loading...

Legenda "Si Jelita Boti Bertaso" (Nusa Tenggara Timur)

Sejak pertama kali Rogo Rabi merapatkan pinisinya di pesisir selatan bukit Koto yang sekarang menjadi kampung Lomba atau Romba, tak seorang pun yang mengetahui nama asli dari saudari bungsunya. Para pedagang, orang-orang yang kebetulan melintas dan atau melewati tempat tersebut hanya mengetahui kalau saudari bungsu Rogo Rabi adalah seorang gadis berparas jelita dan cantik.

Kecantikannya bahkan menjadi buah bibir, tidak hanya di antara para pengawal dan orang-orang kepercayaan Rogo Rabi sendiri, tetapi juga sampai ke warga di kampung-kampung sekitarnya.
Rambutnya yang lurus terurai, alis matanya yang tipis, bola matanya yang bening, serta senyumnya yang menyapa menjadi serupa bulatan purnama sempurna.

Bahkan sebagian pemuda atau laki-laki yang lain sampai tak sanggup untuk melukiskan kecantikan saudari bungsu Rogo Rabi itu. Bening kulitnya membuat setiap mata pemuda atau laki-laki hanya bisa menggambarkan dan melukiskannya sebagai sesuatu yang indah.

Salah satu pelukisan dan penggambaran atas saudari Rogo Rabi yang paling populer ketika itu adalah bening kulitnya yang sebening kaca botol. Digambarkan demikian karena berdasarkan kisah, jika saudari Rogo Rabi itu meminum air, orang dapat melihat air yang masuk melewati tenggorokannya. Tenggorokannya serupa boti (botol) dan tubuhnya serupa seindah bentukan taso (botol besar). Sudah sejak itu orang menyebut, menyapa dan memanggil saudari bungsu Rogo Rabi itu sebagai Boti Bartaso.

Namun, lelaki atau pemuda mana pun yang melihat Boti Bartaso cukup diri hanya bisa mengagumi, tidak lebih. Sebab, serupa pungguk merindukan bulan, siapa pun lelaki atau pemuda hanya bisa berharap. Rogo Rabi saudaranya tak pernah sudi pada seorang lelaki mana pun yang dapat merebut hati saudarinya jika ia tidak memiliki kedudukan sosial yang tinggi dan punya kekayaan melimpah.

Hingga pada suatu ketika, Boti Bartaso dipersunting seorang Rangga Ame Ari, Rogo Rabi pun menerima dengan senang hati. Rangga Ame Ari adalah seorang tokoh masyarakat, sepuh adat yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi di kampung Udi Wodowatu. Tidak hanya itu, Rangga Ame Ari juga memiliki harta dan kekayaan yang melimpah.

Hingga akhir hidupnya Boti Bartaso tetap menjadi legenda, sebagai satu-satunya perempuan yang cantik pada ketika itu. Kisah tentang kecantikannya mengalahkan kisah tentang akhir kehidupannya yang masih penuh tanda tanya. Berdasarkan kisah orang Lomba atau Romba, Boti Bertaso meninggal lantaran ditimpa longsoran batu di dekat Udi Wodowatu. Namun berdasarkan kisah yang lain, kisah orang Udi Wodowatu, Boti Bertaso meninggal dunia lantaran dibunuh oleh Rangga Ame Ari. Boti Bartaso dibunuh lantaran kedapatan berselingkuh dengan seorang pemuda yang bernama Gaba.

Siswa Terbaik Bulan Ini (September 2016)

Siswa Terbaik Bulan Ini (September 2016)-- Sebagaimana bulan sebelumnya, siswa terbaik dipilih dari kelompok terbaik bulan ini berdasarkan banyaknya perolehan bintang keaktifan kalian di kelas.

NO KELAS KELOMPOK JLH BINTANG NAMA SISWA NILAI
1
VII
I
6
NADYA ATALIS
86
2
IX
I
34
INDAH DWI RAHAYU
87

Selamat buat yang terpilih dan buat yang belum terpilih masih ada kesempatan bulan depan.........

Penggunaan Kata Penghubung (Konjungsi)

Dalam pengelompokan kata selain kata benda, kata kerja, dan sifat ada juga jenis kata penghubung. Kata "penghubung" berfungsi menghubungkan, baik antarkata maupun antarkalimat.

Perhatikan penggunaan kata pada kalima-kalimat dalam paragraf berikut:
"Bukan saja perceraian ini yang aku risaukan ibu," sahut Rapiah dengan sesak napas dan terisak-isak menangis. "Entah apalah sebabnya, tetapi dalam seminggu ini hatiku sudah tak semangat lagi. Entah alamat apa yang sudah datang pada diriku, aku tak dapat mengatakannya; tetapi perasaanku sudah lain. Kata orang, tidak boleh percaya akan takhayul, tapi banyak pula orang
berkata, jika sanggul rambut terlepas sedang makan, alamat suami hendak direbut orang, benarkah demikian, Bu?"
(Dari novel: Salah Asuhan)

a. Penggunaan: dan, tetapi, sudah, jika
1) dan: dipakai untuk merangkai dua kata atau dua kalimat
Contoh:
- Kursi dan meja
- Ayah dan ibu
- Ayah berada di Jakarta dan selalu dalam keadaan sehat.
2) Tetapi: dipakai untuk menyatakan pertentangar/perbedaan.
Contoh:
Gara-gara salah paham antara keduanya, tetapi seorang kakak tetap menunjukkan rasa sayang kepada adiknya.
3) Sudah: dipakai untuk merangkaikan sesuatu yang sudah terjadi.
Contoh: Apabila kamu sudah selesai ujian maka berdoalah agar lulus.
4) Jika: dipakai untuk menyatakan pengadaian/syarat.
Contoh: Jika ayahmu sudah datang nanti, kami akan berkunjung ke rumahmu.

b. Penggunaan kata penghubung yang lain: meskipun, supaya, karena, atau, bahkan.
1).Meskipun: dipakai untuk memberikan ketegasan.
Contoh: Ia berangkat juga, meskipun hari akan hujan.
2) Supaya dipakai untuk memberikan motivasi.
Contoh: Minumlah obat itu, supaya sembuh.
3) Karena: dipakai untuk memberikan alasan
Contoh: Kepalanya menunduk karena malu dilihat orang lain.
4) atuu: dipakai untuk mengganti kata yang sepadan.
Contoh: Aku atau dia saja.
5) Bahkan: dipakai untuk memberikan dukungan.
Contoh: Ia senang dengan gagasan itu bahkan mendukungnya.

Macam Kalimat Menurut Isinya

Dalam bahasa Indonesia, kita akan jumpai banyak macam kalimat. Nah, coba perhatikan terlebih dahulu kalimat berikut:
1. AS sebagai pemain utama dalam penjelajahan antariksa.
2. NASA mencanangkan akan mempelajari komet.
3. Eropa juga berambisi meluncurkan pesawatnya.

Ketiga kalimat tersebut isinya menyampaikan berita atau informasi dan berakhir dengan tanda baca titik. Dua hal ini merupakan ciri utama dari kalimat berita.
Selain kalimat berita ada juga yang disebut kalimat tanya dan kalimat perintah.
Kamu akan dapat menentukan jenis kalimat itu dengan memperhatikan:
- isi kalimat
- tanda baca
- lagu kalimat

Contoh kalimat tanya:
- Siapakah pencipta pesawar NASA?
- Benarkah pesawat ulang-alik memperkuat supremasi Amerika?
Kedua kalimat tersebut isinya menanyakan sesuatu dan berakhir dengan tanda tanya yang membuktikan bahwa kalimat ini adalah kalimat tanya.

