loading...

Siswa Terbaik Bulan Ini (Oktober 2012)

Siswa Terbaik Bulan Ini (Oktober 2012)--
Selamat untuk siswa-siswi berikut:


Kelas VIIIB: Kelompok 1: DITHA RIETNI (9,0)
Kelas IXA: Kelompok 2: JUM'ATINI (7,4)
Kelas IXB: Kelompok 3: IRA WAHYUTI (8,1)

Keterangan:
- Berasal dari kelompok terbaik, yaitu kelompok yang mengumpulkan bintang terbanyak bulan ini.
- Siswa yang nilainya tertinggi di antara anggota kelompok terbaik.

Inilah Alasan Mengapa Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Kurikulum SD

Inilah Alasan Mengapa Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Kurikulum SD--
JAKARTA, KOMPAS.com — Mata pelajaran Bahasa Inggris tidak akan lagi dimuat dalam kurikulum wajib untuk siswa sekolah dasar (SD) yang akan diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun ajaran 2013-2014. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, mata pelajaran ini ditiadakan untuk siswa SD karena untuk memberi waktu kepada para siswa dalam memperkuat kemampuan bahasa Indonesia sebelum mempelajari bahasa asing.

"SD tidak ada pendidikan Bahasa Inggris karena Bahasa Indonesia saja belum ngerti. Sekarang ada anak TK saja les Bahasa Inggris. Kalau bahasa kasarnya, itu haram hukumnya. Kasihan anak-anak," kata Musliar, di Park Hotel, Jakarta, Rabu (10/10/2012).

Ia menegaskan bahwa aturan ini harus diikuti oleh semua sekolah. Namun, jika ada sekolah yang menjadikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran tambahan, itu merupakan persoalan lain dan akan dipertimbangkan lagi.

"Sekolah harus ikuti ini kalau dijadikan tambahan itu persoalan lain. Akan tetapi, untuk sekolah negeri, jelas tidak boleh," ujar Musliar.

Untuk sekolah internasional yang umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, pihaknya belum melakukan kajian mendalam. Namun, kurikulum baru ini tetap akan dirumuskan dan untuk sekolah internasional akan diatur belakangan.

"Kurikulum tetap kami buat, tetapi untuk internasional akan kita atur belakangan. Yang jelas mereka harus ikuti ketentuan kurikulum kita, enggak boleh lepas," tandasnya.

Seperti diketahui, kurikulum untuk siswa SD akan dipadatkan hanya enam mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Namun, ini baru disepakati untuk siswa kelas 1-3 saja, sedangkan kelas 4-6 masih didiskusikan lagi.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/11/11404612/Bahasa.Inggris.Akan.Dihapus.dari.Kurikulum.SD

Penghapusan Mata Pelajaran Bahasa Inggris Harus Ada Alasan Kuat

Penghapusan Mata Pelajaran Bahasa Inggris Harus Ada Alasan Kuat--
JAKARTA, KOMPAS.com - Perombakan kurikulum yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2013-2014 mendatang dikabarkan akan menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Dasar (SD).

Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Lody Paat mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus memiliki alasan yang ilmiah dan teoritis jika berniat mencoret mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD.

"Alasannya apa dulu. Kalau alasannya hanya karena anak usia tersebut Bahasa Indonesia masih belum mengerti, itu alasannya kurang kuat. Toh, matematika juga sudah diajarkan untuk anak SD," kata Lody, saat dihubungi, Jumat (12/10/2012).

Ia menjelaskan bahwa pengajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran harusnya tidak dipermasalahkan. Namun jika penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk semua mata pelajaran hal itu yang ditentang.

"Waktu itu kami memang menghantam RSBI karena penggunaan Bahasa Inggris pada tiap mata pelajaran," ungkap Lody. "Tapi kalau muncul wacana ini, tampaknya mereka (Kemendikbud) bisa jadi salah tangkap," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, kurikulum baru rencananya akan diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014 akan menghapus pelajaran Bahasa Inggris.

Untuk SD, kurikulum baru memang akan dipangkas menjadi enam mata pelajaran yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Matematika

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/12/16424944/Penghapusan.Mapel.Bahasa.Inggris.Harus.Ada.Alasan.Kuat

Berlatih Membaca Cepat Teks 652 Kata

Berlatih Membaca Cepat Teks 652 Kata--
Ingin berlatih kecepatan dan keefektifan membaca kamu? Ikuti langkah-langkah berikut!

Langkah Pertama:
Bacalah teks berikut dengan cermat dan efektif. Ajak teman untuk mencatat waktu kamu (dengan stopwatch misalnya). Teks Bacaan ini terdiri atas 652 kata. Maka, jika kamu siswa kelas VII, lamanya adalah 3 menit; jika kamu siswa kelas VIII, lamanya adalah 2,5 menit; jika kamu siswa kelas IX, lamanya adalah 2 menit.
Bacalah setelah teman kamu memberi instruksi. Tandai bagian yang terakhir kamu baca.

Aplikasi Teknologi Touchscreen Satu Sentuhan Saja
Perintahnya sederhana, cukup satu sentuhan, aplikasi pun segera bekerja. Inilah salah satu sisi kelebihan dari touchscreen, teknologi yang bekerja dengan penerapan layar sentuh. Kini berbagai perangkat mengusung teknologi ini, mulai dari komputer, mesin ATM (anjungan tunai mandiri), mesin informasi di tempat-tempat umum, telepon genggam, handycam, tape recorder, PDA, mesin cuci, kulkas, kendaraan, konsol game, mesin-mesin berat, hingga pesawat terbang. Layar sentuh juga banyak digunakan dalam titik-titik penjualan (point of sales), seperti di hotel, toko buru, atau tempat bisnis lainnya. Dengan teknologi ini, para pembeli hanya perlu berinteraksi dengan komputer, tidak perlu dengan manusia. (93 kata)

1. Monitor Sensitif
Touchscreen dikenal pula dengan touch panels atau touch monitor, merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk menampilkan informasi grafikal dan visual yang merupakan output dari sebuah perangkat komputer. Namun, yang membedakannya dengan monitor atau layar televisi biasa, apa yang ditampilkan di dalamnya dapat secara langsung berinteraksi secara fisik dengan penggunanya. (146 kata) Maksudnya, kita dapat langsung menyentuh layar tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk mengakses apa yang ditampilkan di dalamnya. Dengan kata lain, touchscreen merupakan sebuah monitor yang sensitif terhadap sentuhan dan tekanan (resistif), sehingga perangkat ini memiliki dua fungsi yaitu, sebagai perangkat output karena menampilkan informasi dan input karena menerima informasi. (197 kata)

2. Mekanisme Kerja
Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana bekerja terdiri dari tiga buah komponen utama. Pertama, touch sensor, merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, sehingga sensornya juga merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh. Touch sensor diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar touchscreen. Dengan demikian, area yang responsif terhadap sentuhan menutupi area pandang dari layar monitor. (274 kata) Oleh karena itu, ketika kita menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah diberikan oleh si penyentuh. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri atas tiga macam, yaitu resistive touchscreen, capasitive touchscreen, dan surface wave touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut, merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan benar. (353 kata)
Kedua, controller, merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan-sentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller. Kemudian, controller tersebut akan menerjemahkan informasi dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh prosesor, hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan kembali. Controller bertugas untuk menerjemahkan informasi dari prosesor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor. (437 kata)
Ketiga, software driver, merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC. Tugas atau fungsinya mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Software driver akan mengatur sistem operasi dari perangkat komputer bagaimana caranya menangani even-even sentuhan yang berasal dari sensor-sensor di atas layar touchscreen. (491 kata)

Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini sudah menggunakan driver yang hampir sama
dengan driver sebuah mouse. Hal ini akan membuat sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti sebuah even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver dari perangkat mouse, para pengembang program tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah touchscreen. (551 kata)

3. Kelemahan Touchscreen
Meskipun secara fisik kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, teknologi layar sentuh ini bukan tanpa kelemahan. Kinerja dari layar sentuh dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya, layar sentuh dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan. Sensor-sensor ultrasoniknya akan langsung bekerja dengan baik. (608 kata)
Oleh karena itu, layar sentuh jenis ini harus dijaga dengan ekstra hati-hati. Layar sentuh jenis ini sangat cocok digunakan pada ruangan pelatihan komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam, presentasi dalam ruangan, dan banyak lagi yang sifatnya agak terlindungi. (652 kata)

Sumber: Pikiran Rakyat, 15 Maret 2007

Langkah Kedua:
Hitunglah rata-rata jumlah kata yang telah kamu baca dengan
menggunakan rumus yang telah dijelaskan di arsip sebelumnya.
Langkah Ketiga:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Apa yang dimaksud dengan touchscreen?
  2. Apa saja kelebihan-kelebihan touchscreen?
  3. Perangkat apa saja yang sudah menggunakan touchscreen?
  4. Apa perbedaan touchscreen dengan monitor atau layar televisi biasa?
  5. Apa saja fungsi touchscreen?
  6. Sebuah touchscreen sederhana terdiri atas komponen apa saja?
  7. Apa fungsi controller dalam touchscreen?
  8. Apa tugas dan fungsi software driver?
  9. Apa saja kelemahan touchscreen?
  10. Mengapa touchscreen harus dijaga dengan baik?

Langkah Keempat:
Hitunglah persentase pemahaman kamu terhadap isi teks tersebut dengan menggunakan rumus.
Langkah Kelima:
Hitunglah kecepatan efektif membaca kamu dengan menggunakan KEM.

