loading...

Naskah Drama (Dua Pemain): Transkrip Percakapan Asrul dan Udin di PPT 5

Artikel Terbaru:
loading...
Naskah Drama (Dua Pemain): Transkrip Percakapan Asrul dan Udin di PPT 5---
Arsip ini khusus buat yg mencari keyword naskah drama di kotak pencarian Google blog ini.
Secara umum, naskah drama terdiri atas tiga komponen: pelaku, percakapan, dan lakuan. Nama tokoh tidak harus ditulis dengan huruf besar dan dipisahkan oleh tanda titik dua dengan kalimat tokoh (percakapan). Petunjuk lakuan harus ditulis dengan menggunakan tanda kurung dan menggunakan huruf miring (Disamping tentu saja istilah-istilah asing, wajib menggunakan huruf miring)

Setting: Asrul dan Udin sedang duduk di Pos Ronda. Udin duduk bersila dan bersandar di tembok pos dan Asrul duduk dengan sebelah kaki menjuntai sambil memandang ke langit.
  1. ASRUL: (Memandang ke langit) "Allah sedang bercanda dg org-org di sekeliling kita, Din. Pak Jalal, dr yg terkaya menjadi yg termiskin, Bang Jek dan Ustad Feri, tak ada yang menyangka org2 sekuat mereka disingkarkan dari kepengurusan mushola. Aya dan Azam, kehilangan anak sejak dlm kandungan. (Mengalihkan pandang ke Udin) Lalu ada kau yg sedang menghadapi keinginan bercerai istri kau."
  2. UDIN: (Memandang Asrul) "Lha, dirimu sendiri ngapain?"
  3. ASRUL: "Awak tetap memandang langit." (Mengalihkan pandangan dari Udin ke langit kembali) Tetap mencari2 wajah Allah di antara pelangi dan halilintar. Tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur meskipun yg terhidang di piring kau hanya kerikil dan ranting kering..... Bumi mungkin lebih besar daripada manusia, (menekan nada suara) tapi takdirnya tetap berada di bawah injakan kaki manusia.
  4. (Hening sbntar)
  5. UDIN: (Terdiam lalu tiba-tiba) "Oke, soal kaki manusia, gue faham, Srul. Tapi yg lainnya, juga terlepas dari rantai komando....."
  6. ASRUL: "Agungkan Allah dan kerdilkan bumi maka seluruh alam semesta akan mengejar kita, Din."
  7. UDIN: "Maksudnya, kita bakal ditibanin sama planet2, Srul?"
  8. ASRUL: "Maksudnya, Diiiin. Jangan lagi kau menghamba kepada dunia. Karena dia akan menyiksa kau sampai akhir hayat. Anak, istri, harta, kekuasaan, itu semua dunia yg bisa menjadi fitnah. Cintailah mereka sewajarnya krn smua itu hanya titipan Allah. Cepat atau lambat, dg cara manis atau paksa, semua akan meninggalkan kita."
  9. UDIN: "Tapi, cinta boleh dong....."
  10. ASRUL: "Ya boleh, asal jgn menghamba. Allah bisa cemburu kalau kau menghamba kepada selain Dia"
  11. UDIN: "Jadi, boleh dong..."
  12. ASRUL: "Ya boleh. Asal jgn meraung-raung seolah2 Allah hanya sanggup memberikan keburukan dlm hidup."
  13. UDIN: "Benar juga ya, selama puluhan tahun gua tinggal di kampung ini, lebih banyak rukunnya daripada tawurannya."
  14. ASRUL: (Dg wajah berbinar dan telunjuk ke arah Udin) "Nah..."
  15. UDIN: "Sekedar satu perceraian saja tidak sebanding dg belasan tahun hidup berumah tangga."
  16. ASRUL: (Wajah sedikit serius, alis mengernyit) "Apa maksud kau, Din."
  17. UDIN: "Maksudnya skrg gua udah dpt pencerahan dari lu......" (Dengan wajah sedih) "Jd malu gua sama Allah...."
  18. (Mereka saling memandang, lalu terkekeh bersama)
Ditranskripsikan dari percakapan Udin dan Asrul di PPT Jilid 5.
Sumber foto: Google


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...