Ccntoh kalimat perintah:
- Tak pernah aku mendengar kata-kata kasar dari mulutmu.
- Keluarlah, dan lihat pesawat Contour!

Jadi, menurut isinya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah.

Kata Bernilai Rasa Halus (Konotasi Positif) dan Bernilai Rasa Kasar (Konotasi Negatif)

Kali ini kita akan membahas perbedaan kata-kata bernilai rasa halus dan bernilai rasa kasar. Untuk memahami kata-kata bernilai rasa halus dan bernilai rasa kasar, perhatikan contoh kalimat berikut:
a. (1) Istri pejabat itu mengelola yayasan yatim piatu.
(2) Bini pejabat itu mengelola yayasan yatim piatu.
b. (1) Kesehatan ibu dan anak harus diperhaikan sejak ibu hamil.
(2) Kesehaatan ibu dan anak harus diperhatikan sejak ibu bunting.

Kata "istri" dan "bini" pada kalimat pertama mempunyai makna yang sama, tetapi kata "istri" mempunyai nilai rasa lebih halus/baik dari pada kata "bini".
Demikian pula kata "hamil" dan "bunting" pada kalimat b. Kata "hamil" mempunyai nilai rasa lebih halus dari pada kata "bunting".
Perhatikan pasangan kata berikut:

Bernilai rasa halus >< Bernilai rasa kasar 1. Tuna karya >< pengangguran 2. Tuna wisma >< gelandangan 3. Kurang pandai >< bodoh 4. Pramuwisma >< pembantu rumah tangga 5. Pramuniaga >< pelayan toko 6. Meninggal/ wafat >< mati

Untuk mengetahui makna kata-kata tersebut bernilai rasa halus atu bernilai rasa kasar, apabila kata-kata itu diterapkan dalam kalimat atau konteks tertentu.
Kita dapat mencoba menerapkan kata-kata tersebut dalam kalimat, sehingga tepat artinya. Untuk mendalami penggunaan kata-kata yang bernilai rasa halus dan bernilai rasa kasar, coba kamu perhatikan teks dialog di bawah ini.

Ali : "Assalamualaikum . . . !"
Pak Budi : (dari dalam) "Waalaikum salam... !" Wah, ada tamu. Silakan masuk!"
Ali : "Terima kasih, Pak."
Pak Budi : "Anak mau berjumpa dengan siapa?"
Ali : "Dengan Bapak."
Pak Budi : "Kau ini dari mana? Rupanya dari tempat jauh".
Ali : "Benar, Pak dari Kota."
Pak Budi : "Dugaan Bapak tidak salah. Dengan melihat pakaian dan lagaknya anak orang kota."
Ali : (ragu-ragu). "Eeem... anu, Pak. Barangkali kamu kehilangan surat keterangan ini?"
Pak Budi : (kaget). "Benar, Nak. Dua hari yang lalu hilang ketika Bapak berbelanja ke kota. Dari mana kamu temukan, Nak?"
Ali : (gugup). "Di... jalan, Pak. Saya pikir lebih baik sayalah yang menyerahkan surat keterangan ini sambil bersilahturahmi. Bukankah Bui nama Bapak?"
Pak Budi : "Benar, benar, Nak. Nama Bapak, Budi."(gembira)
Ali : "Masih mengajar, Pak?"
Pak Budi : "Masih, Nak. Anak ini siapa?"
Ali : "Bapak pasti lupa lagi. Saya murid Bapak ketika di SD Kasih Ibu."
Pak Budi : "Oh, iya. Siapa ya?"
Ali : "Ali, Pak...!"

Dialog diatas percakapan antara seorang murid dengan mantan gurunya dengan penuh akrab dan hormat. Oleh karena itu, situasi dan pilihan katanya juga menunjukkan nilai rasa halus. Akan tetapi, dalam dialog tersebut terdapat dua kata yang tidak tepat nilai rasanya yaaitu kata "kau" pada baris ke-6 dan kata "kamu" pada baris ke-9. Agar sesuai dengan konteksnya kata "kau" seharurnyu diganti dengan "Anak" dan kata "kamu" diganti dengan kata "Bapak", sehingga kata "Anak" dan "Bapak" mempunyai nilai rasa lebih halus.
,.Bapak" mempunyai nilai rasa lebih halus.

Bentuk, Fungsi, dan Makna Imbuhan Gabung (Konfiks) ber-kan dan ber--an

Sebeluna kita suah membahas tentang imbuhan (afiks) ber-. Kali ini kita lanjutkan membahas imbuhan gabung (konfiks) ber-kan dan ber-an.

1. Imbuhan gabung ber-kan
lmbuhan gabung ber-kan adalah gabungan awalan ber- dan akhiran -kan pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap. Mula-mula kata dasar diberi awalan ber- kemudian diberi akhiran -kan. Misalnya pada kata modal, mula-mula diberi awalan ber- sehingga menjadi bermodal, kemudian diimbuhkan akhiran -kan sehingga akhirnya menjadi bermodalkan.
Funggsi imbuhan gabung ber-kan adalah membentuk kata kerja intransitif yang dilengkapi dengan sebuah pelengkap (komplemen).
Contoh: Ia hanya bermodalkan semangat untuk meraih sarjana.
Makna imbuhan gabung ber-kan pada kalimat tersebut yaitu menyatakan "menyediakan yang disebut
pelengkapnya".
Contoh:
-Buku modul pelatihan ini dibuat berdasarkan permintaan masyarakat.
Berdasarkan artinya menjadikan (permintaan masyarakat) sebagai dasar.
-Pengungsi gempa bumi itu tidur dengan beralaskan selembar tikar.
Beralaskan artinya menjadikan (selembar tikar) sebagai alas.

2. Imbuhan gabung ber-an
Fungsi imbuhan ber-an adalah membentuk kata kerja intransitif. Adapun makna imbuhan gabung ber-an antara lain:

1) Menyatakan banyak dan tidak teratur.
Contoh:
- Penduduk berlarian ke luar rumah, ketika terjadi kebakaran.
Berlarian artinya banyak yang berlari.
- Lalat berterbangan di atas sampah itu.
Berterbangan artinya banyak yang terbang.

2) Menyatakan saling atau berbalasan.
Contoh:
- Kedua pemimpin negara itu bersalaman dengan akrabnya.
Bersalaman artinya saling memberi salam.
- Jalan Diponegoro dan jalan Kartini berpotongan.
Berpotongan artinya saling memotong.

3) Menyatakan mempunyai
Contoh:
- Pemimpin yang berpandangan luas sangat mempengaruhi kinerjanya.
Berpandangan artinya mempunyai pandangan.
- Ia sangat berpengalaman di bidang telekomunikasi.
Berpengalaman artinya mempunyai pengalaman.

Berdasarkan penggunaanya, imbuhan ber-kan dan ber-an termasuk imbuhan yung produktif. Imbuhan produktif artinya imbuhan yang sering dipergunakan dalam berbahasa. Oleh karena itu, dalam penerapannya harus digunakan secara benar.