Amatilah, adakah kemajuan yang kamu raih? Jika belum, teruslah berlatih.

Enam Mata Pelajaran Berlaku untuk Kelas I-III SD

Enam Mata Pelajaran Berlaku untuk Kelas I-III SD--
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mengupayakan perombakan kurikulum semua jenjang sekolah untuk tahun ajaran 2013-14. Jika sebelumnya rencana kurikulum untuk sekolah dasar (SD) menguat ke tujuh mata pelajaran, kini ada perubahan.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan bahwa hanya akan ada enam mata pelajaran untuk para siswa SD dalam tahun ajaran mendatang. Namun, kepastian jumlah enam mata pelajaran ini masih disepakati hanya untuk kelas I-III SD.

"Yang disepakati (satu mata pelajaran) kelas I-III (SD) hilang. Untuk kelas IV-VI masih dibahas dan belum final," kata Musliar, di Park Hotel, Jakarta, Rabu (10/10/2012).

Adapun enam mata pelajaran yang akan diberikan pada siswa kelas I-III SD ini adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Sementara itu, mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak akan dihapus begitu saja, tetapi akan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Menurut Musliar, mata pelajaran ilmu pengetahuan ini akan menjadi penggerak dan akan menarik mata pelajaran lain.

"Contohnya Bahasa Indonesia, selama ini ilmu kebahasaan kering. Dengan dimasukkan ilmu itu, bisa menjadi kalimat yang hidup. Kalau selama diajarkan hanya 'Ini Ibu Budi', enggak ada makna," jelas Musliar.

Perombakan kurikulum ini juga nantinya akan diterapkan bagi siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Untuk SMP, yang wajib tetap enam mata pelajaran seperti tingkat SD, tetapi kemudian akan ditambah Bahasa Inggris dan ilmu pengetahuan seperti IPA dan IPS.

"Untuk SMA, ilmu pengetahuan akan dipecah. Untuk IPA ada Matematika, Fisika, dan Kimia. Kalau IPS ada Sosiologi dan Antropologi. Tapi, itu belum selesai dibahas," tandasnya.

Seperti diberitakan, kurikulum baru ini akan mulai disosialisasikan dan diuji publik sebelum Februari 2013 dan mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014. Nantinya kurikulum baru ini akan menitikberatkan pada mata pelajaran yang membentuk sikap untuk siswa SD, mengasah keterampilan untuk siswa SMP, dan membangun pengetahuan untuk siswa SMA.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/11/10212824/6.Mata.Pelajaran.Saja.untuk.Kelas.I-III.SD

Pelatihan ESQ dengan "Gangnam Style", Siswa Senang, Sekolah Nyaman

Pelatihan ESQ dengan "Gangnam Style", Siswa Senang, Sekolah Nyaman--
JAKARTA, KOMPAS.com — Di sekolah, guru perlu memikirkan cara kreatif yang kontekstual untuk membangun rasa nyaman para pelajar dalam menjalani rutinitas sehari-hari, terutama jika ada insiden kekerasan yang melibatkan para pelajar itu sendiri. Hal ini yang coba dibangun di tengah-tengah ratusan siswa SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 6 Jakarta pasca-tawuran berdarah antar-pelajar kedua sekolah ini hingga menewaskan Alawy Yusianto Putra, akhir September lalu.

Ketika hendak menerima pelatihan Emotional & Spiritual Quotient (ESQ), Kamis lalu, para pelajar ini diajak untuk menarikan gaya yang tengah populer dari Korea Selatan, Gangnam Style. Tarian ini menjadi pembuka kegiatan pelatihan.

Menurut Direktur Humas ESQ Learning Center Muhammad Hasanuddin Thoyieb, anak-anak sengaja diajak menari untuk membentuk rasa kebersamaan di dalam kelas pelatihan yang digelar di Gedung ESQ Menara 165 di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, itu.

"Yang sedang dilakukan tadi adalah membangun rasa nyaman bagi peserta agar mereka datang ke sini adalah untuk bersenang-senang, biar merasa satu tim di sini," katanya.

Hasanuddin menambahkan, metode tersebut juga dapat diaplikasikan di dalam kelas di ruang belajar oleh para guru. Tak hanya Gangnam Style, guru bisa kreatif memilih sarana lainnya. Diharapkan para siswa senang dan ikhlas menerima setiap materi pelajaran.

"Kebersamaan itu penting untuk menepis ego masing-masing. Dalam dunia pendidikan, hal seperti itu sudah wajar dilakukan," tambahnya.

Menurut Hasanuddin, pelatihan yang diikuti para siswa kelas X itu memang diharapkan mendorong pembentukan karakter anak sehingga tumbuh sebagai anak yang bukan hanya cerdas secara intelektual, melainkan juga moral dan akhlak.

Hasanuddin menyebutkan ada tiga kecerdasan yang diberikan oleh Tuhan. Sayangnya, kecenderungan kita masih mengedepankan metode untuk menggali nilai intelektualitas semata, sedangkan untuk membangun modal kompetensi nilai emosi dan spiritual masih rendah. Karena itu, dia berharap pelaksanaan ESQ sampai dengan hari kedua dapat menjadikan peserta jadi pribadi yang utuh.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/15/1138082/Dengan.Gangnam.Style.Siswa.Senang.Sekolah.Nyaman

Adu Strategi Menghadapi 20 Tipe (Paket) Soal UN 2013

Adu Strategi Menghadapi 20 Tipe (Paket) Soal UN 2013--
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah, terutama para guru yang bertugas menyiapkan siswanya untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) model baru, kini sudah mulai memetakan strateginya. Hal ini terkait rencana pemerintah yang akan mengeluarkan kebijakan baru membuat 20 tipe soal UN untuk mengurangi kecurangan, dan mengintegrasikan hasil UN sebagai instrumen untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Guru Bidang Kurikulum SMAN 68 Jakarta Anwar Fari mengatakan, jika standar kompetensi lulusan sudah diperbaharui melalui sistem tersebut, sekolah akan tetap memperhatikan kompetensi dasar dan melakukan persiapan lebih dalam.

"Kalau sudah ada surat keputusan dan acuan yang jelas, sekolah akan mengikutinya," ujar Farid saat dihubungi kompas.com, Senin (17/9/2012).

Meski belum digulirkan secara resmi, Farid mengatakan rencana pengadaan 20 tipe soal UN bisa membawa perubahan. Menanggapi hal demikian, sekolah hanya akan mengajak para siswa untuk belajar lebih giat lagi.

"Belajar saja terus dari tahun lalu juga seperti itu, maka kalau ada perubahan lagi, nanti diberitahukan kepada siswa untuk lebih giat lagi menghadapi tantangan baru. Dan lagi pula, ini sebenarnya tidak ada perbedaan, hanya porsinya saja," kata Farid.

Menurut Farid, sebenarnya soal yang nanti diberikan pada siswanya adalah sama, yakni berjenis multiple choice. Sifatnya juga lebih kepada pemahaman materi dari setiap mata pelajaran yang diujikan.

"Jadi modelnya tetap sama-sama pilihan ganda. Persiapannya hanya perlu pemantapan khusus dengan belajar terus materinya dan menganalis bentuk dan kedalaman soal-soal," jelasnya.

Sama halnya dengan tanggapan Nurliana, Kepala SMUN 94 Semanan Jakarta Barat. Dia menganggap pengadaan 20 tipe soal UN sebagai tantangan, sehingga para guru tetap perlu memikirkan strategi pembelajaran untuk mencapai semua tujuan pendidikan.

"Kami akan menjadikannya tantangan. Tetap memeriksa persiapan mengajar guru, mengawasi pelaksanaan pembelajaran dan mengadakan evaluasi serta menganalisa hasil evaluasi," ucapnya, membocorkan strategi belajar mengulang atau remedial dan pengayaan belajar sesuai hasil analisis sekolahnya.

"Bukan hanya itu saja, siswa pun harus diberi motivasi agar lebih semangat belajar. Bekal seperti ini juga berguna untuk hidup mereka ke depannya, karena sehebat apapun guru semua tergantung siswanya," katanya.

Menurutnya, strategi yang perlu dilakukan adalah dengan membiasakan siswanya menghadapi variasi soal dari sekarang, sehingga meskipun berbeda jenisnya, materi yang diujikan tidak jauh berbeda dengan pelajaran di kelas.

"Kecuali pengayaan soal-soal SMPTN terus dicampuradukkan," cetusnya.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/09/17/21495822/Adu.Strategi.Hadapi.20.Tipe.Soal.UN

Mendikbud: UN Tak Bertentangan dengan Undang-undang

Mendikbud: UN Tak Bertentangan dengan Undang-undang--
JAKARTA, KOMPAS.com — Kontroversi penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) sebagai penentu kelulusan terus berlanjut. Kali ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhadapan dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang menilai bahwa UN bertentangan dengan undang-undang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh membenarkan adanya kontroversi terkait penyelenggaraan UN pada 2013 mendatang. Menurut DPD, UN dianggap bertentangan dengan undang-undang secara legal yuridis.

"Tapi, menurut Kemendikbud, UN ini tidak bertentangan dengan undang-undang. Landasan legalitasnya jelas pada UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas," kata Nuh, saat jumpa pers mengenai Penyelenggaraan UN 2013 di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/10/2012).

Ia menjelaskan bahwa dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas terdapat pasal-pasal. Dalam hal ini, DPD hanya mengambil Pasal 58 ayat 1 saja yang berbunyi Pendidik berperan mengevaluasi hasil belajar untuk memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

Ia melanjutkan, jika hanya merujuk Pasal 58 ayat 1, pihak luar tidak bisa mengevaluasi. Namun, ada pasal lanjutannya, yaitu Pasal 58 ayat 2 bahwa evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan.

