Artikel Terbaru: |
loading...
Harga BBM Dinaikkan, Antrean Menyusut, Kecelakaan di Area Sekolah Tak Ada Lagi, Semoga...--
Setiap orang memiliki motif yang berbeda saat melakukan atau berpendapat tentang sesuatu. Dulu, saat masih menjadi mahasiswa, apabila pemerintah berencana menaikkan harga BBM, saya termasuk orang yang tidak setuju. Jelas, kenaikan harga BBM memiliki efek domino berupa kenaikan sewa kontrakan/kos dan harga makanan/minuman. Belum lagi hajat hidup lainnya sebagai seorang mahasiswa pasti akan bertambah bebannya.
Sekarang, saat saya sudah memiliki istri dan anak-anak yang sekolah, motif saya berubah. Jika memandang kondisi sepanjang tahun ini dan tahun sebelumnya, suasana di depan SPBU yang selalu padat dan telah sering terjadi kecelakaan, saya lebih memilih agar BBM dinaikkan saja. Istri saya selalu antar jemput anak sekolah melewati SPBU yang antrenya panjang itu. Telah sering terjadi kecelakaan, ibu yang mengantar anaknya sekolah dan terakhir kecelakaan yang menimpa guru PAUD anak saya.
Saya juga tak pernah lagi masuk SPBU, lebih dari setahun ini. Saya membeli eceran Rp6000 terkadang sampai Rp8000 saat sedang langka BBM.
Hh....(hela napas) Nampaknya, antrean itu baru akan berhenti jika harga BBM dinaikkan....
Sekali lagi, motif saya terkait dengan keresahan akan semrawutnya jalan sekitar SPBU yang berdekatan dengan sekolah itu. Saya memikirkan ibu-ibu/ortu yang mengantar anaknya sekolah dan anak-anak sekolah itu sendiri.
Menurut pemerintah sih, kenaikan harga BBM akan menyelamatkan APBN. Bagi para spekulan, kenaikan harga BBM akan mengurangi pendapatan.
Kalau istri saya, jelas mengeluh karena uang belanja menjadi tak cukup lagi dari biasanya.
Anda pun memiliki motif sendiri, kan?
DPR Sahkan APBN-P 2013:
Setelah melalui voting yang dilaksanakan mulai dari pukul 21.30 hingga pukul 22.06 WIB tadi malam, rapat paripurna DPR akhirnya menyetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN-P 2013 menjadi UU. Hal itu sekaligus memastikan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik, yang diikuti oleh pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Sebanyak 338 anggota DPR menerima pengesahan RUU menjadi UU, yaitu Fraksi PAN, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PPP, dan Fraksi PKB; sedangkan sebanyak 181 menolak pengesahan tersebut, yaitu Fraksi PKS, Fraksi PDI-P, Fraksi Gerindra, dan Fraksi Hanura.
Tentunya, jika harga BBM dinaikkan, pemerintah telah memperhitungkan untung rugi berdasarkan pilihan-pilihan sulit yang ada.
Perbedaan pendapat yang dikarenakan berangkat dari motif yang berbeda, boleh-boleh saja, asal tidak anarkis....
Sumber berita: Kompas
Setiap orang memiliki motif yang berbeda saat melakukan atau berpendapat tentang sesuatu. Dulu, saat masih menjadi mahasiswa, apabila pemerintah berencana menaikkan harga BBM, saya termasuk orang yang tidak setuju. Jelas, kenaikan harga BBM memiliki efek domino berupa kenaikan sewa kontrakan/kos dan harga makanan/minuman. Belum lagi hajat hidup lainnya sebagai seorang mahasiswa pasti akan bertambah bebannya.
Sekarang, saat saya sudah memiliki istri dan anak-anak yang sekolah, motif saya berubah. Jika memandang kondisi sepanjang tahun ini dan tahun sebelumnya, suasana di depan SPBU yang selalu padat dan telah sering terjadi kecelakaan, saya lebih memilih agar BBM dinaikkan saja. Istri saya selalu antar jemput anak sekolah melewati SPBU yang antrenya panjang itu. Telah sering terjadi kecelakaan, ibu yang mengantar anaknya sekolah dan terakhir kecelakaan yang menimpa guru PAUD anak saya.
Saya juga tak pernah lagi masuk SPBU, lebih dari setahun ini. Saya membeli eceran Rp6000 terkadang sampai Rp8000 saat sedang langka BBM.
Hh....(hela napas) Nampaknya, antrean itu baru akan berhenti jika harga BBM dinaikkan....
Sekali lagi, motif saya terkait dengan keresahan akan semrawutnya jalan sekitar SPBU yang berdekatan dengan sekolah itu. Saya memikirkan ibu-ibu/ortu yang mengantar anaknya sekolah dan anak-anak sekolah itu sendiri.
Menurut pemerintah sih, kenaikan harga BBM akan menyelamatkan APBN. Bagi para spekulan, kenaikan harga BBM akan mengurangi pendapatan.
Kalau istri saya, jelas mengeluh karena uang belanja menjadi tak cukup lagi dari biasanya.
Anda pun memiliki motif sendiri, kan?
DPR Sahkan APBN-P 2013:
Setelah melalui voting yang dilaksanakan mulai dari pukul 21.30 hingga pukul 22.06 WIB tadi malam, rapat paripurna DPR akhirnya menyetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN-P 2013 menjadi UU. Hal itu sekaligus memastikan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik, yang diikuti oleh pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Sebanyak 338 anggota DPR menerima pengesahan RUU menjadi UU, yaitu Fraksi PAN, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PPP, dan Fraksi PKB; sedangkan sebanyak 181 menolak pengesahan tersebut, yaitu Fraksi PKS, Fraksi PDI-P, Fraksi Gerindra, dan Fraksi Hanura.
Tentunya, jika harga BBM dinaikkan, pemerintah telah memperhitungkan untung rugi berdasarkan pilihan-pilihan sulit yang ada.
Perbedaan pendapat yang dikarenakan berangkat dari motif yang berbeda, boleh-boleh saja, asal tidak anarkis....
Sumber berita: Kompas