengan situasi kekinian

Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas II (Dua) SD/MI (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas II (Dua) SD/MI (Kurikulum 2013) Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran I.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR
3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun
4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita atau lagu anak-anak dengan bahasa yang santun
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual
3.3 Menentukan kosakata dan konsep tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di lingkungan sekitar dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.3 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil pengamatan tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di lingkungan sekitar dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual
3.4 Menenetukan kosakata dan konsep tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam Bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil pengamatan tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis dan lisan
4.5 Membacakan teks puisi anak tentang alam dan lingkungan dalam bahasa Indonesia dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
3.6 Mencermati ungkapan permintaan maaf dan tolong melalui teks tentang budaya santun sebagai gambaran sikap hidup rukun dalam kemajemukan masyarakat Indonesia
4.6 Menyampaikan ungkapan-ungkapan santun (menggunakan kata “maaf”, “tolong”) untuk hidup rukun dalam kemajemukan
3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung dalam cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, nama orang) serta mengenal tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya
4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar
3.8 Menggali informasi dari dongeng binatang (fabel) tentang sikap hidup rukun dari teks lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
4.8 Menceritakan kembali teks dongeng binatang (fabel) yang menggambarkan sikap hidup rukun yang telah dibaca secara nyaring sebagai bentuk ungkapan diri
3.9 Menentukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis
4.9 Menirukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf kapital (nama Tuhan nama orang, nama agama) serta tanda titik dan tanda tanya dalam kalimat yang benar
4.10 Menulis teks dengan menggunakan huruf kapital (nama Tuhan, nama agama, nama orang), serta tanda titik dan tanda tanya pada akhir kalimat dengan benar

Kompetensi Dasar Indonesia Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran 3.

KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca
4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis
3.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan
4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan
3.3 Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis
4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi
3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial
4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial baik secara lisan maupun tulis
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial
4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.7 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
4.7 Menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik baik secara lisan maupun tulis
3.8 Menafsir pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca
4.8 Menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulis
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel
4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.10 Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
4.10 Menyusun opini dalam bentuk artikel
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
3.12 Membandingkan kritik sastra dan esai dari aspek pengetahuan dan pandangan penulis
4.12 Menyusun kritik dan esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan penulis baik secara lisan maupun tulis
3.13 Menganalisis sistematika dan kebahasaan kritik dan esai
4.13 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan memerhatikan sistematika dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.14 Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah buku pengayaan (nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi)
4.14 Menulis refleksi tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah buku pengayaan (nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi)

Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas III (Tiga) SD/MI (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas III (Tiga) SD/MI (Kurikulum 2013) Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran I.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR
3.1 Menggali informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.1 Menyajikan hasil informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan, tulis, dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang sumber dan bentuk energi yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi tentang konsep sumber dan bentuk energi dalam bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.3 Menggali informasi tentang perubahan cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.3 Menyajikan hasil penggalian informasi tentang konsep perubahan cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam bentuk tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Menggali informasi tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan melalui wawancara dan/atau eksplorasi lingkungan
4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan dalam bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat
4.6 Meringkas informasi tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya dalam denah dalam teks lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.7 Menjelaskan konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya dalam denah dalam bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual dengan tujuan untuk kesenangan
4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan diri menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta artinya dalam teks lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang lambang/simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta artinya dalam bentuk visual dan tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dalam teks tulis.
4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif yang dibuat sendiri

Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas IV (Empat) SD/MI (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas IV (Empat) SD/MI (Kurikulum 2013) Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran I.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat bermain
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan
3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks lisan, tulis, atau visual
4.2 Menyajikan hasil pengamatan tentang keterhubungan antargagasan ke dalam tulisan
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda
4.4 Menyajikan petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya)
4.5 Mengomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks nonfiksi
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah diketahui dengan yang baru diketahui dari teks nonfiksi
4.8 Menyampaikan hasil membandingkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru secara tertulis dengan bahasa sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Membanding-kan watak setiap tokoh pada teks fiksi
4.10 Menyajikan hasil membanding-kan watak setiap tokoh pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual

Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas V (Lima) SD/MI (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas V (Lima) SD/MI (Kurikulum 2013) Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran I.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan lisan secara lisan, tulis, dan visual
3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi informasi yang didapat dari buku yang dikelompokkan dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana menggunakan kosakata baku
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual
3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik
4.4 Memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis, dan visual
3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
4.5 Memaparkan informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi
4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi
4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan memperhati-kan penggunaan ejaan

Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas VI (Enam) SD/MI (Kurikulum 2013)

Berikut Kompetensi Dasar B.Indonesia Kelas VI (Enam) SD/MI (Kurikulum 2013) Sesuai Permen No.24 Tahun 2016 Lampiran I.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat bermain
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil pengamatan yang didengar dan dibaca
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri
3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
4.4 Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta memperhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi dan teks prosa
4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks formulir (pendaftaran, kartu anggota, pengiriman uang melalui bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dsb.)
4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu anggota, pengiriman uang melalui bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dll.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang dapat diperoleh dari teks nonfiksi sebelum membaca (hanya berdasarkan membaca judulnya saja)
4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi yang diperoleh berdasarkan membaca judul teks nonfiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada teks nonfiksi
4.8 Menyampaikan hasil membandingkan informasi yang diharapkan dengan informasi yang diperoleh setelah membaca teks nonfiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh serta penceritaan penulis dalam teks fiksi
4.9 Menyampaikan penjelasan tentang tuturan dan tindakan tokoh serta penceritaan penulis dalam teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita fiksi dengan pengalaman pribadi
4.10 Menyajikan hasil pengaitan peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita fiksi dengan pengalaman pribadi secara lisan, tulis, dan visual