"Dari ayat 2, itu eksternal juga perlu. Yang kami lakukan sekarang kan mengombinasikan dua ayat itu," jelas Nuh.

Menurutnya, UN ini berfungsi untuk menguji masalah kognitif siswa. Sementara untuk masalah afektif dan psikomotorik dilakukan oleh pendidik atau guru sekolah yang bersangkutan. Untuk mencapai penilaian yang optimal, ketiga hal ini harus terpenuhi dan disimpulkan bahwa yang menentukan kelulusan peserta didik adalah sekolah.

Ia juga menjelaskan bahwa pelaksanaan UN di Indonesia sudah ada setelah proklamasi kemerdekaan. Memang seiring berjalannya waktu, UN berganti nama beberapa kali dengan rumusan angka penentu kelulusan yang juga ikut berubah.

"Dari dulu juga sudah ada, dari namanya Ujian Negara, Ebtanas, UAN, sampai UN. Yang belakangan, penilaiannya sudah dibagi antara sekolah dan pemerintah," tandasnya.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/12/07021670/Mendikbud.UN.Tak.Bertentangan.dengan.UU

Standar Kelulusan UN 2013 Untuk SMA/SMK Dinaikkan

Standar Kelulusan UN 2013 Untuk SMA/SMK Dinaikkan
--
Jakarta, Kompas - Standar kelulusan ujian nasional SMA/ SMK dan MA pada 2013 akan dinaikkan. Ada dua alternatif menaikkan standar kelulusan yang saat ini tengah dibahas, yakni menaikkan nilai rata-rata dari 5,5 menjadi 6 atau tetap 5,5, tetapi tingkat kesulitan soal dinaikkan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Kamis (11/10), di Jakarta, mengatakan, rencana menaikkan standar kelulusan ini belum final. ”Masih dibahas bersama Badan Standar Nasional Pendidikan,” ujarnya.

Tahun ini, proporsi tingkat kesulitan soal adalah 10 persen mudah, 80 persen sedang, dan 10 persen sukar. Formulasi tahun depan kemungkinan menjadi 10 persen soal mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sukar.

Untuk variasi soal, kata Nuh, pada pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini ada lima macam variasi soal bagi 20 siswa di dalam satu kelas. Namun, mulai tahun depan, akan ada 20 variasi soal sehingga tidak ada satu pun siswa di dalam ruang kelas yang mendapat naskah soal sama. ”Siswa menjadi lebih konsentrasi mengerjakan soal karena tidak akan menengok ke kiri dan kanan,” ujarnya.

Bank soal

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Moehammad Aman Wirakartakusumah menambahkan, 20 variasi soal itu merupakan langkah preventif mencegah siswa mencontek. Sebanyak 20 variasi soal itu akan diambil dari bank soal yang sedang disiapkan. ”Bentuk soal pilihan ganda itu sulit,” ujarnya.

Seiring dengan pembuatan soal, BSNP juga akan memperbaiki pengawasan, terutama pada distribusi naskah soal dari daerah ke lokasi ujian. ”Dalam perjalanan dari dinas ke satuan unit pendidikan itu dimungkinkan terjadi celah-celah yang melenceng dari prosedur,” ujarnya.

Dalam tahap persiapan UN, lanjut Aman, pihaknya tengah menyiapkan kisi-kisi soal UN yang akan selesai pada November 2012 dan akan diberikan kepada guru serta kepala sekolah. Kisi-kisi soal UN itu tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu karena merupakan pengembangan dari standar isi. ”Sekolah seharusnya tidak perlu khawatir lagi karena sudah ada kisi-kisi soal itu,”paparnya.

Data peserta UN SMA/MA/SMK tahun 2013 belum terkumpul. Sebagai gambaran, peserta UN tahun 2012 mencapai 1.524.704 siswa SMA/MA dan 1.039.403 siswa SMK. Dari jumlah peserta itu, sebanyak 7.579 siswa SMA/MA dan 2.925 siswa SMK tidak lulus UN.(LUK)

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/12/03450376/Standar.Kelulusan.UN.SMA/SMK.Dinaikkan

UN 2013: Batas Minimal Kelulusan Tak Diubah, Soal Dibuat Lebih Sulit

UN 2013: Batas Minimal Kelulusan Tak Diubah, Soal Dibuat Lebih Sulit--
JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2013 nanti, batas nilai minimum kelulusan bagi para siswa ditargetkan tetap pada angka 5,5.

Namun meski batas nilai minimum kelulusan tidak diubah, bobot soal rencananya yang akan diubah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan, hingga saat ini batas minimum kelulusan tidak akan diubah. Namun sebaran bobot soal akan disesuaikan dengan tidak adanya kenaikan batas minimum kelulusan.

"Masih dianalisis hingga saat ini. Tapi yang mungkin adalah menyebar tingkat kesulitan soalnya," ujar Nuh, saat jumpa pers penyelenggaraan UN di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Jumat (12/10/2012).

Ia menjelaskan pada tahun lalu sebaran tingkat kesulitannya untuk soal yang mudah hanya 10 persen, soal dengan bobot sedang 80 persen dan soal yang sukar sebanyak 10 persen. Sementara untuk tahun 2013, soal sukar akan ditambah menjadi 20 persen.

"Yang sedang berkurang jadi 70 persen. Yang mudah tetap 10 persen tapi ini masih dianalisis," ungkap Nuh.

Dihubungi terpisah, Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Lody Paat, mengatakan bahwa masalahnya bukan pada batas lulus atau tidak lulus melainkan pada prioritas fungsi UN ini sudah sesuai sebagai alat evaluasi atau tidak.

"Kembali lagi, batas minimum kelulusan itu bukan masalah. Tapi evaluasi siswa bukan dari UN. Itu urusan sekolah," tandas Lody.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/12/22131584/Batas.Minimal.Kelulusan.Tak.Diubah.Soal.UN.Dibuat.Lebih.Sulit

Kisi-kisi UN 2013 Disosialisasikan Bulan Ini (Oktober)

Kisi-kisi UN 2013 Disosialisasikan Bulan Ini (Oktober)--
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merencanakan sosialisasi kisi-kisi Ujian Nasional (UN) 2013 pada bulan ini. Saat ini, Kemendikbud tengah mematangkan konsep kisi-kisi tersebut untuk kemudian dikoordinasikan bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Kepala Badan Penelitian dan Pemgembangan Kemendikbud, Chairil Anwar Notodiputro mengatakan, kebijakan untuk menerapkan 20 paket soal pada UN mendatang menuntut pihaknya melakukan pesiapan yang lebih matang, diawali dengan penyusunan kisi-kisi supaya bisa segera disosialisasikan.

"Dengan adanya 20 variasi soal memang perlu persiapan lebih, terutama kisi-kisi soal yang diujikan. Tahun lalu November akhir, tahun ini kami targetkan Oktober kisi-kisi sudah bisa dipelajari siswa," kata Chairil kepada Kompas.com, Sabtu (15/9/2012)

Akan tetapi, kata dia, sosialisasi baru bisa dilakukan setelah BSNP memberi "restu" untuk melansir kisi-kisi UN tersebut. Karena secara teknis, Kemendikbud hanya berwenang memberikan konsep atau draf kisi-kisi UN, langkah selanjutnya menjadi wewenang penuh BSNP sebagai badan yang bertanggungjawab besar pada UN.

"Balitbang Kemendikbud harus berkoordinasi dengan BSNP untuk mensosialisasikan kisi-kisi UN. Jika BSNP oke, maka itu akan langsung dibagikan ke masyarakat melalui website," pungkasnya.


Sesuai kisi-kisi

Sementara itu, Chairil juga mengatakan bahwa pembuatan soal-soal UN 2013 akan merujuk pada kisi-kisi yang bakal disosialisasikan. Dia mengatakan, rancangan ini bertujuan agar tercipta kesinambungan antara kisi-kisi UN dengan soal yang akan diujikan. Dengan demukian, para peserta UN tak akan kaget saat menghadapi ujian.

"Kisi-kisi menjadi dasar untuk pembuatan soal, supaya ada kesinambungan antara materi yang dipelajari dengan soal ujian," tuturnya.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk menggunakan 20 jenis soal pada pelaksanaan UN 2013. Hal itu dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas UN, sejalan dengan upaya menekan praktik kecurangan pada hajat tahunan itu, selain agar sesuai dengan rencana mengintegrasikan hasil UN sebagai tiket masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/09/16/11455787/Oktober.Kisi-kisi.UN.2013.Disosialisasikan

Puas dan Kesal Bercampur Aduk di Ruang UKG

Puas dan Kesal Bercampur Aduk di Ruang UKG--
JAKARTA, KOMPAS.com - Para guru mulai membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk meninggalkan ruang Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang kedua tersebut. Pengawas yang memeriksa kembali tiap meja ujian langsung menyalami seorang ibu yang duduk di bangku paling depan.

Guru jurusan Pengolahan Makanan di SMK Patria Wisata, Neneng Muspida, tampak tersenyum malu saat pengawas ruangan memberinya selamat karena memperoleh nilai di atas batas minimum untuk UKG gelombang kedua ini.

"Mepet tadi nilainya 71. Ada yang lebih tinggi lagi tadi nilainya dari saya. Saya beruntung soal untuk pengolahan makanan banyak keluar," kata Neneng saat dijumpai di SMP Negeri 19, Jakarta.

