Artikel Terbaru: |
loading...
Sudut Penceritaan | Serda Nicolas Sandi Harewan, Aparat Keamanan yang Menyelamatkan Korban Percobaan Perkosaan-- Saya akan merasa aman dan nyaman Berada di negara tercinta ini jika aparat keamanannya seperti sosok Nicolas Sandi. Dikutip dari Detik.com, Serda Nicolas Sandi Harewan diacungi jempol terkait aksi heroiknya menyelamatkan karyawati yang nyaris diperkosa di dalam angkot di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Nicolas mengejar pelaku dengan motor Mio Soul-nya.
Berikut kronologi penyelamatan karyawati seperti yang diutarakan Nicolas di kantor Penerangan Kopassus, Markas Komando Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (25/7/2012):
1. SUDUT PENCERITAAN (SUDUT PANDANG) ORANG PERTAMA:
Mendengar teriakan minta tolong
Senin (23/7/2012) pukul 22.45 WIB, saya melintas di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Saya bersebelahan dengan angkot dan lampu penumpangnya mati. Di dalam ada wanita terdengar minta tolong dua kali. Tolong! Tolong! Saya curiga terus saya teriak pada sopir angkot dan angkot itu kabur.
Kejar-kejaran dengan pelaku
Angkot itu saya kejar dan mereka sadar bahw saya mengejarnya. Setelah saya ikuti saya kenali ciri-ciri mobil itu. Tapi pelaku saya tidak lihat karena di dalam mobil lampunya mati. Waktu berpapasan dengan lampu dari kendaraan lain dari arah berlawanan, saya lihat ada wanita meronta dan ada laki-laki, tapi saya tidak jelas jumlahnya.
Lempar helm pada pelaku
Nah, saya kejar angkot itu sampai di depan Makostrad di Gambir. Angkot tersebut masuk jalur busway dan terhalang taksi. Jadi angkot sempat berhenti, saya turun dari motor lalu saya kejar. Tapi saya tidak sempat menangkapnya. Saya cuma sempat melempar helm, tapi tidak kena pelaku di dalamnya karena angkot berhasil lolos lewat celah kosong setelah taksi berhasil masuk. Terus saya teriak: "Cepat kejar angkot itu!" Ada 5 motor lain yang mengejar, seperti warga atau polisi.
Karyawati dibuang di depan MA
Terus di depan gedung MA, saya lihat korban dibuang keluar. Korban shock berat dan saya parkir motor. Saya berusaha tenangin korban. Tunangan saya juga saya suruh tenangin korban dan saya melapor ke polisi di Polsek Gambir. Di kantor polisi saya ditanya, bersiap menjadi saksi? Saya bilang saya bersedia.
Korban dicekik
Kalau dari keterangan korban, dia ngaku ke saya belum sempat diperkosa, dia cuma dicekik dan tangannya dipegang. Korban mengucapkan banyak terima kasih.
Saya juga saat itu tidak bawa senjata. Kalau saya bawa senjata, mobilnya saya lumpuhkan. Tapi karena saya sedang cuti, senjata wajib ditinggalkan di markas.
2. SUDUT PENCERITAAN (SUDUT PANDANG) ORANG KETIGA (KEDUA):
Seorang anggota Kopassus Sat-81, Serda Nicolas Sandi (24) akhirnya muncul. Dia menjelaskan soal kronologi kejadian percobaan pemerkosaan karyawati di angkutan umum C01 di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Serda Nicolas dihadirkan oleh jajaran Kopassus di kantor penerangan Markas Komanda Pasukan Khusus di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (25/7/2012). Dia mengenakan seragam Kopassus lengkap berbaret merah.
Sambil duduk di ruangan dan menebar senyum kepada Penerangan Kopassus, Mayor inf Ahmad Munir, Nicolas menceritakan kejadian yang berlangsung Senin (23/7) malam. Dia rela meninggalkan cutinya untuk menjelaskan kejadian itu ke publik.
"Malam itu saya lagi cuti, saya lagi sama tunangan saya mencari tiket di biro perjalanan. Saat saya melintas di Lapangan Banteng, saya bersebelahan dengan angkot yang di dalamnya ada upaya percobaan pemerkosaan," ujarnya.
Penjelasan itu berlangsung selama 30 menit. Dia lalu berbincang ringan dengan para wartawan.
Nicolas ketika itu tengah berboncengan bersama sang kekasih di kawasan itu, Senin 23 Juli sekitar pukul 23.00 WIB. Nicolas langsung mengejar angkot berupa Daihatsu Gran Max bernopol B 1106 VTE warna putih tersebut.
Nicolas memepet angkot dan menarik tangan sang sopir hingga keluar dari jendela. Ia menggertak sopir itu supaya segera menurunkan si karyawati.