Bentuk, Fungsi, dan Makna Imbuhan (Afiks) ber-

Kali ini kita membahas mengenai imbuhan (afiks) ber-. Sebelumnya, perhatikanlah kalimat berikut:
Pengembangan agrobisnis dan agroindustri berskala kecil sangat mudah diarahkan untuk bersahabat dengan lingkungan.

Kata "berskala" dan "bersahabat" pada kalimat di atas menggunakan awalan ber-. Kalau kita biara awalan ber-, maka dapat dilihat dari segi bentuk, fungsi, dan arti atau maknanya.

a. Bentuk awalan ber- dapat bervariasi menjadi be-, bel-, ber-.
Contoh:
- berumah
- belajar
- berskala
b. Fungsi awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitif (kata yang tidak memerlukan objek).
Contoh:
- Anak itu sudah tidak berayah lagi.
- Dia bersepatu bagus.
c. Makna awalan ber-
Awalan ber- mempunyai beberapa makna bergantung kata yang digabunginya (konteksnya):
1) Mempunyai atau memiliki
Contoh:
- Pejabat itu berumah tiga buah di kota ini.
- Ia beradik satu orang.
2) Memakai atau mengenakan
Contoh:
- Orang yang bertopi itu bukan sava.
- Mahasiswa yang berkaca mata itu mendapat beasiswa.
3) Mengendarai atau menumpang
Contoh:
- Anak itu bersepeda ke sekolah setiap hari.
- Di desa itu masih banyak orang berkuda ke pasar.
4) Berisi atau mengandung
Contoh:
- Bahan makanan itu cukup bergizi.
- Perigi itu sudah tidak berair lagi.
5) Melakukan atau mengusahakan
Contoh:
- Banyak orang bertanam cabe di Tanjung.
- Ia berkebun anggur setelah pensiun.
6) Memanggil, menyebut atau menyapa
Contoh:
- Sejak dulu dia berkakak kepada saya.
- Anak itu beribu kepada neneknya.
7) Mengerjakan atau melakukan perbuatan
Contoh:
- Kita harus berolahraga untuk menjaga kesehatan.
- Lebih baik kita berdamai dengan dia.
8) Merasakan, mengalami atau daiam keadaan
Contoh:
- Saya ikut bergembira atas kesuksesanmu.
- Kami ikut berduka cita atas musibah yang Anda alami.
9) Kelompok atau himpunan
Contoh:
- Mereka bertiga sudah datang.
- Kami berdua tidak dapat hadir.

Bagaiana? Sudah paham, kan?

Memahami Ciri-ciri puisi (Lama dan Modern)

Sekarang saatnya kita membahas puisi lama dan puisi modern. Puisi lama dan modern mempunyai ciri yang sangat berbeda, puisi lama banyak keterikatan mulai dari bait - baris/larik - rima dan lainnya.

Contoh puisi lama/Pantun:

Dari mana hendak ke mana,
Dari Jepang ke Bandar Cina.
Kalau boleh abang berlanya,
Bunga yang kembang siapa yang punya.

Ciri keterkaitan pantun sudah tampak jelas, tentu mudah menentukannya.
- Tiap bait ada empat baris
- Tiap baris 8 - 12 suku kata
- Rimanya silang/abab
- Ada sampiran, ada isi
- Selesai dalam satu bait

Puisi lama tidak hanya pantun, ada juga bidal, syair, gurindam dan karmina. Masing-masing bentuk ini mempunyai aturan masing-masing. Sedangkan puisi modern, bebas dari ikatan-ikatan seperti di atas tetapi masih mengutamakan rima dan irama.

Sekarang perhatikan contoh puisi modern berikut:

Krawang-Bekasi
Kami yang terbaring antara Krawang - Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malan sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai. belum bisa memperhitungkan arti
4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
Kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malatn sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

(Karya Chairil Anwar dari Kerikil Tajam)

Ciri-ciri puisi diatas:
- Rima akhir masih ada. Irama masih terasa dalam penggalan-penggalan puisi
- Jumlah baris/lirik tidak sama pada beberapa bait.
- Isi/masalah sesuai dengan situasi pada saat itu.

Dengan demikian tampak nyata perbedaan puisi lama dan puisi modern. Isi puisi "Kerawang Bekasi" tersebut mengungkapkan perasaan para pejuang muda yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara. Jumlah mereka cukup banyak, kita yang masih hiduplah yang menilai perjuangan mereka itu berguna atau tidak.
Renungkan, hargailah, hormatilah perjuangan mereka yang gugur sebagai bunga bangsa.

Membedakan Bentuk Prosa dengan Bentuk Puisi

Simaklah kutipan teks berikut:
Tamin melangkah menuju ke dapur, ia jongkok di perapian sebentar memanasi tubuhnya, lalu berdiri di samping teratak belakang. Untuk pertama kali ia merasa betapa sejuk angin petang meniup dalam kampungnya. Suara Sumi telah tak ada, ia telah lari membawa ayamnya ke rumah pak Modin. Dan kini ia berdiri di sana, ia dapat mendengar namanya disebut-sebut orang, dan ia tahu suara itu akan menjalar dari rumah ke rumah, dan seluruh perkampungan yang kecil itu akan bertambah hidup oleh kedatangannya malam ini.
"Di mana sekarang Pardan, Mak?"" Tamin menyebut salah satu teman terkarib, teman mandi di kali, teman menggembala, teman memancing ikan. Di sana, tengah ia berjongkok menghabiskan air pancuran dari bambu panjang, ia teringat akan teman-temannya seorang demi seorang.
"Engkau tak pernah dengar tentang dia, jadinya!" Itu adalah suara ibunya dari dalam dapur bersama Sumi yang telah membawa ayam potongan. "Itu telah bertahun-tahun lewat. Ia telah tak ada Tamin! Ia pergi ke Surabaya pada jaman berontak, jaman perang melawan Nica. Tak lama ia pergi. Seminggu
sesudah itu jenazahnYa dibawa."

Bandingkan dengan kutipan ini:

Pejuang

Jadilah pejuang, Qomaruz Zaman
Bersama kawan kawanmu se Angkatan

Hingga langit akan tersenyum
Tanah air merdu dan harum
Meski sera'kan patah tulang
Belulang dan halangan bertubi-tubi
Tatap tujuan. Malaikat membuka jalan lapang.
Dan tercapai keridhaan Ilahi

Inilah jihad di jalan Tuhan
Agar tahu kedalaman laut wahyu
Dan irfan llahi, langit memanggil selalu

Pabila Tuhan berjalan di depan
Datang muncul Ath Thariq, pelambang
Muhamad bagai dulu. Kalian tak usah bimbang

Secara sepintas saja, kamu tentu sudah dapat melihat perbedaannya.
Teks pertama/prosa:
- Terdiri atas paragraf-paragraf
- Penggunaan tanda baca (titik, koma) jelas terlihat
- Masalah yang dibahas erat kaitannya dengan pikiran

Teks kedua/puisi
- Terbagi dalam beberapa bait.
- Penggunaan tanda baca hanya kadang-kadang
- Masalah yang dibahas erat dengan perasaan penulis

Demikianlah secara umum perbedaan antara bentuk prosa dan puisi, jika kamu cermati lebih mendalam lagi, kamu tentu dapat membandingkan antara kalimat biasa/prosa dan baris/larik dalam puisi mengenai jumlah kata-katanya.
Belum lagi jika kamu melihat adanya rima/persamaan bunyi pada puisi namun tidak ada dalam prosa, penggalan kalimat dalam prosa juga berbeda dengan penggalan baris puisi, selain itu karena ada juga perbedaan "kedalaman makna" puisi dan prosa, puisi lebih sulit dipahami karena kadang-kadang menggunakan bahasa lain, sedangkan prosa bahasanya lugas, jadi lebih mudah dipahami.