Menurutnya, UKG ini dapat berdampak baik bagi para guru agar tidak malas untuk kembali mengkaji bahan ajarnya dan mencari apa yang baru mengenai materi mata pelajarannya sehingga muridnya juga terus berkembang wawasannya.

"UKG ini ada baiknya. Karena ini, kami para guru mau tidak mau belajar lagi, buka buku lagi. Semacam refreshment," ungkap Neneng.

Tidak hanya itu, UKG ini juga dapat menjadi ajang para guru dari suatu sekolah untuk dapat melihat kualitas dari sekolah lain. Dengan demikian, dapat memotivasi para guru untuk terus mengembangkan kualitas diri dan sekolahnya.

Selama mengerjakan soal yang diujikan, ia merasa tidak ada kendala termasuk dalam aplikasi soal online. Gambar dan jawaban soal semuanya muncul dengan baik di layar komputer sehingga dirinya dapat mengerjakan dengan maksimal.

"Nggak ada masalah. Internetnya lancar, soalnya juga keluar semua lancar. Jadi tidak terganggu saat mengerjakan," ujarnya.

Namun sayangnya, nasib baik tidak berpihak pada guru jurusan pelayanan SMK Patria Wisata, Widyawati Lestari. Nilai yang diperolehnya tidak mencapai batas nilai minimum tidak seperti rekan satu sekolahnya.

Ia mengungkapkan bahwa sebaran soal yang diujikan tidak merata sehingga menyulitkan guru. "Mestinya soalnya disesuaikan dengan jurusan. Tadi untuk jasa boga semuanya dicampur," ujar Widya.

Hal itu dibenarkan oleh Neneng yang merasa soal yang dikerjakannya tadi memang banyak seputar pengolahan makanan. Sementara yang menguji mengenai jurusan pelayanan hanya keluar beberapa nomor saja.

"Sebaran soalnya tidak seimbang. Tadi yang banyak tentang pengolahan makanan dan patisserie. Untuk patisserie itu harusnya juga ada sendiri. Tidak bisa digabung. Karena masing-masing guru ahli di bidangnya sendiri," ungkap Widya.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/11/08344315/Puas.dan.Kesal.Bercampur.Aduk.di.Ruang.UKG

UKG Jadi Penyeimbang Perombakan Kurikulum

UKG Jadi Penyeimbang Perombakan Kurikulum--
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai langkah untuk memperbaiki pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan pihaknya terus melakukan berbagai usaha. Selain perombakan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014, Kemendikbud akan terus memperjuangkan penyelenggaraan Uji Kompetensi Guru (UKG).

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, mengatakan, perombakan kurikulum yang tengah dimatangkan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung kualitas guru yang mumpuni. Untuk itu, UKG dilakukan sebelum kurikulum baru selesai dibahas.

"Sehebat apapun kurikulum, kalau guru tidak disiapkan, nggak akan bisa jalan dengan baik. Makanya bersamaan dengan ini kita siapkan guru dengan UKG," kata Musliar, di Park Hotel, Jakarta, Rabu (10/10/2012).

Ia menjelaskan bahwa selain untuk memetakan kemampuan dan kualitas guru, UKG bermanfaat juga untuk meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran sekaligus pengajarannya. Dengan begitu, guru dapat mengukur kemampuannya dalam mengajar dan penguasaan materi.

"Ini penting dan perlu. Mengubah masyarakat itu sulit tapi perlu. Apalagi mengubah guru," ungkap Musliar.

Saat ini, UKG gelombang kedua juga tengah dilakukan di beberapa kabupaten/kota sejak 2 Oktober hingga 2 November mendatang. Sebelumnya UKG gelombang pertama telah digelar pada Agustus lalu dan menyisakan berbagai kendala.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/11/13333864/UKG.Jadi.Penyeimbang.Perombakan.Kurikulum

Ciri-ciri Novel dan Hikayat

Ciri-ciri Novel dan Hikayat--
Kegemaran membaca merupakan kegemaran yang sangat mengasyikkan. Dengan membaca, kita dapat menambah wawasan keilmuan. Kita pun dapat membaca karya-karya sastra, misalnya novel dan hikayat. Dari kedua jenis karya sastra tersebut, ada banyak hal yang dapat kita peroleh. Di antaranya ialah pesan moral, nilai-nilai sosial budaya, nilai-nilai yang bersifat mendidik, dan kepuasan serta kesan tersendiri.
Novel dan hikayat memiliki ciri masing-masing.

Adapun ciri-ciri novel, di antaranya adalah :
1. Terdiri atas jumlah halaman yang cukup banyak.
2. Dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
3. Menyajikan permasalahan lebih terperinci jika dibandingkan dengan cerpen.

Adapun ciri-ciri hikayat adalah :
1. Isi ceritanya berkisar pada tokoh raja-raja dan keluarganya (istana sentris).
2. Bersifat pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum, ada juga ynag menyebutnya fantastis.
3. Mempergunakan banyak kata arkais. Misalnya, hatta, syahdan, sahibul hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan tersebutlah perkataan.
4. Tema dominan dalam hikayat adalah petualangan. Biasanya di akhir kisah, tokoh utamanya berhasil menjadi raja atau orang yang mulia.

Novel dan hikayat memiliki unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik, antara lain peristiwa, penokohan, tema, dan latar. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung memengaruhi isi karya secara keseluruhan. Misalnya, latar belakang kehidupan pengarang.

IN MEMORIAM KHUSNUL KHATIMAH: Murid Saya, Adik dan Teman Kalian, Khusnul Khatimah, Kini Telah Pergi untuk Selamanya

IN MEMORIAM KHUSNUL KHATIMAH: Murid Saya, Adik dan Teman Kalian, Khusnul Khatimah, Kini Telah Pergi untuk Selamanya--
Posting ini memutar otomatis lagu AIR MATA - Dewa 19.


Murid saya, adik dan teman kalian, Khusnul Khatimah (murid saya di kelas VII TP 2010/2011, saat ini kelas IX SMP Hasbunallah), telah pergi untuk selamanya.
Saya ingat, Khusnul menjadi salah satu murid saya ketika saya masih aktif mengajar di SMP Hasbunallah dulu. Saat itu pun, ia hanya setengah tahun mengecap pengajaran saya di kelas VIIC (hanya di semester Ganjil). Saya harus berpisah dengannya dan teman-temannya yang lain di kelas VIIC karena saya hanya mampu mengampu dua kelas (kelas VIIA dan VIIB).

Unul yang termasuk anak yang periang dan sangat kreatif ini mengalami kecelakaan hari Jumat malam (28 September 2012) sekitar pukul 21.30 WITA di daerah Mabuun. Ia mengalami cedera di kaki, tangan, dan kepala. Kaki kanan dan tangan kiri Unul (panggilan Khusnul Khatimah) patah, kepalanya mengalami benturan keras saat kecelakan tersebut.
Sebelum meninggal ia sempat kritis/koma dan dirawat di rumah sakit.
Unul........,
Hari ini langit Mabuun menitikkan air matanya. Namun hanya sedikit karena tak ingin memberatkan kepergianmu.
Selamat jalan Unul, Bapak turut merasa kehilangan. Semoga kamu damai di sisi Allah SWT.
Allaahumma firlaha warhamha wa aafihi wa'fuanha....

Profil Facebook Khusnul:
https://www.facebook.com/khusnul.khatimah.5891

Grup GWS For Khusnul Khatimah:
https://www.facebook.com/groups/100209263471429/

Pengumuman, Pemadaman Listrik Bergilir Ditiadakan

Pengumuman, Pemadaman Listrik Bergilir Ditiadakan--
Dalam B.Indonesia, gaya bahasa ironi diartikan sebagai gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu yang berlawanan, ungkapan sinis yang menyanjung namun menjatuhkan. Contoh: Bagus benar kelakuanmu sehingga ibumu begitu merana.
Saat ini, hampir seluruh wilayah di Indonesia sedang mengalami pemadaman listrik bergilir. Itulah Indonesia, kata seorang teman. Bangsa ini cukup pandai membangun, namun hanya menyisakan sedikit kecerdasan untuk merawat hasil-hasil pembangunan. Pembangunan sistem interkoneksi listrik di wilayah Jawa dan Bali, misalnya. Mestinya, sistem interkoneksi itu memberi jaminan
kecukupan aliran arus listrik di kedua pulau tersebut.

Namun, fakta berbicara lain. Perusahaan Listrik Negara (PLN) justru tidak mampu memberi jaminan ketersediaan arus listrik setiap saat. Tiba-tiba saja listrik padam tanpa pemberitahuan.

Ternyata tabiat perusahaan yang enggan merawat peralatan menjadi pangkal persoalan. Permasalahan bertambah rumit lantaran perusahaan tidak mampu melakukan antisipasi secara menyeluruh. Kekurangan bahan bakar pembangkit listrik selalu terjadi setiap
tahun. Mestinya, PLN membuat perencanaan yang komprehensif dengan memperhitungkan secara cermat seluruh gangguan yang bakal ada. Persoalannya sederhana sekali, tapi akibatnya sangat fatal, yaitu sejumlah pembangkit listrik mengalami gangguan pada saat bersamaan.

Mengapa sampai terjadi begitu?
Berikut alasannya:
  1. Pasokan daya Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di pembangkit listrik, terhenti akibat ketiadaan bahan bakar minyak (BBM).
  2. Pasokan BBM itu terganggu akibat kerusakan pompa pada kapal pengangkut BBM.
  3. Ada juga pembangkit listrik yang mengaku mengalami gangguan peralatan kipas udara.
  4. Pembangkit listrik terkena gangguan trafo
  5. Pembangkit listrik bertenaga gas tidak mendapat pasokan gas
  6. Pembangkit listrik terganggu karena air laut surut, sungai surut.

