loading...

Cara Memahami Tabel, Diagram, Grafik, dan Bagan

Cara Memahami Tabel, Diagram, Grafik, dan Bagan--
Saat memahami informasi yang berbentuk tabel/diagram /grafik /bagan, perhatikan hal berikut :
- Biasanya, judul yang terdapat di bagian atas tabel/diagram/ grafik/ bagan. Judul tersebut merupakan ringkasan atau inti
informasi tabel/ diagram/ grafik/ bagan.
- Pelaiari informaSi atau keterangan berupa angka-angka atau tulisan yang ada di bagian atas, bawah, kiri, atau kanan.
- Tentukan informasi apa yang'dibutuhkan dari tabel/ diagram/ grafik/ bagan yang kamu baca.
- Ajukan pertanyaan berdasarkan judul.
- Pahami isi tabel/ diagram/ grafik/ bagan agar kamu bisa mengubahnya menjadi informasi yang berbentuk uraian/ kalimat (naratif).

Siswa Terbaik Bulan Ini (Februari 2013)

SELAMAT BUAT SISWA-SISWI BERIKUT INI:
Kelas 8a: HEIYINI NR
(7,0)

Kelas 8b: YULIANA NATALIA
(7,0)

Kelas 9a: GABRIELLA STELLA P
(8,6)

Kelas 9b: NOOR APRILIAYANI
(8,7)



SEMOGA TERUS TERPACU MENJADI YANG TERBAIK!!!!

Kemdikbud Tetapkan Para Guru Calon Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kali ini Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info tentang kutipan berita pendidikan: Kemdikbud Tetapkan Para Guru Calon Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013--
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan para guru calon peserta pelatihan implementasi kurikulum 2013. Mereka nantinya yang akan melaksanakan kurikulum pada satuan pendidikan.

“Para guru yang akan menjalankan kurikulum ini dipastikan dilatih,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim saat memberikan pengantar diskusi sidang komisi I yang membahas persiapan implementasi kurikulum 2013 pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Puspangtendik), Bojongsari, Depok.

Musliar menyebutkan, untuk jenjang sekolah dasar (SD) guru sasaran pelatihan sebanyak lima orang guru per satu rombongan belajar termasuk kepala sekolah. Guru yang dilatih adalah guru kelas 1, guru kelas 4, guru agama, dan guru pendidikan jasmani di masing-masing sekolah yang sudah terpilih. “Guru sasaran adalah guru yang akan melaksanakan kurikulum itu sendiri,” katanya.

Adapun untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) meliputi kepala sekolah, guru agama, guru pendidikan jasmani, guru seni budaya, guru IPA, guru IPS, guru bahasa Inggris, guru bahasa Indonesia, guru PKN , guru matematika, dan guru prakarya. “Mata pelajaran di SMP disederhanakan menjadi 10. Guru yang akan dilatih 11 orang guru untuk kelas VII,” kata Musliar.

Khusus untuk mata pelajaran IPS, sekolah harus memilih salah satu guru yaitu guru sejarah, guru geografi, atau guru ekonomi. Demikian juga halnya untuk mata pelajaran IPA. Selain guru, pengawas juga diberikan pelatihan. Bagi guru yang mengajar tidak hanya di kelas VII saja, tetapi juga mengajar di kelas VIII dan IX harus memprioritaskan mengajar di kelas VII terlebih dahulu.

“Sepanjang sudah semua kelas VII itu diajarnya, kalau masih belum cukup mengajar, silakan mengajar di kelas VIII, tetapi materi yang akan diajarkan di kelas VII harus didapatkan oleh murid dengan guru yang sudah kita latih tersebut,” kata Musliar.

Adapun untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) jumlah guru yang dilatih minimal sebanyak lima orang termasuk kepala sekolah meliputi guru matematika, guru bahasa Indonesia, guru sejarah, dan guru bimbingan konseling (BK).

“Kenapa guru BK perlu dilatih? Karena guru BK ini ke depan akan berperan besar terutama di dalam menentukan peminatan yang akan dipilih oleh siswa,” ujar Musliar.

Seperti diketahui, pada jenjang SMA tidak akan ada lagi penjurusan IPA, IPS, dan bahasa seperti dilaksanakan sekarang ini. Melainkan berupa peminatan yang dipilih oleh peserta didik. Pemilihan peminatan dilakukan saat baru mulai masuk sekolah.

“Pertama masuk mereka akan mendapatkan sembilan mata pelajaran pokok. Kemudian ditambah dengan empat mata pelajaran peminatannya dan dia diberikan kesempatan untuk memilih dua mata pelajaran berikutnya,” tutur Musliar.

Musliar mengatakan, karena keterbatasan waktu dan dana yang tersedia untuk tahun 2013 maka pada jenjang SMA dan SMK baru bisa menyediakan tiga buku yaitu bahasa Indonesia, matematika, dan sejarah. “Nanti kalau punya dana di APBN-P, semua guru akan dilatih walaupun belum akan menerapkan karena bukunya belum tersedia,” kata dia.

Lembar Jawaban UN Diberi 'Barcode'

Lembar Jawaban UN Diberi 'Barcode'--
DEPOK, KOMPAS.com - Persoalan kebocoran soal Ujian Nasional (UN) menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam penyelenggaraan UN selanjutnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Kemdikbud mengeluarkan format baru untuk naskah soal dan lembar jawaban UN 2013.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro, mengatakan bahwa tahun ini naskah soal dan lembar jawaban UN dibuat menjadi satu kesatuan sehingga pembagiannya tidak dilakukan terpisah seperti pada pelaksanaan UN sebelumnya.

"Tahun ini, antara naskah soal dengan lembar jawaban tidak terpisah seperti biasa. Kalau dipisah malah petaka, karena jawaban anak bisa jadi tidak sesuai antara soal dan lembar jawaban UN," kata Khairil saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan di Depok, Selasa (12/2/2013).

Ia juga mengingatkan jika ada lembar jawaban yang rusak dan minta penggantian maka naskah soalnya juga harus diganti begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, potensi rumor kecurangan pada UN melalui cara memasukkan kode soal secara acak tidak lagi dapat dilakukan.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramli, membenarkan format baru ini. Bahkan pada lembar jawaban UN tertera barcode yang mengindikasikan kode naskah soal UN. Nantinya barcode ini akan dipindai oleh alat tertentu saat jawaban UN dikoreksi.

"Jadi tidak perlu lagi siswa memasukkan kode naskah soal karena sudah ada barcode itu," ujar Ramli.

"Jika mau curang dengan menukar lembar jawaban maka saat dikoreksi jawabannya tidak akan sesuai dengan soal karena ada barcode itu," tandasnya.

Selain penggunaan barcode dan penyatuan naskah soal dengan lembar jawaban UN, Kemdikbud juga menyiapkan 20 variasi soal pada UN tahun ini sehingga anak-anak bisa berkonsentrasi pada soalnya masing-masing tanpa perlu melihat pekerjaan temannya.

Kurikulum 2013: Arah Pelajaran Bahasa Indonesia Menjadi Tidak Jelas?

Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info tentang kutipan berita pendidikan: Kurikulum 2013: Arah Pelajaran Bahasa Indonesia Menjadi Tidak Jelas?--
JAKARTA, KOMPAS.com — Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 bakal berpengaruh besar terhadap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Pembelajaran Bahasa Indonesia dinilai menjadi tidak jelas karena fokus kebahasaan tidak lagi menonjol.

Ketua Umum Asosiasi Pendidik Bahasa dan Sastra Indonesia (APBSI) Saifur di Jakarta, Rabu (13/2/2013), mengatakan, praktik Kurikulum 2013 nantinya menjadikan bahasa dan sastra Indonesia sebagai alat untuk menyampaikan materi lainnya, seperti ilmu pengetahuan sosial dan alam.

Belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa Indonesia untuk menyampaikan materi belajar. Namun, perlu juga dipelajari soal makna atau bagaimana memilih kata yang tepat. "Hal-hal ini yang akan kabur dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama di SD yang harus selalu tematik integratif," kata Saifur.

Menurut Saifur, pada mulanya, bahasa dan sastra Indonesia dijadikan media untuk memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan, identitas, kebahasaan, dan aspek-aspek lain yang terkait dengan kecerdasan linguistik seorang siswa.

Kebijakan dalam Kurikulum 2013 berdampak signifikan terhadap model, proses, dan sistem pembelajaran, baik di sekolah maupun perguruan tinggi.
"Para guru resah dengan perubahan itu yang sampai saat ini informasinya belum jelas sampai ke guru, terutama guru Bahasa Indonesia," kata Saifur.

Berdasarkan penelitian APBSI dengan responden para pendidik bahasa dan sastra Indonesia di SMP dan SMA di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah, para guru merasa uji publik belum memberikan informasi yang signifikan bagi pendidik bahasa dan sastra Indonesia.
Padahal, perubahan Kurikulum 2013 jelas akan membawa dampak signifikan terhadap proses belajar mengajar yang meliputi materi dan model pengajaran hingga alat yang digunakan untuk menyampaikan materi terhadap peserta didik.

Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, kata Saifur, perlu tetap berorientasi pada pendidikan nilai-nilai, identitas, dan bahasa yang menjadi jati diri bangsa. "Di SD kan perubahan pelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi. Bahasa Indonesia sebagai alat untuk menyampaikan materi pelajaran lain. Dikhawatirkan, nantinya ketika di SMP siswa jadi bingung belajar soal bahasa dan sastra Indonesia," kata Saifur.

Sementara itu, Abdul Hadi WM, penyair dan pengajar di Universitas Paramadina, mengatakan, penguatan pendidikan kesusastraan penting. Generasi muda dapat belajar budaya lewat sastra.
Namun, pembelajaran soal sastra ini lemah. "Sekarang ini tidak terjadi regenerasi sastra dengan baik," ujar Abdul.
Sastra yang berkembang justru penguasaan teori-teori, itu pun bukan yang dikembangkan sendiri dari Indonesia.
”Pengajaran sastra kepada generasi muda jangan lepas dari sejarah bangsa. Bangsa yang besar punya kesusastraan yang berkembang baik,” tutupnya.

Opini: Sistem dan Seleksi UMPTN 2013

Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info tentang kutipan berita pendidikan: Opini: Sistem dan Seleksi UMPTN 2013--
Oleh Asan Damanik

KOMPAS.com - Kemendikbud melalui Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2013 sudah mengumumkan sistem dan metode seleksi mahasiswa baru tahun 2013.
Pendaftaran mulai 1 Februari 2013 sampai 8 Maret 2013 dengan kuota 50 persen jatah kursi PTN diisi melalui SNMPTN dan 30 persen melalui seleksi bersama masuk PTN. Sisanya, 20 persen seleksi mandiri, diserahkan PTN untuk menentukan sendiri sistem dan seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dikehendaki PTN itu.

Harus dicermati

Beberapa hal mendasar patut dicermati pada sistem dan seleksi SNMPTN 2013. Pertama, panitia SNMPTN 2013 mengatakan, yang berhak ikut SNMPTN adalah sekolah yang sudah mendaftarkan siswa ke pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) dan mendapat rekomendasi dari kepala sekolah. Sementara itu, panitia SNMPTN juga mengatakan, sekolah yang sudah mengirimkan data siswanya ke PDSS baru 11.965 sekolah (SMA/MA/SMK) dari 27.670 sekolah yang ada.

Jika sekolah yang memasukkan data ke PDSS masih jauh dari yang seharusnya, panitia SNMPTN seharusnya berpikir ulang dengan konsep dan sistem seleksi yang ditawarkan. Panitia harusnya bertanya dan koreksi diri atas konsep dan sistem yang dibuat. Jangan-jangan konsep dan sistem seleksi yang dibuat itu hanya berdasarkan asumsi yang tak berdasarkan fakta dan kesiapan sarana dan prasarana di lapangan.