Mendikbud Kaji Ulang Pelaksanaan Ujian Nasional

Republika.co.id. - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) baru, Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pengkajian pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Mendikbud tengah meninjau sejauh mana manfaat dari ujian nasional yang sudah dilaksanakan selama ini.
"Untuk UN, kami melakukan kajian internal. Apalagi tahun depan, banyak program prioritas lainnya," ujar Mendikbud saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Selasa (18/10) malam sebagaimana dikutip dari Republika.

Pelaksanaan UN dikaji ulang karena saat ini UN tak lagi menjadi penentu kelulusan. Pada 2016, besarnya anggaran untuk mengadakan dan mendistribusikan naskah UN 2016 ini mencapai Rp 94 miliar
Selain juga diselenggarakan UN Perbaikan bagi anak yang ingin memperbaiki nilai UN. Dalam kesempatan tersebut, Komisi X DPR menyetujui pagu anggaran Kemdikbud pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar Rp 39, 823 triliun. Jumlah tersebut sama persis dengan anggaran yang disampaikan oleh Kemdikbud.
"Di sejumlah kementerian memang terjadi pengurangan anggaran. Tapi khusus untuk pendidikan, karena menjaga konstitusi maka Banggar memutuskan Kemdikbud tidak mengalami pengurangan serupiah pun," kata anggota Komisi X DPR, I Wayan Koster.

Sejumlah pemerhati juga meminta agar pelaksanaan UN Perbaikan juga ditinjau ulang karena dinilai menghamburkan uang. "Kalau sedang efisiensi, maka program penting yang harus diprioritaskan. UN Perbaikan harus ditinjau ulang, karena program yang mubadzir," kata pemerhati pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Said Hamid Hasan.

Sumber: republika.co.id

Kompetensi Dasar (KD) B.Indonesia Kelas 7 (Kurikulum 2013 - Revisi Sesuai Permen No.24 Tahun 2016)

SEMESTER GANJIL/ SEMESTER I

A. TEKS DESKIPSI
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca
4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan maupun tulis

B. TEKS NARASI
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, penggunaan bahasa, atau aspek lisan

C. TEKS PROSEDUR
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis

D. TEKS LAPORAN HASIL OSERVASI
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan

SEMESTER GENAP/ SEMESTER II

E. TEKS BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.10 Menyajikan tanggapan secaralisan, tulis, dan visualterhadap isi buku fiksi/nonfiksi yang dibaca

F. SURAT PRIBADI DAN SURAT DINAS
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi

G. PUISI RAKYAT
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar

H. TEKS FABEL
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar
4.15 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar
4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar

Menentukan Deskripsi Bagian KuTipan Teks Deskripsi

Pernyataan berikut yang termasuk bagian deskripsi bagian adalah ....
a. Masyarakat diharapkan mampu memberdayakan aspek-aspek abiotik, biotik di sekitarnya, serta budaya (culture) di sekitarnya.
b. Green misionn adalah suatu misi yang dicanangkan serta dituangkan ke dalam kegiatan untuk melestarikan lingkungan.
c. Selain itu, kegiatan itu dapat membuat masyarakat menjadi lebih mandiri dalam mengelola dan mengolah lingkungan sekitarnya.
d. Kemudian, peluang usaha tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber lapangan pekerjaan yang baru dan menyelamatkan lingkungan dari sampah di sekitar.

Menentukan Gagasan Utama Teks Laporan Hasil Observasi

Perhatikan teks berikut!
Lingkungan asri merupakan dambaan bagi setiap msyarakat yang sadar akan kebersihan. Salah satunya adalah pemberdayaan sampah yaitu pemilahan antara sampah kering dan sampah basah.Pemberdayaan sampah juga dapat menjadi sarana kreativitas untuk mendaur ulang dan menggunakannya kembali sebagai alat-alat dalam aktivitas sehari-hari.
Gagasan utama teks hasil observasi tersebut membahas ....
a. Lingkungan yang asri dan bersih dari sampah
b. Pemilahan sampah basah dan kering
c. Sarana kreativitas masyarakat mendaur ulang sampah
d. Alat-alat baru hasil daur ulang sampah

Kompetensi Dasar (KD) B.Indonesia Kelas 8 (Kurikulum 2013 - Revisi Sesuai Permen No.24 Tahun 2016)

SEMESTER GANJIL/ SEMESTER I

A. TEKS BERITA
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca
4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan data dan informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan kinesik)

B. TEKS IKLAN, SLOGAN, POSTER
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster (membanggakan dan memotivasi) dari berbagai sumber
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster secara lisan dan tulis

C. TEKS EKSPOSISI
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/majalah) yang didengar dan dibaca
4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan majalah) yang didengar dan dibaca
3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisandalamteks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang diperdengarkan atau dibaca
4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan

D. TEKS PUISI
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, dan pendapat dalam bentuk teks puisi secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi

SEMESTER GENAP/ SEMESTER II

E. TEKS EKSPLANASI
3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca
4.9 Meringkas isi teks eksplanasi yang berupa proses terjadinya suatu fenomena dari beragam sumber yang didengar dan dibaca
3.10 Menelaah teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca
4.10 Menyajikan informasi dan data dalam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya suatu fenomena secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan

F. TEKS ULASAN
3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang dibaca atau diperdengarkan
4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau didengar
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang diperdengarkan dan dibaca
4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan

G. TEKS PERSUASI
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan, pertimbangan tentang berbagai hal positif permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi yang berupa saran, ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai permasalahan aktual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) dari berbagai sumber yang didengar dan dibaca
4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan

H. TEKS DRAMA
3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan moderen) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah
4.15 Menginterpretasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/didengar
3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas
4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah

I. BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
3.17 Menggali dan menemukan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.17 Membuat peta konsep/garis alur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara lisan/tertulis

Menentukan Deretan Kata Tidak Baku dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Perhatikan teks berikut!
Memanfaatkan beberapa barang bekas dan sampah yang bisa didaur ulang bisa menjadi salah satu
cara kreatip agar kita tidak terlalu konsumtif . Selain menjadi alternativ daur ulang, kegiatan ini sangat menyenangkan. Kita bisa membuat tas atau dompet dari pebungkus sabun cuci piring. Tanamkan pada diri kita bahwa kegiatan mendaurulang barang bekas adalah hal yang bisa menselamatkan lingkungan.
Deretan kata tidak baku dalam teks hasil observasi tersebut adalah ....
a. Kreatip, alternativ, pebungkus, menselamatkan
b. Kreatip, konsumtif, alternativ, pebungkus
c. Meanfaatkan, kreativ, pebubgkus, alternativ
d. Memanfaatkan, konsumtif, pebungkus, menselamatkan

Menentukan Kata Tidak Baku dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Perhatikan teks berikut!
Recycling atau daur ulang adalah proses mengumpulkan dan memproses bahan yang tidak terpakai
Yang dikategorikan sebagai sampah kemudian merubahnya menjadi produk baru.Daur ulang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Kata tidak baku dalam teks tersebut adalah ....
a. merubahnya
b. Memproses
c. Mengumpulkan
d. bermanfaat

Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi yang Acak

Perhatikan kalimat-kalimat acak berikut!
1) Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar keanekaragaman sumber daya alam tetap lestari dan terjamin.
2) Apabila tidak dijaga, keseimbangan alam dapat terganggu atau rusak.
3) Alam yang serasi dan lestari adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang.
4) Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam sebaiknya diusahakan secara arif dan bijaksana.
Susunan kalimat yang tepat agar menjadi teks hasil observasi yang padu adalah ....
a. 3 – 1 - 2 - 4
b. 3 – 2 - 1 - 4
c. 3 – 2 – 4 - 1
d. 3 – 4 - 1 – 2

Kompetensi Dasar (KD) B.Indonesia Kelas 9 (Kurikulum 2013 - Permen No.24 Tahun 2016)

KOMPETENSI INTI:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR:

A. TEKS LAPORAN PERCOBAAN
3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan yang dibaca dan didengar (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)
4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan, dan aspek lisan

B. TEKS PIDATO
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca.
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

C. TEKS CERITA PENDEK
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar
4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan

D. TEKS TANGGAPAN
3.7 Mengidentifikasi informasi berupa kritik, sanggahan, atau pujian dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca
4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan berupa kritik, sanggahan, atau pujian (mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca
3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, atau pujian yang didengar dan/atau dibaca
4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau pujian dalam bentuk teks tanggapan secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan

E. TEKS DISKUSI
3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat pro dan kontra dari permasalahan aktual yang dibaca dan didengar
4 .9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi yang didengar dan dibaca
3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar
4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan, dan aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan)

F. TEKS CERITA INSPIRATIF
3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan didengar
4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca dan didengar
3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif
4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati, kepedulian, dan perasaan dalam bentuk cerita inspiratif dengan memperhatikan struktur cerita dan aspek kebahasaan

G. LITERASI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
3.13 Menggali informasi unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi
4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.14 Menelaah hubungan antara unsur-unsur buku fiksi/nonfiksi yang dibaca
4.14 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca
3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca

Puisi "Cintaku Jauh di Pulau" Karya Chairil Anwar

Cintaku Jauh Di Pulau
Karya: Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

1946

Menceritakan Kembali Isi Cerpen

Cerpen, atau singkatan dari cerita pendek mempunyai beberapa- pengertian. Ada yang mengatakan bahwa cerpen adalah karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca. Cerpen biasanya memiliki plot yang diarahkan pada insiden atau peristiwa tunggal. Di samping itu pada cerpen, kualitas cerpen jarang dikembangkan secara penuh karena pengembangan seperti itu membutuhkan waktu.

Cerpen adalah bacaan yang banyak digemari. Alur ceritanya yang tidak panjang membuat cerita ini dapat dibaca dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kalian akan memiliki pengetahuan lebih banyak tentang cerpen dengan belaiar menceritakan isi cerpen yang telah dibaca. Hal-hal yang perlu diingat ketika menceritakan kembali isi cerpen adalah alur cerita atau jalan ceritanya, penokohan, dan latar cerita. Selain menceritakan kembali sebuah cerpen, kalian juga dapat mengungkapkan hal-hal yang menjadi kelebihan dalam cerpen tersebut. Hal-hal ini merupakan faktor penting atau modal dalam bercerita.