Penyebab gangguan tersebut semuanya adalah masalah yang bisa diprediksi sebelumnya. Kebutuhan bahan baku BBM dan gas sudah seharusnya bisa diantisipasi. Gangguan kipas udara dan trafo mencerminkan tabiat perusahaan yang tidak mau merawat peralatan. Begitu juga gangguan air laut surut semestinya sudah diperhitungkan sejak dini dalam perencanaan proyek.
Listrik sudah menjadi kebutuhan vital. Pemadaman listrik meski dalam sekejap saja berdampak luas. Pemadaman itu berpotensi mengganggu roda perekonomian nasional karena tidak ada perusahaan yang tidak menggunakan listrik.

Sudah saatnya PLN memperbaiki kinerjanya sebab perusahaan itu melayani 56% kebutuhan listrik nasional. Saat ini daya listrik nasional terpasang baru 19.000 megawatt, dan 15.000 megawatt di antaranya ada di Jawa-Bali. Angka ini baru bisa dinikmati 52% rakyat Indonesia atau sekitar 18 juta keluarga. Persoalan yang ada di depan mata ialah pertumbuhan kebutuhan listrik nasional tidak seimbang dengan pertumbuhan pembangkit listrik.

Pertumbuhan kebutuhan listrik nasional 7,1% per tahun dan diperkirakan pada 2025 akan terjadi krisis kebutuhan listrik. Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan pembangkit
listrik konvensional yang menggunakan bahan baku minyak bumi. Cetak Biru Pengelolaan Energi Nasional 2005–2025 menargetkan pengurangan pemakaian minyak bumi menjadi hanya 26,2% pada 2025 dari saat ini 72,1%.

Tahun 2007, pemerintah sudah mencanangkan program 10.000 megawatt untuk menambah daya listrik di Jawa-Bali. Dulu, saat Jusuf Kalla masih menjabat sebagai waprespun pernah mengundang investor dari China untuk menanam modal di bidang kelistrikan. Bahkan, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nuklir pun mulai dilirik. Namun, sebagus apa pun program pemerintah, sebanyak apa pun penambahan daya listrik, persoalannya kembali kepada keseriusan PLN menata diri untuk merawat seluruh pembangkit listrik yang ada.

Jadi, nampaknya betul bahwa pemadaman listrik bergilir sudah ditiadakan. Namun, diganti dengan penyalaan listrik bergilir.

Sumber: Media Indonesia cetak, 27 Juni 2007
Foto: Andri Yadi

Cara Menghitung KEM (Kecepatan Efektif Membaca)

Cara Menghitung KEM (Kecepatan Efektif Membaca)-- Kalian yang sedang duduk di bangku SMP, tentu menemui materi pelajaran B.Indonesia yang satu ini: Membaca Cepat. Untuk kelas VII, Membaca Cepat 200 kata per menit. Untuk kelas VIII, Membaca Cepat 250 kata per menit. Untuk Kelas IX, Membaca Cepat 300 kata per menit.

Berlatihlah sendiri di rumah untuk meningkatkan kecepatan membaca kalian. Kalian dapat menghitungnya dengan rumus:
Membaca Cepat

Misalnya, jumlah kata yang dibaca adalah 500 kata dan waktu yang diperlukan adalah 2 menit.
Jadi,
Membaca Cepat
Untuk kalian yang duduk di kelas IX, tentu masih belum mencapai 300 kpm (kata per menit). Kalian perlu tingkatkan dengan berlatih lagi.

Nah, andai dari hasil membaca cepat kalian terhadap suatu teks bacaan, kalian dapat menjawab benar 8 dari 10 soal yang diberikan, maka rumusnya:
KEM
Ini berarti, penguasaan kalian terhadap teks bacaan yang telah disimak adalah 80%.

Setelah itu, kita perlu hitung juga KEM-nya dengan rumus:
KEM

Jika kalian mampu menyelesaikan membaca suatu teks sebanyak 300 kata per menit, maka:
KEM
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa jika kalian telah berhasil membaca cepat 300 kata per menit dengan tingkat pemahaman 80%, kecepatan membaca efektif kalian adalah 240.

Kekeliruan yang Sering Terjadi dalam Penggunaan Preposisi (Kata Depan) "di, pada, dalam"

Kekeliruan yang Sering Terjadi dalam Penggunaan Preposisi (Kata Depan) "di, pada, dalam"--
Sering kali kita menemui terjadinya kekeliruan saat menggunakan preposisi (kata depan) di, pada, dan dalam. Adapun contoh penggunaan preposisi yang salah adalah sebagai berikut.
1. Di buku ini dikemukakan pentingnya sarapan pagi.
2. Pada mejanya masih berserakan lembaran kertas dan buku.
3. Dalam bulan ini razia dilaksanakan di beberapa tempat.

Untuk menghindari kekeliruan, perhatikanlah prinsip-prinsip berikut.
1. Preposisi di digunakan di depan kata benda yang mengandung makna tempat dan alat.
2. Preposisi di tidak digunakan di depan kata benda yang mengandung makna waktu, manusia, binatang, dan makna
yang berhubungan dengan bahasa.
3. Preposisi pada digunakan di depan kata benda yang mengandung makna waktu, manusia, dan binatang.
4. Preposisi dalam digunakan di depan kata benda yang menyatakan hal yang berhubungan dengan bahasa, yaitu tulisan, surat, pembicaraan, uraian, dan dalam satuan waktu tertentu, misalnya dalam waktu dua jam, dalam peristiwa itu, dalam perang saudara itu, dalam surat hari ini.

Beberapa Fakta (Plus-Minus) UKG (Uji Kompetensi Guru) Tahap 2

Beberapa Fakta (Plus-Minus) UKG (Uji Kompetensi Guru) Tahap 2--
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo menganggap pelaksanaan uji kompetisi guru (UKG) secara online pada gelombang kedua ini relatif sudah berjalan lancar, namun dalam soal pencapaian nilai, dia menyebutkan sampai saat ini belum juga membaik.
"UKG tahap dua sudah berjalan di beberapa daerah. Pelaksanaannya relatif lancar, meskipun masih ada beberapa masalah teknis, tapi sedikit jika dibandingkan dengan pelaksanaan UKG tahap satu. Untuk DKI Jakarta yang dimulai pada hari ini, idealnya akan lebih lancar dibanding daerah lain," ucap Sulistiyo kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2012).

Beberapa Fakta (Plus-Minus) UKG Tahap 2 yang terangkum dari beberapa berita:
  • Data guru yang masih tidak sesuai dengan kompetensi mata pelajarannya, atau ada beberapa daerah yang belum dapat login, dan soalnya tidak muncul lagi.
  • Berkaitan dengan nilai UKG, pencapaian nilai UKG para guru masih dianggap belum membaik, bahkan kemampuan guru, terutama para senior masih jauh dari harapan.
  • Soal-soal yang dikerjakan juga belum sesuai benar dengan kisi-kisi yang disebarkan.
  • Capaian angka yang dihasilkan para peserta UKG online ini memang hanya diperuntukkan sebagai pemetaan para guru.
  • Jika nilai UKG tidak baik, ini sekaligus sebagai cermin bahwa pendidikan dan pembinaan guru yang terjadi selama ini masih jauh dari sempurna.
  • Sosialisasi tentang UKG juga belum membaik, sehingga menyebabkan pemahaman guru terhadap UKG dan hasilnya masih sangat variatif, masih banyak yang jauh dari memadai.
  • Soal penyebutan lulus dan tidak lulus yang masih belum dimaknai dengan benar. Padahal yang perlu dikomunikasikan dengan baik soal pemanfaatan hasil UKG adalah untuk pemetaan guru.
  • Dengan adanya UKG ini, yang paling penting adalah pemenuhan janji pemerintah yang akan melatih dan membina semua guru, biat tidak menjadi "omdo".
  • Suasana ujian online ini tak jauh berbeda dengan suasana Ujian Nasional (UN) para siswa, sesekali sejumlah guru mengeluh dan berbincang sebentar dengan rekan di sebelahnya karena soal yang diujikan dinilai sulit untuk dijawab.
  • Menurut seorang guru, soal UKG-nya aneh.
  • Di antara sekian kendala, kendala yang berarti ketika sejumlah guru yang gagap teknologi. Ada satu guru SMA mata pelajaran bahasa Indonesia, tapi nampaknya salah mengikuti petunjuk, sehingga ia klik icon yang salah, tapi kejadian tadi masih bisa diatasi oleh teknisi, dan bapak itu bisa mengerjakan soalnya.
  • Beberapa guru mengaku, walau sudah melakukan persiapan dengan latihan soal, tetapi sayang, tetap saja dapat skor rendah. Sudah belajar kisi-kisi, tetapi tak ada yang nyangkut, pelajaran yang keluar juga sudah lupa 60 persen.
  • Ada juga guru yang menyayangkan bahwa ada soal-soal yang jawabannya tidak sesuai. Akurasi jawaban perlu diperbaiki.
  • Ada guru SMA negeri yang menjelaskan bahwa dirinya telah mengikuti UKG dan mendapat nilai di atas batas minimum tetapi pada pelaksanaan UKG gelombang kedua dirinya kembali mendapat undangan. Hal ini juga terjadi pada semua guru yang mengajar di sekolah menengah yang berada di kawasan Bulungan.