Sekarang, tentu kamu sudah dapat membedakan prosa dengan puisi, bukan?

Legenda "Asal-Usul Penduduk Merem" (Papua)

Zaman dahulu hiduplah seorang laki-laki bernama Woiram. Dia bertempat tingga di kampung Merem. Istrinya bernama Bonadebu. Lelaki itu seorang yang taat beribadah dan taat pula kepada pemerintahan. Woiram menikah dengan Bonadebu tidak mendam-bakan keturunan, tetapi hanya sekedar menjaga harga diri sebagai seorang lelaki. Oleh karena setiap harinya dia tidak tinggal serumah dengan istrinya padahal mereka satu kampung.

Perjalanan rumah tangga yang mereka alami cukup lama. Kehidupan mereka juga cukup bahagia, tetapi nampaknya agak terganggu, karena sang istri mendambakan keturunan, tetapi harapan ini tidak dikabulkan oleh suaminya, karena dia sudah berjanji kepada dewa untuk tidak punya keturunan.
Pada suatu hari Woiram punya keinginan punya anak. Dia sebagai orang yang taat beribadah, sehingga setiap saat memohon kepada raja tanah, penguasa alam serta bintang di langit, agar dikaruniani anak.
Untuk melangsungkan hidup berumah tangga pekerjaan Wairorn yaitu berburu dan berkebun. Sebelum pergi berburu, biasanya dia

terlebih dahulu membuat tali busur di kamar. Entah,……kutang
hati-hati atau tergesa-gesa tiba-tiba telunjuknya teriris pisau. Mengalir deras darah yang keluar dari telunjuknya. Aliran darah yang cukup banyak itu disimpan dan disembunyikan di sebuah tempayan.
Pagi harinya dia bersama istrinya pergi ke kebun. Mereka giat bekerja, berhubung banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, maka keduanya tidak pulang. Setelah dua hari di kebun, mereka bani pulang. Setiba di rumah dia tidur dalam keadaan nyenyak. Pada pertengahan malam dia terbangun, karena mendengar anak kecil sedang menangis, tetapi dia tidak serius mendengarkan, hanya sekilas, sehingga tidur kembali. Dia menganggap mimpi belaka.

Tidak lama kemudian terdengar lagi suara tangis anak kecil. Dia langsung berdo’a agar ditunjukkan kepada kejadian yang aneh itu. Tiba-tiba tampaklah sinar dari tempayan. Dia mendekati sinar yang ada di tempayan itu, ternyata ada seorang bayi. Dia berterima kasih kepada Dewa, karena mengabulkan permintaannya. Di samping itu dia juga merasa gembira, lalu diambilnya bayi itu. Anak lelaki itu diberi nama Woiwallytmang. Karena dia takut kepada istrinya, dianggap tidak setia, maka anaknya itu dibawa ke tempat yang jauh. Sebagai tempat tinggalnya anak itu dibuatkan gubuk oleh ayahnya di bawah pohon beringin yang berbuah coklat, dan sebagai makanan anaknya.

Lambat laun lelaki itu tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Pekerjaan sehari-harinya berburu dan berkebun. Suatu hari dia sial, karena berburu tidak mendapatkan seekorpun binatang. Pada waktu dia istirahat terlihat burung yang sedang menghinggap di pohon yang dekat dengannya. Dengan pelan burung itu dipanah, tetapi berulang-ulang memanah, masih juga tidak mengena sasaran.

Kemudian dia mengikuti arah panah yang telah dilepaskan. Anak panah itu masuk ke dalam kebun dan tertancap di batang pisang. Dikala dia hendak mencabut anak panah yang tertancap, maka tiba-tiba dari balik pohon pisang itu ada seorang perempuan berkata, “Hai lelaki tampan siapa namamu dan apa pekerjaanmu?” Mendengar perkataan wanita itu dia sangat terkejut dan. takut, karena selama ini, karena sejak kecil dia tidak pernah mengenal siapapun, kecuali ayahnya. Setelah itu dia ingat, bahwa selain ada lelaki, masih juga ada perempuan.
Dia menjawab, “Namaku Woiwallytmang, sedangkan pekerjaanku berburu. “Mendengar jawaban dari pemuda wanita itu terkejut, karena dia melihat sinar yang terpancar dari tubuh anak itu. Wanita itu adalah Bonadebu, ibunya sendiri.

Wanita itu bertanya lagi. Siapa namamu dan darimana asalmu. Pemuda itu menjawab,” Ayahku bernama Woiram dan aku tidak tahu tempat tinggalku.
Mendengar jawaban pemuda itu. Wanita tersebut sangat sakit hati, karena merasa dibohongi Woiram selama ini. Pemuda itu masih dihantui rasa ketakutan, sehingga wanita itu bisa segera mengubah sikapnya, sambil mengatakan,
“Kalau begitu mari nak saya antarkan ke rumah ayahmu!”

Sebelum pulang ke rumah Bonadebu mengajak Woiwallytmang mencari udang untuk oleh-oleh Woiram. Keduanya menuju sungai Wasi yang banyak sekali udangnya. Dalam keadaan serius mencari udang tanpa sengaja Woiwallytmang masuk ke dalam gua sungai Wasi. Sebelum anak itu keluar dari gua sungai itu, tanpa sengaja pula ditutup Bonadebu. Saat Bonadebu naik ke darat, tetapi Woiwallytmang masih juga belum nampak muncul. Bonadebu segera pulang dan dia menganggap pemuda itu pulang duluan.

Pada waktu itu Woiram mencari anak lelakinya ke gubuk, tapi tak seorangpun dijumpai di sana. Bahkan ayahnya berulang-ulang menjenguk tetapi tidak ada. Dia cemas dan bersedih hati, sementara takut bertanya kepada istrinya.

Pada suatu hari kepala adat bersama penduduk kampung menyembelih binatang buruannya di sungai Wasi, tiba-tiba ditemukan seonggok udang. Udang itu diberikan kepada kepala adat. Diterimanya udang itu, lalu diserahkan kepada istrinya. Pesan dia udang ini dimasak, tapi jangan dimakan. Setelah itu dia berangkat lagi ke sungai Wasi.

Datanglah dua anak perempuan kepada adat ke ibu mereka sambil menangis minta udang yang telah dimasak tadi. Dengan rasa kasihan akhirnya udang itu diberikan kepada Mecy dan Mesam.