Ciri-ciri cerpen:
- hanya terdiri atas satu tema atau satu peristiwa saja
- tokohnya sedikit
- konfliknya hanya satu atau dua saja
- dan sebagainya

Oke, nanti kita melakukannya dengan gembira kok. Ada sedikit permainan untuk menentukan urutan siapa yang akan lebih dulu maju dan menceritakan kembali cerpen yang dibaca.
Lantas, judul cerpennya apa? Nah, itu rahasia...... Nanti saja di kelas.

Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif

Kita pasti pernah mendengar istilah dialog interaktif. Atau kita menontonnya di televisi. Kita bisa menaksikan dialog interaktif antara beberapa orang yang dilakukan di televisi atau radio yang dapat melibatkan pemirsa dan pendengar melalui telepon atau langsung saat diskusi itu. Dalam sebuah dialog interaktif biasanya dibahas tema-tema yang sedang hangat dibicarakan. Dari mulai masalah politik, ekonomi, sosial, hukum, budaya, dan keamanan sampai ke masalah-masalah pribadi.

Mendengarkan dialog interaktif merupakan kegiatan menyimak yang memerlukan konsentrasi untuk memperoleh informasi dan untuk memahaminya. Dengan mendengarkan dialog interaktif secara saksama kita diharapkan dapat menyimpulkan informasi atau isi dialog interaktif tersebut. Untuk dapat menyimpulkan isi dialog interaktif tersebut, sebaiknya kita menyimak secara lengkap informasi yang terdapat dalam dialog tersebut. Setelah itu, kita catat pokok-pokok informasi tersebut yang dikenal dengan 5W1H (Adik Simba), yaitu meliputi apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana peristiwa yang sedang dibicarakan bisa terjadi. Berdasarkan pokok-pokok informasi dialog interaktif yang telah dicatat, dapat ditarik hubungan untuk membuat simpulan isi dialog. Perlu diingat, bahwa simpulan harus memuat intisari dari hal yang dibicarakan dalam dialog.
Pernyataan simpulan tidak perlu panjang, namun sudah mencakup unsur-unsur 5W1H tadi.

Puisi "Dengan Kasih Sayang" Karya W.S. Rendra

Dengan Kasih Sayang
Karya: W.S. Rendra

Dengan kasih sayang.
Kita Simpan bedil dan kelewang.
Punahlah gairah pada darah.

Jangan!
Jangan dibunuh para lintah darat cumlah mesra anak.
Jadah tak berdayah dan sumbatkan jarimu pada mulut.
Peletupan karna darah para bajak dan perompak akan
mudah mendidih oleh pelor.

Mereka bukan tapir atau bada hatinya pun berurusan
cinta kasih seperti jendela terbuka bagi angin sejuk !
Kita yang sering kehabisan cinta untuk mereka cuma
membenci yang nampak rompak.

Hati tak bisa berpelukan dengan hati mereka
Terlampau terbatas pada lahirlah masing pihak.
Lahirlah yang terlalu banyak meminta!
Terhadap sajak yang paling utopis bacalah dengan senyuman yang sabar.

Jangan dibenci kaum pembunuh.
Jangan dibiarkan anak bayi mati sendiri.
Kere-kere jangan mengemis lagi
Dan terhadap penjahat yang paling laknat pandangilah
dari jendela hati yang bersih

Legenda "Telaga Moyang Manis" (Belitung)

Hijau dedaunan tampak menatap ragu. Dahan pohon melambai-lambai lesu tertiup angin. Tanah terlihat retak dan kering. Sumber-sumber mata air sepi dari jamahan penduduk, karena airnya kering kerontang. Tanpa disangka dan diduga musim kemarau kali ini datang lebih awal dari biasanya. Tak hanya itu musim kemarau ini terjadi sangat panjang. Alhasil air di sungai, rawa-rawa, atau sumur menjadi lebih cepat kering.

Seluruh penduduk di Pulau Belitung kesulitan mendapatkan air. Tak terkecuali dengan penduduk di Kelekak Pancor. Satu-satunya sumber air yang tidak pernah kering hanya ada di antara dua bukit yang jaraknya lebih kurang 13-14 km dari tempat itu. Tempat itu bernama Selangan Libot (selangan = antara ; libot = dua bukit).
Meskipun jaraknya cukup jauh dari Kelekak Pancor penduduk tetap berbondong-bondong berjalan kaki ke Selangan Libot untuk mengambil air. Penduduk silih berganti menuju mata air itu, dari pagi buta hingga malam hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Aku haus, aku haus ingin minum tapi tidak ada air” Manis berkata disela-sela tangisannya sambil meraung-raung.

Tangisan Manis yang cukup keras terdengar oleh saudaranya Tuk Pancor. Tuk Pancor yang tengah berada di ladang segera berlari ke rumah untuk mengetahui apa yang tengah terjadi. Ketika tiba di rumah alangkah terkejutnya Tuk Pancor karena melihat Manis, saudaranya yang paling kecil tengah menangis kehausan di halaman depan rumah mereka. Tuk Pancor lalu mendekati Manis dan berusaha menenangkannya.
“Sabar Manis, tunggu lah sebentar lagi Nek Pancor pulang dari Selangan Libot mengambil air” dengan penuh kasih sayang Tuk Pancor membujuk Manis seraya mengelus-elus kepalanya.
“ Di mana-mana tidak ada air, aku ingin minum” jawab manis sambil terus menangis.