Sumber:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/09/15342810/.Aduh.Ini.Soalnya.Aneh
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/09/15252685/Meski.Masih.Ada.Guru.Gaptek.UKG.Kedua.Lancar
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/09/19030143/UKG.Kedua.Masih.Jauh.dari.Sempurna
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/09/18025471/Sayang.Saja.Ada.Jawaban.Soal.yang.Kurang.Akurat

Apa Saja Rencana 7 Mata Pelajaran untuk SD itu?

Apa Saja Rencana 7 Mata Pelajaran untuk SD itu?--
JAKARTA, KOMPAS.com — Kurikulum pendidikan nasional dengan konsep penyederhanaan jumlah mata pelajaran terus digodok bersama tim dari pemerintah pusat dan sejumlah pakar pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Suyanto, mengatakan, hampir dipastikan hanya akan ada tujuh mata pelajaran untuk siswa SD dari 11 mata pelajaran sebelumnya. Apa saja?
"Mata pelajaran SD nanti adalah Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, Kesenian, Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan, serta Pengetahuan Umum," kata Suyanto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2012) di Jakarta.

Menurut Suyanto, Kemendikbud memilih mata pelajaran yang lebih mengedepankan pembentukan sikap dan mengandung dasar-dasar mata pelajaran yang memiliki substansi pengembangan wawasan umum.

Sebelumnya, Suyanto juga sempat menyampaikan bahwa jumlah mata pelajaran di SD akan lebih disederhanakan, tetapi muatannya lebih mendalam. Hal ini berbeda dengan kondisi mata pelajaran di SD saat ini yang cakupannya terlalu luas, tetapi tidak sebanding dengan isi materinya.

Khusus untuk mata pelajaran IPA dan IPS, Kemendikbud menilai kedua mata pelajaran itu belum perlu dipisahkan untuk jenjang SD. Diwacanakan, keduanya akan dilebur menjadi satu mata pelajaran bernama Pengetahuan Umum yang memiliki muatan yang terintegrasi dengan jenjang SMP dan SMA.

Kurikulum baru ini akan mulai disosialisasikan dan diuji publik sebelum Februari 2013, dan mulai berlaku pada tahun ajaran 2013-2014.

Komentar: Buku-bukunya juga perlu pengawasan ketat, Pak. Jangan sampai kebobolan lagi....

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/02/11054357/Rencana.7.Mata.Pelajaran.untuk.SD.Apa.Saja

Sekilas Tentang Sejarah Drama

Sekilas Tentang Sejarah Drama--
Dibanding genre karya sastra lainnya (novel, cerpen, dan puisi), drama memiliki keunikan tersendiri. Selain bisa dinikmati sebagai bacaan drama pun bisa dinikmati sebagai sebuah pertunjukan. Hal inilah yang membuat drama disebut sebagai karya dua dimensi, yaitu drama sebagai genre sastra (teks) dan drama sebagai pertunjukan seni peran. Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku. Kata drama berasal dari draomai, yaitu bergerak atau berbuat.

Sejak awal kemunculannya, drama terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Drama terus mengalami proses pencarian identitasnya. Sejak kemunculan Bebasari karya Roestam Effendi drama terus mengalami perkembangan walaupun tidak sepesat prosa dan puisi. Drama yang ditulis pada 1926 ini adalah drama pertama yang menggunakan bahasa Indonesia.

Sejak dulu drama memang sering kali dijadikan media kritik oleh pengarangnya. Keinginan untuk melontarkan pandangan yang diberi muatan kritik tersebut muncul saat seorang pengarang mengalami kegelisahan dan ketidaksetujuan terhadap suatu keadaan. Adapun beberapa contoh drama yang berkaitan dengan masalah sosial antara lain drama Bebasari (1926) karya Rustam Efendi, drama Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus (1945), drama Pakaian dan Kepalsuan (1954) karya Achdiat Kartamihardja, drama Domba-domba Revolusi karya B.Sularto (1966), Wonoboyo karya Slamet Mulyana, Selamat Jalan Anak Kufur (1956), Penggali Kapur (1956), dan Penggali Intan (1957) karya Kirdjomulyo. Iblis karya Mohammad Diponegoro. Jam Dua Belas Malam dan Bayang Menggoda karya Sutarno Priyomarsono. Si Djuallah karya Pong Waluyo, dan drama-drama karya N. Riantiarno, antara lain Opera Kecoa dan Maaf. Maaf. Maaf.

Menulis Karya Tulis Ilmiah Berupa Makalah

Menulis Karya Tulis Ilmiah Berupa Makalah--
Hasil penelitian dapat ditulis ke dalam karya ilmiah. Melalui karya ilmiah tersebut, peneliti dapat menyampaikan berbagai informasi bermanfaat seputar penelitiannya kepada pembaca. Dalam menulis karya ilmiah, ada hal-hal yang dapat dijadikan sebagai acuan. Dalam pelajaran ini, kita akan berlatih mendaftar informasi-informasi yang perlu ditulis, menentukan gagasan yang akan dikembangkan menjadi karya tulis ilmiah, menyusun kerangka karya tulis ilmiah, mengembangkan kerangka menjadi karya tulis ilmiah dengan dilengkapi daftar pustaka, dan menyunting karya tulis ilmiah.

Karya tulis ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis yang berisi berbagai informasi. Informasi tersebut merupakan hasil pengamatan dan penelitian. Contoh -contoh karya tulis ilmiah yang dapat kita temukan, antara lain makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Dalam pelajaran ini, kita akan berlatih untuk menulis makalah.

Karya tulis ilmiah berupa makalah yang akan kita tulis memiliki karakteristik. Karakteristik tersebut harus kita pahami terlebih dahulu sebelum Anda memulai menulis. Karakteristiknya adalah sebagai berikut.
1. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pengamatan dan penelitian.
2. Menampilkan sejauh mana pemahaman penulis terhadap permasalahan yang dibahas.
3. Menampilkan kemampuan meramu berbagai sumber informasi ke dalam sebuah karya tulis yang utuh.

Dalam makalah, hal-hal yang harus kita lengkapi adalah:
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Permasalahan
4. Pembahasan
5. Penutup (Berupa Simpulan dan saran)
6. Daftar Pustaka

Sebagai contoh, kita akan menulis sebuah makalah tentang pengelolaan mata air bagi kesejahteraan masyarakat. Kita harus mendata pokok-pokok penting yang akan kita tuliskan ke dalam makalah. Pokok-pokok penting itulah yang akan menjadi acuan kita saat menulis kerangka karangan.

Menentukan Nilai-nilai dalam Cerpen "Sandal Jepit Merah" Karya S.Rais

Menentukan Nilai-nilai dalam Cerpen "Sandal Jepit Merah" Karya S.Rais--
Selain dapat dijadikan sebagai salah satu media hiburan, kegiatan membaca cerpen pun dapat memberikan pelajaran berharga bagi kita. Hal tersebut dapat kita petik melalui nilai-nilai yang disampaikan oleh pengarang.
Dalam sebuah karya sastra, pengarang seringkali mengekspresikan
berbagai fenomena kehidupan. Melalui karya sastra, pengarang dapat mengemukakan pandangan-pandangannya tentang suatu hal dan menyampaikan berbagai nilai kehidupan, seperti nilai moral, nilai budaya, dan nilai sosial.

Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen "Sandal Jepit Merah" Karya S.Rais:

1. Nilai Moral
Dalam cerpen tersebut dikisahkan tentang seorang perempuan tua yang memiliki masa lalu yang sangat menyedihkan. Awalnya, perempuan itu hidup bahagia. Akan tetapi, setelah kematian anak semata wayangnya, hidupnya berubah menjadi sebuah kesedihan yang berkepanjangan. Akan tetapi, perempuan itu tidak pernah putus asa. Dia terus berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Bahkan, perempuan tersebut tetap tegar dengan pendiriannya saat dirinya hampir terjerumus ke dalam lembah hitam. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut.

"Berkali-kali majikannya, seorang bandar narkoba, menawarinya untuk bekerja sebagai pengedar barang haram tersebut sekaligus sebagai wanita tuna susila. Tetapi, ia bersikeras walau sebagai pembantu gajinya sangat kecil. Ia tidak tertarik sedikit pun pada penghasilan yang lumayan besar seperti yang didapat oleh perempuan-perempuan cantik yang sering berkumpul di rumah majikannya itu.
Lama-lama ia tidak tahan juga, apalagi setelah sang majikan memaksanya untuk mengikuti keinginannya, yaitu menjadikannya seorang wanita tunasusila. Ia bertahan pada pendiriannya dan pergi meninggalkan istana penuh dosa itu."


Dari kutipan tersebut, ada sebuah nilai moral yang hendak disampaikan oleh pengarang. Pengarang hendak mengemukakan bahwa meskipun kita didera kesulitan hidup, kita tidak boleh terjebak oleh nafsu dunia. Kita harus berpegang teguh pada pendirian kita dan pada ajaran agama.

2. Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang bertolak dari perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Nilai budaya tersebut dapat mencakup berbagai masalah, di antaranya kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap.
Dalam cerpen "Sandal Jepit Merah" tersebut, masyarakat yang digambarkan adalah sekelompok orang yang tinggal di kawasan pinggiran kota. Mereka tergolong ke dalam strata sosial menengah ke bawah. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

"Dengan berbekal keterampilan di bidang bangunan, Mamat mampu membiayai hidupnya dan menyewa sepetak kamar di pinggiran kota. Kebahagiaannya makin lengkap setelah dari rahimnya lahir seorang anak sehat walaupun saat itu usianya baru enam belas."

