loading...

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Artikel Terbaru:
loading...
Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran-- PROSES PEMBELAJARAN dan RPP pada KURIKULUM 2013 (Berdasarkan Rancangan Permen Dikbud 2014 tentang Proses Pembelajaran)

PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud Nomor 54/2013)

Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang?
Bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan?
Bagaimana RPP disusun?

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013
Prinsip pembelajaran yang diterapkan antara lain:
- peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
- peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
- proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
- pembelajaran berbasis kompetensi;
- pembelajaran terpadu;
- pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
- pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
- pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
- peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
- pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
- pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
- pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan
suasana belajar menyenangkan dan menantang.

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi masalah yang ingin/perlu diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mengumpulkan data/informasi dengan berbagai teknik, mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan jawaban/kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta.

PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Mengamati: SISWA mengamati FENOMENON dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat (untuk mengidentifikasi HAL-HAL yang ingin diketahui agar dapat melakukan tindakan tertentu).
2. Menanya: SISWA merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak diketahui dari fenomena yang diamati.
3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): SISWA melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber untuk mengumpulkan data/informasi yang relevan dengan pertanyaan.
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: SISWA mengolah informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan/menarik kesimpulan.
5. Mengkomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban/kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang ‘dikonstruk’.

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK
- Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
- Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
- Memberi umpan balik.
- Memberikan penjelasan.

GURU TIDAK SEKADAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI.
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK
Tahap Observasi: Membantu peserta didik menemukan/mendaftar/ menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakan sesuatu.
Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu.
Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi): Membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
Tahap Mengasosiasikan/mengolah data (informasi): Mengolah/Membantu peserta didik mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan.
Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas.
Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang terlibat langsung.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...