Artikel Terbaru: |
loading...
Dapat Kunci Jawaban UN, Pelajar SMP Ini Tak Peduli-- REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK---Tidak semua peserta ujian nasional (UN) yang girang ketika mendapatkan kunci jawaban UN.Dewa Trijuniati salah seorang peserta UN tahun 2012 di Kota Pontianak, mengaku tak peduli dengan pesan singkat melalui telepon genggam (SMS) yang berisi kunci jawaban. "Saya dan teman-teman sehari sebelum pelaksanaan UN sudah mendapat SMS yang berisi kunci jawaban, tetapi saya diamkan saja, karena setelah dicek saat mengerjakan soal UN tadi jawabannya berbeda jauh dan soal-soalnya juga beda," kata Dewa Trijuniarti, salah seorang peserta UN di SMP 1 Pontianak, Senin (23/4).
Ia menjelaskan, soal yang ada di SMS setelah dicocokkan juga berbeda, sehingga ia dan teman-temannya pada umumnya tidak mengacuhkan kunci jawaban yang beredar melalui SMS. UN tingkat SMP/sederajat dimulai Senin (23/4) hingga Kamis (26/4) dengan mata pelajaran untuk hari pertama, Bahasa Indonesia, kemudian disusul Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA.
Hal senada juga diakui oleh, Ella. Ia mengatakan, tidak terpengaruh dengan beredarnya kunci jawaban soal-soal UN melalui SMS. "Setelah dicocokkan menurut seingat saya tidak ada satupun yang betul sehingga tidak digunakan," ungkapnya.
Ia mengakui, dari 50 soal untuk mata pelajaran UN Bahasa Indonesia, lebih dari 50 persen dirinya yakin bisa menjawab, sisanya masih ragu. "Alhamdulillah, saya yakin bisa mengerjakan lebih dari 50 persen, semoga hasilnya bagus," kata Ella.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi menyatakan, hasil pemantauannya sementara, proses pelaksanaan UN di kota itu berjalan lancar. "Kami jauh hari sudah mengimbau pada para peserta UN baik dari tingkat SD, SMP dan SMA/sederajat agar tidak mempercayai kunci jawaban soal UN yang beredar melalui SMS," ujarnya.
Kalau pun, ada yang menerima kunci jawaban itu sebaiknya dilihat saja dan jangan percaya penuh karena bisa saja SMS yang berisi kunci jawaban itu bertujuan menyesatkan saja.
"Tetapi kecil kemungkinan kalau untuk soal-soal UN tersebut bocor karena sudah dijaga ketat dan soal baru bisa dibuka ketika sudah masuk ke ruang kelas penyelenggara UN dan disaksikan oleh pengawas dan peserta UN itu sendiri apakah masih bersegel atau tidak," kata Mulyadi.
Kepala Diknas Kota Pontianak menargetkan, ada anak didik dari kota itu yang masuk peringkat sepuluh besar nasional pada UN tingkat SD-SMA/sederajat. Tahun ini, menurut dia, prestasi pelajar Kota Pontianak sudah cukup menggembirakan sampai ke tingkat Internasional. Peserta UN tingkat SMP/sederajat di Kota Pontianak sebanyak 11.466 orang.
Ia menjelaskan, soal yang ada di SMS setelah dicocokkan juga berbeda, sehingga ia dan teman-temannya pada umumnya tidak mengacuhkan kunci jawaban yang beredar melalui SMS. UN tingkat SMP/sederajat dimulai Senin (23/4) hingga Kamis (26/4) dengan mata pelajaran untuk hari pertama, Bahasa Indonesia, kemudian disusul Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA.
Hal senada juga diakui oleh, Ella. Ia mengatakan, tidak terpengaruh dengan beredarnya kunci jawaban soal-soal UN melalui SMS. "Setelah dicocokkan menurut seingat saya tidak ada satupun yang betul sehingga tidak digunakan," ungkapnya.
Ia mengakui, dari 50 soal untuk mata pelajaran UN Bahasa Indonesia, lebih dari 50 persen dirinya yakin bisa menjawab, sisanya masih ragu. "Alhamdulillah, saya yakin bisa mengerjakan lebih dari 50 persen, semoga hasilnya bagus," kata Ella.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi menyatakan, hasil pemantauannya sementara, proses pelaksanaan UN di kota itu berjalan lancar. "Kami jauh hari sudah mengimbau pada para peserta UN baik dari tingkat SD, SMP dan SMA/sederajat agar tidak mempercayai kunci jawaban soal UN yang beredar melalui SMS," ujarnya.
Kalau pun, ada yang menerima kunci jawaban itu sebaiknya dilihat saja dan jangan percaya penuh karena bisa saja SMS yang berisi kunci jawaban itu bertujuan menyesatkan saja.
"Tetapi kecil kemungkinan kalau untuk soal-soal UN tersebut bocor karena sudah dijaga ketat dan soal baru bisa dibuka ketika sudah masuk ke ruang kelas penyelenggara UN dan disaksikan oleh pengawas dan peserta UN itu sendiri apakah masih bersegel atau tidak," kata Mulyadi.
Kepala Diknas Kota Pontianak menargetkan, ada anak didik dari kota itu yang masuk peringkat sepuluh besar nasional pada UN tingkat SD-SMA/sederajat. Tahun ini, menurut dia, prestasi pelajar Kota Pontianak sudah cukup menggembirakan sampai ke tingkat Internasional. Peserta UN tingkat SMP/sederajat di Kota Pontianak sebanyak 11.466 orang.