Artikel Terbaru: |
loading...
'Pamali' Berfoto Bertiga, Benarkah?-- Maut adalah sebuah misteri dan hanya kuasa Sang Pencipta, Allah SWT, yang mengetahuinya. Namun, saya ingin mengingatkan kembali sebuah 'peringatan' dari orang-orang tua dulu, urang bahari kalau menurut istilah orang Banjar.
Katanya, pamali bagambar batiga (tidak boleh berfoto bertiga). Saya ingin memberi sebuah 'bukti', mungkin 'bukti' yang kebetulan, atau memang benar mitos itu. Yang jelas, sekali lagi, maut adalah rahasia Allah SWT. Manusia tak memiliki hak dan tak bisa meramal/ mendahului takdir-Nya.
Sekitar tahun 2006, saya pernah berfoto bertiga dengan rekan guru, sesama pengajar di SMP Plus. Saat itu, kami baru saja usai foto bersama dengan siswa-siswa kelas IX yang akan lulus. Pak Abidin mengajak saya dan seorang guru lainnya, Pak Endang, berfoto bertiga (pada tukang foto). Saya di posisi kanan, Pak Abidin di tengah, dan Pak Endang di sebelah kiri. Foto ini belakangan dicetak tiga, satu untuk beliau, saya, dan Pak Endang. "Tak usah bayar," katanya.
Selang beberapa bulan kemudian, saya tak ingat persis waktunya, Pak Abidin meninggal secara mengejutkan, tanpa ada berita sakit terlebih dahulu.
Saat saya melayat, saya tak mengajar di SMP Plus lagi.
Sekitar bulan Oktober 2012, sewaktu saya mengikuti diklat calon kepala sekolah, Pak Budi mengajak saya foto berdua. Katanya, "Pas kita lagi sama baju habang (merah), nah." Saat itu, tiba-tiba, salah seorang rekan guru yang diklat juga, Bu Reni, minta ikut. Jadinya, kami berfoto bertiga. Saya di posisi paling kanan, Pak Budi di tengah, Bu Reni di kiri. Saya sudah lupa, siapa kawan yang disuruh Budi merekam momen itu melalui ponsel BB-nya.
Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya kemarin, 13 Juni, Pak Budi meninggal, juga secara mengejutkan.
Belakangan saya mengetahui (cerita Pak Catur saat saya melayat), Pak Budi sudah masuk rumah sakit sejak Senin siang, 10 Juni 2013, persis sesudah SMS-an dengan saya.
Kalau dilihat dari foto dan disimak dari cerita di atas, pada foto bertiga ini, orang yang meninggal posisinya selalu di tengah dan merupakan orang yang pertama meminta berfoto.
Saya antara percaya tidak percaya. Namun yang jelas, saya tidak ingin lagi berfoto bertiga, apapun alasannya.
Wallaahu alam.......
Update:
Ternyata saya masih memiliki foto bertiga yang lain. Kita hanya tawakaltu 'alallaah, semuanya adalah kuasa Allah.
Katanya, pamali bagambar batiga (tidak boleh berfoto bertiga). Saya ingin memberi sebuah 'bukti', mungkin 'bukti' yang kebetulan, atau memang benar mitos itu. Yang jelas, sekali lagi, maut adalah rahasia Allah SWT. Manusia tak memiliki hak dan tak bisa meramal/ mendahului takdir-Nya.
Sekitar tahun 2006, saya pernah berfoto bertiga dengan rekan guru, sesama pengajar di SMP Plus. Saat itu, kami baru saja usai foto bersama dengan siswa-siswa kelas IX yang akan lulus. Pak Abidin mengajak saya dan seorang guru lainnya, Pak Endang, berfoto bertiga (pada tukang foto). Saya di posisi kanan, Pak Abidin di tengah, dan Pak Endang di sebelah kiri. Foto ini belakangan dicetak tiga, satu untuk beliau, saya, dan Pak Endang. "Tak usah bayar," katanya.
Selang beberapa bulan kemudian, saya tak ingat persis waktunya, Pak Abidin meninggal secara mengejutkan, tanpa ada berita sakit terlebih dahulu.
Saat saya melayat, saya tak mengajar di SMP Plus lagi.
Sekitar bulan Oktober 2012, sewaktu saya mengikuti diklat calon kepala sekolah, Pak Budi mengajak saya foto berdua. Katanya, "Pas kita lagi sama baju habang (merah), nah." Saat itu, tiba-tiba, salah seorang rekan guru yang diklat juga, Bu Reni, minta ikut. Jadinya, kami berfoto bertiga. Saya di posisi paling kanan, Pak Budi di tengah, Bu Reni di kiri. Saya sudah lupa, siapa kawan yang disuruh Budi merekam momen itu melalui ponsel BB-nya.
Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya kemarin, 13 Juni, Pak Budi meninggal, juga secara mengejutkan.
Belakangan saya mengetahui (cerita Pak Catur saat saya melayat), Pak Budi sudah masuk rumah sakit sejak Senin siang, 10 Juni 2013, persis sesudah SMS-an dengan saya.
Kalau dilihat dari foto dan disimak dari cerita di atas, pada foto bertiga ini, orang yang meninggal posisinya selalu di tengah dan merupakan orang yang pertama meminta berfoto.
Saya antara percaya tidak percaya. Namun yang jelas, saya tidak ingin lagi berfoto bertiga, apapun alasannya.
Wallaahu alam.......
Update:
Ternyata saya masih memiliki foto bertiga yang lain. Kita hanya tawakaltu 'alallaah, semuanya adalah kuasa Allah.