Artikel Terbaru: |
loading...
Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info Hasil Ujian Nasional 2014 Tingkat SMP/MTs-- Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) SMP yang berlangsung pada 5-8 Mei 2014 akan dilakukan 14 Juni. Proses pemindaian lembar jawaban UN SMP telah rampung tepat sesuai target, yaitu 9 Juni 2014. Selain itu, pengecekan atau verifikasi data dan proses penilaian UN SMP juga telah selesai.
"Secara nasional pemindaian LJUN SMP sudah selesai semua dan telah diproses dan dinilai di Puspendik," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam, di Jakarta, (9/06/2014), seperti dilansir www.kemdikbud.go.id.
Hasil UN SMP Diumumkan Sabtu Sore
SEMARANG, suaramerdeka.com - Hasil Ujian Nasional (UN) SMP akan diumumkan besok sore (Sabtu, 14/6). Dinas Pendidikan meminta pihak sekolah untuk mengumumkannya melalui website sekolah masing-masing. Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kota Semarang, Sutarto mengatakan pihaknya belum mengetahui hasil UN yang akan diumumkan besok. "Kami baru rapat ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah nanti malam, sekaligus ambil hasilnya," kata Sutarto.
Pihaknya akan langsung mendistribusikan hasil UN tersebut ke masing-masing sub rayon. Sub rayon lalu meneruskan ke masing-masing sekolah sebagai satuan pendidikan. "Oleh satuan pendidikan, hasil itu akan diolah hingga mendapat Nilai Akhir (NA) yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meluluskan siswanya," lanjut Sutarto.
Menurutnya, tidak ada perbedaan antara mekanisme pengumuman UN SMA sederajat dengan SMP.
Meskipun masih menunggu kesepakatan dari semua Dinas Pendidikan dari 35 Kabupaten/Kota se-Jateng terkait waktu pegumuman, tetapi Sutarto memastikan bahwa pengumuman akan dilakukan sore hari. Dinas Pendidikan Kota Semarang baru akan mengumumkan hasil secara keseluruhan setelah pengumuman di sekolah. Hal itu dilakukan agar kerahasiaan hasil tetap terjaga.
Berdasarkan data kelulusan siswa tahun lalu, persentase kelulusan SMP mencapai 99,82 persen, sedangkan MTs mencapai 99,86 persen, dan SMPLB lulus 100 persen. Kriteria kelulusan SMP tahun ini, 60 persen berasal dari nilai UN dan 40 persen berasal dari nilai sekolah. Di mana siswa tidak boleh mendapat nilai di bawah 4 pada nilai akhirnya.
Siswa SMP di Jatim lulus 99,98 persen
LENSAINDONESIA.COM: Harun, Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan dari jumlah peserta UN SMP/MTs sebanyak 537.772 siswa, tingkat kelulusannya hampir 100 persen atau mendekati sempurna.
“UN tingkat SMP kali ini yang lulus lebih baik dari tahun 2012 lalu yang hanya 99,92 persen. Kali ini di UN 2014 yang lulus mencapai 99,98 persen. Ini adalah angka yang fantastis dan mendekati sempurna” paparnya pada LICOM usai bertemu dengan perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Jatim di kantornya, Jalan Genteng Kali Surabaya, Kamis (12/06/2014).
Dia mengaku sangat bersyukur atas hasil yang terus meningkat. Namun sayangnya, pihaknya tak menyebutkan daerah mana yang memperoleh hasil UN terbaik kali ini. “Dari jumlah keseluruhan yang lulus ada sebanyak 537.678 siswa. Ini artinya se-Jawa Timur hanya 0,017 persen yang tidak lulus atau sebanyak 94 siswa. Ini yang membanggakan kita,” paparnya.
Sementara untuk hasil nilai UN tingkat SMP/MTs diantaranya, mata pelajaran Bahasa Indonesia nilai rata-rata 7,56, tertinggi 9,70 dan terendah 3,70. Berikutnya, Bahasa Inggris rata-rata 7,52, tertinggi 9,90 dan terendah 3,50. Matematika rata-rata 7,15, tertinggi 10,00 dan terendah 3,20. Terakhir mata pelajaran IPA rata-rata 7,61, tertinggi 10,00 dan terendah 3,20.
