loading...

Review Film TENDANGAN DARI LANGIT | Sinopsis


Saya tak salah memilih film Tendangan dari Langit ini untuk saya tonton bersama keluarga saya. Ketika hari pertama lebaran, sesudah shalat Ied di Sabilal, dan silaturrahim ke rumah mertua dan sanak famili lainnya di Banjarmasin, saya membawa istri dan dua anak saya (3 tahun dan 7 tahun) mengayunkan tujuan ke Duta Mall. Saat tiba, jam baru menunjukkan pukul 11.17 WITA. Menurut petugas, mall baru dibuka pukul 12.00, namun sudah banyak pengunjung yang datang. Tepat pukul 12.00, pintu mall dibuka. Kami segera menuju ke Studio 21. Dari 8 film yang ditayangkan, saya memilih TDL, dan seperti yang telah saya sebut di atas, ini merupakan pilihan yang tepat: Cocok buat kami orangtua dan cocok buat anak-anak saya (padahal saat itu film Di Bawah Lindungan Ka'bah juga sedang diputar. Tapi, karena pertimbangan anak-anak, saya harus memilih TDL).


TDL merupakan film yang komplit, ada suka, sedih, dan juga lucu. Bukan sekadar film tentang bola, tapi juga tentang persahabatan yang indah, tentang cinta anak dan orangtua, tentang cita-cita, tentang optimisme, dan juga..... politik (walau dalam skala kecil).
Kalian dapat menyaksikan bagaimana indahnya persahabatn Wahyu (Yosie Kristanto), Indah (Maudy Ayunda) dan Meli (Natasha Chairani), serta Purnomo (Joshua), si penyair dan Jordy yg kocak (maaf saya lupa nama tokoh yg dia mainkan). Keindahan itu bisa kalian saksikan ketika Indah mau hadir atas permintaan Wahyu di pertandingan bola antardesa.

Belakangan, ketika Indah meminta Wahyu untuk hadir di Balai Kota dalam Lomba Debat Bahasa Inggris mewakili sekolah, Wahyu terlambat datang gara-gara menolong anak-anak bertampang Indo yang dikejar anak-anak lain dan mengantarkan mereka pulang ke rumahnya. Ternyata kedua anak yang ditolong Wahyu itu adalah anak Timo, pelatih Persema Malang. Dari sini, mimpi Wahyu dimulai. Namun, ganjarannya, Indah tidak konsentrasi bertanding karena mencari-cari wajah Wahyu di antara penonton, dan hanya juara dua yang didapat. Indah marah, dan minta tak mau lagi ditemui oleh Wahyu. Begitu pula bagaimana indahnya dukungan dari kedua teman Wahyu: Joshua dan Jordy. Mereka merupakan teman-teman Wahyu yg setia. Mereka pulalah yang membesar-besarkan berita bahwa Wahyu mengikuti Try Out di Persema. Try Out-nya memang benar tetapi cerita yang diumbar Joshua dan Jordy yang dilebih-lebihkan.

Kalian dapat lihat bagaimana tingkah Joshua bercerita kepada teman sekolah dan kampungnya tentang Wahyu dengan gayanya yang sok penyair (lihat di Thriler 2 menit ke 01.10), dan tingkah Jordy (sebagai Mitro???) yang kocak yang mengatakan bahwa Wahyu selalu menelepon dirinya tiap hari dan mengatakan sedang makan bareng sama Irfan Bachdim (Lihat di Thriler 2 menit ke 01.35). Beberapa adegan mereka ketika di kelas, juga tak kalah serunya. Kalian bisa bergelak tawa ketika pelajaran B.Inggris, Wahyu ditanya oleh gurunya tentang arti "Don't look the book from the cover." Wahyu dengan polosnya menjawab: "Jangan lihat buku dari covernya, Bu." Sontak saja, rekan-rekan di kelasnya tertawa-tawa, termasuk Indah. Wahyu diceritakan memang tak pandai dalam pelajaran B.Inggris. Ia percaya saja ketika mengetuk pintu kamar Indah untuk sekadar menanyakan apa arti kalimat di poster Irfan Bachdim yang ia dapatkan dari pelatih Persema tersebut. Indah yang masih marah gara-gara Wahyu terlambat datang di acara Debat B.Inggris itupun menjawab: "Jangan pernah temui aku lagi" (tulisan di posternya sih kurang lebih: "Don't ever give up"

Sebagaimana cerita pada umumnya, konflik selalu ada. Konflik yang nyata adalah bagaimana bencinya ayah Wahyu (diperankan oleh Sujiwo Tejo) keika mendengar anaknya itu ternyata memilih bermain bola daripada menemaninya jualan. Sepatu bola Wahyu dibakar. Kesedihan pun dimulai. Namun Wahyu merupakan anak yang berbakti, ia lalu meminta maaf pada ayahnya (ini sungguh adegan yg mengharukan, lho). Adegan haru lainnya adalah ketika Wahyu lagi-lagi bermain bola atas bujukan Agus Kuncoro yg memberi iming-iming hadiah yg lebih besar agar bisa membelikan sesuatu untuk ayahnya. Ketika masih di lapangan bola desa (yang juga ada warung kopinya), Wahyu sempat menanyakan alasan mengapa ayahnya sangat benci dengan sepakbola kepada Agus Kuncoro, tiba-tiba ayah Wahyu datang. Ia mengamuk, berkelahi dengan Agus dan menampar Wahyu hingga terpelanting. Meredam kemarahan ayahnya, Wahyu lalu berjanji tidak akan lagi bermain bola. Dan kemudian, memberikan seekor kuda kepada ayahnya, hadiah yang ia dapat karena memenangkan klubnya. Ayah Wahyu terdiam (ketika adegan ini, penonton dibuat tertawa dengan adegan tukang warung yg sembunyi di balik warungnya, ketakutan melihat amarah ayah Wahyu).