Meskipun Tuk Pancor sudah berusaha keras menenangkan Manis, tapi dia menangis semakin menjadi-jadi. Tuk Pancor tidak tega melihat Manis yang terus menangis karena lelah dan kehausan. Seketika itu pula, Tuk Pancor mengambil tempat air dan bergegas menuju Selangan Libot untuk mengambil air.

Musim kemarau memang selalu hadir dengan berbagai suka citanya. Ada yang merasa kesusahan saat musim kemarau tiba, karena kesulitan mencari air. Di sisi lain ada yang merasa agak nyaman saat beraktifitas di luar rumah tanpa takut kehujanan. Apalagi sebagian besar penduduk Kelekak Pancor bekerja di ladang.

Cuaca yang panas di siang hari saat musim kemarau, memang membuat banyak orang beraktifitas di luar rumah. Orang-orang dewasa pergi untuk berladang atau melakukan pekerjaan rumah lainnya, sementara anak-anak menjadi semakin girang bermain di luar rumah. Kebanyakan anak-anak berkumpul bersama teman-temannya lalu bermain bersama-sama. Hari itu pun Manis pergi bermain bersama teman-temannya sejak pagi hari. Mereka bermain sangat asyik hingga tak menyadari matahari perlahan mulai meninggi dan bersinar semakin terik. Ketika semakin lelah, Manis pun merasa kehausan. Dia lantas pulang ke rumah dan langsung menuju tempayan tempat menyimpan air. Karena tak menemukan setitik air pun, dia terus mencari ke seluruh penjuru rumah untuk melepas dahaganya. Malangnya, Manis tidak menemukan air di rumahnya. Akan tetapi Manis tak kehabisan akal, dia lalu menuju rumah tetangganya untuk meminta air. Hingga lelah mencari Manis tak kunjung menemukan air. Rasa lelah dan haus yang semakin menjadi-jadi membuatnya menangis meraung-raung.

Sepeninggalan Tuk Pancor yang pergi menuju Selangan Libot, Manis terus menangis dan meratap kehausan. Cuaca pun semakin panas karena hari semakin siang. Matahari telah mencapai ketinggian maksimal di singgasananya. Di tengah gumpalan awan-awan putih yang berarak matahari semakin ganas memuntahkan panasnya ke bumi. Manis terus menangis sambil menghentak-hentakan kakinya ke tanah. Semakin haus semakin bertambah keras pula hentakan kakinya ke tanah.

Sementara itu Tuk Pancor berjalan tergesa-gesa dan setengah berlari sambil membawa tempat air. Keringat bercucuran membasahi sekujur tubuhnya. Rasa lelah sudah pasti dirasakannya. Akan tetapi karena teringat Manis yang tengah kehausan menunggunya, semua kelelahannya seakan tak berarti apa-apa. Saat itu yang ada di benaknya hanyalah satu hal, yaitu sesegera mungkin tiba di Selangan Libot mengambil air untuk Manis dan kembali ke rumah. Di tengah perjalanan Tuk Pancor beberapa kali berpapasan dengan penduduk yang juga mengambil air dari Selangan Libot.

Di halaman depan rumah mereka, Manis terus menangis sembari menanti Tuk Pancor yang pergi mengambil air untuknya. Saat itu rasa hausnya sudah tak tertahankan lagi dan kian memuncak. Tanpa sadar dengan hentakan kakinya Manis telah mengerok tanah semakin dalam. Saat itu juga Manis meratap sambil tangannya menunjuk ke arah tanah tempat dia menghentakkan kakinya,
“apakah saya masih diberi kesempatan untuk hidup, maka keluarkanlah air dari tempat ini” .
Dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, serta merta terjadilah keajaiban. Pada saat itu juga keluarlah air yang jernih dari tempat itu. Manis bersorak kegirangan dan minum sepuasnya.

Setelah tempat air yang dibawanya terisi penuh, Tuk Pancor segera bergegas kembali ke rumah. Dia sudah tidak sabar ingin menemui Manis dan memberikan air yang dibawanya. Sepanjang perjalanan Tuk Pancor tersenyum membayangkan wajah Manis yang kegirangan karena akhirnya mendapatkan air. Segala rasa lelah sepanjang perjalanan seakan terbayar dengan hal itu.

Air dari dalam tanah itu memancar semakin deras. Manis semakin kegirangan dan terus minum hingga hausnya tak terasa lagi. Dari kejauhan terlihat Tuk Pancor terengah-tengah karena berlari mengambil air untuk Manis. Dia tidak tega melihat saudaranya tersiksa kehausan, karena ketika ditinggalkannya tadi Manis sudah sangat letih. Namun ketika sudah dekat dengan rumahnya Tuk Pancor tidak lagi mendengar suara tangisan Manis. Saat semakin dekat dengan rumahnya, Tuk Pancor semakin terheran-heran karena Manis tidak lagi menangis. Manis terlihat segar bugar dan telah bermain dengan riangnya, tidak terpancar sedikitpun keletihan di wajahnya. Bahkan yang lebih mengherankan lagi ternyata Manis bermain dengan air.