Kedua, panitia SNMPTN juga tidak menjelaskan apa dasar penentuan persentase 50 untuk SNMPTN, 30 persen seleksi bersama PTN, dan 20 persen seleksi mandiri. Mengapa tidak 100 persen saja SNMPTN, mengapa harus ada SNMPTN atau seleksi mandiri masih ada. Sederet pertanyaan lain dapat diajukan untuk mempertanyakan keunggulan sistem seleksi mahasiswa baru PTN 2013. Terkesan seleksi masuk PTN yang ditawarkan pemerintah saat ini seleksi gado-gado yang berusaha mengakomodasi semua kepentingan, tetapi lupa hakikat dari seleksi itu sendiri sebagai alat menjaring bibit-bibit terbaik dari proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan.

Ketiga, gagasan untuk menanamkan budaya kejujuran kepada pihak sekolah yang ikut memasukkan data siswanya ke PDSS sesuatu yang baik dan mendidik. Namun, untuk tujuan seleksi masuk PTN, harus diingat siapa yang menanggung akibat perbuatan ketidakjujuran sekolah pada tahun berikutnya. Cukup rasionalkah kita menimpakan kesalahan atau ketakjujuran seorang oknum operator data sekolah kepada siswa yang tak berkaitan dengan masalah data itu?

Menanamkan budaya bersih dan jujur seharusnya ditekankan pada proses pembelajaran dan pendidikan saat proses itu berlangsung. Penekanannya adalah pada peserta didik. Akibat lain yang mungkin terjadi adalah sekolah yang terkena sanksi panitia SNMPTN 2013—istilah panitia SNMPTN 2013 di-black list—boleh jadi pada tahun ajaran baru nanti tidak akan mendapatkan siswa baru lagi sebab siapa yang mau masuk ke sekolah yang sudah di-black list, apalagi bukan sekolah vokasi/keterampilan.

Keempat, SNMPTN 2013 juga terkesan bernuansa pemerataan dan pembatasan. Nuansa pemerataan dan pembatasan itu terlihat dari aturan pemilihan program studi dan PTN yang diperbolehkan. Kalau tujuan pemerataan pendidikan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang dimaksud sehingga ada nuansa pemerataan dan pembatasan, bukankah hal itu berbeda secara konseptual dengan tujuan diadakannya seleksi?

Sebuah gugatan

Melirik kepada empat hal yang dikemukakan itu, patut dipertanyakan maksud dan tujuan dilakukannya SNMPTN 2013 serta asumsi yang digunakan sehingga model atau metode seleksi itu dilakukan. Sistem dan metode seleksi dan alat seleksi yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya dengan tidak melupakan semangat yang melekat pada sistem pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

Seleksi dilakukan utamanya untuk mencari dan mendapatkan yang terbaik, sekaligus menumbuhkan sikap dan semangat berprestasi. Semangat berprestasi dan menjadi yang terbaik seharusnya menjadi dasar perumusan dan penentuan model seleksi masuk PTN. Sebagian besar masyarakat kita masih memercayai PTN sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terbaik dan terjangkau masyarakat luas dibandingkan terhadap lembaga pendidikan tinggi milik swasta.

Sekali lagi, yang namanya seleksi adalah mencari yang terbaik dari sejumlah yang ada, bukan pemerataan, apalagi pembatasan. Kejujuran dan sanksi akibat ketidakjujuran pihak sekolah juga bukan menjadi tanggungan peserta didik yang tidak berurusan langsung dengan masalah kejujuran dan sanksi yang akan dikenakan panitia SNMPTN itu.

* Asan Damanik Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Kemdikbud: Kurikulum 2013 Diterapkan Juli 2013

Kemdikbud: Kurikulum 2013 Diterapkan Juli 2013--
REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Suyanto menuturkan bahwa kurikulum baru tetap akan diterapkan pada Juli 2013 karena pembentukannya sudah melalui kajian yang panjang.

"Suara sumbang dan kurang respons memang masih ada, tetapi suara yang melakukan dukungan jauh lebih banyak, apalagi dalam pembuatan kurikulum baru ini berdasarkan kajian cukup lama," ujar Suyanto, yang ditemui usai menjadi pembicara dalam Pertemuan Komosi X DPR RI dengan Dinas Pendidikan Kaltim di Samarinda, Kamis.

Kurikulum yang segera diterapkan pada tahun ajaran baru 2013 itu, keberadaannya tidak secara tiba-tiba, tetapi sudah dilakukan penelitian dan dipersiapkan pemerintah sejak 2010.

Dalam penelitian juga melibatkan para guru, sedangkan jumlah guru di Indonesia sekitar 2,9 juta orang sehingga tidak semua guru diajak meneliti, tetapi yang diajak kerja sama adalah sejumlah guru sebagai sampel, yakni mereka yang dapat mewakili suara guru.

Terkait dengan tetap dilanjutkannya penerapan kurikulum pada Juli 2013, pasalnya semua daerah yang dikunjunginya menyatakan siap menghadapi kurikulum baru, termasuk di Provinsi Kaltim yang menyatakan siap, bahkan telah memprogramkan beberapa pelatihan untuk guru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim H Musyahrim mengatakan bahwa jajaran Disdik Kaltim sudah mnyiapkan diri dan mendukung kebijakan pemerintah dalam perubahan kurikulum baru itu.

"Apabila Kemendikbud hanya mampu melakukan uji coba kurikulum baru kepada 30 persen sekolah, maka Disdik Kaltim akan menambahkan jumlah sekolah yang akan diuji coba," kata Musyahrim dalam acara itu.

Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk penguatan tenaga pendidik dan kependidikan, termasuk kelembagaannya dalam mendukung implementasi kurikulum baru sejak 2012

Anggota Komisi X dan Panitia Kerja Kurikulum yang hadir dalam acara itu antara lain Utut Adianto, Asman Abnur, Rinto Subekti, Jefirstson Riwu Kore, Venna Melinda, Oelfah As Hermanto, Raihan Iskandar, Eko Hendro Purnomo, Reni Marlinawati, Abdul Hamidhid, dan Herry Lontung Siregar.

Hampir semua anggota Komisi X yang hadir tersebut mempertanyakan pelaksanaan kurikulum yang ada dan sudah diterapkan sejak 2006, kemudian persiapan persiapan daerah menhadapi kurikulum baru, termasuk meminta informasi permasalahn pendidikan yang dihadi Kaltim.

SNMPTN 2013 Bebas Biaya Pendaftaran

SNMPTN 2013 Bebas Biaya Pendaftaran--
JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak seperti pada tahun sebelumnya, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 akan bebas biaya pendaftaran alias gratis. Selain itu, penerimaan mahasiswa baru di PTN akan didasarkan pada penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan hasil Ujian Nasional (UN).

Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2013, Akhmaloka, mengatakan bahwa mekanisme penjaringan dengan nilai rapor dan hasil UN sama dengan mekanisme penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan pada SNMPTN 2012. Hanya saja kali ini, kuota yang disediakan jauh lebih banyak yaitu sebesar 60 persen untuk seluruh Indonesia.

"SNMPTN 2013 kali ini bedanya dengan yang lalu adalah peserta yang mendaftar tidak dikenakan biaya. Semuanya ditanggung pemerintah," kata Akhmaloka, saat Peluncuran SNMPTN 2013 di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Senin (10/12/2012).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, membenarkan bahwa SNMPTN 2013 kali ini bebas biaya. Hal ini sesuai dengan amanah undang-undang bahwa pendidikan di Indonesia harus berkeadilan dan menjamin bahwa siapa saja dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.

"Selama ini kan yang jadi hambatan itu baru mau masuk perguruan tinggi saja sudah kepikiran bayar uang pendaftaran," ujar Nuh.

"Sedangkan rektor nggak berani jamin kalau sudah bayar dan daftar terus dapat diterima," imbuh Nuh.

Melihat fenomena ini, akhirnya muncul keputusan bahwa seleksi masuk perguruan tinggi negeri secara nasional ini tidak lagi dikenakan biaya pendaftaran. Kementerian telah mengalokasikan dana dalam APBN 2013 sekitar Rp 100 milyar untuk keperluan seleksi nasional ini.

"Jadi siapa saja bisa masuk perguruan tinggi negeri tanpa perlu takut. Sistem ini juga diintegrasikan dengan bidikmisi. Jadi bagi anak dari keluarga tidak mampu, ikut seleksi dan jika lolos akan dapat beasiswa selama masa studi normal," tandasnya.

SNMPTN 2013 Hanya untuk Jalur Undangan

SNMPTN 2013 Hanya untuk Jalur Undangan--
JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai tahun 2013, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang akan diikuti 61 perguruan tinggi negeri tidak akan membuka jalur ujian tulis, tetapi hanya jalur undangan. Daya tampung untuk SNMPTN 2013 sekitar 150.000 kursi atau 50 persen dari jumlah total kursi bagi mahasiswa baru yang mencapai 300.000 kursi.

Jalur ujian tulis tetap ada, tetapi namanya bukan SNMPTN, melainkan Seleksi Mandiri Bersama yang akan diselenggarakan oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri. Alokasi daya tampung untuk Seleksi Mandiri ini adalah 30 persen. Adapun 20 persen calon mahasiswa baru lainnya akan diperoleh melalui Jalur Mandiri yang diselenggarakan masing-masing PTN.

Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2013 Akhmaloka mengatakan hal itu seusai peluncuran SNMPTN 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Senin (10/12/2012) malam, di Jakarta.

Siswa yang berhak mengikuti SNMPTN adalah siswa yang memiliki rekam jejak prestasi akademik di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). Jadi, kepala sekolah harus mengirim data sekolah dan siswa ke PDSS. Setelah ada verifikasi data, kepala sekolah mendapat password untuk setiap siswa.

Sekretaris Umum SNMPTN 2013 Rokhmat Wahab menambahkan, Seleksi Mandiri Bersama atau ujian tulis dan Jalur Mandiri PTN tetap dibuka untuk memberikan kesempatan kepada lulusan PTN tahun 2011 dan 2012. Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki prestasi di bidang nonakademik, seperti olahraga dan seni, atau melalui kerja sama daerah.

Nuh menambahkan, pemerintah membebaskan biaya pendaftaran karena selama ini biaya itu menjadi hambatan bagi sebagian siswa untuk mendaftar. Alokasi anggaran ini diperoleh dari APBN.

Tidak ada kuota

Akhmaloka menambahkan, tahun depan akreditasi sekolah tidak menentukan jumlah siswa yang boleh mendaftar SNMPTN. Hasil ujian nasional juga digunakan sebagai evaluasi akhir terhadap kelulusan untuk semua jalur seleksi.

”Semua siswa dari sekolah apa pun boleh mendaftar karena tidak akan ada kuota berdasarkan akreditasi sekolah. Kami memperkirakan akan ada 1,5 juta pendaftar untuk SNMPTN ini,” kata Akhmaloka.

Pada tahun lalu jumlah pendaftar jalur undangan mencapai 236.811 orang dan 53.401 orang yang diterima. Adapun untuk jalur ujian tulis jumlah pendaftarnya 618.812 orang dan yang diterima 118.233 orang. Daya tampung tahun lalu mencapai 171.634 orang.

Jadwal pendaftaran SNMPTN 2013 dimulai 1 Februari-8 Maret 2013 dan seleksi 9 Maret hingga 27 Mei 2013.

Rawan Dicurangi

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengatakan, Jalur Undangan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan ajang gengsi setiap sekolah.

Hal itulah yang kemudian memacu sekolah untuk sebanyak mungkin meloloskan siswanya di jalur tersebut meski dengan cara-cara yang curang.

"Sekolah akan merasa hebat saat banyak siswanya diterima dalam jalur undangan. Bahkan dijadikan promosi jika siswanya berhasil masuk ke PTN A, atau PTN B," kata Sulistyo di Jakarta, Selasa (10/7/2012).

