loading...

Tokoh | Bepe (Bambang Pamungkas) Masuk 10 besar Pemain Terbaik Asia 2012 Versi ESPN

Artikel Terbaru:
loading...
Tokoh | Bepe (Bambang Pamungkas) Masuk 10 besar Pemain Terbaik Asia 2012 Versi ESPN--
Nama Yuto Nagatomo tentu sudah tak asing lagi. Ia berkembang pesat sejak bergabung dengan tim Serie A, Inter Milan. Bahkan, ia berhasil menjadi pemain inti bagi Nerazurri. Soal nama boleh saja ada di atas, namun untuk urusan penilain, masyarakat pecinta sepak bola Indonesia patut berbangga.
Ternyata andalan timnas Jepang tersebut masih kalah kualitas dibanding dengan legenda hidup timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Bambang Pamungkas.
Pasalnya, dalam penilaian jajaran pemain terbaik Asia 2012 versi ESPN, Bepe mampu berada di atas Nagatomo. Tidak hanya itu, pemain asal Diklat Salatiga juga unggul dari kiper yang berlaga di Premiership bersama Wigan Athletic, Ali Al-Habsi.
Praktis, Bepe hanya kalah kelas dibanding sederet pemain bintang papan atas Asia, seperti Omar Abdulrahman asal Uni Emirat Arab, gelandang Jepang yang kini bergabung dengan Manchester United, Shinji Kagawa, Koo Ja-cheol dari klub Bundesliga, FC Augsburg dan andalan timnas Korea Selatan, Lee Keun-ho (Ulsan Horangi).
Tak pelak, nama Bepe praktis masih berstatus sebagai pesepakbola terbaik Indonesia. Meski sudah menginjak usia 32 tahun, Bepe masih bisa beradu kualitas dengan pemain asal Asia yang berkarier di seantero dunia. Uniknya, ia tercatat yang paling senior, karena sembilan pemain lain usianya lebih muda dari Bepe.
Beberapa pemain bahkan jauh lebih muda seperti Omar Abdulrahman (21), Shinji Kagawa (23), Koo Ja-cheol (23), Amjad Radhi (22), serta Rozaimi Abdul Rahman (20). Bukan hanya nama besar, cetak mencetak gol, dan pengalaman di sepak bola Indonesia yang membuat Bepe dipilih oleh ESPN, tetapi sikap dan kepemimpinan Bepe sebagai pemain baik di dalam maupun di luar lapangan yang membuatnya dipilih masuk 10 besar Pemain Terbaik Asia.
"Terkadang bukan hanya soal mencetak gol, Bambang melakukannya lagi, mencetak 16 gol untuk klub, cintanya, Persija Jakarta, tetapi ia telah berbuat banyak, sangat banyak. Menjadi juru bicara untuk para pemain di Indonesia, negara sepak bola bermasalah, yang melelahkan karena tidak mendapatkan gaji tepat waktu, Bepe menunjukkan visi dan kepemimpinannya," demikian pernyataan ESPN.
"Ia juga cukup lantang untuk bersuara menentang dua liga dan dua kepengurusan sepak bola di Indonesia, serta terus berusaha menyatukan tim nasional demi fan. Sangat sulit pemain lain meniru apa yang dilakukan Bambang di lapangan, tetapi semua bisa belajar dari seorang Bepe," lanjut pernyataan ESPN terhadap legenda hidup yang tengah memperjuangkan hak para pemain yang gajinya belum dibayar oleh sebagian besar klub ISL dan IPL tersebut.
Bepe sendiri sangat mensyukuri penghargaan dari ESPN tersebut. "Sejujurnya tidak pernah terpikir dalam benak saya untuk masuk dalam daftar tersebut. Jika apa yang saya lakukan diapresiasi positif oleh media asing, maka untuk itu saya sangat bersyukur," Bepe.
"Ini adalah bukti bahwa persepakbolaan kita masih dipandang oleh dunia internasional. Akan tetapi sayangnya dalam dua tahun terakhir apa yang tergambar dari wajah sepak bola kita hampir semuanya negatif," kata Bepe yang dikutip Tribun Jakarta dari Bolanews.com saat ditemui di kantor manajernya di Munial Sports Group (MSG), Kemang, Jakarta, Rabu (10/12).

TULISAN BEPE DI BLOG PRIBADINYA TERKAIT KISRUH SEPAKBOLA INDONESIA
Melalui tulisan terbaru di blog pribadinya, Bepe mengungkapkan uneg-uneg dan alasan kenapa ia bersikap tegas, dengan cara tidak mau menandatangani kontrak baru.
Bambang Pamungkas mengatakan, kasus meninggalnya Diego Mendieta seharusnya menjadi pelajaran dan menyadarkan semua pihak, terutama para pengurus sepakbola dan klub di Indonesia.
“Betapa semena-menanya sebuah klub di negeri ini memperlakukan pemainnya. Walau memang pada kenyataannya tidak semua klub berlaku demikian, akan tetapi hal tersebut setidaknya dapat menjadi bukti jika rasa saling menghargai itu sudah tidak ada lagi,” ujar Bambang Pamungkas dikutip Tribunnews.com dari blog pribadinya (bambangpamungkas20.com), Kamis (10/1/2012).
Bambang Pamungkas mengatakan, di Indonesia sepakbola sudah tidak lagi menjadi olahraga masyarakat. Sepakbola, kata dia, sudah menjadi olahraga para elit pengurus, yang mengatasnamakan rasa cinta terhadap sepakbola sebagai topeng, di balik segala hal bermuatan politik di belakangnya.
“Mereka tidak lagi memikirkan akibat yang akan diterima oleh para pelaku di lapangan dan juga masyarakat yang benar-benar mencintai olahraga paling populer di dunia ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Bepe, sekarang adalah saat di mana pemain harus mulai berani untuk mengambil sikap. Sekarang adalah saatnya pemain sadar jika mereka adalah aset, mereka adalah faktor penting, dan sebuah komponen berharga dalam bergulirnya sebuah kompetisi sepakbola.
"Mungkin kita tidak dapat merubah nasib generasi sekarang, akan tetapi setidaknya kita dapat mencoba menata sebuah pondasi yang kokoh untuk generasi yang akan datang," imbuhnya (Tribunnews).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...