Artikel Terbaru: |
loading...
Membacakan Teks Perangkat Upacara-- Membaca perangkat upacara sebagaimana yang sering kamu lakukan ketika apel pagi setiap Senin merupakan hal yang menarik perhatian selain penaikan bendera dan vokal/ nyanyian yang bagus. Ketika kamu membaca, peserta upacara termasuk guru dan teman-temanmu akan menyimak cara membacamu. Makin baik, kesan yang baikpun pasti akan kamu dapatkan. Begitu pula sebaliknya, makin jelek, makin jelek pula kesan para peserta lainnya.
Membaca perangkat upacara, seperti UUD 1945, Doa, dan Susunan Upacara, harus dilakukan dengan nyaring. Perhatikan pula pada saat apa kamu harus jeda, memberi tekanan, dan intonasi yang tepat.
Ada baiknya, sebelum bertugas, kamu sudah berlatih membacanya di rumah dengan memberi tanda-tanda. Tanda (I) untuk jeda pengganti tanda koma, tanda (II) untuk hentian pertama, sedangkan tanda (#) untuk perhentian terakhir. Intonasi naik ditandai dengan (/) dan intonasi turun ditandai dengan (\). Selain itu perhatikan pula tanda (panah ke atas) untuk tekanan lembut dan tanda (panah ke bawah) untuk tekanan keras.
Selain jeda, tekanan, dan intonasi, hendaknya juga memperhatikan hal-hal berikut.
1. Kekuatan suara.
2. Tempo.
3. Volume.
Membaca perangkat upacara, seperti UUD 1945, Doa, dan Susunan Upacara, harus dilakukan dengan nyaring. Perhatikan pula pada saat apa kamu harus jeda, memberi tekanan, dan intonasi yang tepat.
Ada baiknya, sebelum bertugas, kamu sudah berlatih membacanya di rumah dengan memberi tanda-tanda. Tanda (I) untuk jeda pengganti tanda koma, tanda (II) untuk hentian pertama, sedangkan tanda (#) untuk perhentian terakhir. Intonasi naik ditandai dengan (/) dan intonasi turun ditandai dengan (\). Selain itu perhatikan pula tanda (panah ke atas) untuk tekanan lembut dan tanda (panah ke bawah) untuk tekanan keras.
Selain jeda, tekanan, dan intonasi, hendaknya juga memperhatikan hal-hal berikut.
1. Kekuatan suara.
2. Tempo.
3. Volume.