Jalur undangan sendiri ditentukan oleh dua indikator, yakni nilai sekolah (rapor) dan hasil Ujian Nasional (UN). Menurutnya, pemakaian nilai UN sebagai syarat masuk SNMPTN sebaiknya ditiadakan karena UN hanya menilai proses belajar di masa lalu.

Untuk itu, ia berpendapat bahwa jalur ujian tulis masih tetap diperlukan sebagai salah satu jalur untuk masuk ke PTN. Karena faktanya, masih ada kecurangan di sana-sini pada pelaksanaan UN dan pendongkrakan nilai sekolah.

"Jalur ujian tulis jangan dihapus, karena saat ini jalur itulah yang paling fair untuk masuk ke PTN. Kecuali jika pelaksanaan UN sudah kredibel," ungkapnya.

Sebagai informasi, pernyataan Sulistyo berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang akan menghapus jalur ujian tulis mulai tahun depan.

Pemerintah menetapkan bahwa tahun depan hanya akan ada dua jalur masuk PTN, yakni jalur undangan yang berdasarkan nilai sekolah dan hasil UN, serta jalur mandiri yang dilaksanakan di masing-masing PTN.

Strategi Mengajar: Tularkan Empat Hal Ini kepada Para Siswa

Strategi Mengajar: Tularkan Empat Hal Ini kepada Para Siswa--
JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Indonesia Mengajar kembali mengajak para kalangan pekerja profesional untuk menjadi relawan pengajar dan berbagi ilmu dalam program Kelas Inspirasi yang ditujukan untuk anak Sekolah Dasar (SD). Ada empat hal yang harus menjadi landasan bagi para relawan ini saat berada di ruang kelas. Empat hal ini pula yang perlu ditularkan kepada generasi muda Indonesia.

Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan mengatakan bahwa hal pertama adalah kejujuran. Sebenarnya, kejujuran ini menjadi landasan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga anak-anak pada pendidikan dasar ini harus ditekankan dengan kejujuran dan integritas apapun cita-citanya.

"Nomor satu kejujuran. Cita-cita apapun dan profesi apa saja menuntut kejujuran dan integritas yang tinggi. Yang terjadi di negara kita saat ini karena banyak orang terjebak dalam cicipan murah kekuasaan sehingga lupa integritas dan kejujuran," kata Anies di hadapan para relawan pengajar Kelas Inspirasi di Auditorium Gedung Indosat, Jakarta, Sabtu (9/2/2013).

Pesan kedua, para relawan pengajar ini dalam menjelaskan profesi yang dimiliki tidak boleh lupa untuk menuturkan kerja keras yang dijalaninya. Anies mengungkapkan bahwa meraih mimpi dan cita-cita itu pasti butuh kerja keras dalam prosesnya. Hal itu yang perlu dibagi bersama dengan anak-anak ini.

"Poinnya bagaimana menjelaskan profesi yang kita miliki saat ini melalui proses dan kerja keras," ujar Anies.

Yang ketiga, sikap pantang menyerah yang harus dibangun dari anak-anak ini melalui semangat dan kisah inspiratif yang ditularkan oleh para relawan pengajar. Dengan kehadiran para relawan pengajar dari berbagai profesi ini, diharap membuka mata anak-anak bahwa mimpi dan cita-cita apapun yang positif layak diperjuangkan.

"Memiliki mimpi itu normal. Besok buka dan tunjukkan bahwa mimpi bisa mengubah hidup. Cari cerita inspiratif. Banyak sekali cerita inspiratif. Biarkan anak-anak bermimpi besar," jelas Anies.

"Keempat dan sangat penting adalah kemandirian. Ini membantu mendorong sukses yang diraih. Sekali lagi mari tanamkan bibit mimpi pada anak-anak Indonesia," tandasnya.

Seperti diketahui, kegiatan Kelas Inspirasi yang diikuti oleh 599 relawan pengajar dari berbagai latar belakang profesi ini akan dilakukan pada 20 Februari mendatang di 58 SD negeri yang tersebar di Jakarta. Selama sehari, para relawan pengajar ini akan menjelaskan mengenai profesi mereka kepada anak-anak yang ada di sekolah tersebut.

Kisi-kisi Soal Ujian Sekolah MGMP B.Indonesia SMP/MTs Kab. Tabalong Tahun 2013

Kisi-kisi Soal Ujian Sekolah MGMP B.Indonesia SMP/MTs Kab. Tabalong Tahun 2013-- Tanggal 1 April 2013 nanti, Ujian Sekolah untuk jenjang SMP/MTs mata pelajaran B.Indonesia akan dilaksanakan. Dikutip dari laman blog resminya, melalui kegiatan MGMP hari pertama tanggal 6 Februari 2013 forum MGMP telah memutuskan membuat soal untuk US (Ujian Sekolah) Tahun 2013 mengacu pada Kisi-kisi Soal Ujian Nasional tahun 2013 yang telah dikeluarkan oleh Kemdiknas.
Kisi-kisi Ujian Sekolah tersebut dapat dilihat dan diunduh melalui tautan ini: Kisi-kisi Ujian Sekolah Bersama SMP/MTs Kab. Tabalong.

Sumber: MGMP Bindotab

Inilah Syarat untuk Ikuti SNMPTN 2013!

Inilah Syarat untuk Ikuti SNMPTN 2013!--
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan hasil ujian nasional (UN) sebagai salah satu instrumen persyaratan untuk masuk jenjang pendidikan tinggi akan segera diwujudkan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa SNMPTN 2013 nanti hanya akan didasarkan pada nilai rapor, prestasi lain, serta hasil UN. Namun, kali ini, sekolah dengan akreditasi apa pun bebas mendaftarkan siswanya tanpa ada pembatasan kuota.

"Jadi, murni dari hasil UN dan nilai rapor serta prestasi lain siswa tersebut untuk SNMPTN 2013 nanti. Kuotanya disediakan 60 persen untuk seluruh Indonesia," kata Nuh di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Selasa (11/12/2012).

Adapun syarat peserta SNMPTN 2013 mendatang adalah siswa SMA/SMK/MA yang mengikuti UN tahun ajaran 2013/2014 dan memiliki prestasi akademik di sekolah pada tiap semester. Siswa harus mengantongi rekomendasi dari kepala sekolah dan harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) serta terdaftar pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

"Untuk PDSS ini, kepala sekolah yang akan mengisi. Nanti NISN dan password siswa akan dibagikan oleh sekolah untuk melakukan verifikasi," ujar Nuh.

Pengisian PDSS akan dimulai pekan depan, yaitu tanggal 17 Desember-8 Februari mendatang. Selanjutnya, peserta dapat memulai proses pendaftaran dengan memasukkan NISN dan password yang diterima dari sekolah. Jika telah selesai mendaftar, peserta dapat mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN 2013.

Untuk pilihan PTN, tiap peserta dapat memilih paling banyak dua opsi PTN yang diminati. Jika memilih satu PTN saja, maka peserta bebas memilih PTN mana saja. Namun jika memilih dua PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal atau provinsi terdekat.

Sementara itu, untuk program studi, peserta dapat memilih paling banyak dua program studi yang diminati pada masing-masing PTN. Nantinya, pelamar akan diseleksi berdasarkan pilihan pertamanya dan apabila tidak terpilih, dilanjutkan pada pilihan keduanya. Jika tertarik untuk mengikuti SNMPTN 2013, anak didik dapat langsung memperoleh informasi lengkap melalui laman resmi SNMPTN ini.

Pendaftarannya sendiri dibuka pada 1 Februari-8 Maret dan dilanjutkan dengan proses seleksi pada 9 Maret-27 Mei. Hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Mei 2013 nanti.

UN Tak Cocok Jadi Alat Evaluasi Kurikulum 2013

UN Tak Cocok Jadi Alat Evaluasi Kurikulum 2013--
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski muncul banyak kritikan terhadap kurikulum baru yang akan diterapkan pada pertengahan tahun 2013 mendatang, pendekatan berbasis tematik integratif yang ditawarkan tetap diapresiasi. Namun, dengan pola pendekatan pendidikan semacam ini, bentuk evaluasi kepada siswa semestinya juga tidak lagi ketat.

Praktisi pendidikan dari Universitas Paramadina, Abduh Zein, mengatakan bahwa metode tematik integratif ini membuka peluang guru dan siswa untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang tema bahasannya. Anak-anak juga bebas mengobservasi dan mencari tahu sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapi.

"Metode seperti ini tanpa batasan dan dinamis sehingga akan jadi persoalan jika ujian nasional (UN) masih dijadikan alat evaluasi," kata Zein saat Focus Group Discussion Menyoal Kurikulum 2013 di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (14/12/2012).

Ia mengungkapkan bahwa jika tetap dipaksakan mengevaluasi siswa dengan sistem UN, konsep kurikulum yang digagas saat ini hanya akan sia-sia. Pasalnya, guru tak akan bisa dengan bebas mengembangkan tema bahasan karena ada koridor yang harus diikuti agar anak-anak bisa mengerjakan UN dengan baik.

"UN itu sangat rigid. Kisi-kisinya ada dan umumnya yang keluar soalnya seperti itu sehingga guru mau tidak mau ikuti saja. Kalau begini, apa yang berubah," ujar Zein.

Untuk itu, sejalan dengan perubahan kurikulum, UN mestinya bukan lagi menjadi pilihan pemerintah untuk melakukan evaluasi pendidikan bagi para siswa di tiap jenjang. Pemerintah harus mulai mempersiapkan formulasi baru untuk alat evaluasi siswa menyesuaikan dengan metode pembelajaran pada kurikulum baru.

20 Variasi Soal UN Tak Jamin Kecurangan Lenyap

20 Variasi Soal UN Tak Jamin Kecurangan Lenyap--
JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian Nasional (UN) 2013 mendatang akan menggunakan 20 variasi soal yang berbeda untuk masing-masing kelas. Namun, cara seperti ini tampaknya tetap mampu diakali oleh pihak-pihak yang ingin berbuat curang demi memperoleh kelulusan penuh di sekolah tersebut.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, mengatakan bahwa UN tersebut sudah mendesain anak untuk memiliki karakter manipulatif. Hal itu juga terjadi pada sekolah-sekolah yang takut siswanya tidak lulus sehingga cara apa pun akan digunakan, termasuk cara curang.

"Ada sekolah yang menjalankan UN dengan jujur, tetapi ada juga yang tidak karena ketakutan kalau anak-anak ini tidak lulus akan berpengaruh pada kualitas sekolah juga," kata Retno, kepada Kompas.com, Senin (31/12/2012).

"Jadi, mau dibuat soal hingga berapa jenis saja, kalau memang sudah niatnya curang, tidak akan ada pengaruhnya," imbuh Retno.

Ia juga mengungkapkan bahwa langkah pemerintah untuk memperbanyak variasi soal dalam satu kelas ini merupakan bentuk pencegahan agar praktik kecurangan UN tersebut tidak meluas. Padahal, sebelumnya pihak kementerian selalu membantah adanya kecurangan dalam pelaksanaan UN.

"Ini kan lucu ya. Mereka membantah tidak ada kecurangan, tetapi soalnya dibuat 20 variasi agar siswa konsentrasi dan tidak tengak-tengok. Ini kan berarti mereka mengakui ada tindak kecurangan," ujar Retno.

"Mau bagaimanapun caranya, UN ini sudah tidak sesuai, apalagi dijadikan alat penentu kelulusan," tandasnya.

Inilah Jadwal UN (Ujian Nasional) 2013

Inilah Jadwal UN (Ujian Nasional) 2013--
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akhirnya merilis secara resmi jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 melalui laman resmi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud. Jadwal UN 2013 ini tercantum dalam Prosedur Operasi Standar UN yang diunggah pada Rabu (30/1/2013) ini.

Kepala Balitbang Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro, mengatakan bahwa Prosedur Operasi Standar UN atau biasa disebut POS UN ini baru ditandatangani oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada Selasa (29/1/2013) lalu. Dalam POS UN ini, tidak hanya jadwal UN saja tapi juga dicantumkan peraturan lain seperti standar kelulusan dan tata tertib.

