loading...

Contoh Teks Eksemplum Cerita "Anak Penggembala dan Serigala"

Contoh Teks Eksemplum Cerita "Anak Penggembala dan Serigala"-- Teks eksemplum adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut partisipannya tidak perlu terjadi. Dalam teks ini, pengarang menceritakan cerita (cerita dalam cerita) dan menutupnya dengan kata-kata hikmah/ pelajaran yang perlu dipetik dari cerita tersebut. Teks ini memiliki ciri: 1). Berstruktur: Orientasi, Insiden /Komplikasi, dan Interpretasi (Versi buku siswa). 2). Memuat cerita fiksi yang diceritakan penulis dengan diakhiri pandangan penulis terhadap peristiwa dan kejadian yang dialami pelaku dan diharapkan akan menjadi pesan moral. 3). Ciri-ciri bahasa: Kalimat kompleks, Kata rujukan, Konjungsi

Berikut contoh teksnya:
Anak Penggembala dan Serigala
Aesop

Dikisahkan, ada seorang anak gembala yang selalu menggembalakan domba milik tuannya dekat dengan hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena mulai merasa bosan tinggal di daerah peternakan, dia selalu menghibur dirinya sendiri dengan cara bermain-main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.

Suatu hari ketika dia menggembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana. Tuannya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang-orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang sekampungnya datang untuk membantunya. Dan anak gembala itu sekarang walaupun tidak melihat seekor serigala pun, dia berpura-pura lari ke arah kampungnya dan berteriak sekeras-kerasnya, "Serigala, serigala!"

Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu orang-orang sekampung.

Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak, "Serigala! serigala!", kembali orang-orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak gembala yang tertawa terbahak-bahak kembali.

Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar-benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.
Dalam ketakutannya, anak gembala itu berlari ke arah kampung dan berteriak, "Serigala! serigala!" Tetapi walaupun orang-orang sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantunya. "Dia tidak akan bisa menipu kita lagi," kata mereka.
Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali.

Dalam hidup ini kita memerlkan kepercayaan dari orang lain. Sekali berbohong kita tak akan dipercaya orang lain. Walaupun apa yang kita katakan itu benar sekalipun, orang tak percaya lagi. Jadi, jagalah kepercayaan orang dengan selalu berkata benar.
Struktur teks:
Bagian orientasi: "Dikisahkan, ada seorang anak gembala.....dst."
Bagian insiden: "Suatu hari ketika dia menggembalakan.....dst."
Bagian interpretasi: "Dalam hidup ini kita memerlkan......dst."

Sumber cerita: ceritakecil.com
dengan penyesuaian

Tags: #contoh teks eksemplum #struktur teks eksemplum #contoh teks eksemplum singkat #contoh cerita teks eksemplum #contoh teks eksemplum beserta strukturnya #teks eksemplum dan contohnya
contoh teks eksemplum pengalaman pribadi #kumpulan contoh teks eksemplum #contoh teks eksemplum pencurian

Permendikbud Terkait Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Permendikbud Terkait Elemen Perubahan Kurikulum 2013-- Dari sekian banyak Peraturan Menteri yang dikeluarkan paling tidak guru sebagai ujung tombak pelaksana Kurikulum 2013 harus menguasai beberapa Permen yang terkait langsung dengan pelaksanaan Kurikulum 2013.
Permen tersebut adalah:

  1. Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
  2. Permendikbud No.57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
  3. Permendikbud No.58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
  4. Permendikbud No.59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
  5. Permendikbud No.60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
  6. Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
  7. Permendikbud No.104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Program Tahunan Kelas IX (Kurikulum 2013)

Program Tahunan Kelas IX (Kurikulum 2013)--
Semester Ganjil
A. TEKS EKSEMPLUM
1. Tahap Pemodelan Teks (8 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.3 Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

2. Tahap Kerjasama Membangun Teks (16 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

3. Tahap Kerja Mandiri Membangun Teks (14 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaansesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

B. TEKS TANGGAPAN KRITIS
1. Tahap Pemodelan Teks (8 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.3 Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

2. Tahap Kerjasama Membangun Teks (16 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

3. Tahap Kerja Mandiri Membangun Teks (14 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaansesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

C. TEKS TANTANGAN
1. Tahap Pemodelan Teks (8 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.3 Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

2. Tahap Kerjasama Membangun Teks (16 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

3. Tahap Kerja Mandiri Membangun Teks (14 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaansesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