Menyaksikan hal tersebut Tuk Pancor segera menghampiri Manis. Tuk Pancor segera menanyakan bagaimana cara Manis mendapatkan air serta berusaha melarang Manis bermain air karena saat itu air sulit di dapat.
“Manis bagaimana kamu bisa mendapatkan air? Bukankah tadi kau menangis karena kehausan? Lantas jangan kau buang-buang begitu saja air ini, karena saat ini kita semua tengah kesulitan untuk mendapatkan air” Tuk Pancor bertanya dengan masih diliputi rasa heran.
“Air ini dari dalam tanah” jawab Manis dengan polos.

Manis semakin girang dan terus bermain dengan air itu. Sementara Tuk Pancor semakin bingung dan heran mendengar jawaban Manis. Maka dia pun kembali bertanya kepada Manis.
“Manis sayang, bisakah kau ceritakan bagaimana air ini bisa muncul dari dalam tanah?”
“Tadi sambil menangis aku menghentak-hentakkan kakiku ke tanah, semakin lama semakin keras kuhentakkan kakiku karena semakin lelah dan haus aku berdoa meminta air dari dalam sini”
Manis menjawab seraya menunjuk ke tanah yang saat ini memancarkan air.
Mendengar jawaban Manis, Tuk Pancor pun merasa lega bercampur heran. Semakin lama, sumber air itu semakin memancarkan air dengan deras.

Sejak saat itu penduduk di Kelekak Pancor tidak lagi kesulitan menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air. Mereka merasa senang karena kebutuhan sehari-harinya terpenuhi.
Hingga saat ini sumur tersebut dikenal dengan nama Telaga Moyang Manis. Sumur itu merupakan tanah cekung bekas galian yang besar, garis tengahnya kira-kira dua meter dan dalamnya kira-kira enam puluh sentimeter. Letaknya tidak jauh dari Sungai Pancor atau sungai tempat Tuk Pancor mendarat untuk pertama kali di daerah itu.

Puisi "Hanya Dalam Puisi" Karya Ajip Rosidi

Hanya Dalam Puisi
Karya: Ajip Rosidi

Dalam kereta api
Kubaca puisi Willy dan Mayakowsky
Namun kata-katamu kudengar
Mengatasi derak-derik deresi.

Kulempar pandang ke luar:
Sawah-sawah dan gunung-gunung
Lalu sajak-sajak tumbuh
Dari setiap bulir peluh
Para petani yang terbungkuk sejak pagi

Melalui hari-hari keras dan sunyi.
Kutahu kau pun tahu:
Hidup terumbang-ambing antara langit dan bumi
Adam terlempar dari surga
Lalu kian kemari
mencari Hawa.

Tidakkah telah menjadi takdir penyair
Mengetuk pintu demi pintu
Dan tak juga ditemuinya Ragi hati Yang tak mau
Menyerah pada situasi?

Dalam lembah menataplah wajahmu yang sabar.
Dari lembah mengulurlah tanganmu yang gemetar.
Dalam kereta api
Kubaca puisi turihan-turihan hati
Yang dengan jari-jari besi sang Waktu
Menentukan langkah-langkah Takdir:
Menjulur Ke ruang mimpi yang kuatur sia-sia.

Aku tahu.
Kau pun tahu.
Dalam puisi
Semuanya jelas dan pasti.

Puisi "Syair Orang Lapar" Karya Taufik Ismail

Syair Orang Lapar
Karya: Taufik Ismail

Lapar menyerang desaku
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas
Risau

Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang kemarau
Ketika berduyun mengemis
Kesinikan hatimu
Ku iris

Lapar di Gunung Kidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
Kau ulang jua
Kalau

Legenda "Nenek Luhu" (Maluku)

Gambar hanya ilustrasi

Konon pada jaman penjajahan Belanda dahulu, ada sebuah negeri yang bertempat di pulau Seram, Maluku, yaitu negeri Luhu. Negeri Luhu merupakan negeri yang kaya dengan hasil cengkeh. Negeri yang penduduknya tidak terlalu banyak tersebut dipimpin oleh seorang raja yang bernama raja Gimalaha. Gimalaha memiliki seorang permaisuri yang bernama Puar Bulan dan seorang putri yang bernama Ta Ina Luhu. Ta Ina Luhu berarti anak perempuan dari Luhu atau Putri Negeri Luhu atau Putri Luhu. Ta Ina Luhu adalah anak sulung sang raja yang memiliki perangai baik, penurut, berbudi pekerti luhur, rajin beribadah, mandiri serta sayang pada seluruh keluarganya. Selain Ta Ina Luhu, Raja juga mempunyai dua orang putra yaitu Sabadin Luhu dan Kasim Luhu.

Suatu ketika, kabar tentang kekayaan negeri Luhu di pulau Seram terdengar oleh tentara Belanda yang berkedudukan di Ambon. Mereka pun menyusun rencana jahat dengan niat ingin menguasai negeri Luhu. Dengan persenjataan lengkap, mereka kemudian menyerang negeri Luhu. Raja Gimalaha tentu saja tidak mau tunduk pada pasukan Belanda. Dengan perlengkapan seadanya bersama dengan rakyatnya, berusaha melakukan perlawanan sehingga pertempuran sengit pun tak dapat dihindari. Perang sengit itu dikenal dengan Perang Pongi, dan ada juga yang menyebutnya Perang Huamual.

Dalam pertempuran itu, penjajah Belanda berhasil menguasai negeri Luhu. Raja Luhu dan keluarganya beserta seluruh rakyatnya tewas. Satu-satunya orang yang selamat pada waktu itu ialah putri Raja, Ta Ina Luhu. Namun Ta Ina Luhu tadak dibiarkan begitu saja. Ta Ina Luhu kemudian ditangkap dan dibawa ke Ambon untuk dijadikan Istri Panglima perang Belanda.