"POS UN sudah diunggah dan dapat dilihat di website Balitbang dan BSNP. Kemudian hardcopy dan softcopy juga sudah dikirimkan ke masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi," kata Khairil kepada Kompas.com, Rabu (30/1/2013).

Berdasarkan POS UN tersebut, UN untuk tingkat SMA/MA akan diselenggarakan pada tanggal 15-18 April. Sementara untuk tingkat SMK dan SMALB, UN akan digelar pada tanggal 15-17 April. Bagi siswa yang sakit atau berhalangan hadir dapat mengikuti UN susulan yang diselenggarakan pada tanggal 22-25 April.

Untuk tingkat SMP/SMPLB/MTs, UN digelar pada tanggal 22-25 April dengan rincian mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sama seperti tingkat SMA, UN susulan dilakukan sepekan setelah UN berlangsung yaitu pada tanggal 29 April-2 Mei.

Sementara untuk tingkat SD/SDLB/MI, UN akan diselenggarakan pada tanggal 6-8 Mei dengan mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. UN susulan bagi yang sakit atau tidak hadir akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Mei.

Untuk pengumuman kelulusan sendiri, tingkat SMA/SMALB/SMK/MA akan diumumkan pada tanggal 25 Mei. Kemudian tingkat SMP/SMPLB/MTs diumumkan pada tanggal 1 Juni dan tingkat SD/SDLB/MI pengumuman hasil UN 2013 dilakukan pada tanggal 8 Juni.

Guru Teladan: Guru yang Terus Berinovasi

Guru Teladan: Guru yang Terus Berinovasi--
KOMPAS.com - Agus Martoyo (52), guru Elektronika Industri Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Jakarta, tak pernah menyerah untuk menghadirkan inovasi. Ia hanya ingin inovasi yang dibuatnya, terutama berkaitan dengan mesin Computer Numeric Control, bisa memberdayakan masyarakat Indonesia.

Meskipun sering kali respons dari pemerintah maupun pemerintah daerah tak seperti yang diharapkan, Agus tak berhenti berkarya. Ia tak mau mengandalkan orang lain untuk mengembangkan inovasi yang berguna bagi masyarakat. Ia juga siap merogoh kantong sendiri.

Agus mengembangkan peralatan peraga pendidikan untuk kebutuhan SMK dan balai latihan kerja sejak 2003. Inovasi ini didorong kegalauannya melihat minimnya peralatan peraga pendidikan yang dibutuhkan sekolah.

Tahun 2008, Agus membuat mesin Computer Numeric Control (CNC) grafir dan dipamerkan dalam Produk Kreatif Indonesia di Jakarta. Ia membuat mesin CNC grafir dengan memperbanyak komponen lokal untuk membuktikan Indonesia bisa memproduksi sendiri.

Mesin grafir itu bermanfaat bagi perajin kayu karena mereka tak perlu lagi bekerja secara manual. Sayang, apa yang dikerjakan Agus itu tak berlanjut. Indonesia lebih suka mengimpor mesin serupa dari luar negeri.

Mesin batik

Agus meyakini, keahliannya harus dikembangkan. Ia tengah fokus untuk membuktikan bahwa mesin CNC batik yang dibuatnya tahun 2011 dapat meningkatkan pamor batik Indonesia. Sentuhan teknologi dalam pembuatan pola dasar batik tulis dengan mesin CNC batik, yang dinamakan mesin batik Kelowong, mempermudah pembuatan pola batik.

”Pembuatan batik tulis memakan waktu lama, bisa berbulan-bulan, tergantung kerumitan polanya. Tak heran batik tulis itu mahal. Saya ingin batik tulis tak hanya dinikmati kalangan menengah-atas,” ujarnya.

Agus lalu menerapkan kerja mesin CNC yang berbasis komputer untuk menggantikan penulisan pola batik tulis manual. Fungsi mesin batik itu menggambar pola dengan lilin cair secara langsung, tanpa membuat gambar pola dengan pensil.

Pola batik tulis digambar di komputer. Lalu, dengan peranti lunak yang bisa mengubah gambar menjadi kode, pola batik dicetak oleh mesin batik Kelowong. Pola batik tulis yang diperintahkan komputer ke mesin, dipindahkan ke kain berukuran 2,5 meter x 1,2 meter atau 1,2 meter x 1,1 meter.

”Pekerjaan membuat pola batik tulis jadi lebih mudah dan singkat. Untuk pola batik tulis sederhana, cukup dua jam. Untuk yang rumit, polanya bisa 3-5 jam,” ujarnya.

Pembuatan pola dasar batik menggunakan canting berisi lilin di mesin ini, bisa tembus depan-belakang. Pola batik siap dilanjutkan dengan pengerjaan isen-isen atau mengisi pola dengan cairan lilin (malam).

Temuan Agus itu mendapat pujian dalam berbagai ajang pameran. Namun, kekaguman itu berhenti di pameran, tak ada tindak lanjutnya. Padahal keinginannya sederhana, pemerintah yang punya anggaran bisa menyebarkan mesin CNC kepada perajin batik skala kecil guna meningkatkan produktivitas mereka.

”Ternyata, keinginan saya berbeda dengan apa yang dipikirkan pemerintah. Penemuan ini berlalu begitu saja. Tak ada keinginan untuk mendalami, apalagi memasyarakatkannya,” kata Agus. Padahal, penghargaan sebagai inovator telah dia dapatkan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Dewan Riset Daerah DKI Jakarta.

Kenyataan itu tak membuatnya patah semangat. Ia bercerita, ada orang Malaysia yang hendak membeli hak paten mesin batik Kelowong. Agus hampir tergoda. ”Rasa cinta pada negeri ini membuat saya bertahan. Mesin batik ini saya patenkan dan terus dikembangkan.”

Perjalanan Agus untuk memasyarakatkan mesin batik Kelowong tak mulus. Ia juga menghadapi kritik. ”Saya dituding merusak pakem pembuatan pola batik tulis dengan tangan,” katanya. Padahal, inovasinya itu tetap memerlukan perajin batik. Seni membatik tulis tak hilang, meski dibantu mesin CNC.

Mendirikan perusahaan

Pemikiran Agus tentang teknologi pembuatan batik semata-mata untuk membuat batik semakin mendunia. Ia juga mendorong anak kembarnya untuk mengembangkan usaha batik. Pembuatan pola batik tulis bisa dikerjakan dengan mesin CNC.

”Saya sudah bertanya-tanya, untuk pembatik profesional bayarannya minimal Rp 400.000 per hari. Kami berembuk, lebih baik pengerjaan batik melibatkan ibu rumah tangga, sekaligus memberdayakan mereka,” kata Purnami, anaknya.

Jadilah Pondok Batik di dekat rumahnya sebagai tempat para ibu rumah tangga belajar membatik. Pola desain batik tulis pun dibuatnya beragam. Ada batik tulis dengan gambar burung kiwi, misalnya, untuk dipasarkan ke Selandia Baru, atau pola batik bergambar Menara Eiffel khas Perancis.

Bagi dia, pola batik dengan desain dari budaya bangsa lain justru membuat batik tak berjarak dengan pemakainya. Ia membayangkan batik tulis pun bisa menjadi seragam di negara lain.

Usaha pembuatan batik tulis tersebut merupakan pengembangan dari usaha yang dikembangkan Agus sebelumnya. Tahun 2003, dia mendirikan perusahaan pembuat peraga pendidikan bernama CV Citra Reka Teknologi (Citralab). Ada 12 pekerja tetap dan tak tetap di perusahaan itu.

Menurut Agus, keberaniannya mendirikan usaha berawal dari gaji guru pegawai negeri sipil (PNS) yang belum memadai. Ia lalu mencoba berbagai pekerjaan sampingan, hingga menemukan peluang pada usaha peraga pendidikan.

”Saya bersyukur, dengan keterbatasan saya sebagai guru, justru bisa membuka peluang kerja bagi orang lain. Saya ingin hidup ini berguna bagi orang lain. Kreativitas saya bisa bermanfaat buat orang lain,” kata Agus.

Perusahaan yang didirikan Agus itu kini menjadi salah satu mitra SMKN 4 Jakarta yang didukung Wahidin Ganef, selaku kepala sekolah. Siswa SMKN 4 Jakarta pun secara rutin magang pada usaha pembuatan peraga pendidikan dan mesin batik Kelowong.

”Saya ingin menjadi guru yang bisa mengembangkan inovasi untuk mendorong anak didik agar berkembang. Saya ingin SMK terus maju,” ujar Agus.

8 Tips Mengingat Kata Baru dalam Bahasa Asing

8 Tips Mengingat Kata Baru dalam Bahasa Asing--
KOMPAS.com - Saat kita mencoba mempelajari suatu bahasa asing, banyak yang mengeluh tidak bisa mengingat kata-katanya dengan baik. Mengingat kata-kata bisa menjadi suatu hal yang sangat sulit, apalagi bagi orang dewasa yang pikirannya sudah penuh dengan urusan pekerjaan, keluarga dan tanggung jawab lainnya.

Untuk bisa "nyambung" dalam pembelajaran suatu bahasa dibutuhkan perbendaharaan paling tidak 120 kata. Namun, itu bukan hal yang sulit jika Anda mengikuti 8 tips dari pengajar EFL di Korea Selatan, Anne Merritt, berikut ini.

1. Buat target yang realistis
Lupakan daftar perbendaharaan kata yang panjang atau membaca kamus. Para ahli mengatakan bahwa orang biasanya belajar 10-20 kata per waktu belajar. Jika Anda menyediakan waktu khusus untuk belajar bahasa asing selama 15 menit per hari, maka cobalah untuk menetapkan target menguasai 20-25 kata atau frase setiap minggunya. Hanya butuh enam minggu untuk bisa menguasai 120 kata atau frase yang perlu diingat.

2. Lakukan klasifikasi
Belajar sejumlah kata atau frase yang tidak berhubungan dalam satu hari mungkin agak sulit. Cobalah fokus pada tema-tema tertenty setiap minggunya. Pikiran kita akan mengelompokkan kata atau frase yang berhubungan secara alamiah dan melakukan klasifikasi informasi dengan baik.

3. Hindari lawan kata
Sangat logis jika belajar kata yang berlawanan secara bersamaan. Namun, lebih baik tidak demikian. Pasalnya, Anda akan tergoda untuk menggunakan lawan katanya pada waktu Anda ingin menggunakan suatu kata. Sebaliknya, pelajari dulu kata-kata yang sifatnya lebih umum. Setelah itu bisa diingat dengan baik berikut padanan artinya, mulailah pelajari lawan katanya.

4. Membedah kata-kata yang baru didengar
Ketika menemukan kata baru, lihatlah struktur katanya. Banyak kata terdiri dari prefiks dan sufiks, dan pemahaman yang tepat terhadap struktur kata tersebut sangatlah menguntungkan. Contohnya kata désagréable di bahasa Perancis. Kata ini mengandung prefiks dés- dan sufiks kata sifat -able. Mempelajari afiks dapat membantu Anda untuk memahami konjugasi dan struktur dan mudah mempelajar kata-kata lain yang baru ditemukan.

5. Baca, baca, baca
Membaca akan membantu Anda mengingat kembali perbendaharaan kata Anda dan melihat penggunaan kata-kata tersebut dalam kalimat dan konteks baru. Salah satu sumber pembelajaran yang sangat baik dalam menguasai bahasa asing adalah melalui bahan bacaan sesuai tingkatan orang yang belajar. Sumber lainnya yang baik adalah iklan atau menu di restoran.

6. Visualisasikan
Salah satu trik yang tepat untuk menguasai kata baru adalah dengan Keyword Method. Gambarkanlah kata yang baru Anda ketahui itu dalam bahasa tersebut, visualisasikan dalam bentuk gambar atau adegan. Contohnya, dalam perjalanan ke Moskow, saya mengingat kata sapaan baru dalam bahasa Rusia, yaitu “Zdravstvujtye” dengan visualisasi seekor burung pemakan bangkai. Visualisasi ini tampaknya abstrak, konyol dan sedikit memalukan, namun itu bekerja. Saya lebih mudah mengingat kata itu.