Sejak mendapat kuda, ayah Wahyu berubah ceria, dan tak pernah murung lagi (Oh, ya... Kalian cari tahu sendiri, apa alasan ayah Wahyu begitu benci dengan bola, tonton saja sendiri). Dan berikutnya, kalian akan merasakan bagaimana hangatnya ayah dan anak ini menjalani hidup selanjutnya. Kalian akan rasakan keharuan ketika Wahyu menanyakan kepada ayahnya, mana yang dipilih: cinta ataukah sepakbola.

Cerita ini juga dibumbui politik (menurut pendapat saya, sekadar istilah saja). Sebagai seorang pelatih klub sepakbola di desanya, tokoh yg dimainkan oleh Agus Kuncoro, hanya menggunakan tenaga Wahyu untuk dibayar memenangkan prtandingan sehingga dapat mendongkrak popularitas pemilik klub untuk dapat dipilih lagi dalam pemilu kepala desa. Agus Kuncoro juga sempat berusaha memanfaatkan momen Wahyu dipanggil mengikuti Try Out di Persema untuk numpang nge-TOP (walaupun sebenarnya orangnya baik dan berjasa juga bagi Wahyu).

Konflik memuncak ketika pelatih Timo menyatakan Wahyu tak lolos Try Out karena dari hasil pemeriksaan medis, ada kelainan di lutut kanan Wahyu. Ayah Wahyu marah besar, sementara Wahyu meringkuk di kamarnya menahan kesedihan sambil mendengar celotehan dan amukan ayahnya. Sedangkan ibunya hanya terdiam dengan kesedihan yang tak terkira. Namun, setelah sadar, ayah Wahyu kemudian meminta maaf kepada Wahyu dan berusaha membesarkan hati anaknya.

Di tengah keterpurukannya, Wahyu bangkit. Tak lagi sedih melihat keakraban Indah dengan Hendro (diperankan Giorgino), teman sekelasnya dan Indah. Ia kembali bermain bola, antarkecamatan. Dan Agus Kuncoro sangat senang atas kenyataan itu.

Ketegangan kembali datang ketika Wahyu mengalami cedera dalam pertandingan namun ia ditolong oleh psikoterapis Persema, Matias Ibo, Irfan Bachdim, dan Kim Kurniawan yang datang tepat waktu. Mereka datang hendak menyampaikan pesan Timo bahwa kelainan di lutut Wahyu dapat disembuhkan asal ditangani secara profesional.

Menonton film ini, dijamin kening kalian tidak akan berkerut. Kalian tidak akan pulang membawa kehampaan karena ending cerita yang bahagia (happy ending), bukan ending terbuka (open ending).

Selain mata kita yang dimanjakan oleh indahnya panorama gunung Bromo, akhir cerita TDL sungguh membahagiakan. Tidak ada dendam dari Hendro yg belakangan dekat dengan Indah karena akhirnya Indah lebih memilih Wahyu (tak ada sikap antagonis berlebihan seperti sinetron2 remaja pada umumnya -- huh bete ngeliat yg begituan). Tidak ada lagi sikap antipati ayah Indah (diperankan Tarzan) terhadap Wahyu. Semuanya mendukung Wahyu dan berangkat ke stadion menonton Wahyu bertanding bersama Persema....

Berikut bonus thriler Film Tendangan Dari Langit:
THRILER 1
THRILER 2
Sumber Video: Youtube
Sumber foto: Sinemart

Berwawancara | Irfan Bachdim | TENDANGAN DARI LANGIT

Berwawancara | Irfan Bachdim | TENDANGAN DARI LANGIT---
Coba urutkan langkah-langkah berwawancara berikut:
a.Menghubungi narasumber
b.Menentukan topik
c.Menarasikan hasil wawancara
d.Mencatat pokok-pokok jawaban narasumber
e.Melakukan wawancara
f.Membuat rumusan pertanyaan

Ya, benar. Urutannya adalah: b-f-a-e-d-c.
Jadi, sebelum melakukan wawancara, kita membuat rumusan pertanyaan terlebih dahulu. Pertanyaan yang kita buat meliputi: Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, BAgaimana (ADIK SIMBA). Kamu dapat ketahui bagaimana rumusan pertanyaannya sebagaimana yang tercetak dengan huruf tebal pada contoh narasi hasil wawancara dengan Irfan Bachdim berikut ini yang dikutip dari yahoo.com:

Irfan Bachdim kini bukan hanya seorang atlet, tapi juga aktor. Debut akting pertamanya adalah lewat 'Tendangan dari Langit', film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Film ini bercerita tentang perjuangan Wahyu (diperankan oleh pendatang baru Yosie Kristanto), seorang remaja yang tinggal di lereng Gunung Bromo, yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bermain sepakbola. Wahyu memiliki cita-cita untuk bermain bersama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di Persema Malang, namun ternyata jalan menuju cita-citanya itu penuh dengan rintangan dan halangan.