“Dari keseluruhan mata pelajaran, nilai rata-ratanya 29,84, tertinggi 38,90 dan terendah 38,90. Dengan jumlah nilai itu maka tidak benar bahwa nilai Bahasa Indonesia di Jawa Timur menurun, ternyata Jawa Timur sangat luar biasa. Jadi bisa saya simpulkan proses belajar di tingkat kabupaten/kota juga Kemenag betul-betul bagus,” puji Harun.
Di sisi lain, Harun juga menanggapi soal keterlambatan ijazah sampai ke tangan siswa setelah pengumuman UN tahun ini. Dia menilai hal tersebut tidak perlu dipersoalkan.
“Tidak mengganggu kalau soal itu (keterlamabatan ijazah). Kan sekolah memeberikan bekal kepada muridnya berupa surat keterangan. Insya Allah akhir Juli semuanya akan selesai,” tukas mantan Kepala Disbudpar Jatim.
Yogyakarta, Pengumuman Kelulusan SMP Serentak Jam 10 Pagi
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Baskara Aji, menyerahkan teknis pengumuman kelulusan hasil Ujian Nasional (UN) SMP sederajat kepada masing-masing sekolah.
Meski demikian, ia tetap berharap tidak sampai ada kerumunan massa atau konvoi dari para pelajar di DIY saat pengumuman kelulusan, Sabtu (14/6/2014) besok.
"Secara teknis memang kami serahkan semuanya pada sekolah bagaimana mengumumkannya, tapi jangan sampai ada kerumunan atau aksi yang mengganggu kepentingan umum," tuturnya, Jumat (13/6/2014).
Menurut Aji, para pelajar SMP saat ini juga terbilang cukup banyak yang telah membawa motor saat ke sekolah.
Hal inipun dikhawatirkan bakal berpotensi terjadinya konvoi atau kerumunan massa para pelajar.
"Yang penting jangan sampai mengganggu kepentingan umum, jadi kami berharap sekolah juga punya kreativitas untuk mencegah hal ini," imbuhnya.
Pengumuman hasil UN dan kelulusan siswa SMP sederajat, menurut rencana bakal dilaksanakan serentak di wilayah DIY, Sabtu (14/6/2014) besok, mulai pukul 10.00 wib.
Jawa Tengah
Dinas Pendidikan Jateng menyatakan tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMP/MTs, SMP Luar Biasa dan SMP terbuka mencapai 99,98 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nur Hadi Amiyanto mengatakan tingkat kelulusan UN 2014 tingkat SMP/MTs, SMP Luar Biasa (SMPLB) dan SMP terbuka mengalami kenaikan 0,207 persen dibandingkan UN 2013.
“Pada UN 2014 tingkat kelulusan sebesar 99,98 persen naik 0,207 persen dibandingkan UN 2013 sebesar 99,77 persen,” katanya kepada wartawan di Kantor Dinas Pendidikan Jateng Jl. Pemuda, Kota Semarang, Jumat (13/6/2014).
Menurut Nur Hadi, dari 501.508 siswa SMP/MTs, SMPLB, dan SMP terbuka yang mengikuti UN 2014 yang dinyatakan lulus sebanyak 501.410 siswa, sedang yang tidak lulus 98 siswa.
Perinciannya SMP dari 369.025 siswa yang lulus 368.965 siswa tidak lulus 60 siswa (99,98 persen). MTs dari 129.029 siswa yang lulus 129.010 siswa tidak lulus 19 siswa (99,98 persen).
Untuk SMPLB dari 213 siswa yang mengikuti UN semua lulus atau 100 persen. Sedang SMP terbuka dari 3.241 siswa yang lulus 3.222 siswa tidak lulus 19 siswa (99,41 persen).