Kini kepala adat datang, lalu minta makan. Tentu saja sang istri bingung, karena udang yang dia masak sudah habis dimakan kedua anaknya. Kepala adat sangat marah kepada istrinya. Kedua anaknya melihat menyaksikan pertengkaran antara ayah dan ibunya, bahkan saat itu ibunya dipukul. Kedua anak itu sangat sedih serta berusaha untuk mencari udang sebagai gantinya. Keduanya berangkat ke sungai Wasi. Setiba di sungai itu dia langsung menyelam ke dalam gua. Dalam gua itu kakinya menginjakkan benda empuk. Benda itu secara pelan-pelan diangkat ke atas, ternyata manusia. Manusia itu dibersihkan, kemudian diangkat ke atas permukaan sungai, kemudian dihangatkan dengan dedaunan yang dibakar. Dalam jangka waktu yang relatif singkat manusia itu bisa bergerak, ternyata dia masih hidup. Kedua anak itu sangat riang gembira.

Setelah Woiwallytmang sadar dia mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua anak perempuan atas pertolongannya. Dia menanyakan nama dan tempat tinggal kedua gadis itu. Namaku Mecy dan adikku namanya Mesam. Tempat tinggalku dekat dari temapt ini.

Namaku Woiwallytmang, kenapa kalian membangunkan aku? Saya dan adikku tidak membangunkan kamu, tetapi hanya menolong dari ancaman kematian, karena kamu tadi tergeletak dalam gua sungai yang dalam itu.
sebagai ucapan terima kasihku, maka kami akan membalas kebaikanmu, yaitu mencarikan udang setiap hari dan saya antarkan ke rumahmu kata Woiwallytmang.

Ternyata benar juga apa yang dikatakan kepada kedua gadis itu. bahwa setiap hari pemuda itu mengantarkan udang ke rumahnya.
Orang tua Mecy merasa curiga, karena setiap hari selalu ada udang di rumah,kemudian ayahnya bertanya tentang asal usul udang itu.

Kedua anak itu tidak berani berterus terang memberitahu asal udang itu. Tetapi ayahnya terus bertanya mendesak, akhirnya mereka : memberi tahu, bahwa udang ini berasal dari Woiwallytmang.
Pada suatu hari pemuda itu datang ke rumah gadis perlu menemui ayah Mecy dan Mesam. Dia minta izin untuk menikahi putrinya bernama Mecy. Ayahnya sangat setuju. Pestapun segera dimulai. Acaranya sangat meriah, karena pada saat itu Woiwallytmang dinobatkan sebagai kepala adat.

Pestapun dimulai dengan meriah, sementara Woirom turut juga hadir dalam pesta itu. Dia sangat terkejut, karena yang dinobatkan jadi kepala adat ternyata anaknya. Selama ini Woiram merasa dipojokkan masyarakat, karena anaknya telah disembunyikan. Saat itu juga Woiram berdo’a kepada Dewa, agar memberi hukuman kepada mereka. Tiba-tiba hujan turun dengan lebat, serta bermacam-macam makanan berubah semua menjadi batu.

Kampung tersebut dilanda banjir bandang. Semua orang tenggelam dan terbawa arus yang sangat deras. Sementara Woiwallytmang, Mecy dan Woiram dalam keadaan selamat, karena saat air meluap mereka memanjat pohon pinang. Setelah air surut Wairom berpesan kepada Woiwallytmang dan Mecy agar memperbanyak berdo’a serta memperbanyak pula keturunan. Setelah pesan itu disampaikan, lalu dia mengajak keduanya ke sungai.
Setiba di sungai Woiram posisinya di atas batu seketika dia menghilang yang nampak hanya bekas kakinya.

Fungsi Kata Penghubung dalam Kalimat

Ada tiga macam fungsi kata penghubung yaitu penghubung antar kata, antar kalimat, dan antar paragraf. Melalui penggalan paragraf berikut kamu akan dapat melihat faktor fungsi kata penghubung tersebut.

"Tapi itu juga tempat nenek," kata Sutan, "di mana ada rusa, ada nenek,"
Maksudnya harimau.
"Huss," kata Wak Katok." Jangan disebut-sebut namanya."
Mereka cepat berpakaian. Buyung menyandang senapan lantak Wak Katok. Wak Katok tahu, bahwa dalam terang remang-remang dini hari, mata Buyung yang muda lebih tajam dari matanya, dan dia pun tahu, meskipun belum mengakuinya di depan umum, bahwa Buvung lebih pandai menembak dari dia.
Sutan membawa parang panjang dan pisau belatinya. Wak Katok hanya membawa pisau belati saja.
Buyung berjalan di depan sekali. Mereka melangkah cepat dalam samar gelap menjelang dini hari, melangkah dengan hati-hati bagai tidak berbunyi memudik sungai.
Ketika mereka tiba di tempat yang dimaksud Buyung, dini hari telah mulai datang dari timur. Ayam hutan mulai berkokok. Embun membasahi tanah, daun, pohon dan batu-batu, dan kabut yang tipis menamarkan semuanya. Mereka berjalan lebih perlahan-lahan dan lebih berhati-hati. Tiba-tiba mereka mendengar suara seekor rusa melengking, yang dibalas oleh seekor rusa lagi dari bagian hutan yang lain.

Dari novel "Harima Harimau", Mochtar Lubis

Berdasarkan penggalan pararaf di atas:
1. menghubungkan dua kata
- parang panjang dan pisau belatinya
- pohon dan batu
- batu dan kabut
- perlahan-lahan dan berhati-hati

2. menghubungkan dua kalimat
- Wak Katok tahu, bahwa dalam terang remang-remang
- Dia pun tahu, meskipun belum mengakuinya

3. menghubungkan dua paragraf (dalam wacana)
- tapi, menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf "tapi itu juga tempat nenek..."
- Ketika, menghubungkan paragraf ketiga dan keempat.

Pembahasan kata penghubung tidak hanya dari segi fungsi, tetapi dapat juga kamu perhatikan dari segi isi kalimat tersebut. Agar lebih jelas, baiklah kamu perhatikan uraian berikut.
- dan menyatakan kesetaraan atau kesejajaran
- tapi, tetapi menyatakan pertentangan. Contoh lain: namun, meskipun, sungguhpun
- ketika, menyatakan waktu. Contoh lain: sejak, saat, sementara itu, sesudah, sebelum.
- kecuali, menyatakan pengecualian
- sebab; karena menyatakan alasan
- agar, supaya, menyatakan tujuan

Penggunaan Bentuk "di" dan "ke"

Kali ini kita membahas penggunaan bentuk di dan ke. Bentuk di dan ke ini sering dirancukan pemakaiannya, kadang-kadang ditulis disambung, kadang-kadang ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Masih bingung?
Begini, bentuk di dan ke dapat termasuk awalan dan dapat termasuk kata depan. Kalau bentuk di dan ke sebagai awalan penulisannya harus disambung dengan kata yang mengikuti, tetapi bila bentuk di dan ke sebagai kata depan penulisannya harus dipisah dari kata yang mengikutinya.
Ciri bentuk di dan ke digabungkan dengan kata kerja.
1. Bentuk di dan ke sebagai awalan antara lain:
Contoh:
. di + tulis ---> ditulis
. di + baca ---> dibaca
2. Bentuk di dan ke digabungkan dengan kata sifat.
. di + marah + i ---> dimarahi
. ke + adil + an ---> keadilan
3. Bentuk di dan ke digabungkan dengan kata bilangandimaahi
. ke + adil + an ---> keadilan
. di + satu + kan ---> disatukan
. ke + lima ---> kelima; ke-5

Ciri bentuk di dan ke sebagai kata depan:
1. Bila diikuti kata benda
Contoh:
- di rumah
- ke sawah
2- Bila diikuti kata yang menyatakan tempat
Contoh:
- di atas
- ke dalam
3. Bila diikuti kata yang menyatakan arah
Contoh:
- di sini
- ke timur

Kerancuan penggunaan bentuk di dan ke dalam karangan akan menimbulkan makna ganda.