Setibanya di benteng Victoria Ambon, Ta Ina Luhu menolak untuk dijadikan istri oleh panglima perang Belanda. Akibatnya Ia pun diperkosa oleh sang penglima. Sang putri cantik itu tidak bisa berbuat apa-apa. Namun Ia juga tak tahan dengan perlakuan sang panglima yang tidak sononoh terhadapnya. Sang putri pun selalu berpikir keras untuk bisa keluar dari kota Ambon.

Atas do’anya kepada Sang Maha Pencipta, pada suatu malam Ta Ina Luhu berhasil mengelabuhi para tentara belanda hingga sang Putri pun dapat melarikan diri dari kota Ambon. Ia berjalan menuju ke subuah negeri yang bernama Soya. Di negeri itu sang Putri disambut dengan sangat baik oleh Raja Soya bahkan Ia pun kemudian dianggap sebagai saudara keluarga istana Soya. Sang Putri kemudian diberi kamar tidur yang indah oleh Raja Soya. Dengan sambutan tersebut, Ta Ina Luhu merasa sangat terharu karena teringat ketika Ia dulu menjadi putri Raja. Tak terasa, air matanya menetes membasahi kedua pipinya. Wajah kedua orang tua dan adik-adiknya kembali terbayang dihadapannya. Betapa ia sangat merindukan mereka.

“Ayah, Ibu,, adik-adikku Sabadin dan Kasim,, beta sangat merindukan kalian. Beta hanya bisa berdo’a semoga kalian tenang di alam sana!”
Setelah beberapa bulan tinggal di istana Soya, Ta Ina Luhu diketahui hamil. Keadaan demikian membuatnya merasa semakin berat tinggal di istana karena tentu akan semakin merepotkan keluarga Soya. Akhirnya dengan pemikiran yang matang, ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan istana tersebut.
“O, Tuhan,, beta tidak mempunyai keluarga lagi di dunia ini. Tapi kehadiran beta di istana ini hanya akan merepotkan keluarga Soya. Beta harus pergi dari istana ini. Berilah beta petunjuk-Mu, Tuhan.” Pinta Ta Ina Luhu.

Hingga pada suatu malam, suasana di istana sudah sangat sepi, Ta Ina mengendap-endap berjalan menuju ke pintu belakang istana sambil mengawasi keadaan sekelilingnya. Rupanya ta Ina Luhu ingin pergi dari istaana secara diam-diam. Ia sengaja tidak memberitahukan kepergiannya kepada raja Soya karena sudah tentu mereka tidak akan mengijinkannya. Setelah sampai di belakang istana, Ia melihat ada seekor kuda yang ditambatkan dibawah pohon. Kuda itu adalah milik Raja Soya yang biasa dipakai ketika akan menghadap Gubernur Ambon. Dengan hati-hati ta Ina Luhu naik ke atas punggung kuda itu. Sebelum Ia benar-benar meningglkan istana Soya, ia berbisik dalam hati.

“Maafkan beta Baginda,, maafkan beta wahai seluruh keluarga istana. Kalian sungguh baik hati kepada beta. Tapi beta terpaksa harus pergi karena beta tidak ingin merepotkan kalian. Relakanlah Beta pergi dan kalian jangan mencari Beta lagi.”

Setelah itu, ta Ina Luhu yang sedang mengandung itu segera pergi sebelum ada warga istana yang melihatnya. Ia menyusuri hutan belantara yang sepi dan mencekam. Meskipun suasana malam terasa sangat dingin, putri raja Luhu itu terus memacu kuda yang ditungganginya menuju ke puncak gunung. Setibanya disana, sang putri pun berniat berhenti sejenak untuk melepas lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Ia sangat takjub melihat pemandangan teluk Ambon yang sungguh mempesona. Pemandangan itu sejenak dapat mengobati luka-lara sang putri.

“Oh,, negeriku,, keindahanmu sungguh mempesona.” Ucap Ta Ina Luhu dengan kagum.

Usai berucap demikian, sang putri tiba-tiba terjatuh dari kudanya hingga tak sadarkan diri. Rupanaya Ia sudah tidak kuat lagi menahan rasa lelah yang begitu berat setelah menempuh perjalanan jauh. Ia baru sadarkan diri pada keesokan harinya. Dengan sisa tenaga ynag dilmilikinya, sang putri berusaha bangkit dan berdiri disamping kudanya. Sang putri kemudian bernaung dibawah pohon yang rindang sedangkan kudanya dibiarkan merumput disekitarnya. Ketika matahari semakin tinggi, sang putri merasa perutnya semakin perih. Untung saja terlihat didekatnya ada sebatang pohon jambu biji yang lebat buahnya. Ia mendekati pohon tersebut dan mengambil beberapa buah jambu biji yang masak, lalu ia kembali kebawah pohon itu sambil memakannya. Dalam keadaan seperti itu, jambu biji cukup bisa mengganjal perutnya yang lapar.

Sementara itu, di istana Soya, Sang Raja menjadi panik ketika mengetahui Ta Ina Luhu tidak berada dikamarnya. Seluruh keluarga istana telah mencarinya keseluruh penjuru istana, tapi tidak jua menemukannya. Para pengawal yang mencarinya dijalan-jalan kota Soya juga tidak membuahkan hasil. Disaat pencarian dilakukan, seorang pengawal datang menghadap kepada Raja Soya.