”Bagi siswa yang berhasil lulus UN kami ucapan selamat dan sukses, bagi siswa belum berhasil jangan berkecil hati karena masih ada program UN kesetraan dan mengulang tahun depan,” ungkapnya.
Nur Hadi menambahkan pengumuman kelulusan UN SMP akan dilakukan secara serentak di masing-masing sekolah pada pukul 15.00 WIB Sabtu (14/6).
”Kami mengimbau kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota beserta seluruh jajarannya dapat mengendalikan para siswa supaya mencegah merayakan kelulusan dengan konvoi kendaraan di jalan raya,” harapnya.
Untuk itu, imbuh dia, Dinas Pendidikan kabupaten/kota serta pihak sekolah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan setempat, serta orang tua/wali siswa.
”Para siswa juga tidak perlu melakukan coret-coret baju seragam sekolah. Lebih baik baju seragam disumbangkan kepada saudara-saudara yang membutuhkan,” katanya.
Sementara, dari data Dinas Pendidikan Jateng tercatat SMP Negeri 1 Magelang menempati peringkat I UN 2014 dengan rata-rata nilai 37,01, disusul SMP Negeri 2 Purworejo (36,71), dan SMP Negeri 1 Wonosobo (36,15). Sedang SMP Negeri 1 Solo menempati peringkat 15 dengan rata-rata nilai 35.44.
Di Denpasar Bali, 12 Siswa Tidak Lulus
BALIPOST.com – Sebanyak 12 siswa SMP di Bali dinyatakan tidak lulus dalam Ujian Nasional (UN) tahun ini. Kabupaten Klungkung paling banyak mengantongi siswa tak lulus dengan jumlah 7 orang, disusul Karangasem 2 orang, Denpasar, Jembrana dan Tabanan masing-masing 1 orang. Sementara, Gianyar, Bangli, Buleleng dan Badung, seluruhnya lulus seratus persen.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardani, Jumat (13/6) mengatakan, kelulusan siswa SMP di Bali ini mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Jika dilihat dari persentase, kelulusan tahun ini menembus 99,98 persen, tidak lulus 0,02 persen dari total peserta 60.075 siswa. ” Yang mendominasi perolehan nilai terbaik, masih tetap siswa dari sekolah negeri, ” katanya.
Palembang
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dari jumlah peserta 11.9006 se-Sumsel, sebanyak 27 siswa dinyatakan tidak lulus. Sedangkan untuk di Palembang, merupakan kota terbanyak untuk jumlah yang tidak lulus yaitu 12 siswa.
Selain Palembang, Lahat dan Ogan Komering Ulu (Oku) Timur menempati posisi selanjutnya dengan jumlah siswa yang tidak lulus masing-masing berjumlah tiga siswa.
Disusul kabupaten Lubuklinggau, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) sebanyak dua siswa. Dan untuk kota Pagaralam, Muara Enim, dan Empat Lawang masing-masing satu siswa. Sedangkan untuk tujuh dari 16 kabupaten lainnya dinyatakan lulus 100 persen.
Meskipun jumlah peserta yang tidak lulus paling banyak, namun untuk peserta peraih nilai UN SMP tertinggi berasal dari Palembang atas nama Andifa Rizki Asshiddiqqie dari SMP Kusuma Bangsa (Kumbang) Palembang dengan nilai rata-rata 38,10.
Sedangkan dari MTs jatuh pada Lukluk Martina dari MTS Subulussalam Sriwangi dengan rata-rata nilai 36,60. Dan untuk SMP Negeri Terbuka jatuh pada Indah Daratista dari SMPN Terbuka 1 Pampangan dengan nilai rata-rata 34,60.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, sekaligus ketua panitia UN 2014 Sumsel, Bonny Syafrian MM mengatakan, penyebab kelulusan tersebut berdasarkan dari penghitungan nilai-rata yang tidak mencapai target. Termasuk di salah satu mata pelajaran yang anjlok.
"Kita belum tahu pasti, mata pelajaran apa yang mendominasi siswa tidak lulus tahun ini, karena kita belum evaluasi," ungkapnya saat ditemui Sripoku.com di ruang kerjanya, Jumat (13/6/2014).
