loading...

Cara Mengembangkan Cerita Berdasarkan Tempat (Ruang), Waktu, dan Topik

Artikel Terbaru:
loading...
Cerita dapat dikembangkan dengan mudah dengan hanya memilih salah satu cara berikut: tempat atau ruangnya, waktunya, atau topiknya.

Perhatikan contoh cerita berikut!
(1) Mengembangkan Cerita Berdasarkan Urutan Tempat
"Kiri asyik, kanan asyik!" teriak teman-teman di dalam bus. Teriakan ini sering terdengar di bus yang kami tumpangi, khususnya dari teman-teman cowok. Seperti diberi komando, tiga puluh siswa teman kami yang sedang dalam perjalanan menuju VEDC (Vocational Education and Development Center) Malang tersebut melongok ke jendela. Di trotoar, berdiri sesuatu yang 'asyik'.
Cerita dalam paragraf itu tampak menjelaskan kejadian di bus (tempat).

(2) Mengembangkan Cerita Berdasarkan Urutan Waktu
Kejadiannya begitu cepat. Aku pulang pukul 12.00 siang. Pukul 12.15, aku parkir motorku di halaman sekolah, lalu berlari ke tempat fotokopi. Pukul 12.20, selesailah KTP-ku difotokopi. Pukul 12.22, aku sudah sampai kembali ke tempat parkir motor. Dan, motorku sudah lenyap! Hanya kutinggalkan tujuh menit saja!
Cara kedua untuk mengembangkan cerita narasi urutan kejadian, yaitu berdasarkan waktu terjadinya peristiwa atau kejadian itu. Urutannya lalu disebut urutan kronologis. Cara ini juga mudah dilakukan.

(3) Mengembangkan Cerita Berdasarkan Urutan Topik/ Kegiatan
Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan, pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan makan pagi anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikannya karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang dilalui bus. ltu pun sebuah perjuangan karena hanya ada beberapa mobil angkutan yang lewat rumahku. Sesampainya di jalan raya, aku menunggu bus umum yang akan mengangkutku ke pabrik. Pukul 07.00, aku harus sampai. Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, dan mulailah aku bekerja hingga istirahat pukul 12.00. Lima jam bekerja membuat pinggangku selalu terasa pegal. Satu jam istirahat aku gunakan untuk makan, salat, dan berbaring sejenak. Pukul empat, aku menyudahi pekerjaanku untuk memburu bus yang akan membawaku pulang. Jangan bayangkan kenyamanannya duduk berhimpitan di dalam bus yang rata-rata jelek itu. Sesampainya di rumah pukul setengah enam, pekerjaan rumah sudah menungguku: memasak dan beres-beres rumah. Praktis pukul 07.00 tuntaslah aktivitasku. Selanjutnya, tidur! Tidur dengan mimpi buruk tentang esok hari.
Cerita tersebut berisi urutan kejadian/peristiwa bangun pagi, menyiapkan makan pagi, menyuapi anak, naik angkutan, naik bus, bekerja, istirahat siang, menyelesaikan pekerjaan, berburu angkutan pulang, memasak, beres-beres rumah, tidur malam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...