loading...

Hanya Empat Terpidana Narkoba yang Jalani Eksekusi Mati Jilid III

Berita yang baik adalah berita yang lengkap informasinya, setidaknya menjawab pertanyaan 5W1H: What, where, when, who, why, how (ingat: kalau dilafalkan seperti bahasa Cina: wat wer wen, hu wai hau). Dalam B.Indonesia, lebih enak mengingatnya dengan membuat akronim: Adik Simba (Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, Bagaimana). Apa yang diberitakan, di mana, kapan, dan mengapa terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Selain itu masih ada kata tanya yang lain (kata tanya turunan), misalnya berapa (diturunkan dari How, yaitu How much/ how many), dari mana (diturunkan dari Where, yaitu From where).

Berikut contoh berita yang disusun kembali berdasarkan 5W1H:
Apa dan Siapa
Dari 14 terpidana, Kejaksaan Agung (Kejagung) hanya mengikutsertakan empat di antaranya pada eksekusi mati jilid III. Sebagaimana diwartakan Liputan6.com, mereka adalah Freddy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus dan Humprey Ejike.

Freddy Budiman (37), warga negara Indonesia (WNI) yang dijatuhi hukuman mati atas kasus impor 1,4 juta butir ekstasi. Tiga lainnya yang telah dieksekusi mati adalah Michael Titus (34) warga Nigeria, dengan barang bukti 5.223 gram heroin, Humprey Ejike alias Doktor (40) warga Nigeria dengan barang bukti 300 gram heroin, dan Cajetan Uchena Onyeworo Seck Osmane (34) warga Afrika Selatan dengan barang bukti 2,4 kilogram heroin.

Mengapa dan Kapan
Jaksa Agung Muda Pidana Umum Noor Rachmat memaparkan, pihaknya hanya mengeksekusi empat terpidana mati pada Jumat (29/7) dengan berbagai pertimbangan kajian mendalam. "Kajian kami dengan tim yang ada sementara ini empat dulu yang dieksekusi. Ada banyak pertimbangan yang harus diambil," ujar Noor di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, kepada Liputan6.com.

Ia menambahkan, salah satu pertimbangan yang dilakukan adalah mengingat seberapa besar dampak perbuatan keempatnya. "Perbuatan (empat terpidana mati yang dieksekusi) termasuk secara massiv dalam mengedarkan narkoba," imbuh Noor.
"Anda perlu tahu, Seck Osmane ini pemasok kepada lainnya dan pengedar. Dia memasok heroin. Michael Titus juga begitu. Dan Doktor (Humprey) ini juga licik dengan cara kamuflase warung makannya. Itulah alasannya," jelas Noor, sebagaimana dimuat Liputan6.com.

Di mana dan Bagaimana
Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung Noor Rachmat memastikan pihaknya hanya mengeksekusi empat terpidana mati pada eksekusi mati jilid III kali ini. Mereka adalah Freddy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus, dan Humprey Ejike.

"Sementara empat yang dieksekusi mati tepat pukul 00.45 WIB," kata Noor Rachmat di dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat 29 Juli 2016 dinihari.
Ia menambahkan, eksekusi mati itu dilakukan di Pos Polisi Nusakambangan. Menurut Koordinator Lapas se-Nusakambangan Abdul Aris, eksekusi dilakukan di bawah tenda untuk peneduh hujan.

Bahkan, menurut informasi yang diterima dari Saut Edward, pengacara salah satu terpidana Zulfiqar Ali yang lolos dari eksekusi mati, tenda di lokasi eksekusi sempat roboh karena kencangnya angin.
"Iya, tenda sempat roboh. Dan banyak petugas di sana yang basah kuyup," ujar Saut saat dihubungi via telepon, Jumat dinihari.

Dia mengatakan, kebetulan yang tengah berada di tenda lokasi eksekusi ketika itu bukan regu tembak, melainkan petugas pendukung lainnya. Sebab, saat angin kencang merobohkan tenda, terpidana mati yang akan dieksekusi belum dibawa ke lokasi.

Sumber: liputan6.com

Berita Lainnya:

Siswa Terbaik Bulan Ini (Juli 2016)

Bapak ingin menyampaikan selamat buat siswa-siswi berikut yang terpilih sebagai siswa terbaik bulan ini:.

