loading...

Siswa Terbaik Bulan Ini (Agustus 2015)

Siswa Terbaik Bulan Ini (Agustus 2015)-- Berdasarkan hasil pembelajaran selama bulan Agustus dan banyaknya perolehan bintang yang dikumpulkan oleh kelompok yang mengindikasikan keaktifan kelompok, Bapak ingin menyampaikan selamat buat siswa-siswi yang namanya tertulis di sini. SEMOGA MENJADI PEMICU UNTUK TERUS MENJADI YANG TERBAIK!!!! Buat siswa lainnya, jangan kecewa, masih ada kesempatan bulan berikutnya.... Semangat!!!!!!

Kelas 9 SMPN 2 MU: NURUL AMALIA (Kelompok 1) 79
Kelas 9 SMPN 2 Tnt: LISA DEWI (Kelompok 4) 86

Buat yang lain, masih ada kesempatan....

Langkah-langkah (Cara) Menceritakan Kembali Cerpen yang Dibaca

Cerpen adalah karya fiksi yang hanya berisi satu tema, satu peristiwa, tokohnya sedikit, dan dibaca selesai dalam sekali duduk. Di kelas nanti, kalian akan menceritakan kembali secara lisan cerpen yang dibaca. Banyak yang akan kita dapatkan dari membaca cerpen. Salah satunya tentu kita bisa mengambil hikmah atau nilai-nilai moral yang terdapat dalam cerpen itu.

Setelah membaca lembaran sebuah cerpen yang akan dibagikan oleh guru, kalian diminta menceritakannya kembali secara lisan dengan menggunakan kaliat/ kata-kata kalian sendiri. Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkahnya:
1. Bacalah cerpen tersebut secara saksama.
2. Mencatat unsur intrinsik cerpen tersebut (tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, amanat)
3. Menentukan ide-ide pokok (topik-topik) cerpen sesuai dengan alur dalam cerpen.
4. Mengembangkan kembali ide-ide pokok itu dengan kalimat sendiri.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menceritakan kembali cerpen yang dibaca:
1. Isi cerita kamu sesuai dengan isi cerpen yang dibaca
2. Kalimat yang kamu gunakan adalah kalimat buatan kamu sendiri, bukan kalimat dari cerpen aslinya.
3. Menggunakan struktur kalimat yang jelas dan mudah dipahami.

Selamat belajar...

Menyanyikan Puisi yang Sudah Dimusikalisasi

Tak berapa lama lagi, kalian akan menampilkan puisi dalam bentuk musikalisasi puisi. Yang dimaksud musikalisasi puisi adalah menyajikan puisi dengan iringan musik atau dinyanyikan (Ada istilah dramatisasi puisi, nah itu maksudnya puisi diubah menjadi drama).

Kegiatan yang dapat digolongkan ke dalam musikalisasi puisi dapat kalian lakukan dengan cara:
1. Pembacaan puisi dengan iringan musik
2. Menyanyikan puisi dengan menggunakan notasi (titi nada/ tangga nada) lagu yang sudah ada
3. Pemberian titi nada atau tangga nada pada baris-baris puisi sehingga puisi tersebut dapat dinyanyikan.

Ketiga jenis kegiatan tersebut cukup populer dilakukan. Namun, untuk memberi titi nada pada baris-baris puisi belum banyak dilakukan orang. Beberapa nama penyanyi yang terkenal seperti Ebiet G. Ade. Franky Sahilatua, dan Bimbo merupakan penyanyi yang terkenal. Syair lagunya puitis, kental dengan makna. Lagu yang mereka nyanyikan betul-betul layak disebut puisi. Selain mereka, kita juga dapat temui lagu puitis yang dinyanyikan oleh grup band Padi dan Noah (dulu Peterpan).
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika kalian akan memusikalisasikan puisi:
1. Tentukan lagu yang menurutmu cocok
2. Gantilah syair lagu tersebut dengan syair puisi
3. Jumlah suku kata per baris antara syair asli dengan syair puisi harus sama, jika memungkinkan lakukan parafrase (menambah kata-kata tanpa mengubah puisi)
4. Usahakan setiap baris diakhiri dengan persajakan yang teratur
5. Jumlah baris dalam setiap bait sama dengan syair aslinya
6. Jumlah bait keseluruhan puisi sama dengan syair aslinya