Meskipun jumlah peserta yang tidak lulus mencapai angka puluhan, namun presentasi ketidaklulusan tahun ini menurun tipis. "Tahun kemarin yang lulus sebanyak 99,95 persen. Sedangkan tahun ini meningkat sebanyak 99,97 persen," jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh siswa di jenjang pendidikan non formal dan mereka juga yang gagal formal dapat mengikuti UNPK Periode II pada bulan Agustus mendatang.
Ujian pun akan digelar secara bersamaan di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel, sedangkan lokasi ujian tersebut nantinya tergantung dari tiap Kabupaten/Kota.
Lanjutnya, soal ujian pun hanya dibedakan saja isi-isi soalnya sehingga tidak sama persis dengan UN formal. Tetapi untuk tingkat kesulitan tiap soal yang ada di mapel yang diujikan akan tetap sama.
"Pengawas UNPK Periode II ini saya belum tahu pastinya, apakah hanya menggunakan pengawas silang saja atau pun tetap melibatkan pengawas yang berasal dari PT (Perguruan Tinggi-red). Namun, kalau tahun lalu untuk pengawasnya tidak lagi melibatkan dari PT," jelasnya.
Ia juga mengingatkan, bagi siswa yang gagal pada ujian sebelumnya ini masih dapat mengikuti UNPK Periode II ini, pasalnya ini sama pentingnya dengan ujian nasional sekolah formal.
Pengumuman hasil dari UNPK akan diumukan pada 22 september mendatang.
Selain UNPK, siswa dapat memilih mengulang ujian tahun depan dengan ujian paket B.
Siswa Dianjurkan Tak Konvoi dan Corat-coret Seragam
Suasana seusai pengumuman diprediksi jauh lebih kondusif. Sebab, siswa SMP tidak mungkin melakukan arak-arakan atau konvoi dengan kendaraan.
Selain karena siswa SMP belum memiliki SIM, siswa dihimbau tidak datang ke sekolah jika memang tidak diundang. Dihimbau pula agar siswa tidak coret-coretan. Lebih baik seragamnya disumbangkan pada adik kelas atau kaum tak mampu.
berbagai sumber
"Secara nasional pemindaian LJUN SMP sudah selesai semua dan telah diproses dan dinilai di Puspendik," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam, di Jakarta, (9/06/2014), seperti dilansir www.kemdikbud.go.id.
Hasil UN SMP Diumumkan Sabtu Sore
SEMARANG, suaramerdeka.com - Hasil Ujian Nasional (UN) SMP akan diumumkan besok sore (Sabtu, 14/6). Dinas Pendidikan meminta pihak sekolah untuk mengumumkannya melalui website sekolah masing-masing. Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kota Semarang, Sutarto mengatakan pihaknya belum mengetahui hasil UN yang akan diumumkan besok. "Kami baru rapat ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah nanti malam, sekaligus ambil hasilnya," kata Sutarto.
Pihaknya akan langsung mendistribusikan hasil UN tersebut ke masing-masing sub rayon. Sub rayon lalu meneruskan ke masing-masing sekolah sebagai satuan pendidikan. "Oleh satuan pendidikan, hasil itu akan diolah hingga mendapat Nilai Akhir (NA) yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meluluskan siswanya," lanjut Sutarto.
Menurutnya, tidak ada perbedaan antara mekanisme pengumuman UN SMA sederajat dengan SMP.
Meskipun masih menunggu kesepakatan dari semua Dinas Pendidikan dari 35 Kabupaten/Kota se-Jateng terkait waktu pegumuman, tetapi Sutarto memastikan bahwa pengumuman akan dilakukan sore hari. Dinas Pendidikan Kota Semarang baru akan mengumumkan hasil secara keseluruhan setelah pengumuman di sekolah. Hal itu dilakukan agar kerahasiaan hasil tetap terjaga.
