Artikel Terbaru: |
loading...
Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info Film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" Meniru "Titanic", Benarkah?-- Para penggemar film tentu masih ingat dengan film fenomenal tahun 1997, Titanic. Film yang mengisahkan karamnya kapal Titanic di Samudera Atlantik pada 15 April 1912 itu sempat merajai box office dan telah mendapat sederet penghargaan. Ditambah lagi, kisah cinta Jack & Rose (diperankan Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet) membuat keduanya diibaratkan sebagai Romeo dan Juliet versi modern.
Sementara itu, saat ini film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sedang hangat diperbincangkan. Film yang diadaptasi dari buku karya Buya Hamka itu disebut-sebut sebagai tiruan film Titanic versi Indonesia.
Lantas, setujukah Pevita Pearce dan Herjunot Ali jika film yang dibintanginya itu dianggap mengikuti Titanic?
"Ya, banyak yang bilang mengikuti Titanic, tapi mungkin yang bilang seperti itu belum membaca bukunya," bantah Pevita dalam gala premiere di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (14/12/2013).
"Oiya, buku ini juga sudah dari tahun 1937 ya," Pevita menambahkan.
Selain itu, film besutan dari rumah produksi Soraya Intercine ini lebih banyak menceritakan perjuangan cinta pria Makassar bernama Zainuddin, dengan wanita asal Minang, Hayati. Setting kapal yang tenggelam pun hanya ada pada bagian akhir film yang tak lebih hanya berdurasi 10 menit.
"Titanic kan ceritanya full di kapal, kalau film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini hanya beberapa persen saja yang di kapal," jelas Pevita.
Kemudian, film yang tayang pada 19 Desember ini turut menampilkan keragaman budaya dan adat di Indonesia. Untuk menunjang hal itu, Sunil Soraya selaku produser melakukan syuting di empat lokasi yakni Jakarta, Makassar, Padang, dan Surabaya.
"Kalau Titanic itu sangat meng-capture kearifan lokal di Amerika. Nah, kalau film ini ada pergesekan budaya Indonesia. Nggak mungkin juga Buya Hamka copy dari kisah Titanic," tuntas Junot.
Sumber: liputan6.com
.
Sementara itu, saat ini film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sedang hangat diperbincangkan. Film yang diadaptasi dari buku karya Buya Hamka itu disebut-sebut sebagai tiruan film Titanic versi Indonesia.
Lantas, setujukah Pevita Pearce dan Herjunot Ali jika film yang dibintanginya itu dianggap mengikuti Titanic?
"Ya, banyak yang bilang mengikuti Titanic, tapi mungkin yang bilang seperti itu belum membaca bukunya," bantah Pevita dalam gala premiere di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (14/12/2013).
"Oiya, buku ini juga sudah dari tahun 1937 ya," Pevita menambahkan.
Selain itu, film besutan dari rumah produksi Soraya Intercine ini lebih banyak menceritakan perjuangan cinta pria Makassar bernama Zainuddin, dengan wanita asal Minang, Hayati. Setting kapal yang tenggelam pun hanya ada pada bagian akhir film yang tak lebih hanya berdurasi 10 menit.
"Titanic kan ceritanya full di kapal, kalau film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini hanya beberapa persen saja yang di kapal," jelas Pevita.
Kemudian, film yang tayang pada 19 Desember ini turut menampilkan keragaman budaya dan adat di Indonesia. Untuk menunjang hal itu, Sunil Soraya selaku produser melakukan syuting di empat lokasi yakni Jakarta, Makassar, Padang, dan Surabaya.
"Kalau Titanic itu sangat meng-capture kearifan lokal di Amerika. Nah, kalau film ini ada pergesekan budaya Indonesia. Nggak mungkin juga Buya Hamka copy dari kisah Titanic," tuntas Junot.
Sumber: liputan6.com
.