Artikel Terbaru: |
loading...
Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info tentang Cetak Sejarah, Timnas U-19 Lolos ke Piala Asia 2014-- Setelah terakhir kali pasukan "Merah Putih" mengikuti Piala Asia pada tahun 2004, Timnas U-19 Indonesia menunjukkan penampilan luar biasa menghadapi tim kuat Korea Selatan. Mereka berhasil menang 3-2 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 tahun 2014.
Bermain penuh kepercayaan diri sepanjang pertandingan, pasukan "Garuda Muda" membuat Korea harus bekerja keras di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam. Dan pertandingan seru ini selesai dengan Indonesia keluar sebagai pemenang.
Evan Dimas menjadi bintang kemenangan tuan rumah berkat hat-trick gol yang disarangkannya di gawang lawan. Ia membuka skor di menit 30, sebelum disamakan Korea lewat tendangan penalti. Sang kapten kembali membongkar jala tim lawan lima menit setelah turun minum, dan melakukannya sekali lagi di menit 86. Korea memperkecil kedudukan di menit 88, melalui sundulan Shu Meonghwon.
Ini menjadi sukses besar kedua tim asuhan pelatih Indra Sjafri setelah tiga pekan lalu menjuarai Piala AFF U-19. Di kualifikasi Grup G ini Indonesia pun finis sebagai pemuncak klasemen dan otomatis lolos ke putaran final Piala Asia U-19 tahun depan di Myanmar.
Ini menjadi kali ke-16 Indonesia akan tampil di turnamen U-19 tersebut, dari 38 edisi.
Dua laga pertama mereka lalui dengan menghantam Laos dan menundukkan Filipina. Selanjutnya, Sabtu (12/10/2013) adalah giliran menghadapi Korea, juara 12 kali Piala Asia U-19 --juara terbanyak. Si penguasa baru AFF menghadapi raja Piala Asia U-19.
Dan begitulah, Evan Dimas dkk. menunjukkan performa apik. Evan sendiri mencetak hat-trick, tiga kali dia mencetak gol dengan menyelesaikan pergerakan apik dari rekan-rekannya; Maldini Pali, Ilham Udin Armaiyn, dan Mukhlis Hadi. Indonesia menang 3-2.
Sebelumnya, sudah sebanyak 15 kali Indonesia turut serta di turnamen kelompok usia di bawah usia 19 tahun itu. Prestasi terbaik yang diraih adalah saat menjadi juara bersama dengan Burma, yang kini dikenal dengan nama Myanmar, di tahun 1961.
Pasca itu, tim Merah Putih juga meraih beberapa catatan terbaik. Rinciannya, Indonesia pernah dua kali finish di posisi runner-up di tahun 1967 dan 1970. Selain itu, Indonesia tercatat menempati peringkat tiga tahun 1962 dan mencapai semifinal di tahun 1960 dan 1964.
Indonesia juga sudah dua kali menjadi tuan rumah di tahun 1990 dan 1994. Tapi, dua kali bermain di kandang sendiri, langkah Indonesia selalu terhenti di babak penyisihan grup.
Ini akan menjadi kali ke-16 Indonesia tampil di turnamen U-19 tersebut, dari 38 edisi. Namun, kali terakhir pasukan "Merah Putih" mengikutinya sudah cukup lama, yaitu di tahun 2004.
Jika di Myanmar tahun depan Indonesia sukses melangkah sampai semifinal, maka satu tempat di Piala Dunia U-20, yang akan dihelat pada 2015 di Selandia Baru, akan menjadi milik mereka.
Apa kata pemain dan pelatih?
Pemain:
Evan menjadi man of the match berkat ketiga gol yang ia lesakkan ke gawang tim lawan. Total, dari tiga pertandingan ia mengoleksi empat gol.
"Syukur Alhamdullilah karena diberi kemenangan kali ini. Saya terimakasih kepada coach dan masyarakat karena selalu mendukung kami tanpa ada rasa lelah," timpal kapten Evan Dimas.
"Kemenangan ini bisa dibilang melebihi apa pun. Meski tadi kami sempat kekelahan karena hujan deras. Tapi berkat teriakan suporter kami bangkit lagi," ujar pemain belakang Putu Gede Juni Antara.
"Selain suporter, motivasi dari pelatih yang membuat kami bisa fight selama 90 menit," sambungnya.
Kiper Ravi Murdianto yang telah berjuang keras menjaga gawang Indonesia juga mengungkapkan hal serupa. Dia mengaku senang didukung oleh ribuan suporter setelah di dua laga awal GBK tidak ramai.
