Artikel Terbaru: |
loading...
Contoh Teks Karangan Fiksi-- Karangan fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Fiki atau cerita rekaan biasanya berbentuk roman, novel, dan cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah atau fiksi ilmu pengetahuan adalah fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah.
Ciri-ciri karangan fiksi :
- berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya
- dipengaruhi oleh subyektivitas pengarangnya.
- bahasa bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana pribadi pengarang), sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca).
Baca selanjutnya di: Cerita Pendek: Mimpi Basah
(Foto ilustrasi:Google)
Tags: #contoh teks karangan fiksi #contoh karangan fiksi #contoh teks cerpen singkat #contoh cerpen persahabatan #contoh teks cerpen fabel #contoh cerpen #struktur teks cerpen
Ciri-ciri karangan fiksi :
- berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya
- dipengaruhi oleh subyektivitas pengarangnya.
- bahasa bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana pribadi pengarang), sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca).
MIMPI BASAH
Kost kami heboh! Bukan karena si Imus merengek-rengek minta kawin, tapi kompeni Belanda menyerang kembali. Yah, setelah lebih dari setengah abad kompeni itu hengkang dari negara Pancasila ini, kini mereka datang lagi. Bukan menjajah Indonesia, tetapi berniat menduduki dan menguasai kost-kost yang ada di kompleks Pasar Baru. Entah apa alasan dan sebab-musababnya. Kami, para anak kost tentu nggak mau tinggal diam. Sorry kalau mau nguasain kost gue. Sampai titik air kencing yang penghabisan sekalipun, bakal gue pertahanin.
Anehnya, penduduk sekitar yang non-kost kok kayaknya
cuek banget sama kami-kami. Yang punya kost juga.
Kan kalau ancaman pada satu bagian kecil wilayah,
berarti juga ancaman bagi seluruh Indonesia!
Ini dalam pelajaran PMP, lho (sekarang: PKn).
Apakah mereka disogok sama keju, roti, atau
oleh-oleh dari luar negeri lainnya, entahlah.
Yang jelas, sekarang gue lihat melalui
lubang kunci rumah, tuh para kompeni
lagi menuju kost gue setelah barusan
nguasain kostnya Andi Azis dan Didik.
Gue berpandangan sama Imus dan Harun
yang juga ngintip lewat jendela.
"Gimana akal kita?” tanya Harun dengan
suara gemetar. Tangannya memegangi
selangkangannya. Gue lihat celana
dan lantai udah basah oleh air ‘PDAM’
yang ia keluarkan. Saking takutnya,
tuh anak sampai terkencing-kencing.
Kalau Imus? Wah, tuh anak tabah juga.
Ia malah ngambil senapan anginnya yang ia
simpan di bawah dipannya. Setelah dipompa,
ia bidikkan ke arah para kompeni lewat dinding kost yang bolong. Dor!
Anehnya, penduduk sekitar yang non-kost kok kayaknya
cuek banget sama kami-kami. Yang punya kost juga.
Kan kalau ancaman pada satu bagian kecil wilayah,
berarti juga ancaman bagi seluruh Indonesia!
Ini dalam pelajaran PMP, lho (sekarang: PKn).
Apakah mereka disogok sama keju, roti, atau
oleh-oleh dari luar negeri lainnya, entahlah.
Yang jelas, sekarang gue lihat melalui
lubang kunci rumah, tuh para kompeni
lagi menuju kost gue setelah barusan
nguasain kostnya Andi Azis dan Didik.
Gue berpandangan sama Imus dan Harun
yang juga ngintip lewat jendela.
"Gimana akal kita?” tanya Harun dengan
suara gemetar. Tangannya memegangi
selangkangannya. Gue lihat celana
dan lantai udah basah oleh air ‘PDAM’
yang ia keluarkan. Saking takutnya,
tuh anak sampai terkencing-kencing.
Kalau Imus? Wah, tuh anak tabah juga.
Ia malah ngambil senapan anginnya yang ia
simpan di bawah dipannya. Setelah dipompa,
ia bidikkan ke arah para kompeni lewat dinding kost yang bolong. Dor!
“Kompeninya nggak mempan ditembak!” ujarnya.
“Bukannya nggak mempan, tapi nggak kena!” celutuk Harun. Masih sempat ngeledek juga tuh anak.
“Benar! Sumpah! Gue kan tiap hari latihan!” Imus membela diri.
Baca selanjutnya di: Cerita Pendek: Mimpi Basah
(Foto ilustrasi:Google)
Tags: #contoh teks karangan fiksi #contoh karangan fiksi #contoh teks cerpen singkat #contoh cerpen persahabatan #contoh teks cerpen fabel #contoh cerpen #struktur teks cerpen