loading...

SMPN1 Rantau Peraih Nilai UN Tertinggi di Tapin

SMPN1 Rantau Peraih Nilai UN Tertinggi di Tapin BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Kepala Diinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tapin H Juwaini menyerahkan hasil Ujian Nasional SMP dan Madrasah Tsanawiyah, Kamis (1/6/2017) siang.
Berdasarkan data disdik Tapin, peraih nilai UN tertinggi di Kabupaten Tapin diraih SMPN1 Rantau, sedangkan nilai UN tertinggi untuk madrasah tsanawiyah diraih MTsN 2 Tapin.
Pengumuman kelulusan SMP dan MTsN akan dilaksanakan secara serentak pada Jumat (2/6) pada jam 09.00 wita, jelas H Juwaini.
Pada tahun ini, hasil UN SMP/MTs tidak dirangking oleh Disdik Provinsi, jadi belum tahu Tapin berada diposisi rangking berapa untuk se Kalsel, jelas H Juwaini.
Tahun lalu Tapin berhasil meraih nilai tertinggi UN untuk SMP dan MTs, mudah-mudahan tahun ini kembali mengukit prestasi tersebut, pungkas Juwaini.

banjarmasin.tribunnews.com

Hasil UN SMP/MTs Tabalong Peringkat Empat se-Kalsel

Hasil UN SMP/MTs Tabalong Peringkat Empat se-Kalsel BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Peringkat Kabupaten Tabalong berdasarkan jumlah nilai ujian nasional SMP/MTs mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Ini disampaikan kepada kepala SMP dan MTs yang hadir dalam pengumuman di Wisma Tamu Bersinar, Jumat (2/6/2017) yang dihadiri Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani.
Dari data yang disampaikan Dinas Pendidikan (Disdik) Tabalong, tahun ini peringkat Tabalong berada di posisi keempat se Kalsel.
Sedangkan untuk tahun sebelumnya berdasarkan jumlah nilai ujian nasional SMP/MTs berada di posisi sembilan.
Untuk tahun ini, jumlah peserta yang mengikuti ujian ada sebanyak 4.048 orang dan tahun lalu sebanyak 4.039 orang.
Sedangkan hasil nilai yang diperoleh totalnya 221, 48. Terdiri dari Bahasa Indonesia 67,45, Bahasa Inggeris 51,10, Matematika 49,58, IPA 53,35.

http://banjarmasin.tribunnews.com

Hasil UN SMP Terbuka Jember terbaik se-Jatim

Hasil UN SMP Terbuka Jember terbaik se-Jatim Jember (ANTARA News) - Hasil ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) Terbuka Kabupaten Jember meraih peringkat I atau terbaik se Jawa Timur berdasarkan dari daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) yang diterima Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.

"Alhamdulillah Kabupaten Jember berhasil meraih peringkat I untuk kategori SMP Terbuka, sedangkan kategori SMP/MTs Jember berada di peringkat III se-Jatim," kata Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Jember Sri Wahyuniati di Jember, Jumat.

Menurutnya DKHUN jenjang SMP/MTs disampaikan ke masing-masing lembaga sekolah dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada Jumat ini dan baru akan diberikan kepada siswa sekolah yang bersangkutan, namun biasanya pihak sekolah mengumumkan hasil UN berbarengan dengan kelulusan siswa.

"Biasanya hasil UN tersebut disampaikan kepada siswa dengan cara guru mendatangi rumah siswa dan memberikan surat kepada siswa yang tidak lulus," tuturnya.

Berdasarkan data DKHUN yang diterima Jember, UN terbaik jenjang SMP/MTs diraih Kabupaten Magetan dengan nilai 285,97, disusul Kota Probolinggo (261,87), lalu Kabupaten Jember meraih (259,29), diikuti Kota Malang dengan (251,75), dan Kabupaten Nganjuk (249,16).

Untuk siswa SMP peraih nilai 55 atau di bawahnya mencapai 130.152 anak dari total peserta sebanyak 402.187 siswa di Jatim.