"Perasaan sangat luar biasa. Senang banget bisa ditonton banyak masyarakat karena sebelumnya suporter tidak sebanyak ini. Dari awal saya masuk lapangan, melihat penonton saya tambah semangat," ujarnya.
"Suporter sangat luar biasa. Inilah yang saya inginkan. Menang dan didukung oleh ribuan suporter. Meski Korsel bermain bagus dan mereka tidak pantang menyerah sepanjang laga. Tapi kami berhasil menjawab permainan mereka dengan performa bagus kami,'' timpal pemain sayap Maldini Pali.
Pelatih Indonesia:
Enam hari lalu, pelatih Indonesia, Indra Sjafri mengatakan bahwa timnya bisa mengalahkan Korea Selatan. Tadi malam, dia membuktikan ucapannya.
"Ndak ada level Korea di atas kita, kita yang lebih besar dari dia kok. Siapa bilang dia lebih besar dari kita," demikian kata Indra ketika diwawancarai di Hotel Sultan itu.
"Senang, sangat senang. Terima kasih buat semua," ujar Indra kali ini, ketika diwawancarai oleh wartawan di pinggir lapangan. "Ini adalah momentum Indonesia buat bangkit. Momentum buat semua level di timnas untuk bangkit."
Korea sempat menghadirkan ketegangan ketika mereka menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat penalti Seol Taesu, lalu kemudian mempertipis kedudukan menjadi 2-3 di menit ke-88 lewat sundulan Shu Meonghwon.
Setelahnya ada empat menit tambahan waktu, ketegangan sempat mewarnai pertahanan Indonesia. Namun, ketika peluit panjang dibunyikan, Stadion Utama Gelora Bung Karno pun pecah.
"Semua (level) timnas harus bangkit sekarang," kata coach Indra.
Pelatih Korea:
Pelatih Korea Selatan Kim Sang Ho memuji tim Indonesia yang mengalahkan timnya dengan skor 3-2. Menurutnya, semua pemain "Merah Putih" tampil sangat baik.
Hal itu disampaikan Kim seusai pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam.
"Sebelas-sebelasnya pemain Anda, mereka yang terbaik," ucapnya kepada pers.
Secara khusus Kim juga mengomentari permainan Evan Dimas, kapten "Garuda Muda" yang mencetak hat-trick ke gawang Korea.
"Dia sangat bagus, dia begitu mobile," tukasnya.
detik.com
Bermain penuh kepercayaan diri sepanjang pertandingan, pasukan "Garuda Muda" membuat Korea harus bekerja keras di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam. Dan pertandingan seru ini selesai dengan Indonesia keluar sebagai pemenang.
Evan Dimas menjadi bintang kemenangan tuan rumah berkat hat-trick gol yang disarangkannya di gawang lawan. Ia membuka skor di menit 30, sebelum disamakan Korea lewat tendangan penalti. Sang kapten kembali membongkar jala tim lawan lima menit setelah turun minum, dan melakukannya sekali lagi di menit 86. Korea memperkecil kedudukan di menit 88, melalui sundulan Shu Meonghwon.
Ini menjadi sukses besar kedua tim asuhan pelatih Indra Sjafri setelah tiga pekan lalu menjuarai Piala AFF U-19. Di kualifikasi Grup G ini Indonesia pun finis sebagai pemuncak klasemen dan otomatis lolos ke putaran final Piala Asia U-19 tahun depan di Myanmar.
Ini menjadi kali ke-16 Indonesia akan tampil di turnamen U-19 tersebut, dari 38 edisi.
Dua laga pertama mereka lalui dengan menghantam Laos dan menundukkan Filipina. Selanjutnya, Sabtu (12/10/2013) adalah giliran menghadapi Korea, juara 12 kali Piala Asia U-19 --juara terbanyak. Si penguasa baru AFF menghadapi raja Piala Asia U-19.
Dan begitulah, Evan Dimas dkk. menunjukkan performa apik. Evan sendiri mencetak hat-trick, tiga kali dia mencetak gol dengan menyelesaikan pergerakan apik dari rekan-rekannya; Maldini Pali, Ilham Udin Armaiyn, dan Mukhlis Hadi. Indonesia menang 3-2.
Sebelumnya, sudah sebanyak 15 kali Indonesia turut serta di turnamen kelompok usia di bawah usia 19 tahun itu. Prestasi terbaik yang diraih adalah saat menjadi juara bersama dengan Burma, yang kini dikenal dengan nama Myanmar, di tahun 1961.
