Artikel Terbaru: |
loading...
Secara nasional, sebanyak 20.234 siswa dari total 3.660.803 siswa atau 0,55 persen jumlah peserta ujian nasional jenjang SMP/MTs tahun 2010/2011 tidak lulus.
Sebagaimana dikutip Kompas, Mendiknas mengungkapkan bahwa ada pula 12 sekolah yang 100 persen siswanya tidak lulus dengan jumlah 91 siswa. ”Sebaliknya, ada 40.218 sekolah dengan 3.140.664 siswa yang 100 persen siswanya lulus. ”Ada peningkatan angka kelulusan tahun ini yakni sebesar 0,3 persen,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Rabu (1/6) di Jakarta.
Jika sebelumnya Bali sukses mempertahankan tingkat kelulusan terbaik secara nasional pada Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, untuk tingkat SMP pun Provinsi Bali kembali sukses mempertahankan juara tingkat nasional kelulusan terbaik UN 2011.
“Bali terbaik secara nasional. Kita sukses mempertahankan prestasi seperti tahun lalu,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Ida Bagus Anom, Sabtu 4 Juni 2011. Dia mengatakan, tingkat kelulusan di Bali mencapai 99,93 persen dari jumlah peserta yang mencapai 56.690. Dengan begitu, hanya 38 siswa saja yang tidak lulus mengikuti UN tahun ajaran 2010/2011 ini (Vivanews)
Sebaliknya, Kompas memberitakan, jumlah siswa tidak lulus terbanyak ada di Jawa Tengah, yakni sebanyak 4.823 siswa dari 505.393 peserta.
Tingkat Kelulusan di Beberapa Daerah
Di Sulawesi Selatan, angka kelulusan SMP tahun 2010 sebesar 98,54 persen, sedangkan tahun 2011 naik menjadi 99,81 persen. Dari 130.967 peserta, hanya 248 siswa atau 0,18 persen yang tidak lulus
Di Sulawesi Tenggara, angka kelulusan siswa SMP sederajat naik dari 79,27 persen pada tahun 2010 menjadi 98,96 persen pada tahun 2011. Dari 38.626 siswa yang mengikuti UN SMP, hanya 403 siswa yang tidak lulus.
Di Kalimantan Tengah, hasil kelulusan UN siswa dan siswi SMP/MtsN mencapai 98,63 persen (30.152 orang) dari jumlah peserta 30.554 orang. Peserta yang tidak lulus sebanyak 402 orang atau 1,32 persen. Kota yang angka kelulusannya paling rendah yakni Palangkaraya yang mencapai 139 orang siswa dengan jumlah siswa yang mengikuti UN mencapai 3.460 orang. Sedangkan kabupaten yang paling minim siswa tidak lulus UN adalah Kabupaten Barito Utara yang tahun ini 100 persen siswanya lulus dengan jumlah peserta mencapai 1.882 orang (BPost)
Kalimantan Selatan
Secara nasional hasil ujian nasional tingkat Sekolah M enengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah di Kalimantan Selatan tahun ini berada pada posisi ke tujuh atau naik satu tingkat dari tahun lalu yang berada pada posisi delapan.
Nilai tertinggi tidak hanya diraih siswa di perkotaan, tapi mulai merata ke daerah yang agak jauh ke dalam. Hasil Ujian Nasional (UN) yang diterima panitia pelaksana UN menyatakan tingkat kelulusan SMP di Kalsel tahun ini mencapai 99.71 persen (29.553 lulus dan 85 tidak lulus). Sedang tingkat kelulusan MTS 99.80 persen (16.379 lulus dan 32 tidak lulus).
Ketua Pelaksana UN Kalsel Herman Taufan yang dihubungi Kompas, Jumat (3/6/2011) mengatakan, salah satu peraih nilai tertinggi adalah Yulika Khairani siswa MTs Model di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dengan nilai 37,40. Siswa lainnya adalah Nahesa Kusumadewi dari SMP1 Banjarbaru dengan nilai 38,00.
Banjarmasin yang notabene kota terbesar di Kalsel mendapat nilai tertinggi pada SMP terbuka, yang diraih Wahyu Pratama M dengan nilai 33,90. "Ini menunjukkan jika prestasi siswa di Kalsel mulai merata, tidak hanya di kota besar saja seperti dulu," ujar Herman.
Siswa yang tidak lulus UN secara keseluruhan sebanyak 141 siswa. Jumlah itu terdiri atas SMP 85 siswa, Mts 32 siswa, dan SMP Terbuka sebanyak 24 siswa.
Kabupaten Tabalong
Seperti hal tahun lalu, persentase kelulusan Ujian Nasional untuk SMP, MTs dan SMP Terbuka di Kabupaten Tabalong, tahun ini kembali tak bisa mencapai 100 persen, yaitu hanya mencapai 99,85 persen. Namun angka itu sudah menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya yakni 96 persen.
Sedangkan jumlah yang tidak lulus tahun ini sebanyak 5 orang. Rinciannya, satu orang dari SMP dan empat orang dari MTs, sementara dari SMP Terbuka lulus semuanya. Mereka yang tidak lulus rata-rata akibat nilai matematika yang tidak memenuhi syarat.
Namun, yang membanggakan, ada 10 siswa yang mendapat nilai 10.
Sumber: Vivanews, Kompas, BPost