Artikel Terbaru: |
loading...
Ciri-ciri Polisemi-- Polisemi sering ditumpangtindihkan dengan Homonim. Padahal, polisemi berbeda dengan Homonim.
Ciri-ciri Polisemi:
1. Berasal dari satu kata
2. Ada hubungan makna
3. Digunakan secara konotatif kecuali kata induknya
Contoh Polisemi: Sambil memegang mulutnya yang berdarah, ia berdiri di mulut pintu.
Penggunaan kata 'mulut' masih memiliki hubungan makna: sama-sama tempat keluar masuk.
Kata mulut yang pertama, bermakna denotatif, kata mulut yang kedua bermakna konotatif.
Bandingkan dengan Homonim: Walau terkena bisa ular, ia masih bisa bernafas.
Penggunaan kata 'bisa' memiliki perbedaan makna: 1) racun, 2) dapat.
Keterangan:
Konotatif= makna kiasan/makna tambahan
Denotatif=makna sebenarnya
Ciri-ciri Polisemi:
1. Berasal dari satu kata
2. Ada hubungan makna
3. Digunakan secara konotatif kecuali kata induknya
Contoh Polisemi: Sambil memegang mulutnya yang berdarah, ia berdiri di mulut pintu.
Penggunaan kata 'mulut' masih memiliki hubungan makna: sama-sama tempat keluar masuk.
Kata mulut yang pertama, bermakna denotatif, kata mulut yang kedua bermakna konotatif.
Bandingkan dengan Homonim: Walau terkena bisa ular, ia masih bisa bernafas.
Penggunaan kata 'bisa' memiliki perbedaan makna: 1) racun, 2) dapat.
Keterangan:
Konotatif= makna kiasan/makna tambahan
Denotatif=makna sebenarnya