7. Fokus pada frase
Ahli bahasa Michael Lewis mendorong belajar bahasa melalui konteksnya di seuatu kalimat daripada mengingat arti kata per kata. Komunikasi sehari-hari, misalnya dalam bahasa Inggris, biasanya menggunakan frase-frase sederhana, seperti "turn left", "just a minute", dan "nice to meet you". Ketika baru mempelajari suatu bahasa, ingatlah frase-frase sederhana yang ada dan Anda sudah akan memiliki segudang kata untuk berdialog tanpa tertekan karena mencoba menyambung kata demi kata yang diingat.

8. Review lebih sering
Dalam kelas belajar perbedaharaan kata, kata-kata yang sudah diingat kemarin lebih penting daripada kata-kata yang dipejari hari ini. Tujuannya adalah mentransfer memori jangka pendek Anda tentang kata-kata baru ke memori jangka panjang. Review atau mengingat ulang sangat esensial, terutama dalam beberapa hari atau minggu pertama Anda belajar kata-kata yang baru. Buku teks bahasa dan program online yang baik biasanya menggunakan metode ini.

10 Bahasa Asing Lain yang Paling Mudah Dipelajari

10 Bahasa Asing Lain yang Paling Mudah Dipelajari--
KOMPAS.com — Jangan berhenti belajar bahasa asing. Mempelajari hal-hal baru, seperti yang pernah dilakukan ketika belajar bahasa Inggris, tentu tidak mudah. Butuh kerja keras dan ketekunan untuk bisa menguasainya.

Namun, seperti dilansir Telegraph, Anne Merritt, pengajar EFL di Korea Selatan, mencatat, ada 10 bahasa asing yang dikategorikan paling mudah untuk dipelajari dan dikuasai jika Anda sudah cukup menguasai bahasa Inggris. Bahasa apa saja?

1. Bahasa Afrika
Seperti bahasa Inggris, bahasa Afrika atau Afrikaans termasuk rumpun bahasa West Germanic. Namun, strukturnya tidak akan membuat kepala Anda pusing. Keunikan dari bahasa Afrika, terutama bagi Anda yang fobia pada tata bahasa, adalah strukturnya yang logis dan tak berubah-ubah. Tidak ada perubahan kata kerja (konjugasi) seperti dalam bahasa Inggris atau kata berjenis kelamin seperti dalam bahasa Perancis. Keunikan lain dari bahasa Afrika adalah perbendaharaan katanya yang tidak jauh berbeda dengan kata-kata dalam bahasa Inggris. Penggunaan kata dalam kalimat juga dinilai sederhana.

2. Bahasa Perancis
Para ahli bahasa memperkirakan bahwa bahasa Perancis dipengaruhi oleh bahasa Inggris modern, bahkan sejak dari abad ke-11. Untuk para pembelajar bahasa, bahasa Inggris lebih mirip dengan bahasa Perancis secara leksikal daripada dengan rumpun bahasa Latin. Ini berarti bahwa perbendaharaan kata dalam bahasa Perancis terdengar lebih akrab, lebih mirip dan lebih mudah untuk dipahami.

Hanya, walau dinilai lebih mudah untuk mempraktikkannya dalam percakapan sehari-hari, butuh usaha lebih besar untuk mengingat kata-kata berjenis kelamin dan 17 bentuk kata kerja.

3. Bahasa Spanyol
Untuk mereka yang belajar bahasa, keunikan utama dari bahasa Spanyol adalah bunyi bahasanya. Bunyi sebuah kata sama dengan bagaimana dia tertulis. Ini berarti bahwa membaca dan menulis dalam bahasa Spanyol itu sederhana.

Pelafalan bahasa ini juga lebih mudah bagi orang-orang yang menguasai bahasa Inggris karena hanya terdiri dari sepuluh bunyi vokal dan diftong dan tak ada fonem yang sulit kecuali huruf "ñ" yang biasa muncul dalam bahasa percakapan. Secara tata bahasa dalam percakapan, bahasa Spanyol hanya memiliki beberapa kata kerja tidak teratur daripada rumpun bahasa Latin.

Selain itu, bahasa Spanyol termasuk bahasa yang menarik karena statusnya di dunia internasional. Bahasa Spanyol adalah bahasa resmi di tiga benua dan juga terkait perkembangan ekonomi di daratan latin dan Amerika Selatan. Ini termasuk keahlian profesional yang sangat penting.

4. Bahasa Belanda
Bahasa Belanda dinilai cukup dekat dengan bahasa Inggris, baik secara struktural maupun secara sintaksis. Namun, dalam hal pelafalan dan perbendaharaan kata, sama dengan bahasa Inggris.

Bahasa Belanda mengadopsi cukup banyak kata dari bahasa Perancis. Namun, pelafalan bahasa Belanda mengikuti penekanan suku kata dalam bahasa Inggris. Karena sistem tata bahasa yang tidak ribet, banyak ahli bahasa berpendapat bahasa Belanda adalah bahasa yang paling mudah dipelajari oleh mereka yang sudah menguasai bahasa Inggris.

5. Bahasa Norwegia
Bahasa di bagian utara dinilai memiliki pelafalan yang konsisten. Bahasa Norwegia dan bahasa Inggris memiliki banyak susunan kalimat dan penggunaan kata yang sama. Kata kerja khususnya memiliki bentuk yang sederhana tanpa perubahan kata kerja berdasarkan jumlah atau orang. Anda hanya perlu menambahkan akhiran -e untuk kalimat masa lampau dan akhiran -s untuk kata kerja pasif.

Bahasa Norwegia memiliki dialek dan intonasi untuk menekankan suku kata pertama atau kedua dalam kata yang hanya dibedakan satu huruf, misalnya dalam bahasa Inggris antara desert dan dessert. Salah satu kekurangannya hanyalah sulit menemukan kesempatan untuk menggunakannya.

6. Bahasa Portugis
Secara tata bahasa, bahasa Portugis memiliki kesamaan dengan rumpun bahasa Latin. Bentuk sederhana yang cukup menarik dari bahasa ini adalah kalimat tanya yang menonjolkan intonasinya. Hanya dengan menaikkan intonasi di kata terakhir, sebuah kalimat yang diucapkan dengan intonasi bahasa Portugis bisa didengar sebagai kalimat tanya. Oleh karena itu, bahasa ini memiliki satu frase yang patut disertakan di kalimat tanya, yaitu 'não é?'.

Meski bunyi vokal yang sengau dalam bahasa Portugis bisa terasa sulit utnuk diucapkan pada awalnya, iramanya sangat enak didengar.

7. Bahasa Swedia
Banyak kata dalam bahasa Swedia yang memiliki asal kata yang sama dengan kata-kata dalam bahasa Inggris, misalnya konferens (conference), midnatt (midnight), dan telefon (telephone). Pola pembentukan kalimat sederhananya mirip dengan yang dilakukan di dalam bahasa Inggris, yaitu subyek-predikat-obyek, dan perubahan kata kerjanya mengikuti pola dan aturan yang sama dalam tata bahasa Inggris. Namun, kata kerjanya tak perlu diubah-ubah mengikuti tenses.

Dalam pelafalan, bahasa Swedia terkenal mendayu-dayu. Jika seseorang sudah bisa mengucapkan empat vokal ekstra, seperti ö atau å dan istilah Skandinavia 'sje', pengucapan bahasa Swedia akan terdengar merdu.

8. Bahasa Italia
Bahasa ini terkenal sebagai salah satu bahasa yang romantis di rumpun bahasa Latin. Italia memiliki kata-kata yang berakar dari bahasa Latin seperti sejumlah kata dalam bahasa Inggris yang memiliki akar kata yang sama,

Seperti bahasa Spanyol, ejaan dalam bahasa Italia sama seperti yang tertulis, apalagi bahasa Italia hanya mengenal 21 huruf. Uniknya, fonem dalam bahasa Italia seperti -ace atau -ghi digunakan dengan teratur.

Struktur kalimat bahasa Italia juga berirama dengan banyak kata berakhir dengan huruf vokal. Ini membuat bahasa percakapannya terdengar seperti musik dan mudah dipahami.

9. Bahasa Esperanto
Jangan tanya dari negara mana bahasa Esperanto berasal. Bahasa ini adalah bahasa artifisial yang kini digunakan sebagai bahasa internasional tanpa batas geografis. Bisa dibilang ini adalah bahasa gaul internasional.

Bahasa ini diklaim bisa dipelajari hanya dalam empat jam. Banyak ahli bahasa mengklasifikasikannya sebagai bahasa yang paling mudah dipelajari, khususnya oleh pengguna bahasa Indo-Eropa.

Meski tidak menjadi bahasa resmi untuk negara mana pun, Esperanto telah diakui oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis dan UNESCO dan sekarang diperkirakan ada 2 juta orang di seluruh dunia yang menggunakannya. Bahasa yang dibentuk pada akhir abad ke-19 ini dinilai sebagai bahasa yang netral untuk digunakan lintas negara dan politik.

Apa yang membuat bahasa ini mudah dipelajari? Sistem pelafalannya teratur dan bunyinya sama seperti yang tertulis serta aturan tata bahasanya sederhana dan tidak ada perubahan kata kerja. Kata-kata dibangun dengan format awalan, kata dasar dan akhiran, misalnya birdokanto (birdsong), akvobirdo (waterfowl), akvomelono (watermelon).

10. Bahasa Frisian
Bahasa ini adalah bahasa sehari-hari di Friesland, sebuah pulau di Belanda. Diperkirakan hanya digunakan oleh kurang dari setengah juta orang. Namun, bahasa ini mudah dipelajari oleh mereka yang sudah menguasai bahasa Inggris. Dalam sejarahnya, Inggris Kuno dan Frisian Kuno pernah bersatu, tetapi memisahkan diri sekitar abad 8.

Oleh karena itulah, banyak kesamaan antara bahasa Frisian dan bahasa Inggris, terutama dalam hal kosakata, struktur, dan fonetik. Seorang ahli bahasa pernah mengatakan, kedua bahasa ini bagai "mentega dan keju yang enak".

Pemerintah Siap Salurkan Tunjangan Guru Rp 7,6 T Secara Langsung

Pemerintah Siap Salurkan Tunjangan Guru Rp 7,6 T Secara Langsung--
JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah banyak mengalami keterlambatan di berbagai daerah, pemerintah pusat mengambil langkah untuk menyalurkan langsung tunjangan guru yang berjumlah sebanyak Rp 7,6 triliun.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pada tahun lalu, tunjangan guru ini disalurkan melalui dana dekonsentrasi. Nominal pada tahun lalu pun lebih kecil daripada tahun ini, yaitu hanya Rp 5,7 triliun.

"Tahun ini sebanyak Rp 7,6 triliun tunjangan guru sepenuhnya disalurkan melalui pemerintah pusat," kata Nuh di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Rabu (6/2/2013).

"Alasan ditariknya anggaran fungsional ke pusat supaya efektif. Tahun lalu penyalurannya sering terlambat. Oleh karena itu, (sekarang) ke pusat supaya lebih efektif," imbuh Nuh.

Tunjangan tersebut, lanjutnya, meliputi tunjangan fungsional yang diberikan bagi guru non-PNS dan guru yang belum disertifikasi, tunjangan profesi, tunjangan khusus bagi guru di daerah terpencil dan tertinggal, dan tunjangan kualifikasi bagi guru yang melanjutkan ke D-IV atau S-1.

Jumlah guru yang berhak mendapatkan anggaran ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu, yaitu dari 610.685 guru menjadi 629.044 guru. Sementara tunjangan fungsional sendiri dialokasikan untuk 321.000 guru pada tahun ini. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai hingga 339.573 guru.