Kelas VII :
KELOMPOK IV: GUSTI ERA FAJIRA (Nilai 90)
Kelas IX:
KELOMPOK V: ERVINA ERI MALDIANA (Nilai 90)

SEMOGA TERUS TERPACU MENJADI YANG TERBAIK!!!! MEMPERTAHANKAN PRESTASI LEBIH SULIT DARIPADA MERAIHNYA.
BUAT YANG LAIN, JANGAN PATAH SEMANGAT, TEMAN KALIAN BISA, TENTU KALIAN JUGA BISA!!!

Siswa terbaik ini dipilih berdasarkan hasil pembelajaran selama bulan ini. Hal itu dilihat dari banyaknya perolehan bintang yang dikumpulkan oleh kelompok sebagai indikasi keaktifan kelompok. Setelah itu, dipilihlah salah satu anggota kelompok itu yang paling aktif dan memiliki nilai paling tinggi.

Contoh Fabel tentang Induk Bebek dan Kodok Hijau

Contoh Fabel tentang Induk Bebek dan Kodok Hijau-- Fabel adalah dongeng yang menjadikan hewan sebagai tokohnya. Cerita fabel juga disebut cerita moral karena mengandung pesan-pesan moral di dalam ceritanya. Dalam cerita fabel terdapat struktur yang terdiri atas 4 bagian: Orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Bagian orientasi merupakan bagian pengenalan tentang tokoh. Bagian komplikasi yaitu ketika cerita mulai terdapat konflik. Bagian resolusi yaitu ketika konflik yang memuncak tadi mulai masuk tahap penyelesaian/ leraian. Terakhir adalah koda, yaitu bagian penutup cerita yang biasanya memuat tentang kesadaran atau akibat yang dirasakan oleh tokoh.
INTRO :
“Ada seekor kodok hijau (kodok ijo) yang masih tertidur. Pas jam 7 pagi, eh.. ada yang mengetuk pintu kamarnya sebanyak 7 kali. Dan Tadaa!! Itu teman si kodok ijo yang mau buatin surprise sarapan pagi berupa beberapa kotak berisikan makanan kesukaan si kodok ijo. Tujuannya sih mau makan bareng gitu. Di dalamnya ada nuttela, cokelat, keju, roti, nasi goreng, susu, dan lalat hidup. Menurut kamu, apa yang harus dibuka duluan oleh si kodok?”
Jawabannya adalah matanya.

Berikut contoh fabel tentang Induk Bebek dan Kodok Hijau.
Di sebuah danau, tinggal seekor induk bebek bersama lima anaknya yang baru seminggu lahir. Mereka setiap hari belajar berenang dengan semangat dan mencari makan bersama-sama. Sang induk bebek selalu mengutamakan anak-anaknya untuk memperoleh makanan, dan ia yang terakhir.

Suatu hari, mereka mencari makan sampai ke tengah hutan karena makanan di dekat danau sudah habis. Mereka berjalan berbaris dengan keriuhan suara khas anak-anak bebek. Tengah hari, mereka menemukan makanan dan segera menghabiskannya. Sebelum pulang, sang induk bebek sempat mengajak anak-anaknya untuk mandi di sebuah kolam yang ada di dekat tempat mereka mendapat makanan. Dan setelah selesai, merekapun bergegas pulang karena hari beranjak sore.

Sesampainya di rumah, sang induk tiba-tiba panik. Anaknya yang ikut pulang baru empat. “Wah, kemana anakku yang paling kecil? Apa dia tertinggal di dalam hutan?”
Induk bebek merasa khawatir, karena di dalam hutan, bisa saja anaknya dimakan binatang buas. Tanpa menunggu lama lagi, ia memerintahkan keempat anaknya istirahat di tepi danau. Sementara ia sendiri mulai masuk ke tengah hutan dan memanggil-manggil anaknya yang hilang.

