loading...

Pemaparan Singkat Mengenai Penggolongan Puisi Indonesia

Artikel Terbaru:
loading...
Pemaparan Singkat Mengenai Penggolongan Puisi Indonesia--
Puisi Indonesia dapat digolongkan berdasarkan kriteria kurun waktu atau zaman, kriteria isi, dan kriteria bentuk atau gaya pengungkapan yang kadang-kadang disebut pula dengan tipe.

Berdasarkan kurun waktu atau zamannya, puisi Indonesia dapat dibedakan menjadi puisi lama dan puisi baru (modern). Dengan membagi puisi Indonesia berdasarkan kurun waktu atau zamannya, sebenarnya kita juga telah membedakan bentuk dan sifatnya. Berdasarkan sifatnya, puisi lama merupakan milik bersama sehingga siapapun yang mampu menghapalnya, dialah yang memilikinya.

Adapun berdasarkan bentuknya, puisi lama pada umumnya berpola (terikat oleh beberapa aturan). Artinya, sebagian besar berbentuk cipta sastra yang terikat oleh jumlah baris, jumlah kata, atau jumlah huruf. Contohnya pantun. Akan tetapi, ada bentuk puisi lama yang tidak beraturan bentuknya, misalnya puisi mantra.

Puisi baru atau modern sifatnya berbeda dengan puisi lama. Pengarangnya tercantum dengan jelas menyertai puisi. Pengarangnya itulah sang pemilik karya. Puisi baru berbentuk lirik yang menggambarkan cetusan perasaan pribadi pengarangnya. Puisi baru berbentuk cipta sastra yang tidak terikat oleh pola tertentu. Dengan demikian, sering puisi modern disebut pula dengan puisi bebas. Contohnya, puisi-puisi karya Chairil Anwar.

Di lain pihak, Ajip Rosidi membedakan puisi lama dan puisi baru berdasarkan bentuknya. Puisi lama berbentuk epik, sedangkan puisi baru berbentuk lirik. Kapankah batas waktu puisi lama dan puisi baru itu? Batas kurun puisi lama dan baru sekitar tahun 1920-an, tepatnya pada tahun 1922 ketika puisi "Tanah Air" karya Muhammad Yamin diterbitkan.

Lampiran Puisi Chairil Anwar :
>Puisi DOA
Puisi AKU


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...