Pasca itu, tim Merah Putih juga meraih beberapa catatan terbaik. Rinciannya, Indonesia pernah dua kali finish di posisi runner-up di tahun 1967 dan 1970. Selain itu, Indonesia tercatat menempati peringkat tiga tahun 1962 dan mencapai semifinal di tahun 1960 dan 1964.
Indonesia juga sudah dua kali menjadi tuan rumah di tahun 1990 dan 1994. Tapi, dua kali bermain di kandang sendiri, langkah Indonesia selalu terhenti di babak penyisihan grup.
Ini akan menjadi kali ke-16 Indonesia tampil di turnamen U-19 tersebut, dari 38 edisi. Namun, kali terakhir pasukan "Merah Putih" mengikutinya sudah cukup lama, yaitu di tahun 2004.
Jika di Myanmar tahun depan Indonesia sukses melangkah sampai semifinal, maka satu tempat di Piala Dunia U-20, yang akan dihelat pada 2015 di Selandia Baru, akan menjadi milik mereka.
Apa kata pemain dan pelatih?
Pemain:
Evan menjadi man of the match berkat ketiga gol yang ia lesakkan ke gawang tim lawan. Total, dari tiga pertandingan ia mengoleksi empat gol.
"Syukur Alhamdullilah karena diberi kemenangan kali ini. Saya terimakasih kepada coach dan masyarakat karena selalu mendukung kami tanpa ada rasa lelah," timpal kapten Evan Dimas.
"Kemenangan ini bisa dibilang melebihi apa pun. Meski tadi kami sempat kekelahan karena hujan deras. Tapi berkat teriakan suporter kami bangkit lagi," ujar pemain belakang Putu Gede Juni Antara.
"Selain suporter, motivasi dari pelatih yang membuat kami bisa fight selama 90 menit," sambungnya.
Kiper Ravi Murdianto yang telah berjuang keras menjaga gawang Indonesia juga mengungkapkan hal serupa. Dia mengaku senang didukung oleh ribuan suporter setelah di dua laga awal GBK tidak ramai.
"Perasaan sangat luar biasa. Senang banget bisa ditonton banyak masyarakat karena sebelumnya suporter tidak sebanyak ini. Dari awal saya masuk lapangan, melihat penonton saya tambah semangat," ujarnya.
"Suporter sangat luar biasa. Inilah yang saya inginkan. Menang dan didukung oleh ribuan suporter. Meski Korsel bermain bagus dan mereka tidak pantang menyerah sepanjang laga. Tapi kami berhasil menjawab permainan mereka dengan performa bagus kami,'' timpal pemain sayap Maldini Pali.
Pelatih Indonesia:
Enam hari lalu, pelatih Indonesia, Indra Sjafri mengatakan bahwa timnya bisa mengalahkan Korea Selatan. Tadi malam, dia membuktikan ucapannya.
"Ndak ada level Korea di atas kita, kita yang lebih besar dari dia kok. Siapa bilang dia lebih besar dari kita," demikian kata Indra ketika diwawancarai di Hotel Sultan itu.
"Senang, sangat senang. Terima kasih buat semua," ujar Indra kali ini, ketika diwawancarai oleh wartawan di pinggir lapangan. "Ini adalah momentum Indonesia buat bangkit. Momentum buat semua level di timnas untuk bangkit."
Korea sempat menghadirkan ketegangan ketika mereka menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat penalti Seol Taesu, lalu kemudian mempertipis kedudukan menjadi 2-3 di menit ke-88 lewat sundulan Shu Meonghwon.
Setelahnya ada empat menit tambahan waktu, ketegangan sempat mewarnai pertahanan Indonesia. Namun, ketika peluit panjang dibunyikan, Stadion Utama Gelora Bung Karno pun pecah.
"Semua (level) timnas harus bangkit sekarang," kata coach Indra.
Pelatih Korea:
Pelatih Korea Selatan Kim Sang Ho memuji tim Indonesia yang mengalahkan timnya dengan skor 3-2. Menurutnya, semua pemain "Merah Putih" tampil sangat baik.
Hal itu disampaikan Kim seusai pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam.
"Sebelas-sebelasnya pemain Anda, mereka yang terbaik," ucapnya kepada pers.
Secara khusus Kim juga mengomentari permainan Evan Dimas, kapten "Garuda Muda" yang mencetak hat-trick ke gawang Korea.
"Dia sangat bagus, dia begitu mobile," tukasnya.
detik.com