Irfan dan Kim ikut berakting di film ini, memerankan dirinya sendiri. Berikut petikan bincang-bincang dengan Irfan Bachdim di hari pertama syuting.

Ini pertama kali kamu syuting film layar lebar. Bagaimana rasanya?
Syuting hari pertama saya masih capek, karena baru balik dari London. Pesawatnya sempat delay, dan saya langsung ke lokasi syuting. Tapi saya senang sekali akhirnya saya bisa syuting film ini.

Menurut kamu, apakah akting itu sulit?
Sampai sekarang masih mudah ya, karena ini hari pertama syuting dan tidak ada dialog. Tetapi saya tidak tahu untuk besok-besok, mungkin akan lebih sulit dari sekarang. Yang pasti saya akan melakukan yang terbaik untuk film ini, jadi saya sangat siap. Tidak terlalu sulit, karena peran saya tidak terlalu besar disini. Tidak banyak dialog yang harus saya ucapkan. Saya hanya berperan sebagai diri saya sendiri, bermain bola, hanya itu.

Total berapa hari kamu ikut syuting?
Di Malang saya syuting 3 hari dengan seluruh tim. Di Bromo juga 3 hari.

Apa yang paling kamu nikmati dari proses syuting ini?
Saya sangat menikmatinya karena ini seperti yang saya lakukan biasanya, latihan dan bertanding sepakbola dengan tim saya. Dan kita hanya mengikuti apa yang coach Timo instruksikan, gerakan apa yang harus kami lakukan. Just like my ordinary day.

Hal yang tidak dapat kamu lupakan saat syuting?
Saya bertemu teman-teman baru yang sangat menyenangkan untuk bekerjasama, seperti Maudi, Yosie, Joshua dan teman-teman lainnya. Ini pengalaman baru juga bagi saya. Dan sejujurnya, agak melelahkan bagi saya karena syuting seharian. Saya juga harus banyak menunggu, dimana saya tidak terbiasa melakukannya. Tetapi keseluruhan prosesnya menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan juga. Dan saya sangat penasaran melihat hasil akhirnya.

Bagaimana rasanya syuting di Bromo?
Saya pernah ke Bromo sebelumnya. Cuacanya lebih dingin dari di Malang, dingin sekali. Tetapi saya senang.

Apakah ada kesulitan saat melakukan adegan bermain bola di lautan pasir sampai ke kawah Bromo bersama Kim dan Yosie?
Oh iya! Adegan yang cukup berat. Saya tidak mau melakukannya lagi. Hahaha...

Kenapa?
Karena lokasinya cukup tinggi, dan kita harus memanjat ke atas kawah. Dan saya lumayan takut dengan ketinggian. Tapi karena kepentingan adegan, saya tetap harus melakukannya. Ada adegan juga yang kita harus berlari di Bromo, tetapi itu bukan keahlian saya, jadi saya membiarkan Kim dan Yosie saja yang melakukannya. Dan di atas kawah, walau adegannya saya harus duduk, tetap saja itu mengerikan bagi saya, karena saya bisa melihat ke bawah. Adegan tersebut lebih ke scene yang menakutkan buat saya.

Film ini bercerita tentang perjuangan mengejar kamu. Apa kamu punya pengalaman pribadi dengan hal itu?
Saya rasa hampir semua orang tahu cerita awal saya berkarir di sini. Saya berusaha sangat keras untuk bisa menjadi bagian dalam tim nasional Indonesia, dan saya berhasil mencapainya! Sekarang saya tetap berusaha keras untuk masuk kembali dalam timnas, jadi saya sekarang menentukan goal baru saya, yaitu untuk membela tim nasional Indonesia di Sea Games dan memenangkannya.

Pesan apa yang ingin kamu sampaikan lewat film Tendangan dari Langit?
Saya harap penonton akan terinspirasi oleh film ini. Bukan hanya karena ada saya, tetapi juga oleh karakter Wahyu. Dan, jika kamu punya impian yang besar dan kamu berjuang keras untuk mendapatkannya, yakinlah bahwa impian tersebut akan jadi kenyataan.

Contoh Soal terkait Materi Berwawancara
Sinopsis Filmnya

Berikut bonus thriler Film Tendangan Dari Langit dan Video klip Lagu Tendangan dari Langit-Kotak (dengan lirik):

THRILER FILM-NYA

SOUNDTRACK TDL-KOTAK


Sumber:
Wawancara: yahoo.com
Video: Youtube

Memo Nazaruddin kepada Pemerintah Indonesia (Presiden SBY)


Foto di sebelah kiri ini merupakan tulisan tangan Nazaruddin yang meminta agar jangan ada rekayasa politik terhadapnya. Pesan ini ditulis Nazaruddin sesaat sebelum diterbangkan pulang dari Bogota, Kolombia, Jumat (12 Agustus 2011) yang lalu. Dalam pelajaran B.Indonesia, tulisan semacam itu dinamakan memo.