Setelah jauh berjalan, induk bebek mendengar sayup-sayup suara kodok bernyanyi. Induk bebek mencari-cari sumber suara itu. Pasti kodok itu ada di kolam tempat ia dan anak-anaknya mandi tadi. Tanpa pikir panjang, induk bebek segera mendatangi sumber suara. Dan benar saja, di tepi kolam ada seekor kodok hijau yang sedang mendiamkan anaknya yang menangis.
“Alhamdulillah. Terima kasih ya, kodok. Kau sudah menjaga anakku. Dan nyanyianmu tadi membuatku tahu keberadaan anakku.” Sang Kodok tersenyum dan menjawab dengan bijak,
”Sama-sama Induk bebek. Mulai sekarang aku akan bernyanyi tiap petang untuk mengingatkan bahwa petang sudah tiba. Juga memberitahukan, dengan adanya nyanyianku dan teman-temanku, berarti di situ ada kolam tempat tinggalku.”

“Baiklah, kodok. Semoga kebaikanmu mendapat imbalan dari Allah,” sahut induk bebek. Sang kodok mengamini.
“Sekarang bawa anakmu pulang, dia sudah ketakutan dari tadi,”kata kodok.

Induk bebek menghampiri anaknya dan memeluknya penuh haru sehingga tangisnya terhenti.
“Ayo, nak kita pulang. Ucapkan terimakasih pada kodok yang sudah menjagamu tadi.”

Anak bebek menyeka air matanya dan berterimakasih pada kodok.
“Hati-hati, induk bebek, hari sudah petang. Jaga jangan sampai anakmu hilang atau tertinggal lagi,” ujar kodok.

Induk bebek tersenyum, setelah mengucapkan terima kasih, ia dan anaknya berjalan beriringan kembali ke danau tempat tinggal mereka di tepi hutan.
Sampai di danau, induk bebek dan anaknya yang tertinggal berkumpul denngan anak-anak bebek lainnya. Mereka segera tertidur pulas karena lelah setelah berjalan jauh.

***
Pagi masih berkabut, kodok berjalan terseok-seok menuju kolam tempat induk bebek berada. Induk bebek sendiri terkejut melihat keadaan kodok yang kelelahan.
“Astagfirullah. Kodok, kamu kenapa?”tanya induk bebek.

“Aku tadi berjalan dari tengah hutan. Tempat tinggalku sudah kering airnya. Banyak hewan yang malas ke danau dan mengambil air dari kolam. Apa aku boleh tinggal di sini sampai kolam tempat tinggalku airnya penuh lagi?” kata kodok dengan penuh harap.

Induk bebek tersenyum.
“Tentu saja boleh. Ini adalah tempat tinggal kita bersama. Kau boleh tinggal di sini kapan saja kau mau.”

“Kau baik sekali. Terima kasih sudah mengijinkanku tinggal di sini,”sahut kodok.

Akhirnya, katak, induk bebek dan anak-anaknya hidup berdampingan di danau tepi hutan. Mereka saling membantu dan saling menjaga satu sama lainnya. Bersama menjalani kehidupan dengan rukun dan tenteram.

Sumber fabel diolah dari:
jilbabbackpacker.blogspot.com
Tags: #contoh teks cerita fabel #contoh teks cerita fabel yang singkat #contoh teks cerita fabel beserta strukturnya #contoh cara menyusun teks cerita fabel #contoh cerita fabel pendek #contoh cerita fabel kancil dan buaya #contoh teks cerita sejarah #struktur teks cerita fabel #pengertian teks cerita fabel

Contoh Teks Ulasan Film "Bulan Terbelah di Langit Amerika"

Teks ulasan adalah teks yang mengulas sebuah fenomena ataupun sesuatu (misal: buku, film, dsb). Teks ini memiliki ciri: 1. Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Tafsiran, Evaluasi, dan Rangkuman; 2. Memuat informasi berdasarkan pandangan/ opini penulis terhadap suatu karya/ produk; 3. Opininya berdasarkan fakta yang diinterpretasikan; 4. Dikenal dengan istilah lain yaitu resensi.

Berikut contoh teks ulasan film "Bulan Terbelah di Langit Amerika" yang saya modifikasi dari berbagai sumber. Kamu dapat memodifikasinya (terutama bagian Evaluasi dan Rangkuman) berdasarkan sudut pandang kamu sendiri setelah tentu saja menonton film ini terlebih dahulu.