Kumpulan Berita Terkini Lengkap dengan 5W1H

Dalam kegiatan menyimak atau menulis berita, tidak terlepas dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan: Apa yang diberitakan, di mana, kapan, dan mengapa terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Berita yang baik adalah berita yang lengkap informasinya, setidaknya bisa menjawab pertanyaan 5W1H. 5W1H merupakan kependekan dari What, where, when, who, why, how (ingat: kalau dilafalkan seperti bahasa Cina: wat wer wen, hu wai hau). Dalam B.Indonesia, lebih enak mengingatnya dengan membuat akronim: Adik Simba (Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, Bagaimana). Selain itu masih ada kata tanya yang lain (kata tanya turunan), misalnya berapa (diturunkan dari How, yaitu How much/ how many), dari mana (diturunkan dari Where, yaitu From where).

Berikut contoh berita yang disusun berdasarkan 5W1H. Silakan pilih dengan meng-klik judul-judul berita berikut (15 Update Terbaru):



Referensi berita seluruhnya dari media nasional online

Tags: #contoh berita #contoh berita singkat #contoh berita kecelakaan #contoh berita kebakaran #contoh teks berita #contoh berita terbaru #contoh berita bahasa inggris #contoh berita acara kehilangan #contoh berita 2015

Tahun 2016, Soal Ujian Nasional (UN) Akan Berubah

Soal-soal untuk ujian nasional menurut rencana akan berubah mulai 2016 guna menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi murid. Untuk menghasilkan butir-butir soal yang lebih berkualitas, model naskah soal akan dibuat sekelas The Graduate Record Examination dan The Scholastic Aptitude Test.
”Nanti akan kami undang para pembuat naskah soal GRE (The Graduate Record Examination) dan SAT (The Scholastic Aptitude Test) untuk memberikan pelatihan. Namun, ini baru akan kami lakukan tahun depan (2016),” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Sabtu, 10 Januari 2015 silam.

Secara terpisah, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Zainal Arifin Hasibuan mengatakan, meski fungsi UN sebagai penentu kelulusan sudah dihapus, fungsi-fungsi lain tetap dipertimbangkan, seperti sebagai alat pemetaan kondisi pendidikan di Indonesia. Penyelenggaraan UN diharapkan lebih bersih dari berbagai kecurangan.

Dilaksanakan Tiga Tahap
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan tiga tahapan ujian nasional (UN) di tahun 2016. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno pada rapat koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala LPMP, dan Kepala P4TK seluruh Indonesia:
- UN pertama, merupakan ujian perbaikan bagi peserta UN tahun 2015 yang belum memenuhi standar kompetensi lulusan (SKL) pada satu atau lebih mata pelajaran, dan berkeinginan memperbaikinya.
- UN kedua, merupakan ujian utama tahun 2016 dengan kisi-kisi baru.
- UN ketiga, merupakan perbaikan bagi peserta UN tahun 2016.

Totok menyebutkan tanggal-tanggal penting untuk pelaksanaan ketiga UN 2016 tersebut:
- UN pertama yang dijadwalkan adalah UN perbaikan 2015 yang akan dilaksanakan pada 22 Februari 2016.
- Untuk UN utama 2016 akan dilaksanakan mulai 4 April.
- UN perbaikan tahun 2016 akan dilaksanakan awal Juni atau September.

Materi Ujian

Untuk materi ujian, kata Totok, disesuaikan dengan jenis soal UN:
- UN perbaikan tahun 2015 materi ujiannya sesuai dengan kisi-kisi UN 2015.
- UN utama 2016 materi ujiannya ada tiga, yaitu irisan kurikulum KTSP dan K13, kisi-kisi UN yang dikeluarkan BSNP (bersifat makro), dan sesuai dengan ketuntasan kurikulum.
- UN perbaikan 2016, materinya sama dengan UN utama 2016 (dikutip Okezone, Selasa, 14 Juli 2015 dari laman Kemendiknas).