Baaimana? Sudah bisa membeakan penggunaan bentuk di dan ke? Oya, ada satu fenomena penggunaan bentuk ke. Coba perhatikan kalimat berikut:
1. Baru saja ia melangkah ke luar.
2. Pagi-pagi sekali, ia sudah keluar rumah.
Manakah penulisan bentuk ke yang benar, ke luar atau keluar? Nah, kedua bentuk itu benar. Kata ke luar dalam kalimat no.1 tersebut merupakan antonim dari ke dalam. Sedangkan kata keluar dalam kalimat no.2 tersebut merupakan antonim dari masuk.
Sehingga untuk menguji kebenaran pemakaian kedua bentuk tersebut adalah dengan menggantinya dengan antonimna tersebut:
1. Baru saja ia melangkah ke dalam.
2. Pagi-pagi sekali, ia sudah masuk rumah.

Ciri-ciri Umum Teks Cerita Fantasi

Cerita Fantasi merupakan salah satu jenis teks narasi. Teks Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/ peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita. Rangkaian cerita ini disebut alur. Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa.
Narasi memiliki tema/ ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita. Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa pada alur cerita.
Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat disimpulkan dari isi cerita.

Ciri umum teks cerita Fantasi:
1. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi
hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.

2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor, kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang.

3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.

4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).

5. Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasil observasi penulis komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga Djoko Lelono memberi fantasi pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.

6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Puisi "Krawang-Bekasi" Karya Chairil Anwar

Krawang-Bekasi
Karya: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
Tidak bisa berteriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi

Tapi siapakah yang tidak mendengarkan deru kami?
Terbayang kami maju dan berdegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, Kenanglah Kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa apa

Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5Ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan

Puisi "Cara Membunuh Burung" Karya Sapardi Djoko Damono

Cara Membunuh Burung
Karya: Sapardi Djoko Damono

Bagaimanakah cara membunuh burung
yang suka berkukuk bersama teng-teng jam dinding
yang tergantung sejak kita belum dilahirkan itu?


Soalnya ia bukan seperti burung-burung
yang suka berkicau setiap pagi meloncat dari cahaya ke cahaya
di sela-sela ranting pohon jambu (ah dunia di antara bingkai jendela!)


Soalnya ia suka mengusikku tengah malam,
Padahal aku sering ingin sendirian
Soalnya ia baka

Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" Karya Sapardi Djoko Damono

Pada Suatu Hari Nanti
Karya: Sapardi Djoko Damono

Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namu disela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

5W1H Tax Amnesty (Pengampunan Pajak)

Berita yang baik adalah berita yang lengkap informasinya, setidaknya menjawab pertanyaan 5W1H: What, where, when, who, why, how (ingat: kalau dilafalkan seperti bahasa Cina: wat wer wen, hu wai hau). Dalam B.Indonesia, lebih enak mengingatnya dengan membuat akronim: Adik Simba (Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, Bagaimana). Apa yang diberitakan, di mana, kapan, dan mengapa terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Selain itu masih ada kata tanya yang lain (kata tanya turunan), misalnya berapa (diturunkan dari How, yaitu How much/ how many), dari mana (diturunkan dari Where, yaitu From where).

Berikut contoh berita yang disusun kembali berdasarkan 5W1H:
Apa
Tax Amnesty adalah aturan yang dibuat oleh otoritas pajak suatu negara untuk memberikan kesempatan kepada wajib pajak yang tidak patuh, melaporkan penghasilannya dan membayar pajak secara sukarela dengan memberikan insentif pada mereka. Dalam jangka pendek, tax amnesty bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara, sedangkan dalam jangka panjang bertujuan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Dalam Undang-Undang ditegaskan, bahwa pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

Di mana
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan melaporkan data realisasi jumlah harta yang dideklarasikan maupun repatriasi mencapai Rp 223,89 triliun hingga 5 September 2016. Paling banyak jumlah harta yang di deklarasi luar negeri dan repatriasi berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura.

Kapan
Pemerintah menegaskan jika tax amnesty ini tidak akan ada lagi dan hanya berlaku sampai 31 Maret 2017. Sehingga momentum ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh wajib pajak, Terhitung mulai 18 Juli 2016 lalu, tax amnesty sudah bisa dijalankan.

Siapa
Tax Amnesty ditujukan bagi wajib pajak yang berniat untuk melapor penghasilan kena pajak secara terbuka, atau membayar pajak yang belum terbayarkan.

Mengapa
Kondisi ekonomi global yang belum membaik, membuat Indonesia sulit untuk mencari pinjaman dana negara lain. Hal ini tentu akan memberikan masalah tersendiri, karena kebutuhan dana pembangunan nasional saat ini meningkat signifikan karena pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla tengah menggeber rencana pembangunan infrastruktur nasional.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah beberapa waktu lalu telah meresmikan aturan mengenai tax amnesty atau pengampunan pajak.

Bagaimana
1. Penghapusan Pajak Terutang

Maksudnya adalah penghapusan pajak terutang yang belum diterbitkan ketetapan pajak, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan, dan tidak dikenai sanksi pidana di bidang perpajakan. Dalam penjelasan lebih singkat, utang pajak Anda akan dihapus oleh pemerintah.

2. Bebas Pemeriksaan

Setiap pelaporan yang Anda lakukan tidak akan melalui pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan. Jadi Anda bisa melakukan pelaporan tanpa harus takut bukan?

3. Penghapusan Sanksi Andministrasi

Bila Anda telat membayar pajak, akan ada denda yang akan dikenakan pada Anda. Tapi, bila Anda mengikuti tax amnesty, hal itu tidak akan berlaku.

4. Tidak Ada Pemeriksaan Pajak

Dalam hal ini. tidak akan ada proses pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dalam hal Wajib Pajak sedang dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan atas kewajiban perpajakan, sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir, yang sebelumnya telah ditangguhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3),

5. Pembebasan PPh

Anda juga akan mendapat pembebasan PPh (Pajak Penghasilan) untuk balik nama harta tambahan. Jadi, umpama kalau Anda membeli rumah memakai nama orang lain, dengan tax amnesty, ada pembebasan PPh kalau rumah itu diubah dengan nama pemilik asli rumah tersebut.

6. Lebih Mudah Mendapat Akses layanan Perbankan

Selain terhindar dari masalah yang terkait dengan sanksi dan denda pajak, ada satu lagi keuntungan yang bisa didapatkan. Yaitu mendapat kemudahan untuk mengakses layanan kredit bank.
Kredit ini sendiri berlaku untuk pengajuan kartu kredit, kredit kendaraan, deposito, dan layanan perbankan lain yang rata-rata mensyaratkan kepemilikan NPWP.

Dengan laporan pajak yang lengkap, tentu bank akan lebih yakin untuk memberi Anda pinjaman.
Khusus untuk pengguna kartu kredit, peraturan tax amnesty telah membuat adanya penundaaan pelaporan data transaksi kartu kredit yang dilakukan oleh bank penerbit kartu kredit.

