Artikel Terbaru: |
loading...
Bullying masih menjadi masalah yang dihadapi banyak siswa di sekolah. Guna menangkal perilaku buruk ini, siswa bisa menyiapkan diri sejak dini. Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dari Departemen Keperawatan Jiwa Prof. Budi Anna Keliat, mengatakan, sedari kecil, anak sudah harus diajarkan melatih ketahanan mental dan kejiwaannya. "Siswa SD bisa menjadi awal pembentukan mental diri. Untuk itu, siswa haruslah dibimbing bagaimana mengembangkan ketahanan mental dan kejiwaannya. Karena di jenjang SD rawan terhadap kekerasan mental," ujar Budi.
Karena itulah, bersama Departemen Keperawatan Jiwa FIK UI, Budi memberikan penyuluhan yang diintegrasikan dengan stimulasi-stimulasi tumbuh kembang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah. Pengabdian masyarakat dengan tema "Saya Anak Tangguh" itu digelar di SD Negeri 3 Pondok Cina Depok.
Kegiatan ini memfasilitasi 166 siswa-siswi kelas tiga hingga lima di sekolah tersebut agar menjadi anak tangguh yaitu mampu menyelesaikan tugas, memiliki rasa tanggung jawab, dan senang bekerjasama dengan teman sebaya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah stimulasi tumbuh kembang bagi siswa dan guru yang dilakukan dengan ceramah, diskusi, serta permainan.
Pengmas yang juga dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis FIK UI ke-30 ini melibatkan seluruh staf pendidik Departemen Keperawatan Jiwa FIK UI dan dibantu beberapa mahasiswa. Besarnya jumlah anak berusia sekolah, serta pentingnya anak usia sekolah bagi kehidupan bangsa di masa depan, menjadikan kelompok anak usia sekolah perlu perhatian besar dari berbagai aspek untuk menjamin kualitas bangsa di masa yang akan datang.
Budi memaparkan, aspek yang memerlukan perhatian pada anak usia sekolah dasar adalah mengenai kesehatan baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Mengutip UU No. 18 Tahun 2014 mengenai Kesehatan Jiwa, kata Budi, kesehatan jiwa sendiri merupakan kondisi individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga ia menyadari kemampuan diri, mengatasi tekanan, produktif dan mampu memberikan kontribusi dalam lingkungan sosialnya.
"Kesehatan menjadi hal yang penting untuk menjamin perkembangan anak usia sekolah dalam memenuhi tugas-tugas perkembangannya," imbuh Budi.
Kepala Sekolah SDN 3 Pondok Cina, Sukarsih, menyatakan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya kegiatan pengmas tersebut. Karena menurutnya, siswa akan semakin mengerti tentang apa yang harus dilakukan jika menjadi korban bullying.
Sumber: Okezone
Karena itulah, bersama Departemen Keperawatan Jiwa FIK UI, Budi memberikan penyuluhan yang diintegrasikan dengan stimulasi-stimulasi tumbuh kembang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah. Pengabdian masyarakat dengan tema "Saya Anak Tangguh" itu digelar di SD Negeri 3 Pondok Cina Depok.
Kegiatan ini memfasilitasi 166 siswa-siswi kelas tiga hingga lima di sekolah tersebut agar menjadi anak tangguh yaitu mampu menyelesaikan tugas, memiliki rasa tanggung jawab, dan senang bekerjasama dengan teman sebaya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah stimulasi tumbuh kembang bagi siswa dan guru yang dilakukan dengan ceramah, diskusi, serta permainan.
Pengmas yang juga dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis FIK UI ke-30 ini melibatkan seluruh staf pendidik Departemen Keperawatan Jiwa FIK UI dan dibantu beberapa mahasiswa. Besarnya jumlah anak berusia sekolah, serta pentingnya anak usia sekolah bagi kehidupan bangsa di masa depan, menjadikan kelompok anak usia sekolah perlu perhatian besar dari berbagai aspek untuk menjamin kualitas bangsa di masa yang akan datang.
Budi memaparkan, aspek yang memerlukan perhatian pada anak usia sekolah dasar adalah mengenai kesehatan baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Mengutip UU No. 18 Tahun 2014 mengenai Kesehatan Jiwa, kata Budi, kesehatan jiwa sendiri merupakan kondisi individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga ia menyadari kemampuan diri, mengatasi tekanan, produktif dan mampu memberikan kontribusi dalam lingkungan sosialnya.
"Kesehatan menjadi hal yang penting untuk menjamin perkembangan anak usia sekolah dalam memenuhi tugas-tugas perkembangannya," imbuh Budi.
Kepala Sekolah SDN 3 Pondok Cina, Sukarsih, menyatakan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya kegiatan pengmas tersebut. Karena menurutnya, siswa akan semakin mengerti tentang apa yang harus dilakukan jika menjadi korban bullying.
Sumber: Okezone