"Penurunan jumlah penerima tunjangan ini karena sebagian guru swasta telah mendapatkan tunjangan sertifikasi," tandasnya.

Kriteria Guru yang Dilatih untuk Kurikulum Baru

Kriteria Guru yang Dilatih untuk Kurikulum Baru--
DEPOK, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan para guru calon peserta pelatihan implementasi kurikulum 2013. Para guru tersebut disiapkan menjalani pelatihan agar siap menerapkan kurikulum 2013 sehingga tidak terjadi kebingungan saat mengajar.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan bahwa guru yang menjadi sasaran utama untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah guru kelas 1, guru kelas 4 dan guru pendidikan jasmani yang sudah terpilih di masing-masing sekolah sesuai dengan pelaksanaan tahap pertama.

"Nanti akan dibuat satu rombongan belajar. Satu rombongan isinya lima orang guru termasuk kepala sekolah," kata Musliar saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Depok, Selasa (12/2/2013).

Sementara untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang akan dilatih meliputi kepala sekolah, guru agama, guru pendidikan jasmani, guru seni budaya, guru IPA, guru IPS, guru bahasa Inggris, guru bahasa Indonesia, guru PPKn, guru matematika, dan guru prakarya .

"Mata pelajaran di SMP disederhanakan menjadi 10. Guru yang akan dilatih 11 orang guru untuk kelas VII," jelas Musliar.

Untuk mata pelajaran IPS, sekolah harus memilih salah satu guru yaitu guru sejarah, guru geografi, atau guru ekonomi. Demikian juga halnya untuk mata pelajaran IPA, guru yang dipilih guru biologi atau fisika. Selain guru, pengawas juga mendapat pelatihan untuk kurikulum 2013 ini.

Adapun untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) jumlah guru yang dilatih minimal sebanyak lima orang termasuk kepala sekolah meliputi guru matematika, guru bahasa Indonesia, guru sejarah, dan guru bimbingan konseling (BK).

Pendampingan
JAKARTA, KOMPAS.com — Persiapan guru untuk kurikulum baru yang akan diterapkan pada Juli bukan hanya terbatas pada pelatihan, melainkan juga akan ada pendampingan intensif bagi para guru oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa pelatihan guru dengan durasi 52 jam pertemuan tidak akan cukup untuk menyiapkan guru mampu menyampaikan kurikulum baru yang memiliki metode berbeda ini, yaitu tematik integratif.
"Guru belajar terus-menerus. Tidak langsung latihan 60 jam terus langsung berubah, enggak seperti itu. Akan ada pendampingan itu tadi," kata Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Ada tiga pendampingan yang akan dilakukan pada guru setelah menjalani pelatihan. Pendampingan pertama dan yang paling efektif adalah LPTK dan LPMP masuk ke kelas untuk melihat bagaimana guru mengajar sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan guru tersebut.
"Dampingi secara fisik dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajarnya sehingga bisa tahu plus-minus guru itu sendiri," ujar Nuh.

Kemudian, pendampingan kedua adalah membuka ruang bagi guru untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi secara online. Guru dapat memaparkan permasalahannya saat mengajar dengan menggunakan pesan singkat atau melalui e-mail.
"Kalau ada permasalahan bisa disampaikan, baik sms maupun e-mail. Ini cara pendampingan yang kedua," kata Nuh.

Yang terakhir, pendampingan ketiga akan disiapkan bahan-bahan yang bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah di lapangan melalui situs internet. Guru bisa melihat atau mengunduh bahan tersebut sehingga dapat dipraktikkan pada saat mengajar.

Inilah Anak Sopir Taksi dengan Nilai IQ di Atas Einstein

Inilah Anak Sopir Taksi dengan Nilai IQ di Atas Einstein--
KOMPAS.com — Setelah Victoria Cowie muncul dengan hasil tes kecerdasan (intelligence quotient/IQ) sebesar 162, kali ini Lauren Marbe mengejutkan para gurunya setelah tes IQ Mensa yang dijalaninya menunjukkan angka 161. Ini berarti, nilai IQ gadis berusia 16 tahun ini lebih tinggi dari Stephen Hawking, Bill Gates, dan bahkan Albert Einstein yang memiliki nilai IQ 160.

Uniknya, Lauren adalah anak seorang sopir taksi. Awalnya, gadis asal Essex, Inggris, ini memiliki impian untuk menjadi seorang artis di West End. Namun, kini dia menjadi salah seorang remaja yang diperhitungkan di komunitas bergengsi Mensa, organisasi yang berisi orang-orang dengan IQ tertinggi di dunia dan masuk dalam daftar satu persen orang terpandai di Inggris.

Siswi yang diprediksi hanya akan memperoleh nilai A dan A+ dalam program kurikulum internasional yang paling populer di dunia untuk siswa berusia 14 sampai dengan 16 tahun atau GCSE ini mengaku terharu sekaligus bangga karena prestasi ini berhasil diraih seorang gadis asal Essex.

"Ini sebuah prestasi dan saya sedikit terharu untuk mengatakannya. Saya berambut pirang, saya mengenakan make-up dan saya juga jalan-jalan dengan teman-teman saya. Saya suka kulit saya yang sedikit gelap dan kuku palsu saya. Jadi, saya kira saya gadis Essex yang selama ini dikenal," katanya seperti dilansir Telegraph.

"Saya suka tinggal di Essex dan saya senang karena saya bisa menunjukkan kepada banyak orang bahwa tidak semua gadis Essex itu bodoh dan cuma sekadar pirang," tambahnya kemudian.

"Galau"

Lauren yang merupakan siswa dari Roding Valley High School, Loughton, Essex, ini menjalani tes IQ Mensa setelah mencetak dua A+ dalam bidang sains. Di musim panas ini, Lauren siap menjalani program GCSE untuk bidang fisika dan matematika serta bersiap meraih gelar sarjana arsitek di University of Cambridge.

Namun, Lauren juga mengakui bahwa dia juga "galau" antara tanggung jawab terhadap kemampuan akademik yang tinggi dan impiannya untuk menjadi seorang penyanyi dan penari profesional.

Selama ini, dia menjadi anggota paduan suara ternama dari tahun 2007 dan pernah tampil di West End. Dia juga masih mengikuti kelas tari dan pelajaran menyanyi, musik rekaman, dan ambil bagian dalam sekolah drama Stage One.

Orangtuanya, David (45) dan Sue Marbe (45), mengaku akan terus mendorong jalan yang akan dipilih oleh Lauren. Namun, mereka tidak pernah menyangka anaknya memiliki kecerdasan yang tinggi.

"Saat hidup di sini, banyak stereotip tentang gadis Essex yang akan menekan namun dia justru memperoleh dukungan dari anak-anak gadis lainnya. Essex sering memperoleh pemberitaan negatif. Orang berpikir bahwa seluruh gadis berambut pirang dan kehidupannya suram. Lauren berambut pirang dan dia mulai mengubah stereotip bahwa semua gadis Essex itu bodoh," kata Marbe.

Einstein sendiri sebenarnya tidak pernah menjalani tes kecerdasan karena belum ada tes kecerdasan modern selama hidupnya. Namun, para ahli memercayai bahwa ilmuwan yang merumuskan teori relativitas itu memiliki IQ 160. Sementara itu, di Inggris saat ini, nilai IQ rata-rata berada di kisaran 100.

Inilah 30 Perguruan Tinggi Terkemuka di Indonesia

Inilah 30 Perguruan Tinggi Terkemuka di Indonesia--
REPUBLIKA.CO.ID--Universitas Gadjah Mada berada pada peringkat pertama perguruan tinggi terkemuka versi 4ICU.org. Pada daftar yang dirilis Januari 2013, peringkat kedua diduduki ITB dan disusul ITB.

Di tingkat Asia, Universitas Gadjah Mada menempati peringkat 53 dalam daftar 100. Pada 'Top 100 Universities and College in Asia' hanya tiga universitas di Indonesia yang masuk daftar, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) pada posisi 53, Institut Teknologi Bandung (ITB) 69, dan Universitas Indonesia (UI) 84.

Berikut daftar 30 perguruan tinggi top di Indonesia versi 4ICU.org:

1. Universitas Gadjah Mada,
2. Institut Teknologi Bandung,
3. Universitas Indonesia,
4. Universitas Brawijaya,
5. Universitas Gunadarma,
6. Institut Pertanian Bogor,
7. Universitas Diponegoro,
8. Universitas 11 Maret,
9. Universitas Pendidikan Indonesia
10. Institut Teknologi Sepuluh November,
11. Universitas Mercu Buana
12. Universitas Airlangga,
13. Universitas Padjajaran,
14. Universitas Islam Indonesia
15. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
16. Universitas Bina Nusantara
17. Universitas Sumatera Utara
18. Universitas Negeri Malang
19. Universitas Muhammadiyah Malang
20. Universitas Sriwijaya
21. Universitas Negeri Yogyakarta
22. Universitas Hasanuddin
23. Universitas Komputer Indonesia
24. Univesitas Kristen Petra
25. Universitas Udayana
26. Universitas Atma Jaya Jakarta
27. Universitas Ahmad Dahlan
28. Universitas Negeri Semarang
29. Universitas Lampung
30. Universitas Surabaya

Kumpulan Kutipan Berita Pendidikan

Kumpulan Kutipan Berita Pendidikan-- Selamat datang. Kamu berada di blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu, blog tempat belajar Bahasa Indonesia melalui jari-jari kamu.
Internet adalah media yang sangat dekat dalam diri siswa abad ini. Kemajuan internet (teknologi informasi dan komunikasi) dewasa ini sangat berpengaruh besar dalam sendi-sendi kehidupan (para siswa). Kemajuan teknologi tak dapat dibendung namun kemampuan memanfaatkannya untuk hal yang positif, dalam hal ini memperluas wawasan ilmu pengetahuan, adalah sebuah keniscayaan. Melalui blog ini, siswa bisa terus mempelajari materi pelajaran sesuai kemauannya, kapanpun, dan di manapun; tanpa batas ruang dan waktu.
Blog PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI JARI KAMU, blog Edukasi, Menghibur, dan Trendy.

Berikut arsip kutipan berita-berita pendidikan:



Kontroversi Kurikulum 2013

Kontroversi Kurikulum 2013--
KOMPAS.com - Ungkapan yang menyatakan ”ganti menteri, ganti kurikulum” tak sepenuhnya salah. Belum semua sekolah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006, kini kurikulum sudah berganti lagi dengan Kurikulum 2013. Sebelumnya juga sudah ada Kurikulum 1984 yang menekankan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Kurikulum 1994, dan Kurikulum 2004 yang dikenal dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Pertanyaan yang kemudian muncul, kurikulum sering berganti, tetapi mengapa cara mengajar guru di depan kelas tidak berubah? Guru tetap sebagai pusat pembelajaran (teacher centered learning), sedangkan siswa hanya pasif mendengarkan. Akhirnya, timbul kesan, perubahan kurikulum menjadi sia-sia karena tidak diikuti perubahan metode pengajaran.

”Berdasarkan pengalaman itulah, dalam penerapan Kurikulum 2013, guru mendapat pelatihan khusus,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

Perubahan kurikulum pun, menurut Nuh, bukan sesuatu yang ditabukan dan dilarang. Justru kurikulum harus diubah sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman.

Perubahan kurikulum dilakukan karena Kurikulum 2006 dianggap masih menimbulkan berbagai fenomena negatif, seperti beban siswa terlalu berat karena terlalu banyak pelajaran serta kurang bermuatan karakter sehingga memunculkan plagiarisme, kecurangan, perkelahian pelajar, dan berbagai persoalan lain.

Diramu dengan tantangan masa depan, seperti tantangan globalisasi, persoalan lingkungan hidup, perkembangan teknologi informasi, serta kompetensi individu yang mampu berkomunikasi, berpikir jernih dan kritis, serta kompetensi lain, jadilah Kurikulum 2013 yang akan diterapkan secara bertahap di SD, SMP, dan SMA.

