Artikel Terbaru: |
loading...
Contoh Pidato dalam Rangka Hari Sumpah Pemuda---
Pidato adalah 1) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 2) wacana yang yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
(KBBI, 2001)
Tiga unsur yang berhubungan erat dalam pidato adalah:
1. pembicara (orator)
2. pendengar (audiens)
3. situasi
Berikut contoh pidato:
Teman-teman sekalian, selamat pagi!
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya, kita dapat berkumpul di sini untuk memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa kita, yaitu Sumpah Pemuda.
Bagi kaum muda Indonesia, hari Sumpah Pemuda merupakan momen yang memiliki arti penting untuk membina semangat kebersamaan sebagai bangsa yang merdeka. Sumpah Pemuda merupakan sejarah yang patut diteladani oleh setiap insan negeri ini. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya sadar akan tugas dan tanggung jawab kita. Tidak cukup dengan merenung dan mengagumi semangat juang pahlawan kita. Tetapi lebih dari itu, kita harus mampu menyingkirkan perasaan primordial dan semangat kedaerahan yang kini tumbuh subur di negeri kita.
Teman-teman sekalian, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya. Menghormati pahlawan tidak hanya dengan ucapan, tetapi dengan tindakan nyata. Sebagai refleksi, pertanyaan mantan presiden Amerika, John Francis Kennedy, layak saya kutip, “Jangan Anda bertanya apa dapat negara berikan untuk Anda, tetapi bertanyalah, apa yang dapat Anda berikan untuk negara.”
Sumpah Pemuda bukanlah satu istilah tetapi semangat dan cermin masa depan bangsa kita. Janganlah kita menunggu dan menunggu apa yang diberikan negara kita, tetapi dengan semangat dan kesadaran, marilah kita buka mata kita. Lihatlah ke depan! Masih banyak sesama kita yang membutuhkan pertolongan kita. Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda memikirkan masa depan bangsa ini. Kita dapat mulai dari sekarang dengan cara yang paling sederhana, yaitu dengan menggunakan kesempatan belajar secara sungguh-sungguh agar kelak dapat menyumbangkan tenaga dan pikiran kita bagi bangsa dan negara kita.
Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi dapat pula dilakukan di rumah dan di mana pun. Tidak hanya dengan membaca buku, tetapi dapat pula dengan belajar menerapkan pola hidup yang wajar dan bertanggung jawab.
Akhirnya, saya ingin menegaskan bahwa sebagai generasi penerus bangsa, kita harus benar-benar dapat mengisi Sumpah Pemuda dengan sebaik-baiknya.
Terima kasih atas perhatian teman-teman semuanya.
Pidato adalah 1) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 2) wacana yang yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
(KBBI, 2001)
Tiga unsur yang berhubungan erat dalam pidato adalah:
1. pembicara (orator)
2. pendengar (audiens)
3. situasi
Berikut contoh pidato:
Teman-teman sekalian, selamat pagi!
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya, kita dapat berkumpul di sini untuk memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa kita, yaitu Sumpah Pemuda.
Bagi kaum muda Indonesia, hari Sumpah Pemuda merupakan momen yang memiliki arti penting untuk membina semangat kebersamaan sebagai bangsa yang merdeka. Sumpah Pemuda merupakan sejarah yang patut diteladani oleh setiap insan negeri ini. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya sadar akan tugas dan tanggung jawab kita. Tidak cukup dengan merenung dan mengagumi semangat juang pahlawan kita. Tetapi lebih dari itu, kita harus mampu menyingkirkan perasaan primordial dan semangat kedaerahan yang kini tumbuh subur di negeri kita.
Teman-teman sekalian, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya. Menghormati pahlawan tidak hanya dengan ucapan, tetapi dengan tindakan nyata. Sebagai refleksi, pertanyaan mantan presiden Amerika, John Francis Kennedy, layak saya kutip, “Jangan Anda bertanya apa dapat negara berikan untuk Anda, tetapi bertanyalah, apa yang dapat Anda berikan untuk negara.”
Sumpah Pemuda bukanlah satu istilah tetapi semangat dan cermin masa depan bangsa kita. Janganlah kita menunggu dan menunggu apa yang diberikan negara kita, tetapi dengan semangat dan kesadaran, marilah kita buka mata kita. Lihatlah ke depan! Masih banyak sesama kita yang membutuhkan pertolongan kita. Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda memikirkan masa depan bangsa ini. Kita dapat mulai dari sekarang dengan cara yang paling sederhana, yaitu dengan menggunakan kesempatan belajar secara sungguh-sungguh agar kelak dapat menyumbangkan tenaga dan pikiran kita bagi bangsa dan negara kita.
Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi dapat pula dilakukan di rumah dan di mana pun. Tidak hanya dengan membaca buku, tetapi dapat pula dengan belajar menerapkan pola hidup yang wajar dan bertanggung jawab.
Akhirnya, saya ingin menegaskan bahwa sebagai generasi penerus bangsa, kita harus benar-benar dapat mengisi Sumpah Pemuda dengan sebaik-baiknya.
Terima kasih atas perhatian teman-teman semuanya.