Film "Bulan Terbelah di Langit Amerika" merupakan film produksi Maxima Pictures bergenre drama yang dibintangi oleh Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, Hannah Al Rasyid, dan Rianti Cartwright. Film ini disutradarai Rizal Mantovani dengan produser Ody Mulya Hidayat. Skenario ditulis Hanum Salsabiela Rais. Film ini merupakan adaptasi novel best seller dengan judul yang sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.

Dikisahkan, setelah mendapat kiriman email video seorang gadis berjudul “Do you know my dad?”, Hanum (Acha Septriasa) seorang jurnalis muslim dan bekerja di sebuah kantor berita di Wina, diberi tugas untuk menulis artikel provokatif oleh bos redaksi, berjudul “Apakah dunia lebih baik tanpa Islam?”.

Untuk menjawabnya, Hanum harus bertemu dengan korban tragedi 9/11 di New York, Azima Hussein (Rianti Cartwright), seorang mualaf yang bekerja di sebuah museum, dan anaknya, Sarah Hussein.

Pada saat yang bersamaan, Rangga (Abimana Aryasatya) suaminya, juga ditugasi oleh Profesornya untuk mewawancara seorang milyuner dan philantropi Amerika bernama Phillipus Brown, demi melengkapi persyaratan S3 nya. Brown dikenal eksentrik, misterius, dan tidak mudah berbicara dengan media.

Rangga diminta untuk menemui Stefan (Nino Fernandez) dan kekasihnya Jasmine (Hannah Al Rasyid) yang berada di New York yang telah mengatur pertemuan eksklusif dengan Brown. Malang tidak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, tugas mereka berantakan ketika sebuah demosntrasi besar berakhir ricuh dan membahayakan keselamatan mereka.

Film yang dirilis pada 5 Desember 2015 ini menawarkan banyak cerita yang dari pasangan-pasangan di film ini. Pasangan kekasih, suami istri, ibu anak, dan ayah anak. Untuk mendiskripsikan kisah masing-masing pasangan tentu dibutuhkan waktu cukup banyak. Setidaknya dibutuhkan separuh durasi film ini untuk memperkenalkan karakter dan kisahnya masing-masing.

Akting Acha dan Abimana kembali menyakinkan dengan alur yang berbeda dari prekuelnya, 99 Cahaya di Langit Eropa. Jika sebelumnya mereka menjadi pasangan yang kompak dan saling membantu, kali ini perselisihan demi perselisihan membuat mereka terbelah. Tapi konflik utama film ini bukanlah cinta Rangga dan Hanum.

Cerita 9/11 melibatkan banyak orang yang menjadi korban, keluarga korban, dan simpati dari masyarakat di Amerika. Kisah film ini merangkum kemarahan pada Islam dengan berbagai sudut pandang. Sebagai negara yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Maxima Pictures secara cerdas menyentil perasaan muslim di Amerika yang mungkin akan menjadi emosional jika Anda menonton film ini.

Musik juga diperhatikan dengan baik untuk menggiring emosi penonton. Menjelang akhir, film ini menampilkan puncak emosi yang bisa membuat penonton ikut merasakan perasaan masing-masing pemain. Sayangnya semua kebaikan film ini diletakan hampir di akhir film, jadi Anda harus menahan kebosanan untuk mencapai akhir cerita film ini.

Jika Anda bukan penggemar film religi, mungkin film ini akan terasa berlebihan sehingga terasa membosankan. Apalagi adegan dalam ruangan lebih mendominasi daripada adegan di luar ruangan. Landscape New York kurang terekspos maksimal.

Struktur Teks:
Bagian Orientasi: "Film "Bulan Terbelah di Langit Amerika".....dst".
Bagian Tafsiran: "Dikisahkan, .....dst".
Bagian Evaluasi: "Film yang dirilis pada.....dst".
Bagian Rangkuman: "Jika Anda .....dst".

Referensi:
bintang.com

Tags: #contoh teks ulasan cerpen beserta strukturnya #contoh teks ulasan novel beserta #strukturnya #contoh teks ulasan film beserta strukturnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...