UN Berbasis Komputer

Dari sisi pelaksanaan, Totok menjelaskan, UN perbaikan 2015 akan dilakukan dengan berbasis komputer. Ujian akan dilaksanakan di SMA/SMK di domisili siswa saat ini dan siswa dapat mendaftar secara online ke dinas provinsi.

Untuk UN utama di 2016 akan dilaksanakan di sekolah masing-masing dengan berbasis kertas dan komputer. Sedangkan untuk UN perbaikan 2016, mekanismenya sama dengan UN perbaikan 2015, yaitu berbasis komputer dan pendaftaran dilakukan secara online di dinas provinsi.

Terkait dengan rencana penggunaan hasil ujian nasional (UN) sebagai salah satu ”tiket masuk” perguruan tinggi negeri melalui jalur nontes, Anies menegaskan, hal itu belum ada keputusan. Sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) terpisah, persoalan itu tak mudah diselesaikan karena butuh penyesuaian di antara dua kementerian. ”Nanti akan disinkronkan dengan kebutuhan Kemristekdikti,” ujar Anies.

Nilai hasil UN masih dapat dikatakan dipercaya oleh perguruan tinggi negeri, paling tidak hasil UN tahun lalu, karena pelaksanaan yang relatif ”bersih” dari kecurangan. UN yang merupakan tes dengan soal-soal berstandar nasional dianggap lebih obyektif dibandingkan dengan nilai rapor hasil penilaian guru dan sekolah. Pengalaman perguruan tinggi negeri tersebut dikemukakan Ketua Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab, saat dihubungi, Sabtu.

Jika penyelenggaraan UN bisa dipercaya karena bersih dari kecurangan, lanjut Rochmat, perguruan tinggi negeri bersedia mengakui dan menggunakan hasil UN sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penerimaan calon mahasiswa baru, terutama untuk seleksi penerimaan calon mahasiswa tanpa tes.
”Selama tesnya terstandar dan kredibel, itu lebih baik daripada hanya nilai guru di rapor. Standar setiap sekolah beda-beda sehingga nilai 9 di rapor sebuah sekolah A tidak akan sama dengan nilai 9 di sekolah B. Tidak adil memperbandingkan rapor antarsekolah,” kata Rochmat.

Sumber: Kompas dan Okezone

5W1H Berita MUI Fatwakan BPJS Kesehatan adalah Haram

Berita yang baik adalah berita yang lengkap informasinya, setidaknya menjawab pertanyaan 5W1H: What, where, when, who, why, how (ingat: kalau dilafalkan seperti bahasa Cina: wat wer wen, hu wai hau). Dalam B.Indonesia, lebih enak mengingatnya dengan membuat akronim: Adik Simba (Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, Bagaimana). Apa yang diberitakan, di mana, kapan, dan mengapa terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Selain itu masih ada kata tanya yang lain (kata tanya turunan), misalnya berapa (diturunkan dari How, yaitu How much/ how many), dari mana (diturunkan dari Where, yaitu From where).

Berikut contoh berita yang disusun kembali berdasarkan 5W1H:
Apa, di mana, Kapan, dan Siapa
MUI pada 9 Juni 2015 mengeluarkan fatwa bahwa program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak sesuai syariah Islam. Sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia V yang dipimpin Ketua Bidang Fatwa MUI Ma'ruf Amin, membahas program termasuk modus transaksional yang dilakukan BPJS Kesehatan dari perspektif ekonomi Islam dan fiqh mu'amalah, dengan merujuk pada Fatwa Dewan Syari'ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan beberapa literatur.

Mengapa
"Nampaknya bahwa secara umum program BPJS Kesehatan belum mencerminkan konsep ideal jaminan sosial dalam Islam, terlebih lagi jika dilihat dari hubungan hukum atau akad antar para pihak," tulis dokumen hasil sidang yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi mui.or.id, Rabu (29/7/2015).

Bagaimana
Dalam poin 'Ketentuan Hukum Dan Rekomendasi', sidang memutuskan, penyelenggaraan jaminan sosial oleh BPJS Kesehatan, terutama yang terkait dengan akad antarpara pihak, tidak sesuai dengan prinsip syari'ah. "Karena mengandung unsur gharar, maisir dan riba."