Memo (kependekan dari Memorandum) adalah semacam surat pendek yang ditulis seseorang kepada orang lain, oleh pejabat ataupun rakyat.

Syarat memo: singkat, padat, dan jelas. Singkat kalimatnya, padat bahasanya, dan jelas maksudnya (baik isi maupun asal dan tujuannya).

Memo Nazaruddin tersebut, memang sudah singkat dan padat tetapi belum jelas. Karena tidak mencatumkan siapa yang membuatnya (tapi karena kasus Nazaruddin memang sedang ngetop, kita ya sudah tahu siapa yang menulisnya).
Ketidakjelasan memo itu juga diakibatkan oleh kalimat yang 'hancur' susunan dan ejaannya.
Yuk, kita perbaiki dengan memilih jawaban yang benar....

Kutipan memo Nazaruddin:
"Saya Pesan kepada Pemerintah indonesia, saya Jangan Di rekayasa Politik atas diri saya, Jangan saya di Aniyaya."

Perbaikan kalimat tersebut sesuai ejaan yang benar adalah...
a. Saya pesan kepada pemerintah Indonesia, saya jangan di rekayasa politik atas diri saya. Jangan saya di aniyaya.
b. Saya berpesan kepada pemerintah Indonesia: Jangan merekayasa kasus saya secara politik. Jangan aniaya saya.
c. Saya pesan kepada pemerintah Indonesia: Saya jangan direkayasa politik atas diri saya. Jangan aniyaya saya.
d. Saya berpesan kepada pemerintah Indonesia, saya jangan direkayasa politik atas diri saya. Jangan saya dianiaya.

B

Soal-soal Ujian Nasional terkait memo, silakan klik di SINI
Sumber foto memo: Tribunnews
Background: Google

Di Bawah Lindungan Ka'bah (Sinopsis Bagian ke-2)

Lanjutan sinopsis sebelumnya....

Mendengar penuturan Saleh tersebut, perasaan Hamid bercampur antara perasaan sedih dan gembira. Sedih sebab Zainab menderita fisik dan batin. Gembira karena Zainab mencintainya juga. Artinya cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Karena tidak jadi menikah dengan pemuda pilihan mamaknya, besar kemungkinan keinginannya untuk bersanding dengan Zainab akan kesampaian. Hamid berencana kembali ke kampung halaman setelah menunaikan ibadah haji terlebih dahulu.

Saleh langsung mengirim surat kepada Rosna, istrinya. Dalam suratnya, dia mnceritakan pertemuannya dengan Hamid. Rosna memberikan surat dari Saleh itu kepada Zainab. Betapa gembiranya hati Zainab mendengar kabar tersebut. Hamid, orang yang paling dicintainya, yang selama ini tidak diketahui keberadaannya, telah dia temukan. Hatinya lega dan bahagia. Semangat hidupnya bangkit kembali dan dia merasa tidak tahan lagi untuk bertemu kembali dengan kekasih hatinya itu. Ia pun menulis surat balasan kepada Hamid. Hamid menerimanya dengan suka cita. Semangatnya untuk menyelesaikan ibadah haji semakin menggelora agar segera bertemu Zainab.
Walau dalam keadaan sakit parah, Hamid tetap berwukuf. Namun setelah wukuf di Padang Arafah yang sangat panas, kondisinya semakin melemah. Nafsu makannya menurun dan suhu badannya pun tinggi.

Melihat keadaan sahabatnya, Saleh tidak sanggup memberitahukan kabar tentang Zainab yang baru saja ia terima dari Rosna. Namun, Hamid mempunyai firasat tentang hal itu. Atas desakan Hamid, Saleh memberitahukan bahwa Zainab telah meninggal dunia. Hati Hamid terpukul mendengar kenyataan tersebut. Hanya dengan keimanan yang kuat, dia masih mampu bertahan hidup. Keteguhan Hamid pada sikap menyempurnakan ibadah haji di Baitullah telah menyebabkan Hamid kehilangan kekasihnya. Zainab meninggal karena sakit-sakitan menahan rindu dalam pingitan.

Keesokan harinya, Hamid tetap memaksakan diri untuk berangkat ke Mina. Namun, dalam perjalanannya, dia jatuh lunglai, sehingga Saleh mengupah orang Baduy untuk memapah Hamid. Setelah acara di Mina, mereka kemudian menuju Masjidil Haram. Setelah mengelilingi Ka'bah, Hamid minta diberhentikan di Kiswah. Sambil menjulurkan tangannya memegang kain Kiswah penutup Ka'bah itu, Hamid beberapa kali bermunajat: "Ya rabbi, ya Tuhanku Yang Maha Pengasih dan Penyayang." Suaranya semakin melemah dan akhirnya berhenti untuk selama-lamanya. Hamid telah meninggalkan dunia yang fana ini di hadapan Kabah, menyusul sang kekasih.

