Artikel Terbaru: |
loading...
Simaklah kutipan teks berikut:
Bandingkan dengan kutipan ini:
Secara sepintas saja, kamu tentu sudah dapat melihat perbedaannya.
Teks pertama/prosa:
- Terdiri atas paragraf-paragraf
- Penggunaan tanda baca (titik, koma) jelas terlihat
- Masalah yang dibahas erat kaitannya dengan pikiran
Teks kedua/puisi
- Terbagi dalam beberapa bait.
- Penggunaan tanda baca hanya kadang-kadang
- Masalah yang dibahas erat dengan perasaan penulis
Demikianlah secara umum perbedaan antara bentuk prosa dan puisi, jika kamu cermati lebih mendalam lagi, kamu tentu dapat membandingkan antara kalimat biasa/prosa dan baris/larik dalam puisi mengenai jumlah kata-katanya.
Belum lagi jika kamu melihat adanya rima/persamaan bunyi pada puisi namun tidak ada dalam prosa, penggalan kalimat dalam prosa juga berbeda dengan penggalan baris puisi, selain itu karena ada juga perbedaan "kedalaman makna" puisi dan prosa, puisi lebih sulit dipahami karena kadang-kadang menggunakan bahasa lain, sedangkan prosa bahasanya lugas, jadi lebih mudah dipahami.
Sekarang, tentu kamu sudah dapat membedakan prosa dengan puisi, bukan?
Tamin melangkah menuju ke dapur, ia jongkok di perapian sebentar memanasi tubuhnya, lalu berdiri di samping teratak belakang. Untuk pertama kali ia merasa betapa sejuk angin petang meniup dalam kampungnya. Suara Sumi telah tak ada, ia telah lari membawa ayamnya ke rumah pak Modin. Dan kini ia berdiri di sana, ia dapat mendengar namanya disebut-sebut orang, dan ia tahu suara itu akan menjalar dari rumah ke rumah, dan seluruh perkampungan yang kecil itu akan bertambah hidup oleh kedatangannya malam ini.
"Di mana sekarang Pardan, Mak?"" Tamin menyebut salah satu teman terkarib, teman mandi di kali, teman menggembala, teman memancing ikan. Di sana, tengah ia berjongkok menghabiskan air pancuran dari bambu panjang, ia teringat akan teman-temannya seorang demi seorang.
"Engkau tak pernah dengar tentang dia, jadinya!" Itu adalah suara ibunya dari dalam dapur bersama Sumi yang telah membawa ayam potongan. "Itu telah bertahun-tahun lewat. Ia telah tak ada Tamin! Ia pergi ke Surabaya pada jaman berontak, jaman perang melawan Nica. Tak lama ia pergi. Seminggu
sesudah itu jenazahnYa dibawa."
Bandingkan dengan kutipan ini:
Pejuang
Jadilah pejuang, Qomaruz Zaman
Bersama kawan kawanmu se Angkatan
Hingga langit akan tersenyum
Tanah air merdu dan harum
Meski sera'kan patah tulang
Belulang dan halangan bertubi-tubi
Tatap tujuan. Malaikat membuka jalan lapang.
Dan tercapai keridhaan Ilahi
Inilah jihad di jalan Tuhan
Agar tahu kedalaman laut wahyu
Dan irfan llahi, langit memanggil selalu
Pabila Tuhan berjalan di depan
Datang muncul Ath Thariq, pelambang
Muhamad bagai dulu. Kalian tak usah bimbang
Secara sepintas saja, kamu tentu sudah dapat melihat perbedaannya.
Teks pertama/prosa:
- Terdiri atas paragraf-paragraf
- Penggunaan tanda baca (titik, koma) jelas terlihat
- Masalah yang dibahas erat kaitannya dengan pikiran
Teks kedua/puisi
- Terbagi dalam beberapa bait.
- Penggunaan tanda baca hanya kadang-kadang
- Masalah yang dibahas erat dengan perasaan penulis
Demikianlah secara umum perbedaan antara bentuk prosa dan puisi, jika kamu cermati lebih mendalam lagi, kamu tentu dapat membandingkan antara kalimat biasa/prosa dan baris/larik dalam puisi mengenai jumlah kata-katanya.
Belum lagi jika kamu melihat adanya rima/persamaan bunyi pada puisi namun tidak ada dalam prosa, penggalan kalimat dalam prosa juga berbeda dengan penggalan baris puisi, selain itu karena ada juga perbedaan "kedalaman makna" puisi dan prosa, puisi lebih sulit dipahami karena kadang-kadang menggunakan bahasa lain, sedangkan prosa bahasanya lugas, jadi lebih mudah dipahami.
Sekarang, tentu kamu sudah dapat membedakan prosa dengan puisi, bukan?