"Informasi yang kami peroleh, rata -rata nilai UN di semua daerah turun karena soal UN 2017 memakai materi high order thinking (HOT) terutama bidang mata pelajaran Matematika," katanya.

Ia mengatakan Kabupaten Jember menduduki peringkat III setelah Magetan dan Probolinggo, dengan rata - rata mata ujian Bahasa Indonesia dengan nilai 77,82, kemudian Bahasa Inggris (57,81), Matematika (61,76), dan IPA (61,90).

"Tahun lalu UN tingkat SMP/MTs di Kabupaten Jember menduduki peringkat 24 dan alhamdulillah tahun ini melejit ke peringkat III se-Jatim," ujarnya.

Sedangkan UN untuk SMP Terbuka Jember tahun ini menduduki peringkat I, dengan nilai rata-rata yakni Bahasa Indonesia 72,56, Bahasa Inggris (44,33), Matematika (40,56), dan IPA (44,58).

antaranews.com

Siswi di Gunungkidul Raih Nilai Tertinggi UN SMP di DIY

Siswi di Gunungkidul Raih Nilai Tertinggi UN SMP di DIY Yogyakarta - Elisabeth Maria Indah Feiranti siswa SMPN 1 Wonosari, Gunungkidul
meraih nilai tertinggi Ujian Nasional (UN) di Provinsi DI Yogyakarta. Dia meraih nilai UN dengan jumlah total 390,00.

Dia mendapat nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia 98.00, Bahasa Inggris 92.00, Matematika 100.00, dan IPA 100.00. Hasil UN tingkat SMP/MTs di DIY ini akan diumumkan serentak tanggal 2 Juni 2017.

"Untuk tingkat sekolah yang paling tinggi nilainya diraih oleh SMPN 4 Pakem, Sleman, disusul SMPN 5 Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kadarmanta Baskara Aji di kantor Jl Cendana, Kamis (1/6/2017).

Untuk tingkat wilayah lanjut dia, Kota Yogyakarta masih menjadi yang tertinggi total nilainya. Disusul Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul.

Dia mengatakan dilihat dari nilai hasil ujian nasional tingkat SMP/MTs di DIY tahun ini menunjukkan hasil positif yakni adanya pemerataan peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun-tahun sebelumnya nilai UN terbaik biasanya diraih siswa dari sekolah di Kota Yogyakarta ataupun Sleman dan Bantul, maka tahun ini justru didapat siswa dari Gunungkidul.

"Dilihat dari komposisi yang punya nilai baik di DIY, menunjukkan prestasi sudah merata, peningkatan mutu sudah merata di seluruh kabupaten/ kota. Seperti di Wonosari, Sleman sudah bisa menyamai prestasi di kota," katanya.

Untuk meningkatan pemerataan mutu pendidikan di DIY, maka dilakukan kebijakan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Kebijakan pemerataan ini akan memudahkan sekolah mendapatkan siswa bermutu di semua daerah.

Ke depan tidak ada lagi anggapan bahwa sekolah yang bermutu atau baik hanya ada di kota. Sekarang kita lihat, nilai tertinggi diraih siswa dari SMP di Wonosari. Itu menggambarkan jika diolah akan melahirkan anak-anak yang baik," katanya.

Menurut Aji, tahun ini sebanyak 51.023 siswa SMP/MTs mengikuti UN dengan nilai rerata UN sebesar 248,43. Kota Yogyakarta meraih nilai rerata tertinggi 271,65 disusul Sleman dengan 255,65 dan Bantul sebesar 247,44. Di peringkat keempat Kulonprogo sebesar 240,58 dan Gunungkidul 224,38.

"Standar deviasi tinggi di Gunungkidul karena terjadi gap pendidikan antar sekolah. Ini perlu upaya peningkatan kualitas sekolah-sekolah yang nilai UN-nya terendah melalui pelatihan para guru, khususnya pada mata pelajaran yang nilainya terendah," pungkas dia.

news.detik.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...