Memasuki minggu ketiga September 2016, perkembangan dana program pengampunan pajak atau tax amnesty dinilai menggembirakan. Sebab, dana tax amnesty dilaporkan bertambah Rp 2 triliun per hari.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, terkait perkembangan pelaksanaan program pengampunan pajak sebagaimana dilaporkan oleh Dirjen Pajak secara regular kepada Presiden, Seskab, dan Mensesneg.

Saat ini persoalan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan tax amnesty adalah adanya anggapan bahwa sosialisasinya terlambat serta waktunya yang pendek.

Namun Pramono menegaskan, Presiden sampai hari ini belum memutuskan apakah perlu melakukan amandemen ataupun perubahan terhadap waktu, karena ada tiga periode tax amnesty. Yakni periode September, periode Desember, dan periode Maret 2017.

Jaminan Kemudahan

“Karena ini sudah berjalan maka ditunggu saja. Yang jelas pemerintah memberikan kemudahan bagi calon-calon yang akan mendeklarasikan atau repatriasi. Yang dananya masih di luar negeri, atau yang administrasinya masih ada kekurangan maka itu akan dipermudah,” jelas Pramono.

Seskab memberi contoh, seseorang yang mempunyai uang Rp 100 miliar di Singapura untuk melaporkan dananya itu perlu izin dari bank. Izin dari bank ini izinnya itu bisa lama, bisa seminggu, bisa dua minggu, dan sebagainya.

Untuk kasus seperti itu, Dirjen Pajak akan memberikan kemudahan. Caranya, laporkan dulu yang Rp 100 miliar itu tanpa harus menunggu konfirmasi dari bank yang bersangkutan, dimana syarat administrasi bisa menyusul kemudian.

Menurut Seskab, Pemerintah memberikan kemudahan. Laporkan dulu kepada Dirjen Pajak berapa yang akan dilaporkan, administrasinya nanti akan dilakukan perbaikan kemudian. Sehingga mereka bisa melaporkan dan mendapatkan kemudahan masih dalam periode September.

“Kalau bagi pengusaha, September ini untungnya kalau repatriasi dua persen, deklarasi empat persen, dan itu memberikan beda angka dibandingkan nanti Desember sudah ada kenaikan,” ungkap Pramono.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/09/19/200000826/ini.keuntungan.dari.mengikuti.tax.amnesty.
http://bisnis.liputan6.com/read/2595691/repatriasi-tax-amnesty-terbanyak-dari-wni-di-singapura
Foto: pengapunanpajak.com

Berita Lainnya:


Puisi "Tanah Airku" Karya Muhammad Yamin

Tanah Airku
Karya: Muhammad Yamin

Pada batasan, bukit barisan
Memandang aku, ke bawah memandang
Tampak hutan rimba dan ngarai
Lagi pun sawah sungai yang permai
Serta gerangan lihatlah pula

Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk daun kelapa
Itulah tanah, tanah airku
Sumatra namanya, tumpah darahku

Sesayup mata, hutan semata
Bergunung bukit lembah sedikit
Laut disana, di sebelah situ
Dipagari gunung satu per satu
Adalah gerangan sebuah surga
Bukannya janat bumi kedua
Firdaus melayu diatas dunia
Sumatra namanya, yang kujunjungi

Puisi "Malam Tiba" Karya Ibu Sud

Malam Tiba
Karya: Ibu Sud

Hari sudah senja
Alam mulai sunyi

Burung-burung semua
Telah berhenti bernyanyi

Anak gembala kerbau
Menghalau ternaknya

Pulang menuju dangau
Jauh di tepi lembah

Puisi "Perasaan Seni" Karya J.E. Tatengkeng

Perasaan Seni
Karya: J.E. Tatengkeng

Bagaikan banjir gulung-menggulung
Bagaikan topan seruh-meneruh

Demikian rasa, datang semasa,
Mengalir, menimbu, mendesak, mengepung
Memenuhi sukma, menawan tubuh.

Serasa Manis sejuknya embun,
Selagu merdu dersinya angin,
Demikian Rasa, datang semasa,

Membisik, mengajak, aku berpantun,
Mengatung jiwa ke tempat dingin.
Jika kau datang sekuat raksasa,
Atau kau menjelma secantik juwita,

Kusedia hati akan berbakti
Dalam tubuh kau berkuasa
Dalam dada kau bertahta

Puisi "Kepada Kawan" Karya Chairil Anwar

Kepada Kawan
Karya: Chairil Anwar

Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,

belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam

Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!

Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!

Mendikbud Nilai Pelajaran Bahasa Indonesia Tak Perlu Diubah Jadi Kesusastraan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy merasa nomenklatur mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tidak perlu diganti menjadi kesusastraan.

Pergantian nomenklatur itu sebelumnya diusulkan sastrawan Ahmad Tohari saat para budayawan, sastrawan dan lainnya bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (23/8/2016).

"Saya rasa tidak harus begitu," ujar Muhadjir saat ditemui wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Muhadjir menangkap dengan jelas maksud usulan sastrawan Ahmad Tohari itu. Dia berpendapat, yang penting adalah konten mata pelajaran Bahasa Indonesianya, bukan nomenklaturnya.

Dia setuju jika di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, konten mengenai kesusastraan diperkuat agar peserta didik tidak hanya pandai berbahasa Indonesia, melainkan juga memiliki karakter bahasa yang erat dengan kebudayaan.
"Yang penting kontennya, kandungannya. Kemasannya boleh apa saja, yang penting kan isinya. Mata pelajaran Bahasa Indonesia itu otomatis di dalamnya ada kesusastraan, termasuk tata bahasa, kemudian kosa kata, itu kan menyatu," ujar dia.
Melalui kurikulum 13 yang akan diberlakukan Kemendikbud bagi seluruh sekolah di tanah air, Muhadjir yakin peserta didik akan mendapatkan konten kesusastraan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
"Nanti kita menggunakan pendekatan baru, kurikulum 13 itu kan lebih mengutamakan siswa aktif. Anak dilatih berekspresi, bikin puisi sendiri, diajak berimajinasi, jadi lebih didorong anak itu bersastra," ujar Muhadjir.
Sastrawan Ahmad Tohari sebelumnya memberikan masukan yang spesifik kepada Presiden. Pria yang terkenal melalui triloginya pada era '80-an itu meminta pemerintah mendorong peserta didik mengonsumsi buku-buku kesusastraan.
"Indonesia sekarang ini sedang krisis kesusastraan. Pengadaan buku sastra rendah, minat baca juga rendah, daya serap masyarakat terhadap sastra juga rendah. Jadi saya kira negara harus hadir mengatasi masalah ini," ujar Tohari.
Secara lugas, Tohari meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memborong buku sastra di pasaran untuk dibagikan kepada peserta didik.
Bahkan, Tohari juga meminta mata pelajaran Bahasa Indonesia diubah nomenklaturnya menjadi mata pelajaran Kesusastraan.

"Jadi pelajaran Bahasa Indonesia itu harusnya nempel ke pelajaran Kesusastraan. Sastralah yang menjadi jalur utama sebab sastra inilah yang membangun karakter," ujar Tohari.

