| Artikel Terbaru: |
loading...
Kata berimbuhan dibentuk dari imbuhan dan kata dasar.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal imbuhan me-, di-, ter-, ber-, -i, -kan, me-kan, di-kan, dsb.
Suatu kata dasar, jika mendapat imbuhan, tidak akan berubah kecuali jika harus mengikuti sifat imbuhannya.
Jika kita teliti kata dasarnya, yaitu ubah, berarti kata ubah jika mendapat imbuhan akan menjadi:
me- = mengubah
di- --> diubah
ter- --> terubah
ber- --> berubah
-i --> ubahi
-kan ---> ubahkan
me-kan --> mengubahkan
di-kan --> diubahkan
Jadi, kata mengubah terbentuk dari imbuhan me- dan ubah; merubah terbentuk dari imbuhan mer- dan ubah, bukan pula terbentuk dari me- dan rubah. Mana yang betul, tentu mengubah yang betul karena kita tidak mengenal imbuhan mer- dan tak mengenal pula kata dasar rubah.
Adapun mengenai imbuhan me- yang berubah menjadi meng-, dapat dijelaskan sebagai berikut: Sebagaimana kita ketahui, imbuhan me- memiliki variasi:
mem-
men-
meny-
meng-
Variasi tersebut biasa dikenal dengan sebutan imbuhan meN- (baca: imbuhan meNasal) atau imbuhan sengau.
Variasi ini menyebabkan peluluhan huruf pertama dari kata dasar yang dilekatinya.
mem- + pukul ---> memukul
men- + taruh ---> menaruh
meny- + sapu ---> menyapu
meng- + kupas ---> mengupas