“Ampun baginda,, Hamba ingin melaporka sesuatu”. Lapor seorang pengawal istana.
“Hai,, apakah kamu sudah menemukan Putri ta Ina Luhu?? Dimana dia sekarang??” tanya Raja Soya dengan penasaran.
“Ampun Baginda Raja,, hamba hanya ingin melaporkan bahwa kuda Sang baginda yang ditambatkan di halaman belakang istana juga hilang. Jadi hamba pikir putri Ta Ina Luhu pergi dengan menunggangi kuda milik Baginda.” Jelas pengawal itu.

Mendengar kabar itu, Raja Soya semakin panik. Ia sangat mencemmaskan keadaan Putri Ta Ina Luhu yang sedang mengandung itu. Tanpa pikir panjang, Ia segera membunyikan tifa (gendang kecil) sebanyak empat kali untuk memanggil Marinyo (seorang petugas negeri), dan kemudian memukulnya sebanyak enam kali untuk memanggik kepala soa (penasehat Raja). Tak selang berapa lama, kedua pejabat istana yang dipanggil datang menghadap sang raja.

“Ampun Baginda,, ada apa gerangan baginda memanggil kami?” tanya kedua pejabat itu serentak.
“segera kumpulkan semua laki-laki yang berumur enam belas sampai empat puluh tahun setelah itu perintahkan mereka untuk mencari dan membawa pulang Putri Ta Ina Luhu dalam keadaan selamat!”. Titah Raja Soya.
“Titah Baginda kami laksanakan”. Jawab keduanya seraya memberi hormat.

Setelah semua orang berkumpul, mereka dibagi kedalam beberapa kelompok. Kemudian mereka pergi mencari sang putri dengan mengikuti jajak tapak kaki kuda yang ditunggangi oleh sang putri.
Sementara itu, Ta Ina Luhu masih berada di puncak gunung. Ketika harri menjelang siang, tiba-tiba ia mendengar suara orang-orang yang memanggilanya dari jauh. Ia pun sadar, pastilah orang-orang itu adalah para pengawal Raja Soya yang datang mencarinya. Oleh sebab itu, ia segera meningglakan tempat itu. Tak begitu lama setelah kepergiannya, sebagian rombongan pengawal Raja Soya pun tiba ditempat itu. Tapi mereka tidak menemukan sang putri kecuali kulit jambu biji bekas sisa-sisa makanan sang putri. Konon, rombongan itu kemudian menamakan tempat itu “Gunung Nona”.

Ta Ina Luhu terus memacu kudanya menuruni lereng gunung menuju pantai Amahusu. Karena begitu kencangnya, topi yang dikenakannya diterbangkan angin. Menurut cerita, ketika sang putri hendak berhenti untuk mengambilnya, topi itu tiba-tiba menjelma menjadi sebuah batu. Batu itu kemudian diberi nama “Batu Capeu”.

Ta Ina Luhu terus menelusuri pantai Amahusu hingga sampai ke Ambon. Tubuh sang putri tampak begitu lemas karena menahaa lapar dan haus. Demikian pula dengan kuda tungganganya. Setelah beberapa jauh berjalan mencari air minum, akhirnya ia menemukan sebuah mata air. Ta Ina Luhu kemudian meminum air dari mata air tersebut dengan sepuasnya. Konon mata tersebut diberi nama “Air Putri”
Setela sejenak beristirahat ditempat itu, Ta Ina Luhu berniat kembali ke puncak Gunung Nona dengan melalui jalan yang berbeda agar tidak bertemu dengan para pengawal Raja Soya. Namun ketika hendak beranjak dari tempat itu, ia kembali mendengar suara orang-orang yang memanggilnya.

“Putri,,, Putri,,, Putri Ta Ina Luhu... kembalilah...! Sang Raja sedang menunggumu”
Ta Ina Luhu pun segera naik keatas kudanya dan hendak melarikan diri. Namun begitu ia akan memacu kudanya, tiba-tiba rombongan Raja Soya datang menghadangnya. Dalam keadaan tedesak, Ta Ina Luhu kemudian turun dari kudanya seraya berlutut memohon kepada Tuhan agar rombongan itu tidak membawanya pulang ke istana.

“Oh Tuhan..! Tolong beta ini.. Beta tidak mau kembali ke istana Soya. Beta tidak mau merepotkan orang lain. Biarkanlah beta hidup sendirian”. Pinta Ta Ina Luhu.
Ketika salah seorang pengawal hendak menarik tangannya, tiba-tiba Ta Ina Luhu menghilang secara gaib. Rombongan pengawal tersebut tersentak kaget. Mereka hanya terperangah melhat peristiwa ajaib itu.
Sejak peristiwa itu, penduduk Ambon sering diganggu oleh sesosok mahluk halus. Jika hujan turun bersama cuaca panas (istilah orang Ambon “Ujang Panas”), seringkali ada warga, terutama anak-anak yang hilang. Menurut kepercayaan setempat, mahluk halus yang suka mengambil anak-anak tersebut adalah penjelmaan dari Ta Ina Luhu. Sejak itu pula, Ta Ina Luhu dipanggil dengan sebutan Nenek Luhu. Hanya saja hingga saat ini tak seorangpun yang tau mengapa Nenek Luhu suka mengganggu penduduk Ambon, terutama anak-anak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...