Semester Genap
D. TEKS REKAMAN PERCOBAAN
1. Tahap Pemodelan Teks (8 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.3 Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

2. Tahap Kerjasama Membangun Teks (16 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

3. Tahap Kerja Mandiri Membangun Teks (14 jampel):
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaansesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 9

Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 9-- PPT Jilid 9 yang dibintangi Deddy Mizwar, Agus Kuncoro, Trio Bajaj, Alfie Alfandi (pemeran Domino), dan beberapa tokoh tambahan, di tahun ini bakal tanpa Zaskia Adya Mecca (pemeran Aya). "Ini adalah Ramadan pertama yang akhirnya mas Hanung minta aku buat enggak terlalu sibuk. Selama 6 tahun pernikahan aku, Ramadan enggak pernah di rumah sama sekali. Akhirnya aku putuskan sinetron Ramadan distop dulu. Aku mungkin cuma tampil di acara reguler," ujar Zaskia Adya Mecca di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2015), dikutip dari Tabloid Bintang. Aya kabarnya akan muncul di awal-awal episode saja.

Memasuki tahun kesembilan, 'Para Pencari Tuhan' ini memiliki konsep yang berbeda. Biasanya setiap tahun akan memiliki konflik yang selesai selama Ramadan, kali ini satu alur cerita hanya dikemas dalam satu sampai tiga episode. PPT jilid 9 tayang perdana Kamis, 18 Juni 2015, pukul 03:00 WIB, tayang ulangnya usai buka puasa petang harinya.

Sinopsis
Meski mengambil konsep religi, namun sinetron 'Para Pencari Tuhan' dikemas secara ringan dan menarik. Penonton tetap disuguhkan dengan permasalahan di Kampung Kincir yang datang silih berganti. Bagi mereka, Tuhan selalu ada untuk membantu umat-Nya. Di PPT 9, sinetron bernuansa islami ini bakal menghadirkan persoalan hidup di setiap episodenya. Bocoran yang disampaikan oleh Liputan 6, setiap harinya nanti warga Kampung Kincir terdapat berbagai masalah. Sebagai pembuka (episode pertama), anak Azzam (Agus Kuncoro) dikisahkan meninggal dunia. Musibah itu sempat membuat Azzam menjadi pemurung. Bahkan, di awal-awal kehilangannya, Azzam membenci Tuhan dan hanya duduk-duduk seharian di dekat mushalla tanpa melakukan salat. Bang Zack dan Ustadz Feri pun tak mampu membujuknya apalagi warga lainnya. Beruntunglah, dengan dukungan ibu dan istrinya, Azzam pun insyaf dan mengakui kekhilafannya. Di lain pihak, para ibu di Kampung Kincir malah melakukan demo kepada Azzam karena telah lalai dalam mengasuh anak. Mereka menuntut Azzam meminta maaf kepada Aya di depan mereka.

Pak Jalal, akhirnya mendapatkan kembali rumahnya yang pernah dijualnya lantaran bangkrut. Pak Sanjay, pemilik rumah yang sekarang, juga mengalami kebangkrutan dalam bisnisnya, terpaksa menjual kembali rumah itu. Di balik itu, ada peristiwa yang menarik. Sebelum Pak Sanjay datang menawarkan kembali rumah itu, Pak Jalal sempat terprovokasi Udin dan Asrul yang mengatakan orang kaya tak sepantasnya tinggal di gubuk karena dengan begitu bearti mengingkari rezeki Sang Mahakuasa. Pak Jalal pun mengultimatum Asrul dan Udin mencari Pak Sanjay agar mau menjual rumahnya kembali dengan iming-iming komisi 30 juta per orang. Pencarian dua sahabat itu dimulai dari anak almarhum Bontek yang biasanya mendapatkan santunan dari Pak Sanjay. Dari 'interogasi' dengan anak Bontek, didapatlah nama Paul sebagai orang suruhan Pak Sanjay yang biasanya mengantarkan santunan itu. Kebetulan suatu hari Paul sedang bersih-bersih rumah, Asrul dan Udin langsung menanyakan keberadaan Pak Sanjay. Dalam posisi sedang dikejar-kejar penagih hutang, tentu keberadaan Pak Sanjay dirahasiakan anak buahnya. Udin dan Asrul kalap, jalan kekerasan pun dilakukan. Hal ini berbuntut panjang hingga Asrul dan Udin jadi buronan polisi. Pak Jalal ikut kena getahnya, terpaksa membuat pengumuman bagi warga yang menemukan Udin dan Asrul akan mendapatkan imbalan.