Selesai

Perhatian:
Ini hanya sinopsis, Novel (Roman) karya Buya HAMKA (=Haji Abdul Malik Karim Amarullah) ini akan lebih seru dan mengasyikkan jika kalian baca sendiri novelnya. Rasakan sendiri bagaimana indahnya pergaulan Hamid dan Zainab. Rasakanlah sendiri bagaimana haru-birunya cinta mereka.
Pokoknya, ceritanya pas deh buat jadi rekomendasi bagaimana pergaulan laki-laki dan perempuan yang Islami, sebagaimana yang terungkap oleh Habiburrahman El Shirazy dalam Ayat-ayat Cinta. Selamat membaca.

Berikut bonus thriler Film Di Bawah Lindungan Ka'bah:


Sumber:
Video: Youtube
Background image: Google

Sinopsis Novel "Di Bawah Lindungan Ka’bah" karya Hamka

Pacar Terpisah Tembok
Hamid adalah seorang anak yatim dan miskin. Dia kemudian diangkat oleh keluarga Haji Jafar yang kaya-raya. Perhatian Haji Jafar dan istrinya, Asiah, terhadap Hamid sangat baik. Hamid dianggap sebagai anak mereka sendiri, Mereka sangat menyayanginya sebab Hamid sangat rajin, sopan, berbudi, serta taat beragama. Itulah sebabnya, Hamid juga disekolahkan bersama-sama dengan Zainab, anak kandung Haji Jafar di sekolah rendah.
Hamid sangat menyayangi Zainab. Begitu pula dengan Zainab. Mereka sering pergi sekolah bersama-sama, bermain bersama-sama di sekolah ataupun pulang sekolah. Ketika keduanya beranjak remaja, dalam hati masing-masing mulai tumbuh perasaan lain. Suatu perasaan yang selama ini belum pernah mereka rasakan. Hamid merasakan bahwa rasa kasih sayang yang muncul terhadap Zainab melebihi rasa sayang kepada adik, seperti yang selama ini dia rasakan. Zainab juga ternyata mempuanyai perasaan yang sama seperti perasaan Hamid. Perasaan tersebut hanya mereka pendam di dalam lubuk hati yang paling dalam. Hamid tidak berani mengutarakan isi hatinya kepada Zainab sebab dia menyadari bahwa di antara mereka terdapat jurang pemisah yang sangat dalam. Zainab merupakan anak orang terkaya dan terpandang, sedangkan dia hanyalah berasal dari keluarga biasa dan miskin. Jadi, sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk memiliki Zainab. Itulah sebabnya, rasa cintanya yang dalam terhadap Zainab hanya dipendamnya saja.

Jurang pemisah itu semakin hari semakin dirasakan Hamid. Dalam waktu bersamaan, Hamid mengalami peristiwa yang sangat menyayat hatinya. Peristiwa pertama adalah meninggalnya Haji Jafar, ayah angkatnya yang sangat berjasa menolong hidupnya selama ini. Tidak lama kemudian, ibu kandungnya pun meninggal dunia. Betapa pilu hatinya ditinggalkan oleh kedua orang yang sangat dicintainya itu. Kini dia yatim piatu yang miskin. Sejak kematian ayah angkatnya, Hamid merasa tidak bebas menemui Zainab karena Zainab dipingit oleh mamaknya.

Puncak kepedihan hatinya ketika mamaknya, Asiah, mengatakan kepadanya bahwa Zainab akan dijodohkan dengan pemuda lain, yang masih famili dekat dengan almarhum suaminya. Bahklan, Mak Asiah meminta Hamid untuk membujuk Zainab agar mau menerima pemuda pilihannya.

Dengan berat hati, Hsmid menuruti kehendak Mamak Asiah. Dengan berat hati, Hamid menuruti kehendak Mamak Asiah. Zainab sangat sedih menerima kenyataan tersebut. Dalam hatinya, ia menolak kehendak mamaknya. Karena tidak sanggup menanggung beban hatinya, Hamid memutuskan untuk pergi meninggalkan kampungnya. Dia meninggalkan Zainab dan dengan diam-diam pergi ke Medan. Sesampainya di Medan, dia menulis surat kepada Zainab. Dalam suratnya, dia mencurahkan isi hatinya kepada Zainab. Menerima surat itu, Zainab sangat terpukul dan sedih. Dari Medan, Hamid melanjutkan perjalanan menuju ke Singapura. Kemudian, dia pergi ke tanah suci Mekah.

Selama ditinggalkan oleh Hamid, hati Zainab menjadi sangat tersiksa. Dia sering sakit-sakitan, semangat hidupnya terasa berkurang menahan rasa rindunya yang mendalam pada Hamid. Begitu pula dengan Hamid, dia selalu gelisah karena menahan beban rindunya pada Zainab. Untuk membunuh kerinduannya, dia bekerja pada sebuah penginapan milik seorang Syekh. Sambil bekerja, dia terus memperdalam ilmu agamanya dengan tekun.

