Artikel Terbaru: |
loading...
Profil Ajib Rosidi, Sastrawan Angkatan '45
Ajip Rosidi lahir tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Setelah tamat SMP ia melanjutkan ke SMA. Kemudian Taman Madya Taman Siswa bagian budaya, Jakarta. Saat pertama kali menulis, ia menggunakan nama Rossidhy.
Sewaktu sekolah memimpin majalah Suluh Pelajar yaitu pada tahun 1953-1955, kemudian menerbitkan majalah Prosa pada tahun 1955. Ia sempat bekerja beberapa bulan di Balai Pustaka (November 1955-Februari 1956). Setelah itu menekuni kegiatan mengarang dan membantu majalah kebudavaan dan kesusastraan. Sejak 1965 menerbitkan dan memimpin majalah Mingguan Sunda (Majalah sunda) yang terbit di Bandung. Pada pertengahan tahun 1968 menerbitkan majalah kebudayaan Umum Budaya Jaya. Pemenang hadiah sastra (1957-1958) untuk cerpen yang diadakan oleh BMKN tahun 1960 ini aktif menulis sajak, cerpen, kritik, dan esai dalam majalah Kisah, Mimbar Indonesia, Zenith, Siasat, Indonesia, Sastra, dan lain-lainnya.
Karya-karyanya antara lain: Tahun-Tahun Kematian (kumpulan cerpen, 1955), Ketemu di Jalan (kumpulan sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit (1956), Pesta (kumpulan sajak, 1956), Di Tengah Keluarga (kumpulan cerpen, 1956), Sebuah Rumah Buat Haritua (kumpulan cerpen, 1957), Perjalanan Penganten (roman, 1958, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh H.Chambert-Loir, 1976; Kroatia, 1978, dan Jepang oleh T.Kasuya, 1991), Cari Muatan (kumpulan sajak, 1959), Membicarakan Cerita Pendek Indonesia (1959), Surat Cinta Enday Rasidin (kumpulan sajak, 1960), Pertemuan Kembali (kumpulan cerpen, 1961). Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir? (1964; cetak ulang yang direvisi, 1985), Jante Arkidam jeung Salikur Saak Lianna (kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967), Jeram (kumpulan sajak, 1970), dan lain-lain.
Ajip Rosidi lahir tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Setelah tamat SMP ia melanjutkan ke SMA. Kemudian Taman Madya Taman Siswa bagian budaya, Jakarta. Saat pertama kali menulis, ia menggunakan nama Rossidhy.
Sewaktu sekolah memimpin majalah Suluh Pelajar yaitu pada tahun 1953-1955, kemudian menerbitkan majalah Prosa pada tahun 1955. Ia sempat bekerja beberapa bulan di Balai Pustaka (November 1955-Februari 1956). Setelah itu menekuni kegiatan mengarang dan membantu majalah kebudavaan dan kesusastraan. Sejak 1965 menerbitkan dan memimpin majalah Mingguan Sunda (Majalah sunda) yang terbit di Bandung. Pada pertengahan tahun 1968 menerbitkan majalah kebudayaan Umum Budaya Jaya. Pemenang hadiah sastra (1957-1958) untuk cerpen yang diadakan oleh BMKN tahun 1960 ini aktif menulis sajak, cerpen, kritik, dan esai dalam majalah Kisah, Mimbar Indonesia, Zenith, Siasat, Indonesia, Sastra, dan lain-lainnya.
Karya-karyanya antara lain: Tahun-Tahun Kematian (kumpulan cerpen, 1955), Ketemu di Jalan (kumpulan sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit (1956), Pesta (kumpulan sajak, 1956), Di Tengah Keluarga (kumpulan cerpen, 1956), Sebuah Rumah Buat Haritua (kumpulan cerpen, 1957), Perjalanan Penganten (roman, 1958, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh H.Chambert-Loir, 1976; Kroatia, 1978, dan Jepang oleh T.Kasuya, 1991), Cari Muatan (kumpulan sajak, 1959), Membicarakan Cerita Pendek Indonesia (1959), Surat Cinta Enday Rasidin (kumpulan sajak, 1960), Pertemuan Kembali (kumpulan cerpen, 1961). Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir? (1964; cetak ulang yang direvisi, 1985), Jante Arkidam jeung Salikur Saak Lianna (kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967), Jeram (kumpulan sajak, 1970), dan lain-lain.