Setelah sempat menghilang 24 jam, dua sahabat itu ditemukan Domino di gubuk bekas Pak Jalal. Beruntung, Paul mau memaafkan Asrul dan Udin sehingga tak perlu diseret ke pengadilan. Udin dan Asrul tetap mendapat komisi, begitu pula Domino, si penemu Udin dan Asrul. Berbeda dengan Asrul dan Udin, Domino sempat menolak pemberian Pak Jalal sebelum dibujuk Kalila dan Bang Jack.

Mendapat uang sebanyak itu, Asrul membuka usaha jual ikan hias dan Domino mengembangkan usaha jual kembang yang sudah dirintis Bang Jack. Berbeda dengan Udin yang malah bingung mau digunakan untuk apa, ia bahkan berpikir untuk beristri lagi. Beberapa perempuan termasuk Loli, mantan pembantu Pak Jalal, jadi incarannya.

Trio pengurus desa berikurang satu. Pak Hakim, sang bendahara, diceritakan jadi TKI di Singapura. Pak RW dan Pak RT berusaha keras mencari pengganti. Pak Jalal, Ustad Feri, sampai Azzam, dibujuk agar mau menjabatnya. Masuknya Azzam dalam kepengurusan RW membuat masalah baru bagi duo Pak RT (Pak Idrus) dan Pak RW (Pak Yos). Sebagai bendahara, tentu Azzam memerhatikan betul masalah keuangan dan ketidakberesan mengenai masalah itu lama-lama jadi terbongkar.

Sementara itu, mushalla At-Taufiq yang berdiri di atas tanah wakaf, terancam digusur lantaran keturunan (ahli waris) satu-satunya sang pemilik tanah wakaf, datang dan berniat mengambil tanah itu disertai bukti surat-surat yang legal. Beruntunglah, ada satu saksi, Pak Haji Royani, muncul sebagai penyelamat. Walau sempat tak berguna, karena beliau sudah pikun, namun di saat harapan sudah musnah, beliau justru datang kembali di saat yang tepat. Haji Royani kembali mendatangi Gugun dan menceritakan bahwa orangtua Gugun, Haji Goni, adalah orangtua yg sayang pada Gugun dan pernah menyelamatkan Gugun dari banjir saat masih bayi. Gugun, bukannya tak tahu agama, ia sebenarnya hanya menuntut hak dia dan ibunya yg tak diberikan oleh almarhum. Jangan sampai menjadi masalah di akhirat karena mewakafkan tanah demi mendapat aliran pahala tak putus-putus namun telah menelantarkan anak istri.
Ketika menghadap kembali dengan para pengurus mushalla, Gugun hanya meminta hak-haknya sebagai anak dan ibunya diberikan sembari menyerahkan sertifikat ke pengurus. Pak Jalal, langsung menyanggupi.
Begitulah Pak Jalal, ia satu-satunya orang (selain Azzam) yang menjadi tumpuan pertolongan jika warga Kampung Kincir memerlukan bantuan (uang) di tengah-tengah warga yang dikisahkan pemalas dan masih saja miskin itu. Terkait hal ini, banyak cerita menarik, lucu, dan unik yang akan disuguhkan.

Trio bajaj? Chelsea, Juki, dan Barong, nampak mabuk kepayang akan popularitas mereka sebagai artis. Suka pamer dan eksistensi di televisi lewat program infotainment. Bahkan, kecuali Juki, mereka mulai melupakan Bang Jack, orang yang selama ini mereka anggap sebagai orangtua sendiri.

Episode Terakhir PPT Jilid 9:
Sebagaimana disebut sebelumnya, PPT Jilid 9 menyajikan cerita dengan beberapa tema yang selesai dalam satu sampai tiga episode. Namun, tetap masih ada juga tema yang tak selesai. Dulu, ketika lenyapnya uang (yang belakangan diketahui milik Pak Jalal) di pangkuan Udin saat terlelap tidur di rumahnya, tak diceritakan bagaimana nasib uang itu. Begitu pula ketika Pak RT dan Pak RW yang diminta menyerahkan uang jutaan sumbangan warga buat salah satu warga yg hendak mudik, tak ada ujung ceritanya. Di episode terakhir ini pula, nasib Kalila yang dalam kebimbangan memilih jodohnya di antara Juki (yang cemen) dan Domino (yang krisis PD), tak selesai. Seperti biasa, PPT ditutup dengan tafakur Bang Jack di mushalla-nya.

