Artikel Terbaru: |
loading...
Penggambaran watak tokoh dapat
kita ketahui melalui tiga cara, yakni dari segi
fisis, segi psikis, dan segi sosiologis.
1. Segi Fisis
Pengarang menjelaskan keadaan fisik tokohnya yang meliputi usia,
jenis kelamin, keadaan tubuh (tinggi, pendek, pincang, gagah, tampan,
menarik, dan sebagainya). Ciri-ciri wajah (cantik, jelek, keriput, dan
sebagainya), dan ciri khas yang spesifik.
2. Segi Psikis
Pengarang melukiskan tokoh berdasarkan latar belakang kejiwaan,
kebiasaan, sifat, dan karakternya. Segi psikis meliputi moral, kecerdasan,
temperamen, keinginan, perasaan pribadi, dan keahlian khusus yang
dimilikinya.
3. Segi Sosiologis
Pengarang menggambarkan latar belakang kedudukan tokoh tersebut
dalam masyarakat dan hubungannya dengan tokoh-tokoh lainnya. Segi
sosiologis meliputi status sosial (kaya, miskin, menengah), peranan dalam
masyarakat, pendidikan, pandangan hidup, kepercayaan, aktivitas sosial,
dan suku bangsa.
Contoh penggambaran watak tokoh dalam novel sebagai berikut:
Datuk Maringgih dalam "Sitti Nurbaya" adalah tokoh tua yang berwajah
jelek (segi fisik), kikir, jahat, pendendam, suka menipu, dan mencelakakan
orang, ambisius, dan licik (segi psikis), dan ia adalah pedagang ikan asin
yang sukses sehingga usaha berkembang pesat untuk akhirnya menguasai
berbagai sektor perdagangan dan perkebunan di Sumatra Barat (segi
sosiologis).