Sumber: kompas.com

Kisi-kisi Soal UAS Bersama Kelas VII Semester Satu (Ganjil) Kurikulum 2013 Revisi

A. TEKS DESKRIPSI
1. Mampu menentukan ciri teks deskripsi
2. Mampu menentukan tujuan teks deskripsi
3. Mampu mengidentifikasi objek yang dideskripsikan dalam teks deskripsi
4. Mampu mengidentifikasi perasaan atas objek yang dideskripsikan
5. Mampu menentukan isi teks deskripsi
6. Mampu membandingkan isi dua kutipan teks deskripsi
7. Mampu menentukan struktur teks deskripsi
8. Mampu menentukan kaidah kebahasaan mengenai kata umum dan kata khusus dalam teks deskripsi
9. Mampu menentukan kaidah kebahasaan mengenai kata sifat dalam teks deskripsi
10. Mampu menentukan kaidah kebahasaan mengenai majas dalam teks deskripsi
11. Mampu menentukan kalimat perincian dalam teks deskripsi
12. Mampu menentukan sinonim dalam teks deskripsi
13. Mampu menggunakan imbuhan meN- yang bertemu kata dasar k,p,t,s
14. Mampu menggunakan kata depan
15. Mampu menyunting penggunaan huruf kapital, kata/kalimat, dan tanda baca/ejaan
16. Mampu menulis teks deskripsi

B. TEKS CERITA FANTASI
1. Mampu mengidentifikasi unsur cerita fantasi
2. Mampu mengidentifikasi jenis cerita fantasi
3. Mampu menentukan unsur intrinsik (tokoh, latar, atau urutan peristiwa) dalam teks cerita fantasi
4. Mampu menentukan latar (waktu, tempat, atau suasana) teks ceita fantasi
5. Mampu menceritakan kembali isi cerita fantasi
6. Mampu menentukan struktur cerita fantasi
7. Mampu menentukan ciri kebahasaan mengenai kata sambung dalam teks cerita fantasi
8. Mampu menentukan ciri kebahasaan mengenai kalimat langsung dan tak langsung dalam teks cerita fantasi
9. Mampu menyunting teks cerita fantasi
10. Mampu menulis teks cerita fantasi

C. TEKS PROSEDUR
1. Mampu menentukan ciri teks prosedur
2. Mampu mengidentifikasi jenis teks prosedur (cara menggunakan, cara membuat, atau cara melakukan)
3. Mampu menentukan isi teks prosedur
4. Mampu menentukan struktur teks prosedur
5. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai kalimat perintah dalam teks prosedur
6. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai kalimat aktif dan pasif dalam teks prosedur
7. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai kata keterangan (cara, alat, tujuan, derajat, syarat, akibat) dalam teks prosedur
8. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai kalimat saran ataupun larangan dalam teks prosedur
9. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai kata penghubung, pelesapan dan kata acuan) dalam teks prosedur
10. Mampu menggunakan akhiran –i dan -kan dalam teks prosedur
11. Mampu menulis teks prosedur

D. TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
1. Mampu mengidentifikasi teks laporan hasil observasi
2. Mampu menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi
3. Mampu menentukan struktur teks laporan hasil observasi
4. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai istilah dalam teks laporan hasil observasi
5. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai istilah (biologi) baku dan takbaku dalam teks laporan hasil observasi
6. Mampu menentukan ciri bahasa mengenai kalimat definisi dan kalimat klasifikasi dalam teks laporan hasil observasi
7. Mampu menentukan gagasan utama ataupun kalimat utama dalam teks laporan hasil observasi
8. Mampu menyunting Penggunaan Kata, Kalimat, Tanda Baca, dan Ejaan dalam kutipan teks LHO
9. Mampu menyunting keefektifan, keparalelan, kehematan, dan kecermatan kalimat dalam kutipan teks LHO
10. Mampu merangkum teks laporan hasil observasi
11. Mampu menulis teks laporan hasil observasi

Penampilan Musikalisasi Puisi Kelas IX SMPN 2 Muara Uya TP 2016/2017

Penampilan Musikalisasi Puisi Kelas IX SMPN 2 Muara Uya TP 2016/2017-- Senin lalu, 5 September 2016, kelas IX SMPN 2 Muara Uya telah menuntaskan tugas musikalisasi puisi walau hampir semua kelompok terkesan kurang persiapan. Waktu dua minggu, nampaknya masih kurang sejak pertemuan sebelumnya (pemberian materi teoretis). Tapi, tak apalah, kendala kekompakan selalu terjadi jika persiapan yang kurang. Namun, cukup memadailah untuk sebuah praktikum. Jika dilatih betul-betul dan serius, bisa ditampilkan saat perpisahan nanti. (Tepuk tangannnn....!!!)

Sesuai yang tercantum di buku paket (Erlangga), penilaian didasarkan pada: (1) Vokal dan Penghayatan, (2) Gaya penampilan, (3) Gerak, (4) Musikalitas, dan (5) Kreativitas. Selain itu, penilaian juga mengacu pada rubrik yang tercantum dalam RPP K-2006, yaitu:
(1) Kesesuaian lagu dengan suasana puisi, (2) kesesuaian isi puisi dengan irama/nada, (3) kesesuaian isi puisi dengan musik, (4) kekompakan, dan (5) keberanian.

Penampilan kelompok:
- Kelompok I musikalisasi puisi "Doa" karya Chairil Anwar dengan notasi lagu "Dia" (Fatin).
- Kelompok II musikalisasi puisi "Doa" karya Chairil Anwar dengan notasi lagu "Tersakiti Kembali" (Irwansyah).
- Kelompok III musikalisasi puisi "Doa" karya Chairil Anwar dengan notasi lagu "Jangan Bersedih" (Tifani Kenangan).
- Kelompok IV musikalisasi puisi "Aku" karya Chairil Anwar dengan notasi lagu "Dekat di Hati" (RAN).
- Kelompok V musikalisasi puisi "Aku" karya Chairil Anwar dengan notasi lagu "Kebebasan" (Yonder Music All Star).

VIDEO PENAMPIL TERBAIK (KELOMPOK III):

Video: Youtube
RINCIAN PEROLEHAN SKOR (SESUAI RUBRIK DI BUKU PAKET-ERLANGGA)
KLP VOKAL GAYA GERAK MUSIKALITAS KREATIVITAS JUMLAH
I
10
15
10
10
15
60
II
15
15
15
15
15
75
III
20
15
15
20
15
85
IV
10
10
15
10
15
60
V
15
15
10
10
15
65

RINCIAN PEROLEHAN SKOR (SESUAI RUBRIK DI RPP KURIKULUM 2006)
KLP SUASANA NADA MUSIKALITAS KEKOMPAKAN KEBERANIAN JUMLAH
I
10
10
10
10
20
100
II
15
15
15
15
20
60
III
20
15
20
10
20
95
IV
5
10
10
5
20
65
IV
10
15
10
10
20
65
Jumlah Skor yang diperoleh:
Kelompok I=120 (Nilai 60)
Kelompok II=155 (Nilai 78)
Kelompok III=170 (Nilai 85)
Kelompok IV=110 (Nilai 55)
Kelompok V=130 (Nilai 65)

KELOMPOK I KELOMPOK II
KELOMPOK III KELOMPOK IV
KELOMPOK V
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...