Baca Sinopsis PPT Jilid 8

Ciri-ciri Teks Eksemplum, Tanggapan Kritis, Tantangan, dan Rekaman Percobaan

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi, Tanggapan Deskriptif, Eksposisi, Eksplanasi, dan Cerita Pendek
Ciri-ciri Teks Eksemplum, Tanggapan Kritis, Tantangan, dan Rekaman Percobaan-- Selamabatnya pada tahun 2018 nanti, Kurikulum 2013 sudah diberlakukan serentak di setiap tingkat jenjang pendidikan. Saya bagikan sedikit pemahaman saya untuk rekan guru maupun siswa tentang materi Kelas IX yaitu bagaimana membedakan Teks Eksemplum, Tanggapan Kritis, Tantangan, dan Rekaman Percobaan.

Ciri-ciri Teks Eksemplum:
1. Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Insiden /Komplikasi, dan Interpretasi (Versi buku siswa). Strukturnya terdiri atas: Abstrak, Orientasi, Peristiwa/Insiden, Interpretasi/tafsiran, dan Koda/ Amanat (Versi silabus)
2. Memuat cerita fiksi yang diceritakan penulis dengan diakhiri pandangan penulis terhadap peristiwa dan kejadian yang dialami pelaku dan diharapkan akan menjadi pesan moral.
3. Ciri-ciri bahasa: Kalimat kompleks, Kata rujukan, Konjungsi

Ciri-ciri Teks Tanggapan Kritis:
1. Strukturnya terdiri atas: Evaluasi, Deskripsi teks, Penegasan ulang (Versi buku siswa). Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Evaluasi, Tafsiran, dan Simpulan (Versi Silabus).
2. Memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan.
3. Ciri-ciri bahasa: Kalimat kompleks, Konjungsi, Kata rujukan, Kata hubung, Pilihan kata.

Ciri-ciri Teks Tantangan:
1. Strukturnya terdiri atas: Isu, Argumen (menentang), dan Simpulan/Saran.
2. Memuat informasi yang memuat bantahan terhadap hal-hal kontroversial yang berkembang di masyarakat disertai argumen dan data-data yang memperkuat bantahan.
3. Ciri-ciri kebahasaan: Kalimat kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata.

Ciri-ciri Teks Rekaman Percobaan:
1. Strukturnya terdiri atas: tujuan serta alat dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan simpulan (Versi buku siswa). Strukturnya terdiri atas: 1) pendahuluan:
latar belakang, masalah, dan tujuan, 2) landasan teori/kajian pustaka, 3) metode penelitian, 4) paparan data dan hasil percobaan, 5) simpulan (Versi silabus).
2. Memuat informasi tentang cara membuat sesuatu secara rinci
3. Ciri-ciri kebahasaan: Kalimat kompleks, Kata hubung, kata rujukan, Istilah teknis.

Alumni SMPN 2 Muara Uya Tahun 2015

Alumni SMPN 2 Muara Uya Tahun 2015--
  1. ABDUL AZIS PERMANA
  2. AGUS SEJATI
  3. AHMAD RISZKI ARDIANTO
  4. AIDA NAZIA ADHA
  5. ANNISATUL KAMALIAH
  6. ARINA INDANA ZULFI
  7. BEKTI ADI ASTO
  8. CINDY OKTAVIANI
  9. EKA PUTRI PEBRIANI
  10. ELSA NOVITA SARI
  11. FARITA RIANI
  12. FREDY SUSANTO
  13. LETYCHIA MARIELA DEBORA S
  14. NANA MAIMUNA
  15. NAZATUL HADIZAH
  16. NOVIA ARSADI
  17. RINA
  18. RISMA NURFITRIA
  19. SATRIA
  20. SRI NURYANI
  21. SUNIK
  22. SURYA DARMA
  23. TIA MUTIARA
  24. TULUS KURNIAWAN

Kriteria dan Contoh Penentuan Kenaikan Kelas dalam Kurikulum 2013 (Update)

Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info Kriteria dan Contoh Penentuan Kenaikan Kelas dalam Kurikulum 2013 (Update)-- Penilaian dalam Kurikulum 2013 melalui proses yang panjang dari penilaian proses (harian), kemudian dikonversi terlebih dahulu, hingga pada akhirnya menetapkan apakah seorang siswa dapat naik kelas atau tidak. Dalam kurikulum 2013, nilai setiap mata pelajaran terdiri atas nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut kriteria kenaikan kelas dalam Kurikulum 2013.

  • Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti
  • Ketuntasan belajar untuk kompetensi sikap ditetapkan dengan skor modus sekurang-kurangnya baik (B) untuk setiap mata pelajaran.
  • Nilai Ketuntasan belajar untuk kompetensi pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata, paling kecil 2,67
  • Nilai Ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum, paling kecil 2,67
  • Memiliki maksimal dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilannya di bawah KKM (Lebih dari dua mapel utk nilai kompetensi dan keterampilan, berarti tak naik)
  • Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif
  • Berdasarkan hasil rapat pleno dewan guru

Catatan: Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria kenaikan kelas lebih dari ketentuan minimal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan potensi satuan pendidikan

Contoh:
1. Anna memiliki nilai yang kurang dari KKM pada 3 (tiga) mata pelajaran. Nilai kompetensi sikap semua mata pelajaran predikat B.
Anna dinyatakan naik kelas, karena tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilannya di bawah KKM.
2. Nilai Anto untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada tiga mata pelajaran (yaitu Agama, Matematika, dan IPA) ternyata kurang dari KKM
Anto dinyatakan tidak naik kelas karena memiliki nilai kurang dari KKM, baik untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada lebih dari dua mata pelajaran

3. Berikut adalah nilai Riko
Riko dinyatakan tidak naik kelas karena memiliki satu nilai sikap kurang dari KKM (C)
Sumber: Kemendikbud
Update: 8 Juni 2015 (hasil dari Pelatihan Calon Instruktur Nasional K.13 di P4TK Bahasa, Jalan Gardu Srengseng Sawah, tanggal 3-9 Juni 2015)

Alumni SMP Hasbunallah Tahun 2015 (Kelas IXb dan IXc)

Alumni SMP Hasbunallah Tahun 2015 (Kelas IXb dan IXc)--
  1. AHMAD HUSNI LATHIF
  2. ALWI PERDANA PUTRA
  3. ANISYA PAHRIANI
  4. DEVI SEPTYA SYAHFITRI
  5. DEKY HIDAYAT
  6. DWI WAHYUNING TIAS
  7. HAIRUL AFRIZAL
  8. M.ADAM MUKTI FIRJATULLAH
  9. MUHAMMAD FARIDZ SIDQI
  10. MUHAMMAD HIKAM
  11. M.REZA KURNIAWAN
  12. M.RIZKY SAPUTRA
  13. M.RIZQAN RIDHANI
  14. MAULIDYA NABILA
  15. NABILLA ALYA ANASTASYA
  16. NADIA NOVITA RIZKY
  17. NOOR ANNISA
  18. NUR NAFISAH
  19. RAHMAH HADIATI ATMOJONINGRUM
  20. RHADIKA YARDHA
  21. RYAN ALTHOF
  22. SITI JULAEHA
  23. SYIFA MARDHATILLAH DWI IKHWAN
  24. TANIA DWI YOLANDA PUTRI
  25. TRI GUNAWAN
  26. WILIYANSYAH
  27. WULAN KIRANA SARI
  28. ANISSA ALIYADI
  29. ANANDA PUTRI RAHMIATI
  30. CHERENIENA ANARFIKAISA
  31. DINA AMALIA
  32. FATUAH AULIA
  33. FATHUL HIDAYAH
  34. FIKRI MAULANA
  35. GALANG KRISNA KURNIAWAN
  36. HAFIZH SIDQI RAMADHANA
  37. KHAIRUNNISA
  38. LINDA MULYANA SARI
  39. M.ARDY RAHMAN
  40. M.FAJAR AWALLUDIN
  41. M.FEBRIANNOOR RAHMAN
  42. M.NAUFAL RASYIED
  43. M.RAMA SAIDILAH
  44. MUHAMMAD RESQY NUR RAHMAN
  45. MARHAMAH
  46. MAULID AQMAL NOOR ABDILAH
  47. MELLYNA YULIZA PUTRI
  48. MUHAMMAD MARDATILLA
  49. PAWESTRI IMANITA ADELWIN
  50. RAFLI HIDAYATULLAH
  51. RAHMA MAULIDHINA
  52. SAIDATUL HABIBAH
  53. SHAREN BELLA SALSABILLA
  54. ZILVIANA RAHMAWATI
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...