Berdasarkan data kelulusan siswa tahun lalu, persentase kelulusan SMP mencapai 99,82 persen, sedangkan MTs mencapai 99,86 persen, dan SMPLB lulus 100 persen. Kriteria kelulusan SMP tahun ini, 60 persen berasal dari nilai UN dan 40 persen berasal dari nilai sekolah. Di mana siswa tidak boleh mendapat nilai di bawah 4 pada nilai akhirnya.
Siswa SMP di Jatim lulus 99,98 persen
LENSAINDONESIA.COM: Harun, Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan dari jumlah peserta UN SMP/MTs sebanyak 537.772 siswa, tingkat kelulusannya hampir 100 persen atau mendekati sempurna.
“UN tingkat SMP kali ini yang lulus lebih baik dari tahun 2012 lalu yang hanya 99,92 persen. Kali ini di UN 2014 yang lulus mencapai 99,98 persen. Ini adalah angka yang fantastis dan mendekati sempurna” paparnya pada LICOM usai bertemu dengan perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Jatim di kantornya, Jalan Genteng Kali Surabaya, Kamis (12/06/2014).
Dia mengaku sangat bersyukur atas hasil yang terus meningkat. Namun sayangnya, pihaknya tak menyebutkan daerah mana yang memperoleh hasil UN terbaik kali ini. “Dari jumlah keseluruhan yang lulus ada sebanyak 537.678 siswa. Ini artinya se-Jawa Timur hanya 0,017 persen yang tidak lulus atau sebanyak 94 siswa. Ini yang membanggakan kita,” paparnya.
Sementara untuk hasil nilai UN tingkat SMP/MTs diantaranya, mata pelajaran Bahasa Indonesia nilai rata-rata 7,56, tertinggi 9,70 dan terendah 3,70. Berikutnya, Bahasa Inggris rata-rata 7,52, tertinggi 9,90 dan terendah 3,50. Matematika rata-rata 7,15, tertinggi 10,00 dan terendah 3,20. Terakhir mata pelajaran IPA rata-rata 7,61, tertinggi 10,00 dan terendah 3,20.
“Dari keseluruhan mata pelajaran, nilai rata-ratanya 29,84, tertinggi 38,90 dan terendah 38,90. Dengan jumlah nilai itu maka tidak benar bahwa nilai Bahasa Indonesia di Jawa Timur menurun, ternyata Jawa Timur sangat luar biasa. Jadi bisa saya simpulkan proses belajar di tingkat kabupaten/kota juga Kemenag betul-betul bagus,” puji Harun.
Di sisi lain, Harun juga menanggapi soal keterlambatan ijazah sampai ke tangan siswa setelah pengumuman UN tahun ini. Dia menilai hal tersebut tidak perlu dipersoalkan.
“Tidak mengganggu kalau soal itu (keterlamabatan ijazah). Kan sekolah memeberikan bekal kepada muridnya berupa surat keterangan. Insya Allah akhir Juli semuanya akan selesai,” tukas mantan Kepala Disbudpar Jatim.
Yogyakarta, Pengumuman Kelulusan SMP Serentak Jam 10 Pagi
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Baskara Aji, menyerahkan teknis pengumuman kelulusan hasil Ujian Nasional (UN) SMP sederajat kepada masing-masing sekolah.
Meski demikian, ia tetap berharap tidak sampai ada kerumunan massa atau konvoi dari para pelajar di DIY saat pengumuman kelulusan, Sabtu (14/6/2014) besok.
"Secara teknis memang kami serahkan semuanya pada sekolah bagaimana mengumumkannya, tapi jangan sampai ada kerumunan atau aksi yang mengganggu kepentingan umum," tuturnya, Jumat (13/6/2014).
Menurut Aji, para pelajar SMP saat ini juga terbilang cukup banyak yang telah membawa motor saat ke sekolah.
Hal inipun dikhawatirkan bakal berpotensi terjadinya konvoi atau kerumunan massa para pelajar.
"Yang penting jangan sampai mengganggu kepentingan umum, jadi kami berharap sekolah juga punya kreativitas untuk mencegah hal ini," imbuhnya.
