Artikel Terbaru: |
loading...
Mengenal Kalimat Tunggal-- Perhatikan contoh kalimat berikut:
Polda Metro Jaya mengaku akan melakukan razia petasan maupun senjata tajam sebagai bagian dari pengamanan pertandingan Inter Milan melawan dua tim Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Kalimat yang panjang tersebut berasal dari kalimat tunggal berikut:
Polda Metro Jaya akan melakukan razia.
Polda Metro Jaya = Subjek, akan melakukan = Predikat, razia = Objek
Teks berita terdiri atas beberapa kalimat yang padu. Apakah kalimat itu? Dasar kalimat adalah adanya bagian (konstituen) dasar dan intonasi final. Kontituen dasar itu biasanya berupa klausa. Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata berkonstruksi predikatif. Artinya, susunan tersebut dapat berfungsi sebagai predikat. Adapun yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan.
Berikut ini contoh klausa:
Inter Milan datang (Inter Milan = subjek, datang= predikat)
Jadi, kalau sebuah klausa diberi intonasi final, akan terbentuklah sebuah kalimat. Intonasi final itu terdiri atas intonasi deklaratif (tanda titik), intonasi interogatif (tanda tanya), dan intonasi seru (tanda seru).
Adapun kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Hal ini berarti bahwa konstituen untuk setiap unsur kalimat, seperti subjek dan predikat hanyalah satu atau merupakan satu kesatuan. Dalam kalimat tunggal, tentu saja terdapat semua unsur wajib yang diperlukan. Selain itu, tidak mustahil ada pula unsur manasuka seperti keterangan tempat, waktu, dan alat. Dengan demikian, kalimat tunggal tidak selalu dalam wujud yang pendek, tetapi juga dapat panjang seperti pada contoh berikut:
1. Inter Milan telah datang.
2. Internisti memadati SUGBK dengan bus.
3. Mereka sudah mencoba rumput SUGBK kemarin.
4. Tim Liga Selection akan menghadapi Tim Inter Milan di SUGBK.
5. Inter Milan juga akan mengadakan coaching clinic di sini.
Foto: Republika
Polda Metro Jaya mengaku akan melakukan razia petasan maupun senjata tajam sebagai bagian dari pengamanan pertandingan Inter Milan melawan dua tim Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Kalimat yang panjang tersebut berasal dari kalimat tunggal berikut:
Polda Metro Jaya akan melakukan razia.
Polda Metro Jaya = Subjek, akan melakukan = Predikat, razia = Objek
Teks berita terdiri atas beberapa kalimat yang padu. Apakah kalimat itu? Dasar kalimat adalah adanya bagian (konstituen) dasar dan intonasi final. Kontituen dasar itu biasanya berupa klausa. Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata berkonstruksi predikatif. Artinya, susunan tersebut dapat berfungsi sebagai predikat. Adapun yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan.
Berikut ini contoh klausa:
Inter Milan datang (Inter Milan = subjek, datang= predikat)
Jadi, kalau sebuah klausa diberi intonasi final, akan terbentuklah sebuah kalimat. Intonasi final itu terdiri atas intonasi deklaratif (tanda titik), intonasi interogatif (tanda tanya), dan intonasi seru (tanda seru).
Adapun kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Hal ini berarti bahwa konstituen untuk setiap unsur kalimat, seperti subjek dan predikat hanyalah satu atau merupakan satu kesatuan. Dalam kalimat tunggal, tentu saja terdapat semua unsur wajib yang diperlukan. Selain itu, tidak mustahil ada pula unsur manasuka seperti keterangan tempat, waktu, dan alat. Dengan demikian, kalimat tunggal tidak selalu dalam wujud yang pendek, tetapi juga dapat panjang seperti pada contoh berikut:
1. Inter Milan telah datang.
2. Internisti memadati SUGBK dengan bus.
3. Mereka sudah mencoba rumput SUGBK kemarin.
4. Tim Liga Selection akan menghadapi Tim Inter Milan di SUGBK.
5. Inter Milan juga akan mengadakan coaching clinic di sini.
Foto: Republika