Setahun sudah Hamid berada di Mekah. Ketika musim haji, banyak tamu menginap di tempat dia bekerja. Di antara para tamu yang hendak menunaikan ibadah haji, dia melihat Saleh, teman sekampungnya. Betapa gembira hati Hamid bertemu dengannya. Selain sebagai teman sepermainannya amsa kecil, istri Saleh Rosana adalah teman dekat Zainab. Dari Saleh, dia mendapat banyak berita tentang kampungnya termasuk keadaan Zainab.

Dari penuturan Saleh, Hamid mengetahui bahwa Zainab juga mencintainya. Sejak kepergian Hamid, Zainab sering sakit-sakitan. Dia menderita batin yang begitu mendalam, Karena suatu sebab, dia tidak jadi menikah denganpemuda pilihan mamaknya, sedangkan orang yang paling dicintainya, yaitu Hamid telah pergi entah kemana. Dia selalu menunggu kedatangan Hamid dengan penuh harap.

Bersambung ke bagian ke-2

Berikut bonus thriler Film Di Bawah Lindungan Ka'bah:


Sumber Video: Youtube
Background image: Google

DIRGAHAJOE INDONESIAKOE | Merdeka, Tetapi Orang Miskin Dilarang Sakit

Merdeka.......
Pada tanggal 17 Agoestoes 1945, Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia. Soedah 66 tahoen, tapi soedah benar-benar merdekakah kita? Tergantoeng dari soedoet mana kita menilainja. Merdeka dari pendjadjahan, memang benar. Tapi pendjadjahan dalam bentoek baroe masih sadja terdjadi. Bebasnja barang impor masoek ke Indonesia meroepakan satoe tjontoh ketjilnja. Kita bisa lihat bagaimana merajalelanja kendaraan bermotor (jang djoega saya pakai) masoek dan mendjadi primadona di negeri ini. Silakan tjari sendiri tjontoh lainnja.

Tak oesah djaoeh-djaoeh, di negeri kita sendiri, perlakoean semena-mena dari bangsa sendiri terhadap saoedaranja, setjara kasat mata meroepakan bentoek njata bahwa kemerdekaan beloem sepenoehnja diraih. Masih segar dalam ingatan, bagaimana seorang anak bangsa, Misnani, di Djember, Djawa Timoer, haroes tergadai di Poeskesmas hanja karena tidak mampoe membajar ongkos perawatan jang terbilang ketjil, tigaratoes doeapoeloeh lima riboe. Parahnja, selama empat hari, infoes tetap dibiarkan terpasang dalam keadaan kosong menoenggoe peloenasan biaja. Ketika dikonfirmasi, pihak poeskesmas mendjawab sekenanja sambil mesam-mesem dan pandangan mata jang djelalatan ke sana kemari. Beroentoeng, ada wakil rakjat jang sadar amanah sehingga mampoe membebaskannja (Beritanja silakan batja sendiri di Lipoetan6dotcom).
Itoe hanja salah satoe kasoes, masih banjak kasoes lainnja. Kalaoe didjabarkan semoea, tak tjoekoep halaman ini (ngetiknja jang repot, bro...) dan tjoekoep memoentjoelkan stigma: "Orang miskin dilarang sakit."

Sejogjanjalah, kemerdekaan tak sekadar seremonial belaka. Oepatjara pengibaran bendera, pembatjaan teks proklamasi, lomba balap karoeng, makan keroepoek (ataoe diganti dengan makan biskoeit), naik pinang, pemberian remisi, dan lain-lain, perloe diedjawantahkan dengan tindakan njata agar 'Merdeka" tak sekadar seboeah kata.

Djadi? Oke, tak apalah. Paling tidak, kita masih bisa teriak MERDEKA dibanding Chairil Anwar.
MERDEKA!!!!!

Sumber foto: Google
Daftar Isi

Opini | Komparasi Islamisitas Sinetron Dari Sujud ke Sujud dan Para Pencari Tuhan

Kebanyakan sinetron kita menyebarkan kebencian dan amarah karena melulu berisi perebutan harta dan penyiksaan yang pada gilirannya membuat penontonnya merasa marah/gusar/benci, secara tak sadar turut menularkan karakter negatif kepada pemirsanya.

Mumpung masih bulan Ramadhan, saya post arsip ini sebagai pelengkap khazanah perpustakaan Blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu.
Dengan tanpa mengesampingkan ataupun menganggap sebelah mata sinetron Islami lainnya, saya memilih "Dari Sujud ke Sujud" dan "Para Pencari Tuhan Jilid 5" sebagai dua sinetron Islami terbaik Ramadhan tahun ini. Saya pun masih perlu memilih di antara keduanya dan pilihan saya jatuh ke sinetron "Para Pencari Tuhan".
Dari Sujud ke Sujud (DSKS) merupakan sinetron kelanjutan Ketika Cinta Bertasbih. Tayang di RCTI setiap hari di saat prime time, 18.00 - 19.30 WIB.
Para Pencari Tuhan (PPT) merupakan sinetron yang tayang di SCTV sebanyak dua kali setiap hari, pukul 03.00 - 04.30 WIB dan 18.00 - 19.30 WIB.