Sebelum diterapkan, rancangan kurikulum ini diuji publik untuk mendapat masukan dan penyempurnaan. ”Semoga saja uji publik tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan betul-betul menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat,” kata Itje Chodidjah, pelatih guru di sejumlah sekolah.

Didiskusikan

Untuk menampung berbagai pikiran yang berkembang di masyarakat, harian Kompas beberapa waktu lalu juga menyelenggarakan diskusi terbatas dengan menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, pelatih guru Henny Supolo Sitepu dari Yayasan Cahaya Guru, Ketua Umum Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia S Hamid Hasan, serta Guru Besar Matematika dan IPA Institut Teknologi Bandung Iwan Pranoto.

Dari hasil diskusi tersebut terungkap kekhawatiran, Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu bagus dalam tataran konsep dan bahasa kurikulum sangat indah, tetapi sangat buruk dalam penerapan. Ambil contoh Kurikulum 1984 yang mengharuskan siswa aktif ataupun Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi. Dengan kurikulum itu, aktivitas belajar semestinya berpusat pada siswa.

”Kenyataannya, pola mengajar guru tidak berubah. Guru tetap memberikan materi di depan kelas dan murid mendengarkan. Guru tidak bisa disalahkan karena guru tidak pernah diberikan pelatihan,” kata Henny Supolo.

Menghadapi persoalan ini, menurut Wakil Mendikbud Musliar Kasim, guru-guru akan dilatih sebelum Kurikulum 2013 diterapkan. Kemdikbud akan memilih sekitar 40.000 guru terbaik sebagai pelatih inti atau master trainer. Mereka selanjutnya melatih sekitar 350.000 guru selama enam bulan.

Penerapan kurikulum pun tidak dilakukan sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu pembelajaran. Pada tahun pertama, misalnya, kurikulum akan diterapkan di kelas I dan IV SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA. ”Jadi, dari sekitar 2,9 juta guru, tidak sekaligus semua guru dilatih,” kata Mendikbud Mohammad Nuh.

Meski demikian, pelatihan ini tetap dikritik banyak kalangan. Misalnya, tidak mudah mengubah kebiasaan guru yang selama ini menjadi ”sumber kebenaran” dengan memberikan materi di depan kelas menjadi pendorong siswa agar aktif, kreatif, dan memiliki semangat inovatif. Apalagi, latar belakang pendidikan guru di Indonesia masih sangat tidak memadai. Hanya 22,6 persen guru SD yang sarjana dan tidak sampai 28 persen guru SMP yang sarjana. Itu pun rata-rata umurnya sudah di atas 40 tahun yang tak terbiasa mendorong kreativitas siswa.

”Bagi kami, lebih baik penerapan Kurikulum 2013 ditunda,” kata Henny Supolo.

Persoalan yang mengemuka dalam Kurikulum 2013 adalah arah yang hendak dicapai melalui kurikulum ini. Dalam kompetensi lulusan, misalnya, diharapkan memiliki karakter mulia. ”Karakter mulia itu ukurannya apa? Harus lebih jelas dan tegas sehingga semua pihak bisa mengukur apakah kompetensi sudah tercapai atau belum,” kata Henny Supolo.

Pemerintah Dinilai Nekad

Meskipun pemerintah selalu menyatakan implementasi perubahan Kurikulum 2013 siap dilaksanakan Juli tahun ini, sejumlah kalangan menilai pemerintah terkesan nekad, karena persiapan yang dipaksakan dalam waktu yang singkat.

"DPR masih mempelajari rencana pemerintah yang tetap mengimplementasikan perubahan Kurikulum 2013 pada Juli nanti. Kami mengkaji anggaran kurikulum yang tidak terencana baik, yang tiba-tiba membengkak," kata Ferdiansyah, anggota Panitia Kerja (Panja) Kurikulum Komisi X DPR, Senin (11/2/2013) di Jakarta.

Menurut Ferdiansyah, Panja Kurikulum akan mencermati kebutuhan anggaran Kurikulum 2013. Pada APBN 2013, pemerintah mengalokasikan Rp 684,4 miliar. "Tapi baru-baru ini, Mendikbud bilang kebutuhan dana Rp 2,49 triliun. Tentu DPR harus tahu anggaran yang tiba-tiba membengkak itu diambil dari mana? Tidak bisa asal main geser saja, karena pemerintah yang nekad melaksanakan perubahan kurikulum dalam waktu yang singkat," ujar Ferdiansyah.

Menurut Ferdiansyah, hasil kajian Panja Kurikulum akan menjadi masukan bagi Komisi X untuk menentukan sikap soal rencana perubahan Kurikulum 2013. DPR meminta perubahan Kurikulum 2013 benar-benar memperhitungkan kemampuan dan kesiapan guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum di lapangan.

Terkait implementasi Kurikulum 2013, kebingungan juga masih dihadapi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah di berbagai daerah. Dalam upaya mensosialisasikan perubahan Kurikulum 2013, kalangan guru di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, berinisiatif menggelar seminar soal kurikulum.

Sejauh ini, informasi perubahan Kurikulum 2013 yang disampaikan ke kalangan guru masih sebatas mengapa kurikulum harus berubah, apa yang diharapkan dari kurikulum itu, serta perubahan-perubahan yang esensial dari kurikulum tingkat satuan pendidikan ke kurikulm 2013 di semua jenjang sekolah.

Pertanyaan guru terkait perubahan Kurikulum 2013, juga soal nasib guru-guru yang mata pelajarannya dihilangkan. Di jenjang SMP, mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak lagi sebagai mata pelajaran. Penerapan di sekolah yang menerapkan TIK dinilai akan lebih optimal dibandingkan mengadakan mata pelajaran TIK.

"Guru-guru TIK tidak usah khawatir. Mereka tetap bisa diberdayakan sebagai guru di sekolah," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

Penerapan Kuriklulum 2013 direncanakan di 30 persen SD kelas I dan IV, serta di semua kelas VII SMP dan kelas IX SMA/SMK. Pada Senin ini, Wakil Presiden Boediono akan mensosialisasikan Kurikulum 2013 dalam Rembuk Nasional 2013 yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan bidang pendidikan dari seluruh Indonesia yang digelar Kemendikbud.

UJIAN NASIONAL 2013 | Beberapa Hal Terkait Ujian Nasional 2013

UJIAN NASIONAL 2013 | Beberapa Hal Terkait Ujian Nasional 2013--

Formula UN 2013
Formula baru UN 2012 memberi pembobotan 40% untuk nilai sekolah/madrasah dan 60% untuk nilai UN. Nilai sekolah/madrasah diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor:
a. untuk SD/MI dan SDLB semester 7 (tujuh) sampai dengan 11 (sebelas);
b. untuk SMP/MTs, dan SMPLB semester 1 (satu) sampai dengan 5 (lima);
c. untuk SMA/MA dan SMALB semester 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima);
d. untuk SMK semester 1 (satu) sampai dengan 5 (lima); dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor. Nilai gabungan ini selanjutnya disebut nilai sekolah/madrasah (NS/M), yang ikut diperhitungkan dalam penentuan kelulusan UN.

Kriteria kelulusan peserta didik
Kelulusan peserta didik dalam UN ditentukan berdasarkan nilai akhir (NA), yang diperoleh dari nilai gabungan antara nilai sekolah/madrasah (NS/M) pada mata pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai UN (murni). Pembobotannya 40% untuk NS/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk nilai UN.
Peserta didik SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).

Kegunaan hasil UN
Hasil UN digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam: (a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; (b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; (c) penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; dan (d) dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan.

Yang berhak mengikuti US/M dan UN
a. setiap peserta didik yang memenuhi syarat berhak mengikuti US/M dan UN.
b. setiap peserta didik tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras yang memenuhi syarat berhak mengikuti US/M dan UN.
c. peserta didik yang karena alasan tertentu dengan disertai bukti yang sah berhalangan mengikuti UN dapat mengikuti UN Susulan.
d. peserta didik yang tidak lulus US/M dan UN dapat mengikuti US/M dan UN tahun berikutnya sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam POS US/M atau POS UN.

Persyaratan untuk mengikuti UN
Untuk mengikuti UN, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu;
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu mulai semester I tahun pertama sampai dengan semester I tahun terakhir.

Pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan UN
Dalam bentuk diagram dapat digambarkan penyelenggara UN dari tingkat pusat sampai dengan satuan pendidikan, unsur-unsurnya sebagai berikut:
Pusat: 1. BSNP, 2. Kemdikbud, 3. Kemenag, 4. MR-PTN,
Provinsi:1. Gubernur, 2. PTN, 3. Dinas Pendidikan, 4. Kanwil Kemenag, 5. LPMP, 6. Instansi terkait.
Kab/Kota:1. Bupati/Walikota, 2. PT, 3. Dinas Pendidikan, 4. Kantor Kemenag.
Satuan Pendidikan:1. PT, 2. Kepala Sekolah, 3. Guru, 4. Pengawas.

Ujian Ulangan
Pada UN 2013 tidak ada ujian ulangan. Hal ini sebagai akibat dari penerapan formula baru dalam penentuan kelulusan.

Jadwal pelaksanaan UN tahun 2013
SMA dan MA: 15 April - 18 April 2013
SMK dan SMALB: 15 April - 17 April 2013
Paket C: 15 April - 18 April 2013
SMP, MTs, dan SMPLB: 22- 25 April 2013
Paket B: 22- 24 April 2013
Paket A: 6 - 8 Mei 2013

Jumlah paket soal
Tidak. Dalam UN tahun 2013, dalam satu ruang ujian akan menerima 20 paket soal yang berbeda untuk menghindari kecurangan dan mewujudkan hasil UN yang jujur.

Sumber: POS BSNP UN 2012/2013

Strategi Mengajar: Bukan Zamannya Menghafal Pelajaran

Strategi Mengajar: Bukan Zamannya Menghafal Pelajaran--
KOMPAS.com - "Saya ingin menciptakan alat suntik yang bisa menyuntik sendiri. Jadi, alat itu menyuntik setelah teman-teman memencet sendiri komputer karena teman-teman takut kepada dokter,” kata Isabella, murid TK B Sekolah Citra Berkat. Usianya baru lima tahun, tetapi dia telah berpikir untuk menciptakan sesuatu.

Isabella merupakan pelajar Sekolah Citra Berkat, Bukit Palma, Surabaya, lembaga pendidikan yang didirikan Grup Ciputra. Meski mendasarkan diri pada kurikulum nasional 2006, sekolah ini menekankan pada pembentukan pola pikir dan karakter kewirausahaan atau entrepreneurship.

Tidak heran apabila sejak dini, pelajar di sekolah-sekolah Grup Ciputra sudah diajak mengamati berbagai kegiatan bisnis, di antaranya mengunjungi toko dan bengkel mobil.

”Kami berangkat dari pandangan bahwa keinginan Indonesia untuk menjadi negara maju harus dengan menambah jumlah pencipta kerja atau entrepreneur,” kata Antonius Tanan, Presiden Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC).

Menurut Antonius Tanan, dalam waktu singkat harus diperbanyak anak-anak Indonesia seperti Isabella. Sebab, kini hanya kurang dari 2 persen penduduk Indonesia merupakan entrepreneur.

Menjamurnya pedagang atau kawasan komersial pada saat ini tidak selalu dipandang positif oleh Antonius Tanan. Ada kalanya mereka berdagang karena terpaksa (necessity entrepreneur), wirausaha yang justru menambah panjang rantai perdagangan (redistribusi), pedagang yang sekadar meramaikan tren atau istilah kerennya follower (replikatif).

”Yang dibutuhkan adalah entrepreneur inovatif,” ujarnya.

Wirausaha seperti itu sangat dibutuhkan bukan hanya untuk dunia perdagangan, melainkan juga untuk menciptakan berbagai produk, seperti mobil, motor, dan telepon seluler. Produk yang nantinya layak dilabeli ”made in Indonesia”.

