Artikel Terbaru: |
loading...
Shaun the Sheep, Tayangan Paling Layak dan Mendidik Bagi Anak ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya. Di abad teknologi informasi dan komunikasi ini, televisi merupakan sarana hiburan yang paling mudah dan murah. Anak-anak merupakan pemirsa yang paling setia akan benda yang satu ini. Kadang, agar sang anak tenang, orangtua cenderung menyerahkan tugas pada televisi untuk 'mengasuh' anaknya. Namun, sungguh disayangkan, tidak semua tayangan di televisi patut ditonton anak-anak.
Inti dari seri animasi ini tentang Shaun yang memiliki kecerdasan seperti manusia, kreativitas, dan tingkah laku dalam lingkungan peternakan. Di dalam episode Shaun the Sheep, selalu saja ada masalah baik dari kawanan domba sendiri ataupun dari peternak yang membuat Shaun "turun tangan" menyelesaikan masalah tersebut. Berbagai adegan lucu juga dihadirkan dalam seri animasi ini. Berulang kali kawanan domba menghindar dari Bitzer si anjing (meskipun kadang-kadang Bitzer sendiri ikut dalam petualangan), dan juga menghindari penemuan oleh peternak, karena kawanan domba tidak ingin peternak ikut campur dalam petualangan mereka (meskipun kadang-kadang akhirnya peternak ikut dalam petualangan).
Animasi Shaun the Sheep tak ubahnya seperti komedi diam klasik, karena tidak ada dialog atau percakapan dengan bahasa yang ditampilkan dalam animasi ini, sekalipun manusia. Tetapi, beberapa ekspresi ditambahkan seperti geraman sederhana, embikan, atau beberapa ekspresi lain yang seperti manusia yang melambangkan suasana hati masing-masing.
Di serial ini, tak ada pertunjukan kekerasan dan permusuhan. Yang ada adalah sikap persahabatan dan patuh walau kadang usil (sesuai kodrat/ naluri). Lihat saja, para domba begitu patuh pada tuannya sang peternak dan anjing peliharaannya. Apapun tindakan usil yang dilakukan para domba, muaranya selalu persahabatan dan penyelesaian. Tak ada kerusakan yang ditimbulkan. Penonton pun merasakan damai di hatinya. Satu lagi, karena tak ada dialog, tak ada pula kata-kata kotor yang diucapkan.
Bersambung
Admin Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu memilih serial animasi Shaun the Sheep sebagai tayangan
yang paling layak ditonton anak-anak.
Dikutip dari Wikipedia, Shaun the Sheep
(diterjemahkan secara bebas menjadi
Shaun si Domba) adalah serial televisi
animasi untuk anak-anak yang berasal
dari Inggris. Di Inggris, Shaun si Domba
tayang di BBC One, sedangkan di Indonesia
animasi ini tayang di MNCTV dan B-Channel.
Sejak ditayangkan pertama kali di Inggris
pada Maret 2007 di CBBC Channel, Shaun the
Sheep telah memiliki 80 episode dari 2 musim,
dan musim ketiganya yang sedang ditayangkan
mulai 25 Februari 2013 di Inggris (11 Maret
di MNCTV). Shaun the Sheep telah
disiarkan di 180 negara di seluruh dunia.
yang paling layak ditonton anak-anak.
Dikutip dari Wikipedia, Shaun the Sheep
(diterjemahkan secara bebas menjadi
Shaun si Domba) adalah serial televisi
animasi untuk anak-anak yang berasal
dari Inggris. Di Inggris, Shaun si Domba
tayang di BBC One, sedangkan di Indonesia
animasi ini tayang di MNCTV dan B-Channel.
Sejak ditayangkan pertama kali di Inggris
pada Maret 2007 di CBBC Channel, Shaun the
Sheep telah memiliki 80 episode dari 2 musim,
dan musim ketiganya yang sedang ditayangkan
mulai 25 Februari 2013 di Inggris (11 Maret
di MNCTV). Shaun the Sheep telah
disiarkan di 180 negara di seluruh dunia.
Animasi Shaun the Sheep tak ubahnya seperti komedi diam klasik, karena tidak ada dialog atau percakapan dengan bahasa yang ditampilkan dalam animasi ini, sekalipun manusia. Tetapi, beberapa ekspresi ditambahkan seperti geraman sederhana, embikan, atau beberapa ekspresi lain yang seperti manusia yang melambangkan suasana hati masing-masing.
Di serial ini, tak ada pertunjukan kekerasan dan permusuhan. Yang ada adalah sikap persahabatan dan patuh walau kadang usil (sesuai kodrat/ naluri). Lihat saja, para domba begitu patuh pada tuannya sang peternak dan anjing peliharaannya. Apapun tindakan usil yang dilakukan para domba, muaranya selalu persahabatan dan penyelesaian. Tak ada kerusakan yang ditimbulkan. Penonton pun merasakan damai di hatinya. Satu lagi, karena tak ada dialog, tak ada pula kata-kata kotor yang diucapkan.
Bersambung