MUI pun mendorong pemerintah untuk membentuk, menyelenggarakan, dan melakukan pelayanan jaminan sosial berdasarkan prinsip syari'ah dan melakukan pelayanan prima.

Referensi: Liputan6

Contoh Teks Tanggapan Kritis “Perlukah Pesawat Kepresidenan”

Contoh Teks Tanggapan Kritis “Pesawat Kepresidenan”-- Teks Tanggapan Kritis adalah jenis teks yang menanggapi secara kritis permasalahan di sekitar tempat tinggal kita. Sebelum memberikan tanggapan kritis terhadap sesuatu (misalnya menanggapi teks atau artikel), kita harus memahami dulu fakta atau hal yang akan kita tanggapi. Tanggapan kita dapat menguatkan atau melemahkan pandangan dan pendapat yang ada di dalam teks yang ditanggapi. Bahkan, kita bisa menolak pandangan dan gagasan dalam artikel itu melalui alasan yang didukung data akurat. Pandangan-pandangan itu kita tulis dengan dasar dan referensi yang tepat agar tidak menjadi sebuah tanggapan yang tidak dapat diterima orang lain.

Tanggapan kritis, baik tanggapan untuk mendukung maupun menolak pendapat yang sudah ada, disampaikan melalui bahasa lisan atau bahasa tulisan. Teks ini memiliki ciri: 1. Strukturnya terdiri atas: Evaluasi, Deskripsi teks, Penegasan ulang (Versi buku siswa). Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Evaluasi, Tafsiran, dan Simpulan (Versi Silabus). 2. Memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan. 3. Ciri-ciri bahasa: Kalimat kompleks, Konjungsi, Kata rujukan, Kata hubung, Pilihan kata.

Berikut contoh teksnya:
Indonesia kini memiliki pesawat kepresidenan. Meskipun tidak semewah Air Force One, pesawat tersebut tetap merupakan pesawat baru dengan perlengkapan yang modern. Warna pesawat itu didominasi biru di punggungnya dan putih di lambungnya. Garis lengkung merah putih sebagai garis batas dua bagian. Tulisan REPUBLIK INDONESIA terpampang di sisi kanan dan kiri pesawat.

Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan. Alasan ekonominya adalah pesawat tersebut memiliki biaya operasional yang sangat tinggi. Alasan sosialnya adalah pada saat rakyat belum terentaskan dari kemiskinan para pejabat menikmati fasilitas negara yang mewah. Alasan keamanan dan politiknya adalah saat ini dengan pesawat komersial keamanan pejabat masih dapat tertangani dengan baik.

Penanggap sebenarnya sepakat dengan kesimpulan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Akan tetapi, alasan yang tepat sebagai tanggapan terhadap permasalahan tersebut juga merupakan hal yang sangat rasional.
Pada zaman Presiden Gus Dur sudah ada wacana pembelian pesawat kepresidenan itu, tetapi dengan mempertimbangkan biaya yang sangat tinggi akhirnya rencana tersebut tidak direalisasikan. Apakah fakta tersebut tepat sebagai alasan? Hitungan dan efektivitasnya dapat diuraikan dengan jelas. Pesawat itu dibeli dengan harga Rp820 miliar dan mulai dibuat sejak 2011. Pesawat itu mampu terbang sekitar 10—12 jam, mampu menghalau peluru kendali, dapat mendarat di bandara kecil, bisa memuat rombongan Presiden hingga
50 orang, dan memiliki peralatan navigasi, komunikasi, sistem keamanan, isolasi kabin, dan hiburan khusus selama penerbangan. Dari total US$91,2 juta atau Rp820 miliar biaya yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia untuk membeli BBJ2, US$58,6 juta dialokasikan untuk badan pesawat, US$27 juta guna interior kabin, US$4,5 juta bagi sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi.

Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) jilid dua, wacana ini kembali muncul. Dalam perhitungan baru, pesawat untuk RI-1 ini bisa menghemat biaya perjalanan hingga Rp114 miliar per tahun. Sekretaris Negara mengklaim bahwa jauh lebih
murah memiliki pesawat kepresidenan sendiri daripada menyewa pesawat dari maskapai Garuda Indonesia seperti yang selama ini dilakukan. Sistem carter ini tidak menguntungkan karena semakin sering Presiden melakukan lawatan, biaya terus meningkat. Pada 2006 misalnya, anggaran lawatan dinas Presiden Rp75 miliar, tahun 2007 melonjak menjadi Rp175 miliar, dan tahun 2009 naik lagi ke angka Rp180 miliar.

Alasan berikutnya jelas bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang mau tidak mau Presiden harus memiliki pesawat sendiri. Tidak mungkin Presiden menggunakan pesawat komersial karena jadwalnya sangat terbatas. Pandangan bahwa memiliki pesawat
kepresiden bukan merupakan prioritas juga dapat dibantah karena saat ini perekonomian Indonesia sudah stabil. Pertumbuhan cukup baik sehingga operasional dapat ditutupi. Pembelian pesawat kepresidenan juga bukan hal yang menghilangkan kepekaan terhadap rakyat. Kepekaan kepada rakyat dapat ditunjukkan secara langsung dengan mengeluarkan kebijakan yang memihak kepada rakyat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Alasan keamanan, keefisienan, keluasan negara, dan kebanggaan merupakan hal yang lebih utama jika dibandingkan dengan data-data dari masyarakat yang menolak pembelian itu, sifatnya tampaknya emosional.

Dengan demikian, pembelian pesawat kepresidenan sangat relevan dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, kenyamanan, dan efektivitas kegiatan Presiden yang sangat padat itu.

Struktur teks:
Bagian Evaluasi: "Indonesia kini memiliki pesawat kepresidenan. Meskipun tidak.....dst."
Bagian deskripsi: "Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu yang tepat.....dst."
Bagian penegasan ulang: "engan demikian, pembelian pesawat kepresidenan......dst."

Sumber: Buku Siswa IX Depdikbud

Imaji dalam Puisi

Imaji dalam Puisi--
Istilah Imaji sama dengan citraan atau penginderaan. Imaji/ Citraan adalah efek yang ditimbulkan oleh kata atau susunan kata dalam puisi terhadap pancaindera manusia.

Macam-macam Imaji:

Imaji Visual:
Jika kata-kata dalam puisi itu memberi efek pada indera penglihatan kita (mata).
Contoh: Tinggal kedip lilin di kelam sunyi

Imaji Auditif:
Jika kata-kata dalam puisi itu memberi efek pada indera pendengaran kita (telinga).
Contoh: Aku masih menyebut nama-Mu

Imaji Cium:
Jika kata-kata dalam puisi itu memberi efek pada indera penciuman kita (hidung.
Contoh: Harum semerbak mewangi

Imaji Rabaan:
Jika kata-kata dalam puisi itu memberi efek pada indera peraba kita (kulit).
Contoh: Cahaya-Mu panas suci

Imaji Cecapan/ Rasa:
Jika kata-kata dalam puisi itu memberi efek pada indera pengecap kita (lidah) atau jika memberi efek pada perasaan (hati).
Contoh:
- Semanis gula, sepahit empedu
- Aku hilang bentuk, remuk.

Telah Berpulang Murid Saya, Teman Kalian: RATU NIAH

Foto: Ratu sewaktu di kelompok saat kelas 8a

Telah berpulang ke rahmatullah
murid saya dan teman kalian juga
RATU NIAH
(sekarang kelas 9 di SMPN 2 Tanta)
Sebelum meninggal, ia menderita sakit DBD.
Menurut pelacakan saya, ia mulai sakit saat UAS (UKK) berlangsung dan sakit itu terus dideritanya hingga awal tahun pelajaran 2015/2016.
Jumat malam (31 Juli 2015) sekitar pukul 19.30 WITA, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Almarhumah dikebumikan Sabtu siang (1 Agustus 2015)
(tanpa kehadiran saya)
....
Selamat jalan, Nak.... Semoga Allah SWT mengampuni dosamu. Doa Bapak dan teman-teman menyertaimu....
(Ratu berdiri paling kiri, foto terakhir sebelum saya pindah ke SMPN 2 Muara Uya)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...