Nicolas lalu meminta pacarnya menolong karyawati yang didorong dari angkot. Sopir dan 4 rekannya langsung tancap gas. Nicolas kemudian menuju Pos Polisi Merdeka Barat dan mengejar pelaku hingga akhirnya tertangkap.
Sumber: Detik.com
Berikut kronologi penyelamatan karyawati seperti yang diutarakan Nicolas di kantor Penerangan Kopassus, Markas Komando Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (25/7/2012):
1. SUDUT PENCERITAAN (SUDUT PANDANG) ORANG PERTAMA:
Mendengar teriakan minta tolong
Senin (23/7/2012) pukul 22.45 WIB, saya melintas di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Saya bersebelahan dengan angkot dan lampu penumpangnya mati. Di dalam ada wanita terdengar minta tolong dua kali. Tolong! Tolong! Saya curiga terus saya teriak pada sopir angkot dan angkot itu kabur.
Kejar-kejaran dengan pelaku
Angkot itu saya kejar dan mereka sadar bahw saya mengejarnya. Setelah saya ikuti saya kenali ciri-ciri mobil itu. Tapi pelaku saya tidak lihat karena di dalam mobil lampunya mati. Waktu berpapasan dengan lampu dari kendaraan lain dari arah berlawanan, saya lihat ada wanita meronta dan ada laki-laki, tapi saya tidak jelas jumlahnya.
Lempar helm pada pelaku
Nah, saya kejar angkot itu sampai di depan Makostrad di Gambir. Angkot tersebut masuk jalur busway dan terhalang taksi. Jadi angkot sempat berhenti, saya turun dari motor lalu saya kejar. Tapi saya tidak sempat menangkapnya. Saya cuma sempat melempar helm, tapi tidak kena pelaku di dalamnya karena angkot berhasil lolos lewat celah kosong setelah taksi berhasil masuk. Terus saya teriak: "Cepat kejar angkot itu!" Ada 5 motor lain yang mengejar, seperti warga atau polisi.
Karyawati dibuang di depan MA
Terus di depan gedung MA, saya lihat korban dibuang keluar. Korban shock berat dan saya parkir motor. Saya berusaha tenangin korban. Tunangan saya juga saya suruh tenangin korban dan saya melapor ke polisi di Polsek Gambir. Di kantor polisi saya ditanya, bersiap menjadi saksi? Saya bilang saya bersedia.
Korban dicekik
Kalau dari keterangan korban, dia ngaku ke saya belum sempat diperkosa, dia cuma dicekik dan tangannya dipegang. Korban mengucapkan banyak terima kasih.
Saya juga saat itu tidak bawa senjata. Kalau saya bawa senjata, mobilnya saya lumpuhkan. Tapi karena saya sedang cuti, senjata wajib ditinggalkan di markas.
2. SUDUT PENCERITAAN (SUDUT PANDANG) ORANG KETIGA (KEDUA):
Seorang anggota Kopassus Sat-81, Serda Nicolas Sandi (24) akhirnya muncul. Dia menjelaskan soal kronologi kejadian percobaan pemerkosaan karyawati di angkutan umum C01 di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Serda Nicolas dihadirkan oleh jajaran Kopassus di kantor penerangan Markas Komanda Pasukan Khusus di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (25/7/2012). Dia mengenakan seragam Kopassus lengkap berbaret merah.
Sambil duduk di ruangan dan menebar senyum kepada Penerangan Kopassus, Mayor inf Ahmad Munir, Nicolas menceritakan kejadian yang berlangsung Senin (23/7) malam. Dia rela meninggalkan cutinya untuk menjelaskan kejadian itu ke publik.
"Malam itu saya lagi cuti, saya lagi sama tunangan saya mencari tiket di biro perjalanan. Saat saya melintas di Lapangan Banteng, saya bersebelahan dengan angkot yang di dalamnya ada upaya percobaan pemerkosaan," ujarnya.
Penjelasan itu berlangsung selama 30 menit. Dia lalu berbincang ringan dengan para wartawan.
Nicolas ketika itu tengah berboncengan bersama sang kekasih di kawasan itu, Senin 23 Juli sekitar pukul 23.00 WIB. Nicolas langsung mengejar angkot berupa Daihatsu Gran Max bernopol B 1106 VTE warna putih tersebut.
Nicolas memepet angkot dan menarik tangan sang sopir hingga keluar dari jendela. Ia menggertak sopir itu supaya segera menurunkan si karyawati.
Nicolas lalu meminta pacarnya menolong karyawati yang didorong dari angkot. Sopir dan 4 rekannya langsung tancap gas. Nicolas kemudian menuju Pos Polisi Merdeka Barat dan mengejar pelaku hingga akhirnya tertangkap.
Sumber: Detik.com