loading...

Penggunaan Bentuk "di" dan "ke"

Artikel Terbaru:
loading...
Kali ini kita membahas penggunaan bentuk di dan ke. Bentuk di dan ke ini sering dirancukan pemakaiannya, kadang-kadang ditulis disambung, kadang-kadang ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Masih bingung?
Begini, bentuk di dan ke dapat termasuk awalan dan dapat termasuk kata depan. Kalau bentuk di dan ke sebagai awalan penulisannya harus disambung dengan kata yang mengikuti, tetapi bila bentuk di dan ke sebagai kata depan penulisannya harus dipisah dari kata yang mengikutinya.
Ciri bentuk di dan ke digabungkan dengan kata kerja.
1. Bentuk di dan ke sebagai awalan antara lain:
Contoh:
. di + tulis ---> ditulis
. di + baca ---> dibaca
2. Bentuk di dan ke digabungkan dengan kata sifat.
. di + marah + i ---> dimarahi
. ke + adil + an ---> keadilan
3. Bentuk di dan ke digabungkan dengan kata bilangandimaahi
. ke + adil + an ---> keadilan
. di + satu + kan ---> disatukan
. ke + lima ---> kelima; ke-5

Ciri bentuk di dan ke sebagai kata depan:
1. Bila diikuti kata benda
Contoh:
- di rumah
- ke sawah
2- Bila diikuti kata yang menyatakan tempat
Contoh:
- di atas
- ke dalam
3. Bila diikuti kata yang menyatakan arah
Contoh:
- di sini
- ke timur

Kerancuan penggunaan bentuk di dan ke dalam karangan akan menimbulkan makna ganda.

Baaimana? Sudah bisa membeakan penggunaan bentuk di dan ke? Oya, ada satu fenomena penggunaan bentuk ke. Coba perhatikan kalimat berikut:
1. Baru saja ia melangkah ke luar.
2. Pagi-pagi sekali, ia sudah keluar rumah.
Manakah penulisan bentuk ke yang benar, ke luar atau keluar? Nah, kedua bentuk itu benar. Kata ke luar dalam kalimat no.1 tersebut merupakan antonim dari ke dalam. Sedangkan kata keluar dalam kalimat no.2 tersebut merupakan antonim dari masuk.
Sehingga untuk menguji kebenaran pemakaian kedua bentuk tersebut adalah dengan menggantinya dengan antonimna tersebut:
1. Baru saja ia melangkah ke dalam.
2. Pagi-pagi sekali, ia sudah masuk rumah.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...