loading...

5W1H Berita Penggalangan Koin untuk Tony Abbott (Australia)

Artikel Terbaru:
loading...
Berita yang baik adalah berita yang lengkap informasinya, setidaknya menjawab pertanyaan 5W1H: What, where, when, who, why, how (ingat: kalau dilafalkan seperti bahasa Cina: wat wer wen, hu wai hau). Dalam B.Indonesia, lebih enak mengingatnya dengan membuat akronim: Adik Simba (Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, Bagaimana). Apa yang diberitakan, di mana, kapan, dan mengapa terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Selain itu masih ada kata tanya yang lain (kata tanya turunan), misalnya berapa (diturunkan dari How, yaitu How much/ how many), dari mana (diturunkan dari Where, yaitu From where).

Berikut contoh berita yang disusun kembali berdasarkan 5W1H:
Apa, Di mana, Kapan, dan Siapa
Aksi pengumpulan koin untuk Australia terus berlangsung. Kemarin (22/02/2015), mahasiswa dan masyarakat korban tsunami di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, melakukan aksi pengumpulan koin. Daerah itu merupakan wilayah terparah akibat tsunami sepuluh tahun silam. "Aksi hari ini permulaan. Kami akan terus melakukan penggalangan," ujar Rahmad Ojer, koordinator aksi.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan ultimatum: apabila bantuan Australia saat tsunami Aceh pada 2004 diungkit lagi, Indonesia siap mengembalikannya. Menurut dia, saat itu Australia hanya satu di antara 56 negara yang memberikan bantuan. "Kalau itu tak dianggap kemanusiaan, kita kembalikan saja," kata Kalla di kantornya, di Jakarta, 23 Februari 2015.

Mengapa
Sikap dan aksi itu disampaikan menanggapi kontroversi yang dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Tony Abbott. Blunder yang dilakukan Abbot berujung kritik terhadap kepemimpinannya itu meminta agar Indonesia "membalas" bantuan Australia kepada korban tsunami pada 2004 dengan membatalkan hukuman mati terhadap dua warga negara Australia yang menjadi terpidana penyelundupan narkoba. Ia mengatakan bantuan pasca-tsunami negaranya ke Indonesia seharusnya dijadikan pertimbangan untuk membatalkan eksekusi mati dua terpidana narkoba asal negerinya. Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, yang dikenal sebagai anggota Bali Nine, rencananya akan segera dieksekusi.

Sebelumnya, hubungan kedua negara memanas setelah Jokowi menolak grasi yang diajukan 11 terpidana mati, termasuk Sukumaran, 33 tahun, dan Chan, 31 tahun. Selain dari Australia, kritik datang dari Brasil, dan sebelumnya Belanda dan Prancis.

Bagaimana
Menurut Kalla, aksi pengumpulan koin tersebut menggambarkan rasa emosi masyarakat. Ia mengatakan hal tersebut wajar dilakukan.
"Bantuan itu kan dikumpulkan oleh masyarakat, tentu sebagian besarnya seperti palang merah, masyarakatnya, anak sekolah, tentu ada juga dari pemerintah," ujarnya. Kalla menambahkan, setelah mengeluarkan pernyataan tersebut, Abbott langsung meneleponnya dan menjelaskan bahwa hal tersebut adalah salah paham.

Anggota Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Meutya Hafid, mendukung pernyataan Kalla. "Saya sepaham dengan Pak JK," katanya. JK adalah sapaan akrab Kalla. Meutya menyebut pernyataan Abbot itu, "Tidak etis (karena) kasus narkotik disamakan dengan bantuan kemanusiaan."

Sebelumnya, warga Australia juga mengecam pernyataan Abbott tentang bantuan tsunami yang dikaitkan dengan hukuman mati terhadap duo Bali Nine di Indonesia. Lewat tagar #KoinuntukAustralia, warga Australia antara lain mengungkapkan keinginan mereka melengserkan Abbott.

Sumber: Tempo
Foto: Detik


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...