Artikel Terbaru: |
loading...
Salah satu novel yang menjadi pembahasan saat kita mengenali karakteristik novel 20-30-an adalah novel "Sengsara Membawa Nikmat". Novel ini sempat diangkat ke layar sinetron TVRI dan dibintangi Sandy Nayoan dan Desy Ratnasari. Kalau kalian yang 'hidup' di zaman multitelevisi seperti sekarang ini, mungkin akan sangat jarang melihat tayangan seperti ini di televisi. Bukankah televisi sekarang kebanyakan menampilkan kemewahan?
Di tahun 1991, saat itu Bapak masih duduk di kelas IX SMP. Ketika itu, novel ini diangkat ke layar kaca (televisi) dan ditayangkan secara berseri (mungkin 3 atau 4 seri/ episode). Kala itu, TVRI, stasiun yang menayangkan sinetron ini, belum 'dapat saingan' dari stasiun televisi lain. Memang RCTI/SCTV maupun TPI (sekarang MNCTV) sudah ada, tapi terbatas bagi pemilik parabola saja. TVRI merupakan satu-satunya stasiun TV yang jangkauan siarannya ke pelosok nusantara dan bisa ditangkap dengan antena biasa.
Saat sinetron ini ditayangkan, saat itu di jam utama (prime time) (sekitar pukul 20.00 - 21.00 WITA), guru bahasa Indonesia menugaskan para siswa menonton dan membuat sinopsisnya, dan ditulis di kertas double folio (kertas bergaris) lalu dikumpulkan.
Kalian yang zaman sekarang? Bisa kok menontonnya. Bagaimana anggapan atau kesanmu setelah menontonnya, terserahlah......
Video: Youtube
Di tahun 1991, saat itu Bapak masih duduk di kelas IX SMP. Ketika itu, novel ini diangkat ke layar kaca (televisi) dan ditayangkan secara berseri (mungkin 3 atau 4 seri/ episode). Kala itu, TVRI, stasiun yang menayangkan sinetron ini, belum 'dapat saingan' dari stasiun televisi lain. Memang RCTI/SCTV maupun TPI (sekarang MNCTV) sudah ada, tapi terbatas bagi pemilik parabola saja. TVRI merupakan satu-satunya stasiun TV yang jangkauan siarannya ke pelosok nusantara dan bisa ditangkap dengan antena biasa.
Saat sinetron ini ditayangkan, saat itu di jam utama (prime time) (sekitar pukul 20.00 - 21.00 WITA), guru bahasa Indonesia menugaskan para siswa menonton dan membuat sinopsisnya, dan ditulis di kertas double folio (kertas bergaris) lalu dikumpulkan.
Kalian yang zaman sekarang? Bisa kok menontonnya. Bagaimana anggapan atau kesanmu setelah menontonnya, terserahlah......