Kedua sinetron tersebut sama-sama Islami. Terdapat ajaran-ajaran Islam yang up to date untuk masa sekarang, tanpa ada maksud menggurui. Namun, plot DSKS lebih banyak berkisar pada perjalanan cinta dan pasang-surut kehidupan rumah tangga tokoh utamanya. Sedikit saja yang mengupas kehidupan sosial pada umumnya (Misalnya yang berkaitan dengan H. Samingan).
Sedangkan PPT, plotnya lebih dinamis. Setiap episode-nya selalu berkisah kehidupan sosial pada umumnya: rumah tangga, percintaan, perceraian, khilafiah, wasiat, warisan, dan lain-lain. Menyaksikan PPT tidak membuat kita geregetan walau tokoh kesayangan kita teraniaya oleh tokoh antagonisnya. Konflik diciptakan tak membuat penonton gusar, semua mengalir indah dan menyejukkan (termasuk juga: menggelikan).

Sampai di sini, PPT relatif memiliki keunggulan dibanding DSKS. Beda lainnya terletak pada jam penayangan. DSKS ditayangkan mengambil waktu shalat Tarawih. Kasihan kan penontonnya, masa harus meninggalkan Tarawih? Sedangkan PPT lebih sadar dengan tayang pula di saat sahur. Siapa tahu, ada yang sepenggal saja menyaksikan di saat petang karena harus Tarawih dan dapat melengkapi kekurangannya di saat subuh (Tahun ini, SCTV mengubah tayangan dengan mendahulukan tayangan di waktu Subuh dan baru ditayang ulang di waktu maghrib). Secara jadwal penayangan, PPT (SCTV) lebih Islami....

DSKS (dan PPT) memang benar tak sekadar tontonan namun juga tuntunan bagi pemirsanya..... Hanya saja, sebaiknya sinetron Islami juga tayang di jam yang Islami pula. Artinya, tidak mengganggu kekhusukan ibadah di bulan yang penuh berkah ini.
Bagaimana stasiun TV?

NB. Sinopsis Dari Sujud ke Sujud dan Para Pencari Tuhan dapat dibaca di link Wikipedia.

Sumber foto: Wikipedia
Background image: Google

OST PPT 5: Pemimpin dari Surga | Liriknya Up to Date

Daftar Isi
Wahai pemimpin, dengarkanlah kami. Kami tidak peduli siapa yang salah, siapa yang benar, siapa mau jadi apa. Kami hanya ingin hidup sejahtera, tidak miskin papa.
Satu lagi nih, lagu mantaaaabb..... OST Para Pencari Tuhan Jilid 5 ini pantas menjadi salah satu lagu yang difavoritkan di bulan Ramadhan kali ini. Musiknya khas dengan petikan gitar Dewa Budjana, betotan bass yang dinamis dari Thomas, dan gebukan drum Hendy yang enerjik, melengkapi vokal Arman yang tiada duanya.....

Liriknya menggambarkan situasi sekarang, termasuk sinetronnya.
Di dunia nyata, para pemimpin sedang saling fitnah, tak tahu siapa yang benar siapa yang salah.
Sedangkan di sinetronnya (yang sering saya tonton tanpa pernah tuntas di kala subuh), para tokoh antagonisnya sedang masuk ke plot gila harta dan popularitas (Sobat blogger, Bagollum, sepertinya perlu jadikan lagu ini sebagai koleksi di blog musik-nya, nih).....

PEMIMPIN DARI SURGA - Gigi Band

(Ooiiii) Apakah mungkin bila kamu, menjadi pengganti bagi kami
(Ooiiii) Hanyalah saja yang terjadi, kami jadi pengabdimu.

(Ooiiii) Memang benar kau punyai, kuasa atas diri kami
(Ooiiii) Tapi ingat kuasamu, amanah dari Sang Kuasa

Reff
Hei..., pimpinlah kami dengan cinta
Hei..., pimpinlah kami dengan rasa
Hei..., pimpinlah kami dengan sayang
Hei..., jadilah pemimpin dari surga

(Ooiiii) Bawa kami tuntun kami, dengan akhlakmu yang mulia
(Ooiiii) Bawa kami tuntun kami, dengan kesungguhan hati
(kembali ke Reff)

Janganlah engkau menuntut suatu jabatan......
Sesungguhnya jika diberikan ambisimu, maka kamu akan menanggung seluruh bebannya.
Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu, maka kamu akan ditolong mengatasinya
(kembali ke Reff)

(Menanti Sang Satrio Piningit)


Penokohan dalam Sinetron PARA PENCARI TUHAN Jilid 5 (Galeri Foto)

Bermain mouse.......
Dalam sebuah cerita, terdapat unsur intrinsik. Yaitu unsur yang membangun/membentuk suatu cerita dari dalam karya itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah Tema, Latar, Alur, Penokohan, Sudut pandang, dan Amanat (ada juga yang menambahkan dengan Gaya, baik Gaya Bahasa maupun Gaya Bercerita Pengarang).
Kali ini kita membahas Penokohan.

