Artikel Terbaru: |
loading...
UKG Online | Banyak Guru yang Gaptek, Grogi Jelang UKG--
AMURANG- “Mo klik di mana ini e mner?,” pertanyaan ini terus terdengar di ruangan komputer milik SMA Aquino, Amurang. Jumat (27/7) kemarin, saat ratusan guru dari SD, SMP, dan SMA terkumpul untuk mengikuti pelaksanaan try out sebelum menghadapi ujian kompetensi guru (UKG).
Kebanyakan masih gaptek (gagap teknologi). Layaknya anak-anak didik, para guru pun terlihat tegang dan was-was untuk menghadapi ujian yang akan dimulai, Senin (30/7) nanti. Bagaimana tidak, ujian yang dilakukan bersifat online tersebut, mengharuskan para guru-guru yang mayoritas sudah berumur, harus menaklukkan komputer yang jarang mereka sentuh. Wajar jika ada perasaan grogi para guru tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraa Drs Jan Rattu melalui Kabid Dikmen Drs Rolly Makauli MAP, membenarkan para guru saat ini tengah gelisah menjelang ujian tersebut. “Memang saat dilakukan uji coba, banyak guru yang takut jika dirinya tidak lulus dalam ujian yang dilakukan secara serentak,” ujar Makauli.
Menurutnya, tujuan try out kali ini untuk melatih para guru peserta ujian untuk mampu mengoperasikan komputer. “Selain melatih dan mengetahui pengoperasian komputer, diharapkan juga para guru bisa menerapkan proses belajar mengajar dengan memanfaatkan IT,” lanjutnya.
Pantauan Manado Post (Grup JPNN), ruangan yang dipenuhi guru-guru tersebut terlihat sangat tegang dan serius saat duduk di depan komputer yang ada. “Harus mengantri, dan sekalian melihat-lihat langkah-langkah yang harus dilakukan,” ujar Vecky Tambingon, salah satu guru asal SMP Negeri Kumelembuai ini.
Nortje Kalalo, guru SD Pondos mengaku belum terlalu lancer dalam penggunaan komputer. “Lancar sih tidak, tapi pernah menggunakan komputer. Makanya ini harus perhatikan dengan seksama,” ujarnya.
Ratusan sekolah baik SD, SMP, mau pun SMA di Minsel masih banyak yang belum memiliki ruangan computer. Sekali pun ada, pasti tidak akan bertahan terlalu lama. “Di sekolah ada komputer, tapi tidak lengkap, tidak ada keyboard,” ujar Kartini Mokodompis.
Sumber: jpnn.com
AMURANG- “Mo klik di mana ini e mner?,” pertanyaan ini terus terdengar di ruangan komputer milik SMA Aquino, Amurang. Jumat (27/7) kemarin, saat ratusan guru dari SD, SMP, dan SMA terkumpul untuk mengikuti pelaksanaan try out sebelum menghadapi ujian kompetensi guru (UKG).
Kebanyakan masih gaptek (gagap teknologi). Layaknya anak-anak didik, para guru pun terlihat tegang dan was-was untuk menghadapi ujian yang akan dimulai, Senin (30/7) nanti. Bagaimana tidak, ujian yang dilakukan bersifat online tersebut, mengharuskan para guru-guru yang mayoritas sudah berumur, harus menaklukkan komputer yang jarang mereka sentuh. Wajar jika ada perasaan grogi para guru tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraa Drs Jan Rattu melalui Kabid Dikmen Drs Rolly Makauli MAP, membenarkan para guru saat ini tengah gelisah menjelang ujian tersebut. “Memang saat dilakukan uji coba, banyak guru yang takut jika dirinya tidak lulus dalam ujian yang dilakukan secara serentak,” ujar Makauli.
Menurutnya, tujuan try out kali ini untuk melatih para guru peserta ujian untuk mampu mengoperasikan komputer. “Selain melatih dan mengetahui pengoperasian komputer, diharapkan juga para guru bisa menerapkan proses belajar mengajar dengan memanfaatkan IT,” lanjutnya.
Pantauan Manado Post (Grup JPNN), ruangan yang dipenuhi guru-guru tersebut terlihat sangat tegang dan serius saat duduk di depan komputer yang ada. “Harus mengantri, dan sekalian melihat-lihat langkah-langkah yang harus dilakukan,” ujar Vecky Tambingon, salah satu guru asal SMP Negeri Kumelembuai ini.
Nortje Kalalo, guru SD Pondos mengaku belum terlalu lancer dalam penggunaan komputer. “Lancar sih tidak, tapi pernah menggunakan komputer. Makanya ini harus perhatikan dengan seksama,” ujarnya.
Ratusan sekolah baik SD, SMP, mau pun SMA di Minsel masih banyak yang belum memiliki ruangan computer. Sekali pun ada, pasti tidak akan bertahan terlalu lama. “Di sekolah ada komputer, tapi tidak lengkap, tidak ada keyboard,” ujar Kartini Mokodompis.
Sumber: jpnn.com