3. Nilai Sosial
Dalam cerpen tersebut terdapat beberapa nilai sosial yang dikemukakan oleh pengarang. Di antaranya adalah mengenai sulitnya menjalani kehidupan sebagai seseorang yang miskin. Hal tersebut dapat diamati dalam kutipan berikut.

"Baginya tak ada jalan lain. Hidup tanpa ijazah pendidikan formal bagai mendaki gunung tanpa kaki."

Dalam cerpen ini, juga ditampilkan gambaran sosial kehidupan perkotaan yang suram. Dalam cerpen tersebut diceritakan mengenai kehidupan tokoh utama yang menyambung hidup di tengah-tengah kezaliman. Ia terpaksa menjadi seorang pembantu rumah tangga di sebuah tempat jual beli narkoba dan tempat lokalisasi wanita tunasusila. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut.

"Bertahun-tahun, ia hidup dalam dunia hitam yang dikutukinya dalam hati. Baginya tak ada jalan lain. Hidup tanpa ijazah pendidikan formal bagai mendaki gunung tanpa kaki. Mungkin keajaiban Tuhan pulalah yang telah menghantarkannya pada pekerjaannya saat ini. Berkali-kali majikannya, seorang bandar narkoba, menawarinya untuk bekerja sebagai pengedar barang haram tersebut sekaligus sebagai wanita tunasusila."

Kamus Istilah Bahasa dan Sastra Indonesia


A
afiks : bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal.

alur : 1 rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian; 2 jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat).

amanat : 1 keseluruhan makna atau isi pembicaraan untuk dimengerti dan diterima pendengar atau pembaca; 2 gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

antologi : kumpulan karya tulis pilihan dari seseorang atau beberapa pengarang.

B
bait : satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun yang terdiri atas empat baris.

baris : 1 deret; leret; banjar; jajar; 2 berbaris; 3 garis lurus; coret; setrip; 4 barisan; pasukan; 5 deretan huruf pada tulisan atau cetakan; 6 tanda bunyi dalam tulisan Arab.

benefaktif : bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang dilakukan untuk orang lain.

berita : 1 cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar; 2 laporan; 3 pemberitahuan; pengumuman.

bibliografi : daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah
tulisan atau karangan atau daftar tentang suatu subjek ilmu; daftar pustaka.

biografi : riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.

bunyi : 1 sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh telinga; 2 nada; laras (pada alat musik atau nyanyian); 3 kesan pada pusat syaraf sebagai akibat getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahanperubahan dalam tekanan udara; 4 ucapan apa yang tertulis (surat, huruf).

C
catatan kaki : keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok).

citraan : cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran sesuatu; kesan atau gambar visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupkan unsur dasar yang khas dalam karya prosa dan puisi.

D
daftar pustaka : daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut
abjad.

data : 1 keterangan yang benar dan nyata; 2 keterangan atau bahan nyata yang dapat
dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).

debat : pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

deduksi : penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum; penyimpulan dari yang umum ke
yang khusus.

deskripsi : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian.

deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya.

diksi : pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

E
eksposisi : 1 uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan; 2
pameran; 3 bagian awal karya sastra yang berisi keterangan tentang tokoh dan latar.

ekstrinsik : berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa); bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak
termasuk intinya.

elipsis : tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...), menggambarkan kelmat yang terputusputus atau menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.

eufemisme : ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan.

F
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

faktual : berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran.

fiksi : 1 cerita rekaan (roman, novel); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; 3 pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.

fonem : satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna.

G
grafik : lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar.

H
hikayat : karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk
meramaikan pesta.

hiperbol : ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan), dimaksudkan untuk memperoleh efek tertentu.

I
ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan.

imajinasi : daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) untuk menciptakan gambar (lukisan, karangan) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

indeks : daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai
halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan.

induksi : metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum; penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan
yang khusus untuk diperlakukan secara umum; penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah khusus.

imbuhan : bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru; afiks.

intonasi : 1 lagu kalimat; 2 ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari seorang penyanyi).

intrinsik : terkadung di dalamnya (tentang kadar logam mulia dalam mata uang, harkat
seseorang, atau suatu peristiwa.

irama : 1 gerakan berturut-turut secara teratur; ritme; 2 alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi (dalam prosa); 3 alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada
(dalam puisi).

ironi : 1 kejadian atau situasi yang bertentang dengan yang diharapakan atau dengan yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir; 2 majas yang menyatakan
makna yang bertentangan dengan makna sesungguhnya.

J
jeda : 1 waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan
atau dua babak (seperti dalam olahraga); 2 hentian sebentar dalam ujaran (sering
terjadi di depan unsur kalimat yang mempunyai isi informasi yang tinggi atau kemungkinan yang rendah).

K
kalimat tunggal : kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa.

kausatif : bentuk verba yang menyatakan sebab atau menjadikan.

kutipan : 1 pungutan; petikan; nukilan; sifat; 2 pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.

konfiks : afiks tunggal yang terdiri dari dua unsur yang terpisah.

kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa).

L
lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa.

latar : 1 permukaan; 2 halaman; 3 rata; datar; 4 dasar warna (pada pakaian, dsb); 5
keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra; 6 keadaan atau situasi (yang menyertai ujaran atau percakapan); 7 dekor pemandangan yang dipakai dalam pementasan drama, seperti pengaturan tempat kejadian, perlengkapan, dan pencahayaan.

litotes : pernyataan yang memperkecil sesuatu atau melemahkan, dan menyatakan kebalikannya.

logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal.

M
mada : (madar) tidak berperasaan; tebal telinga.

majas : cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain;
kiasan.

makna denotatif : makna yang bersifat denotatif.

metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.

metonimia : majas yang berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya.

mimik : peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka.

morfem : satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan
tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.

morfofonemik : telaah tentang perubahan-perubahan fonem yang terjadi sebagai akibat pertemuan (hubungan) morfem dengan morfem lain.

morfologi : cabang linguistik tentang morfem dan kombinasinya.

N
narasumber : orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi; informan.

nasalisasi : pelepasan udara melalui hidung pada waktu menghasilkan bunyi bahasa; penasalan.

nonfiksi : yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan.

O
opini : pendapat; pikiran; pendirian.

P
paradoks : pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran; bersifat paradoks.

parafrasa : 1 pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian; 2 penguraian kembali suatu teks
(karangan) dalam bentuk (susunan katakata) yang lain dengan maksud untuk dapat
menjelaskan makna yang tersembunyi.

paragraf : bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru); alinea.

penalaran : 1 cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis;
jangkauan pemikiran; 2 hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar
dan bukan dengan perasaan atau pengalaman; 3 proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

personifikasi : pengumpaan (perlambangan) benda mati sebagai orang atau manusia.

pidato : 1 pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang
banyak; 2 wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khayalak.

pleonasme : pemakaian kata-kata yang lebih daripada apa yang diperlukan.

puisi : 1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus lewat penataan bunyi,

irama, dan makna khusus; 3 sajak.

prefiks : imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar; awalan.

proses : 1 runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu; 2 rangkaian
tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk; 3 perkara dalam
pengadilan.

R
rasionalisasi : 1 proses, cara, perbuatan menjadikan bersifat rasional; proses, cara,
perbuatan merasionalkan (sesuatu yang mungkin semula tidak rasional); 2 proses,
cara, perbuatan yang rasional (menurut rasio) atau menjadikan nisbahnya patut (baik).

S
resensi : pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku.

responden : penjawab (atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian).

retoris : (retorik) bersifat retorika.

rima : pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan.

sarkasme : (penggunaan) kata-kata pedas untuk meyakiti hati orang lain; cemoohan atau
ejekan kasar.

serapan : 1 hasil menyerap (menghisap melalui liang-liang renik); yang diserap; 2 alat untuk menyerap; 3 lubang berisi ijuk dsb untuk tempat air kotoran.

simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit.

sinekdoke : 1 majas pertautan yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya: pars pro toto; 2 majas pertautan yang menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya: totem pro parte; 3 majas pertautan yang menyebutkan nama bahan sebagai pengganti nama barang yang terbuat dari bahan itu.

sinisme : 1 pandangan atau pernyataan sikap mengejek atau memandang rendah; 2 pandangan atau gagasan yang tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat
baik yang ada pada manusia.

sinopsis : ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan
asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.

sistematis : teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur baik-baik

situs : 1 daerah temuan benda-benda purbakala; 2 tempat yang tersedia untuk lambang suatu inskripsi; tempat pada suatu papan yang dapat dan tidak dapat dilubangi.

suasana : 1 hawa; udara; 2 keadaan sekitar sesuatu atau dalam lingkungan sesuatu; 3
keadaan suatu peristiwa.

sufiks : afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar.

T
tabel : daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret
tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

teks : 1 naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang; kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan; bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran,
berpidato, dsb; 2 wacana tertulis.

tema : pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dsb).

tempo : 1 waktu; masa; 2 ketika; saat; 3 kesempatan; 4 kelonggaran (untuk berpikir
dsb); 5 batas waktu; janji (waktu yang dijanjikan).

tipografi : ilmu cetak; seni percetakan.

tokoh : 1 rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis; 2 bentuk badan; perawakan; 3 orang yang terkemuka dan kenamaan (dalam bidang politik, kebudayaan, dsb); 4 pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama.

topik : 1 pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi; 2 hal yang menarik perhatian umum pada waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.

transitif : bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek.

U
unsur berita : 1 bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen (dalam hal ini adalah berita); 2 kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar) dalam hal ini adalah berita.

unsur sastra : 1 bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen (dalam hal ini adalah sastra); 2 kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar) dalam hal ini adalah sastra.