Pengumuman hasil UN dan kelulusan siswa SMP sederajat, menurut rencana bakal dilaksanakan serentak di wilayah DIY, Sabtu (14/6/2014) besok, mulai pukul 10.00 wib.
Jawa Tengah
Dinas Pendidikan Jateng menyatakan tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMP/MTs, SMP Luar Biasa dan SMP terbuka mencapai 99,98 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nur Hadi Amiyanto mengatakan tingkat kelulusan UN 2014 tingkat SMP/MTs, SMP Luar Biasa (SMPLB) dan SMP terbuka mengalami kenaikan 0,207 persen dibandingkan UN 2013.
“Pada UN 2014 tingkat kelulusan sebesar 99,98 persen naik 0,207 persen dibandingkan UN 2013 sebesar 99,77 persen,” katanya kepada wartawan di Kantor Dinas Pendidikan Jateng Jl. Pemuda, Kota Semarang, Jumat (13/6/2014).
Menurut Nur Hadi, dari 501.508 siswa SMP/MTs, SMPLB, dan SMP terbuka yang mengikuti UN 2014 yang dinyatakan lulus sebanyak 501.410 siswa, sedang yang tidak lulus 98 siswa.
Perinciannya SMP dari 369.025 siswa yang lulus 368.965 siswa tidak lulus 60 siswa (99,98 persen). MTs dari 129.029 siswa yang lulus 129.010 siswa tidak lulus 19 siswa (99,98 persen).
Untuk SMPLB dari 213 siswa yang mengikuti UN semua lulus atau 100 persen. Sedang SMP terbuka dari 3.241 siswa yang lulus 3.222 siswa tidak lulus 19 siswa (99,41 persen).
”Bagi siswa yang berhasil lulus UN kami ucapan selamat dan sukses, bagi siswa belum berhasil jangan berkecil hati karena masih ada program UN kesetraan dan mengulang tahun depan,” ungkapnya.
Nur Hadi menambahkan pengumuman kelulusan UN SMP akan dilakukan secara serentak di masing-masing sekolah pada pukul 15.00 WIB Sabtu (14/6).
”Kami mengimbau kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota beserta seluruh jajarannya dapat mengendalikan para siswa supaya mencegah merayakan kelulusan dengan konvoi kendaraan di jalan raya,” harapnya.
Untuk itu, imbuh dia, Dinas Pendidikan kabupaten/kota serta pihak sekolah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan setempat, serta orang tua/wali siswa.
”Para siswa juga tidak perlu melakukan coret-coret baju seragam sekolah. Lebih baik baju seragam disumbangkan kepada saudara-saudara yang membutuhkan,” katanya.
Sementara, dari data Dinas Pendidikan Jateng tercatat SMP Negeri 1 Magelang menempati peringkat I UN 2014 dengan rata-rata nilai 37,01, disusul SMP Negeri 2 Purworejo (36,71), dan SMP Negeri 1 Wonosobo (36,15). Sedang SMP Negeri 1 Solo menempati peringkat 15 dengan rata-rata nilai 35.44.
Di Denpasar Bali, 12 Siswa Tidak Lulus
BALIPOST.com – Sebanyak 12 siswa SMP di Bali dinyatakan tidak lulus dalam Ujian Nasional (UN) tahun ini. Kabupaten Klungkung paling banyak mengantongi siswa tak lulus dengan jumlah 7 orang, disusul Karangasem 2 orang, Denpasar, Jembrana dan Tabanan masing-masing 1 orang. Sementara, Gianyar, Bangli, Buleleng dan Badung, seluruhnya lulus seratus persen.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardani, Jumat (13/6) mengatakan, kelulusan siswa SMP di Bali ini mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Jika dilihat dari persentase, kelulusan tahun ini menembus 99,98 persen, tidak lulus 0,02 persen dari total peserta 60.075 siswa. ” Yang mendominasi perolehan nilai terbaik, masih tetap siswa dari sekolah negeri, ” katanya.