Dalam diskusi pendidikan terkait rencana pemberlakuan Kurikulum 2013, Senin (3/12), di Bentara Budaya Jakarta, misalnya, diangkat realitas jumlah telepon seluler yang melebihi jumlah penduduk Indonesia. Ironisnya, benda itu diimpor dari negara lain.

Perdebatan di Bentara Budaya Jakarta senapas dengan realitas di lapangan. Pada awal Desember 2012 ini ramai dibicarakan di media tentang defisit neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober 2012 yang defisit 1,55 miliar dollar Amerika Serikat. Inilah defisit bulanan terbesar sepanjang sejarah, salah satunya karena impor pesawat.

Persoalannya, relatif sulit membentuk generasi muda wirausaha di Indonesia dibanding di negara Asia lain karena lingkungan tidak mendukung. ”Maka, diperlukan intervensi lewat sekolah. Jadi, pendidikanlah yang dapat mengubah wajah Indonesia pada masa depan,” katanya.

Antonius Tanan mengharapkan, Kurikulum 2013 yang sedikit banyak memuat nilai entrepreneurship harus lebih ”dibungkus” dengan program yang mewujudkan nilai-nilai tersebut.

Agung Waluyo, Direktur Program UCEC, mengingatkan, sebaiknya tidak ada penyeragaman dalam pendidikan. ”Papua, misalnya, berbeda. Jadi, tidak dapat (kurikulumnya) disamakan dengan di Jawa,” ujarnya.

Sekolah berkarakter lain, seperti sekolah dengan latar belakang agama, juga masih diminati. Kurikulumnya nasional, tetapi dipadukan dengan nilai-nilai khusus.

Antonius Yanto, guru SD Ursula, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, menginformasikan, kapasitas sekolahnya selalu maksimal. ”Mengapa selalu diminati? Karena kami menawarkan kedisiplinan,” ujar Silviana, rekan guru lain. Meski menawarkan pendidikan berkarakter agama Katolik, nyatanya sekitar 20 persen pelajar non-Katolik. ”Di SMP Santa Ursula, porsinya bisa 50 persen non-Katolik,” tuturnya.

Disiplin juga merupakan salah satu alasan kuat mengapa General Manager Business Radio Sonora Wahyu Astuti menyekolahkan putrinya di SD Sang Timur di Tangerang, Banten. ”Disiplin tidak selalu berarti tak pernah telat, tetapi menghargai waktu dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Wahyu tidak menghiraukan stigma bahwa hanya pelajar di sekolah negeri yang nantinya dapat mengenyam pendidikan di universitas negeri terkemuka. ”Saya juga bukan lulusan universitas negeri top, tetapi dapat menyumbangkan kontribusi kerja yang baik. Ada pula nilai-nilai unggul yang dapat dipelajari dari sekolah swasta,” ujar Wahyu, lulusan Universitas Katolik Soegijapranata di Semarang.

Belajar lebih aktif

Di balik riuhnya kafe, restoran, dan pertokoan di Kemang, Jakarta, Sekolah Kembang juga menawarkan oase tersendiri bagi dunia pendidikan Indonesia. Sekolah yang mendorong anak- anak menjadi pembelajar sejati, tidak sekadar pelajar instan.

Hari Rabu (5/12) pagi, pelajar di kelas I, misalnya, mempelajari pengurangan dengan terlebih dahulu menghitung bulatan di lembar soal. Belajar perkalian juga dengan proses, bukan hafalan. Yang ditekankan adalah prosesnya, bukan cuma hasil.

”Kami memang menjalankan sistem active learning,” ujar Wakil Kepala Sekolah Kembang Lestia Primayanti.

Dia tidak sedang berbasa-basi. Kegiatan belajar-mengajar di kelas menunjukkan proses itu. Sejumlah mahasiswa tamu juga tampak sedang mengobservasi.

Alhasil, pelajar kelas VI, Zahra Aninda Pradiva, misalnya, mampu menjelaskan Iran dengan pengembangan nuklirnya. Bukannya diharuskan menghafal nama ibu kota, Zahra dan teman-temannya diminta mempelajari sebuah negara dan mempresentasikan kelebihan dari negara tersebut.

”Nuklir bisa untuk mengatasi kekurangan listrik. Indonesia harusnya punya, tetapi harus berhati-hati supaya tidak bocor seperti di Jepang,” ujar Zahra dengan percaya diri.

Meski baru duduk di sekolah dasar, Zahra pernah mendapat tugas mewawancarai sebuah grup musik yang pentas di Sekolah Al-Azhar Bintaro. ”Saya menanyakan kapan berdirinya dan genre musik mereka,” ujarnya.

Menurut Lestia, Sekolah Kembang memakai kurikulum nasional, tetapi sedikit nyeleneh. Ambil contoh, sekolah itu tidak mengharuskan siswanya berseragam selain mengganti pelajaran agama dengan religion knowledge yang memperkenalkan semua agama.

Walau demikian, para guru mengabdi penuh pada pendidikan. Mereka mengajar dengan sabar, lemah lembut, dan selalu membimbing siswa di kelas. Jumlah jam mengajar guru memang relatif sedikit—14 jam per pekan—yang memungkinkan guru mempersiapkan bahan ajar dengan matang.

Ketika menghadapi ujian nasional, menariknya, pelajar Sekolah Kembang tidak tergagap- gagap. Nilai rata-rata UN 2011/2012, misalnya, untuk Matematika mencapai 9, IPA 8, dan Bahasa Indonesia 8,97.

”UN tak masalah,” kata Lestia.

Nilai UN yang dicapai relatif tinggi meskipun sistem pembelajaran tidak dengan menggenjot siswa. Semua siswa benar-benar menikmati proses belajar. Mungkin ini yang dikatakan Romo Mangun sebagai ”pendidikan yang membebaskan”.

Siang itu, dengan mata berbinar dan sesekali menggerakkan tangannya, Jasmine Nadila Putri, pelajar kelas V, menceritakan tentang Papua sebagai bagian dari tugasnya untuk mempelajari Indonesia. ”Kalau mau wisata ke Papua. Biar aman naik Garuda. Harga tiketnya Rp 3,6 juta, itu one way, lho, ya. Alamnya indah sekali,” ujar Jasmine.

Tahu dari mana, Jasmine? ”Dari Google,” ujar Jasmine sambil tersenyum manis. Jasmine gemar matematika. Alasannya, tak perlu banyak mengingat dalam matematika, tinggal menghitung saja.

Zaman sudah berubah. Bagi generasi Z seperti Jasmine, mungkin menghafal sudah bukan zamannya lagi. Siapa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan? ”Hmm, tidak tahu,” ujar Jasmine dengan tetap ceria.

Lulusan Seskoal Akan Bergelar S-2

Lulusan Seskoal Akan Bergelar S-2--
KOMPAS.com — Ke depan, lulusan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) akan memperoleh gelar Master Pertahanan bidang maritim. Seskoal sedang menyiapkan program dan mekanisme untuk perwujudan rencana ini.

"Kita sudah proses dan bekerja sama Kemdikbud dan beberapa lembaga pendidikan terkait," kata Komandan Seskoal Laksamana Pertama TNI Desi Albert Mamahit seusai Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Seskoal dari Laksamana Muda TNI Arief Rudianto kepada Laksamana Pertama TNI Desi Albert Mamahit, di Seskoal, Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Menurutnya, program gelar S-2 nantinya akan mulai dijalani oleh sekitar 170 siswa yang baru akan masuk pada Pendidikan Reguler Ke-51 Seskoal, Kamis (17/1/2013) mendatang, termasuk di antaranya 10 orang siswa dari mancanegara.

"Kita harapkan siswa yang baru masuk ini sudah bisa diberi gelar S-2. Konsep sudah selesai dan tinggal jalan saja. Tapi tentu ada berapa perangkat yang harus kita siapkan," kata lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-29 tahun 1984 tersebut.

Untuk menyambutnya, lanjut Albert, Seskoal mempersiapkan 10 komponen yang terlibat dalam proses pendidikan Seskoal, mulai dari tenaga pengajar atau dosen, sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum, fasilitas, koneksi dengan instansi terkait, dan pengesahan secara akreditasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Penyetaraan gelar ini sesuai instruksi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang langsung ditindaklanjuti Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Marsetio dengan membuat roadmap pendidikan TNI AL. Selama ini, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Seskoal juga bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Seskoal merupakan salah satu komponen kekuatan TNI AL yang berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk mampu melaksanakan tugas pengawakan organisasi untuk mewujudkan tujuan dan misi TNI AL.

"Kita harapkan para siswa Seskoal dapat menjadi calon pemimpin TNI AL yang bisa dibanggakan," tandasnya.

Sepertiga Guru (Guru Terbaik) Harus Disiapkan Hadapi Kurikulum Baru

Sepertiga Guru (Guru Terbaik) Harus Disiapkan Hadapi Kurikulum Baru--
REPUBLIKA.CO.ID
SEMARANG--Pakar pendidikan yang juga Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang Muhdi mengingatkan pentingnya guru sebagai pelaksana kurikulum disiapkan untuk perubahan kurikulum.
"Guru kan kunci pelaksana kurikulum. Kaitannya, terutama pada perubahan 'mindset', dari sebelumnya hanya mementingkan aspek kognitif, ke depan harus mencakup aspek afektif dan psikomotorik," katanya.

Ia menjelaskan bahwa penerapan kurikulum baru membutuhkan kesiapan setidaknya sepertiga dari total jumlah guru, sementara pemerintah sedianya hanya menyiapkan kurang dari 400 ribu guru untuk penerapan kurikulum baru.

"Total guru di Indonesia mencapai 2,9 juta orang. Kalau hanya jumlah itu yang disiapkan, ya, kurang sebab setidaknya sepertiga dari total guru harus disiapkan menghadapi kurikulum baru," kata Muhdi.

KUDUS--Sejumlah guru terbaik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan ditunjuk untuk mengikuti pelatihan penerapan kurikulum 2013, kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kudus Sudjatmiko.

"Saat ini kami masih menginventarisasi sejumlah guru yang berkualitas untuk dikirimkan ke provinsi guna dipilih 10 guru atau 12 guru terbaik," ujarnya di Kudus.

Ia mengatakan, jumlah guru yang akan diikutkan dalam pelatihan dalam penerapan kurikulum 2013 disesuaikan dengan rasio pemetaan lokasi.

Selain itu, kata dia, jumlah guru yang akan dipilih juga menjadi kewenangan provinsi, sedangkan daerah hanya mengirimkan guru terbaiknya untuk diikutkan dalam proses seleksi di daerah tersebut.

Nantinya, kata dia, guru yang mengikuti pelatihan tersebut akan ditunjuk menjadi tim fasilitator dalam penerapan kurikulum 2013 di daerahnya masing-masing.

"Secara umum, kami juga akan mensosialisasikan kurikulum 2013 sebelum terbentuk tim khusus untuk sosialisasi kurikulum terbaru tersebut," ujarnya.

Hasil sosialisasi yang pernah diikuti sebelumnya, kata dia, kurikulum 2013 merivisi kondisi-kondisi yang dianggap tidak efektif pada kurikulum sebelumnya.

Di antaranya, kata dia, terkait dengan analisis kurikulum yang dilakukan para guru dianggap cukup menyita waktu. Selain itu, kata dia, guru juga masih disibukkan dalam penyusunan silabus maupun bahan pembelajaran.

Untuk itu, kata dia, pada kurikulum terbaru nantinya, guru hanya berkonsetrasi untuk penyusunan bahan pembelajaran karen silabusnya sudah dipandu oleh pusat.

Penerapan kurikulum 2013, katanya, turut memudahkan sekolah dalam hal mencari buku referensi, karena Pemerintah Pusat sudah menyiapkan buku referensinya. "Kurikulum terbaru nantinya juga tetap mengakomodasi muatan lokal dan tidak akan dihilangkan," ujarnya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...