V
visual : dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan.

W
wartawan : orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi; juru warta; jurnalis.

wawancara : 1 tanya jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat
kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; 2 tanya
jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar
pekerjaan; 3 tanya jawab peneliti dengan narasumber.



Cerpen "Sandal Jepit Merah" Karya S.Rais

Cerpen "Sandal Jepit Merah" Karya S.Rais--
Senja memerah. Langit sajikan semburat jingga yang berkobar di batas horison. Sesaat lagi malam akan menebarkan keremangan yang membaur bersama napas kesunyian. Perlahan, alam mulai melepaskan diri dari jeratan hari. Seakan jemu menimbun lelah, bumi mulai meredupkan kehidupannya. Aroma sepi mulai menyebar ke setiap celah udara. Berbondong-bondong angin malam mulai menjalankan tugasnya menyelimuti semesta hitam. Malam pun menetas.

Di salah satu sudut remang, seorang perempuan tua berselonjor di atas sebuah bangku bambu. Dipijatnya urat-urat kaki yang menegang akibat rutinitas melelahkan sehari ini. Kulit-kulit keriputnya seakan bicara tentang lelah yang telah menggunung seperti tumpukan sampah yang ada di belakang gubuk reyotnya. Matanya layu dan redup. Sepasang mata itu digendong kantung mata kehitaman yang makin melebar. Sesekali, dikedipkan dalam-dalam, sebagai cara untuk memperjelas apa yang menghampar di hadapannya. Tetapi percuma saja. Matanya telah tua, setua perjalanan kepedihannya yang menahun, dan perempuan itu tak mampu lagi menikmati tarian kunang-kunang yang muncul sebagai teman dalam pekat malamnya.

Sepasang sandal jepit tipis berwarna merah tergeletak begitu saja di bawah bangku bambu. Sandal itu dihinggapi lubang di sana-sini. Tak hanya itu, sandal tua itu pun dihinggapi bercak-bercak kecoklatan.

Seperti darah yang mengering. Ya, darah! Bahkan, di atas permukaan salah satu sandal itu masih terdapat darah segar. Darah itu bermuncrat dari kakinya. Di kakinya masih terdapat serpih pecahan kaca yang belum sempat dibersihkannya. Pecahan kaca yang tadinya berada di gundukan sampah belakang rumahnya itu telah bercampur dengan darah merah, darah yang terus menumpuk di atas sandal jepit merahnya.

Lima tahun berlalu setelah Mamat mengawini perempuan itu dalam usia belia, lima belas tahun. Sebagai anak yatim piatu sebatang kara, perempuan itu tak mungkin menolak lamaran Mamat, lelaki berumur dua puluh lima, yang begitu sayang padanya. Dengan berbekal keterampilan di bidang bangunan, Mamat mampu membiayai hidupnya dan menyewa sepetak kamar di pinggiran kota. Kebahagiaannya makin lengkap setelah dari rahimnya lahir seorang anak sehat walaupun saat itu usianya baru enam belas.

Anak laki-laki itu dinamainya Zaenal Mutakin yang tumbuh sebagai anak yang pintar, cerdas, dan pandai bernyanyi. Tak terhitung doa dan harapan yang diajukannya pada Sang Pencipta demi masa depan anaknya itu. Dalam pelukan mimpi, seringkali ia melihat anaknya tumbuh menjadi laki-laki tampan, terkadang menjadi dokter, olahragawan, bahkan presiden. Mimpi-mimpi itulah yang selalu jadi motivasinya untuk selalu bersemangat menjalani hidup meski dililit beban sesulit apapun. Tetapi, mimpi-mimpi itu harus mati dilindas hari. Di suatu senja yang memerah, burung gagak bertengger di atap kamar kontrakannya. Berbondongbondong para tetangga mendatanginya yang sedang memasak agar-agar untuk pangeran kecilnya. Pak RT memimpin rombongan sambil menggendong Zaenal mungil yang baru berusia empat tahun itu. Tubuh bocah itu kuyup. Matanya terpejam bagai putri tidur.

Tangannya menggelantung lemas. Tak ada napas. Langit merah mulai menghitam setelah keriuhan dihantam lantunan adzan. Air mata membanjir. Zaenal mungil telah pergi dijemput malam. Sungai yang tenang di pinggir kampung terlalu dalam untuk direnanginya tadi siang. Saat ditemukan, tubuhnya telah mengambang bagai perahu. Di pinggir sungai, sepasang sandal jepit mungil berwarna merah darah kesayangan Zaenal mungil terbujur bisu.
***

Empat puluh hari setelah kematian Zaenal mungil kesayangannya, perempuan itu selalu melangkah dalam mata kosong di atas sepasang sandal jepit merah. Hidupnya seakan usai begitu saja setelah cahaya hatinya pergi dicuri takdir. Tak ada lagi cahaya dalam hidupnya, tak terkecuali suami yang selama ini dicintainya sepenuh hati. Kematian Zaenal mungil telah menimbun kebencian dalam benak Mamat. Masih terngiang di telinga perempuan itu ketika Mamat mencacinya habis-habisan setelah tahu buah hatinya pergi mendahului.

"Brengsek! Istri macam apa kamu? Ceroboh! Tak bisa menjaga anak!"
"Ampun, Kang! Saya akui saya memang ceroboh, tetapi ini semua sudah jadi takdir-Nya. Terimalah, Kang. Saya ibunya, saya lebih pedih ketimbang akang. Maafkan saya, Kang!"
"Pergi kamu!"
Perempuan itu memeluk kaki suaminya sambil menangis hebat penuh penyesalan. Tetapi tak ada ampun dari Mamat, perempuan itu ditendangnya. Kepalanya membentur dinding, tubuhnya tersungkur di atas sandal jepit merahnya. Setelah itu ia tak ingat apa-apa lagi. Sandal jepit merahnya kini dibasahi air matanya.

Alangkah terkejutnya perempuan itu setelah tahu suaminya berniat mengawini perempuan lain. Ia hanya pasrah, berharap kabar itu tidak benar adanya. Dan kalaupun benar-benar terjadi, ia hanya berharap suaminya mau memaafkannya dan tetap mencintainya seperti lima tahun yang lalu. Tetapi, harapannya kembali usang. Suatu hari, ketika perempuan yang telah diusir suaminya itu bermaksud kembali ke kontrakannya, kamar penuh kenangan itu kosong. Tak ada yang tahu kemana perginya sang suami harapannya. Ia hanya mendengar kabar bahwa suaminya akan tinggal di desa asal istri barunya, entah di mana. Seketika hatinya seakan dibanjiri darah. Darah merah semerah sandal jepitnya. Ia gamang menentukan kelanjutan langkahnya. Ia hanya melangkah mengikuti helai demi helai angin yang sirna setelah menyapanya. Ia berjalan menyusuri kehidupan dialasi sepasang sandal jepit merah. Entah harus ke mana lagi.
***

Berpuluh-puluh tahun lamanya perempuan itu hidup bergantung pada siang dan malam. Ia hanya gelandangan tanpa tujuan yang hidup dari belas kasihan orang yang lalu lalang di depan tempat duduknya. Pernah, suatu ketika ia mendapat pekerjaan sebagai seorang pembantu rumah tangga. Tetapi bukan sebuah keluarga yang diurusinya, melainkan sebuah tempat jual beli narkoba. Bertahun-tahun, ia hidup dalam dunia hitam yang dikutukinya dalam hati. Baginya tak ada jalan lain. Hidup tanpa ijazah pendidikan formal bagai mendaki gunung tanpa kaki. Mungkin keajaiban Tuhan pulalah yang telah menghantarkannya pada pekerjaannya saat ini. Berkali-kali majikannya, seorang bandar narkoba, menawarinya untuk bekerja sebagai pengedar barang haram tersebut sekaligus sebagai wanita tuna susila. Tetapi, ia bersikeras walau sebagai pembantu gajinya sangat kecil. Ia tidak tertarik sedikit pun pada penghasilan yang lumayan besar seperti yang didapat oleh perempuan-perempuan cantik yang sering berkumpul di rumah majikannya itu.

Lama-lama ia tidak tahan juga, apalagi setelah sang majikan memaksanya untuk mengikuti keinginannya, yaitu menjadikannya seorang wanita tuna susila. Ia bertahan dengan pendiriannya dan pergi meninggalkan istana penuh dosa itu. Dengan uang yang dikumpulkannya, ia membeli sebuah gubuk reyot yang ada di sekitar tempat pembuangan sampah di kota lain. Di situlah ia memulai kehidupan barunya sebagai seorang pemungut paku bekas yang bersembunyi di tumpukan sampah yang menggunung. Dan itu berlalu begitu saja, berpuluh-puluh tahun lamanya.
***

Malam masih menyajikan aroma kesunyian di sekitar gubuk reyot itu. Bulan pucat memandanginya dari balik bayang awan hitam. Lampu tempel di dinding kini telah dihinggapi jelaga seiring dengan malam yang semakin tua. Perempuan itu membasuh kaki kotornya dengan air dingin. Luka-luka mengering di telapak kakinya bagai prasasti yang menceritakan bagaimana kepedihan hidupnya selama ini, selama puluhan tahun.
Seiring dengan pergantian waktu, sandal jepit merahnya yang dulu telah berkali-kali diganti dengan sandal jepit merah baru. Kini sandal jepit merahnya telah banyak dihinggapi lubang dan bercak darah karena tusukan beling dan paku berkarat, dan ia harus menggantinya dengan sandal jepit merah yang baru.

SELESAI

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...