Palembang
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dari jumlah peserta 11.9006 se-Sumsel, sebanyak 27 siswa dinyatakan tidak lulus. Sedangkan untuk di Palembang, merupakan kota terbanyak untuk jumlah yang tidak lulus yaitu 12 siswa.
Selain Palembang, Lahat dan Ogan Komering Ulu (Oku) Timur menempati posisi selanjutnya dengan jumlah siswa yang tidak lulus masing-masing berjumlah tiga siswa.
Disusul kabupaten Lubuklinggau, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) sebanyak dua siswa. Dan untuk kota Pagaralam, Muara Enim, dan Empat Lawang masing-masing satu siswa. Sedangkan untuk tujuh dari 16 kabupaten lainnya dinyatakan lulus 100 persen.
Meskipun jumlah peserta yang tidak lulus paling banyak, namun untuk peserta peraih nilai UN SMP tertinggi berasal dari Palembang atas nama Andifa Rizki Asshiddiqqie dari SMP Kusuma Bangsa (Kumbang) Palembang dengan nilai rata-rata 38,10.
Sedangkan dari MTs jatuh pada Lukluk Martina dari MTS Subulussalam Sriwangi dengan rata-rata nilai 36,60. Dan untuk SMP Negeri Terbuka jatuh pada Indah Daratista dari SMPN Terbuka 1 Pampangan dengan nilai rata-rata 34,60.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, sekaligus ketua panitia UN 2014 Sumsel, Bonny Syafrian MM mengatakan, penyebab kelulusan tersebut berdasarkan dari penghitungan nilai-rata yang tidak mencapai target. Termasuk di salah satu mata pelajaran yang anjlok.
"Kita belum tahu pasti, mata pelajaran apa yang mendominasi siswa tidak lulus tahun ini, karena kita belum evaluasi," ungkapnya saat ditemui Sripoku.com di ruang kerjanya, Jumat (13/6/2014).
Meskipun jumlah peserta yang tidak lulus mencapai angka puluhan, namun presentasi ketidaklulusan tahun ini menurun tipis. "Tahun kemarin yang lulus sebanyak 99,95 persen. Sedangkan tahun ini meningkat sebanyak 99,97 persen," jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh siswa di jenjang pendidikan non formal dan mereka juga yang gagal formal dapat mengikuti UNPK Periode II pada bulan Agustus mendatang.
Ujian pun akan digelar secara bersamaan di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel, sedangkan lokasi ujian tersebut nantinya tergantung dari tiap Kabupaten/Kota.
Lanjutnya, soal ujian pun hanya dibedakan saja isi-isi soalnya sehingga tidak sama persis dengan UN formal. Tetapi untuk tingkat kesulitan tiap soal yang ada di mapel yang diujikan akan tetap sama.
"Pengawas UNPK Periode II ini saya belum tahu pastinya, apakah hanya menggunakan pengawas silang saja atau pun tetap melibatkan pengawas yang berasal dari PT (Perguruan Tinggi-red). Namun, kalau tahun lalu untuk pengawasnya tidak lagi melibatkan dari PT," jelasnya.
Ia juga mengingatkan, bagi siswa yang gagal pada ujian sebelumnya ini masih dapat mengikuti UNPK Periode II ini, pasalnya ini sama pentingnya dengan ujian nasional sekolah formal.
Pengumuman hasil dari UNPK akan diumukan pada 22 september mendatang.
Selain UNPK, siswa dapat memilih mengulang ujian tahun depan dengan ujian paket B.
Siswa Dianjurkan Tak Konvoi dan Corat-coret Seragam
Suasana seusai pengumuman diprediksi jauh lebih kondusif. Sebab, siswa SMP tidak mungkin melakukan arak-arakan atau konvoi dengan kendaraan.
Selain karena siswa SMP belum memiliki SIM, siswa dihimbau tidak datang ke sekolah jika memang tidak diundang. Dihimbau pula agar siswa tidak coret-coretan. Lebih baik seragamnya disumbangkan pada adik kelas atau kaum tak mampu.
berbagai sumber