Artikel Terbaru: |
loading...
Hasil Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Saya: Kategori Unggul-- Beberapa waktu lalu, selama tiga hari (17-19 Oktober 2013) saya mengikuti Tes UKBI oleh Pusat Bahasa Jakarta dan Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wamendikbud dan Prof.Dr. Mahsun, M.S. (sayang Wamendikbud-nya batal hadir) bersama seluruh pengurus MGMP Bahasa Indonesia SMP dan SMA se-Kalsel di hotel Roditha Banjarmasin (letaknya di seberang Mitra Plaza). Kami datang atas undangan Balai Bahasa Kalsel.
Kini, setelah lima bulan, hasilnya telah diketahui. Ahamdulillah, dari hasil uji kemahiran itu saya memeroleh skor 544, atau masuk kategori Unggul dari Tujuh Kategori: Istimewa, Sangat Unggul, Unggul, Madya, Semenjana, Marginal, dan Terbatas.
Menurut rilis pihak Pusat Bahasa Jakarta saat sesi awal, dari hasil uji yang telah dilakukan sebelumnya, rata-rata guru di Indonesia masih masuk kategori Marginal.
UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), sebagaimana TOEFL, juga merupakan jenis tes kemahiran berbahasa (language proficiency test), dalam hal ini bahasa Indonesia. Berbeda dari tes pencapaian (achievement test), tes kemahiran berbahasa mengacu pada kriteria situasi penggunaan bahasa yang dialami atau dihadapi oleh peserta uji, sedangkan tes pencapaian merupakan sebuah tes untuk mengukur hasil belajar (misalnya Ujian Nasional).
Dengan kata lain, UKBI menguji keterampilan berbahasa Indonesia seseorang secara alamiah. Seberapa sering orang tersebut melakukan praktik berbahasa Indonesia, seperti mendengarkan dan berbicara dalam berbagai situasi kebahasaan, membaca berbagai bacaan berbahasa Indonesia, serta menulis berbagai jenis teks dalam bahasa Indonesia, akan menentukan kemahirannya dalam berbahasa Indonesia melalui tinggi rendahnya skor UKBI yang dicapainya.
.
Kini, setelah lima bulan, hasilnya telah diketahui. Ahamdulillah, dari hasil uji kemahiran itu saya memeroleh skor 544, atau masuk kategori Unggul dari Tujuh Kategori: Istimewa, Sangat Unggul, Unggul, Madya, Semenjana, Marginal, dan Terbatas.
Menurut rilis pihak Pusat Bahasa Jakarta saat sesi awal, dari hasil uji yang telah dilakukan sebelumnya, rata-rata guru di Indonesia masih masuk kategori Marginal.
UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), sebagaimana TOEFL, juga merupakan jenis tes kemahiran berbahasa (language proficiency test), dalam hal ini bahasa Indonesia. Berbeda dari tes pencapaian (achievement test), tes kemahiran berbahasa mengacu pada kriteria situasi penggunaan bahasa yang dialami atau dihadapi oleh peserta uji, sedangkan tes pencapaian merupakan sebuah tes untuk mengukur hasil belajar (misalnya Ujian Nasional).
Dengan kata lain, UKBI menguji keterampilan berbahasa Indonesia seseorang secara alamiah. Seberapa sering orang tersebut melakukan praktik berbahasa Indonesia, seperti mendengarkan dan berbicara dalam berbagai situasi kebahasaan, membaca berbagai bacaan berbahasa Indonesia, serta menulis berbagai jenis teks dalam bahasa Indonesia, akan menentukan kemahirannya dalam berbahasa Indonesia melalui tinggi rendahnya skor UKBI yang dicapainya.
.