Penokohan berdasarkan perannya, terbagi atas:
1.Tokoh Sentral (Tokoh Utama yang selalu muncul/ada)
2.Tokoh Utama (Tokoh yang menemani tokoh sentral)
3.Tokoh Pembantu (Tokoh yang kadang-kadang saja munculnya)

Penokohan berdasarkan wataknya, terbagi atas:
1.Tokoh Protagonis (Tokoh yang berwatak baik). Tokoh ini disenangi penonton.
2.Tokoh Antagonis (Tokoh yang berwatak jahat). Tokoh ini dibenci penonton.
3.Tokoh Tritagonis (Tokoh yang netral, tak dapat ditentukan/berubah-ubah wataknya). Tokoh ini dibenci sekaligus disenangi.

Sekarang, coba kalian pertajam pemahaman dengan mencoba menjawab soal-soal berikut.
Caranya, arahkan mouse terlebih dahulu ke foto yang menurut kalian bukan jawaban yang benar. Jika memang bukan, maka foto tersebut akan menghilang saat mouse dijauhkan (Tokoh yang tepat sesuai dengan soal, fotonya akan tetap menyala saat mouse dijauhkan).

Oke, selamat bersenang-senang.....^_^


1.Yang merupakan tokoh Sentral adalah ....

TAG FOTO KAMUBang Jek

TAG FOTO KAMUUdin

TAG FOTO KAMUUstadz Feri

TAG FOTO KAMUPak RW

TAG FOTO KAMUBu RW

TAG FOTO KAMUPak Jalal

TAG FOTO KAMUKalila

TAG FOTO KAMUAzzam

TAG FOTO KAMUAya

TAG FOTO KAMUAsrul

TAG FOTO KAMUJuki

TAG FOTO KAMUBarong

TAG FOTO KAMUChelsea

TAG FOTO KAMUPak Hakim

TAG FOTO KAMUPak RT

TAG FOTO KAMUBaha



2.Yang merupakan tokoh utama adalah ....

TAG FOTO KAMUBang Jek

TAG FOTO KAMUUdin

TAG FOTO KAMUPak RW

TAG FOTO KAMURobin

TAG FOTO KAMUPak Jalal

TAG FOTO KAMUKalila

TAG FOTO KAMUIbu Azzam

TAG FOTO KAMUAzzam

TAG FOTO KAMUAya

TAG FOTO KAMUAsrul

TAG FOTO KAMUJuki

TAG FOTO KAMUBarong

TAG FOTO KAMUChelsea

TAG FOTO KAMUPak Hakim

TAG FOTO KAMUPak RT

TAG FOTO KAMUBaha



3.Yang merupakan tokoh pembantu adalah ....

TAG FOTO KAMUUdin

TAG FOTO KAMUUstadz Feri

TAG FOTO KAMUPak RW

TAG FOTO KAMURobin

TAG FOTO KAMUBu RW

TAG FOTO KAMUPak Jalal

TAG FOTO KAMUIbu Azzam

TAG FOTO KAMUKalila

TAG FOTO KAMUAzzam

TAG FOTO KAMUAya

TAG FOTO KAMUAsrul

TAG FOTO KAMUJuki

TAG FOTO KAMUBarong

TAG FOTO KAMUPak Hakim

TAG FOTO KAMUPak RT

TAG FOTO KAMUBaha



4.Yang merupakan tokoh protagonis adalah ....

TAG FOTO KAMUBang Jek

TAG FOTO KAMUUdin

TAG FOTO KAMUUstadz Feri

TAG FOTO KAMUPak RW

TAG FOTO KAMURobin

TAG FOTO KAMUBu RW

TAG FOTO KAMUPak Jalal

TAG FOTO KAMUKalila

TAG FOTO KAMUIbu Azzam

TAG FOTO KAMUAzzam

TAG FOTO KAMUAya

TAG FOTO KAMUAsrul

TAG FOTO KAMUJuki

TAG FOTO KAMUPak Hakim

TAG FOTO KAMUPak RT

TAG FOTO KAMUBaha



5.Yang merupakan tokoh antagonis adalah ....

TAG FOTO KAMUUdin

TAG FOTO KAMUUstadz Feri

TAG FOTO KAMUPak RW

TAG FOTO KAMURobin

TAG FOTO KAMUBu RW

TAG FOTO KAMUPak Jalal

TAG FOTO KAMUIbu Azzam

TAG FOTO KAMUKalila

TAG FOTO KAMUAzzam

TAG FOTO KAMUAsrul

TAG FOTO KAMUJuki

TAG FOTO KAMUBarong

TAG FOTO KAMUChelsea

TAG FOTO KAMUPak Hakim

TAG FOTO KAMUPak RT

TAG FOTO KAMUBaha


6.Yang merupakan tokoh tritagonis adalah ....

TAG FOTO KAMUUdin

TAG FOTO KAMUUstadz Feri

TAG FOTO KAMUPak RW

TAG FOTO KAMURobin

TAG FOTO KAMUBu RW

TAG FOTO KAMUPak Jalal

TAG FOTO KAMUIbu Azzam

TAG FOTO KAMUKalila

TAG FOTO KAMUAya

TAG FOTO KAMUAsrul

TAG FOTO KAMUJuki

TAG FOTO KAMUBarong

TAG FOTO KAMUChelsea

TAG FOTO KAMUPak Hakim

TAG FOTO KAMUPak RT

TAG FOTO KAMUBaha

Sumber foto: Google


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...