loading...

Inilah Alasan Mengapa Tunjangan Sertifikasi itu Penting (Banggalah Menjadi Guru)

Artikel Terbaru:
loading...
Inilah Alasan Mengapa Tunjangan Sertifikasi itu Penting (Banggalah Menjadi Guru)--
Sekarang ini, profesi guru memang banyak disorot. Beberapa berita miring tentang adanya 'oknum' guru yang berbuat asusila atau menyimpang, gencar mengemuka seiring dengan berita tentang meningkatnya kesejahteraan guru melalui 'hadiah' pemerintah berupa tunjangan sertifikasi. Kendati sampai hari ini, hingga tulisan ini dipublikasi, masih terjadi penyimpangan dan penundaan cairnya tunjangan itu.
Walau begitu, guru tetap harus berbahagia (dan berbangga). Setidaknya, profesi ini merupakan 'jalan surga' dan menduduki posisi mulia di antara profesi lain. Mengapa? Karena profesi guru menuntut tanggung jawab besar.
Berikut pernyataannya (Saya kumpulkan untuk bahan referensi tulisan/penelitian di kemudian hari).

Pendiri Surya Institute dan Surya University Prof. Yohanes Surya, Ph.D
Surya mengatakan, jika Indonesia ingin menjadi negara yang hebat maka stakeholder pendidikan pun juga harus hebat. Harus ada guru yang hebat, sebenarnya anak-anak di Indonesia pasti hebat-hebat, tidak ada yang bodoh, asal dapat guru yang bagus dan metode yang baik. Seperti anak Papua yang kehidupan sehari-harinya di atas pohon, tapi dengan tekad dan niat, dia jadi juara olimpiade dan kebanyakan yang menang itu dari Papua.
Mengenai kurikulum yang sebenarnya meningkatkan dan menambah ilmu Sains di tingkat SD sampai SMA, tapi Fisika ini materinya kurang, berbeda dengan materi soal yang dari 1988-1994. Kurikulum untuk mata pelajaran IPA atau Sains itu jauh lebih baik dari China dan Amerika Serikat, pada kurikulum ini gurunya harus dilatih dengan cara pelatihan khususnya di ilmu Sains, jadi harus ditambah materi-materinya.
Dia menyimpulkan, metode yang sudah dikembangkan untuk belajar Matematika tingkat SMA pada dasarnya tidak perlu sampai tiga tahun. Bahkan, satu tahun saja juga cukup. (http://kampus.okezone.com/read/2013/06/12/560/820856/anak-indonesia-bisa-hebat-jika-gurunya-hebat)

Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Suyanto
Dia mengatakan, profesionalisme seorang guru menjadi faktor penentu keunggulan suatu negara. Guru itu harus bisa membuat anak-anak kita menjadikan negara ini unggul, keunggulan faktornya yaitu inovasi, networking, knowledge dan technology, serta natural resources. Jepang merupakan negara makmur dengan pendapatan per kapita sebesar USD30 per bulannya. Dikatakan dia, inovasi di Negeri Sakura tersebut sangat luar biasa. Oleh karena itu, ini diperlukan guru yang profesional, anak-anak bisa menjadi kreatif, santun, pintar, inovatif, dan imajinasi lebih penting daripada teknologi. Menurutnya, guru profesional merupakan guru yang memiliki keahlian dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan khusus guna menunjang pekerjaannya serta memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4.
Jangan pesimistis dengan pendidikan di Indonesia, kita juga hasil dari pendidikan di Indonesia, kita masih berjuang agar guru membudidayakannya. (http://kampus.okezone.com/read/2013/06/11/560/820366/negara-unggul-guru-harus-profesional)

Suyanto juga mengatakan, ada beberapa prinsip-prinsip profesionalisme yang harus dimiliki seorang guru, yaitu bakat, minat, panggilan jiwa, profesionalisme, komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
Guru profesional itu memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya. Kemudian memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan dan memperoleh penghasilan yang ditentukan.
Selain itu, guru mempunyai karakteristik-karakteristik yang efektif. Kemampuan yang terkait dengan iklim kelas, kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen, kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan, dan kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri. (http://kampus.okezone.com/read/2013/06/11/373/820523/jadi-guru-profesional-harus-sesuai-panggilan-jiwa)

Rektor Universitas Terbuka (UT) Tian Belawati
Menjadi seorang guru itu tidak lah mudah. Selain mempunyai pendidikan yang khusus, juga harus bisa mengajar dengan menggunakan hati. Bukan sekadar sebagai profesi belaka.
Dia menuturkan harus ada peningkatan profesionalisme guru di era yang "mengandalkan" teknologi dan informasi ini. Arti profesional yaitu memerlukan kompetensi. Jadi kalau di dalam UU, profesional itu adalah pekerjaan atau kegiatan dalam seseorang. Karakteristik atau sifat dari pekerjaan itu, kriteria profesional itu ada expert-nya sehingga ada high quality.
Kriteria seseorang bisa dianggap sebagai guru yang profesional, yakni harus ahli dan dibayar dengan menggunakan keahlian tunjangan menjadi hak guru. Profesional berarti seseorang yang memiliki keahlian khusus dan dibayar untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya untuk mencapai tujuan tertentu. (http://kampus.okezone.com/read/2013/06/11/373/820420/siap-jadi-guru-pantau-kriteria-ini)

Anderson Tanoto dari Tanoto Foundation
Tanoto menjelaskan guru sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab bagaimana cara menanggulangi masalah pendidikan. Guru untuk memastikan jalan yang benar untuk menanamkan rasa profesionalisme kepada muridnya, tapi sekian waktu siswa berkembang dan sangat berharga, para guru juga mengairi pikiran mereka. Hari ini kita berterima kasih kepada guru sebagai pahlawan tanpa jasa. (http://kampus.okezone.com/read/2013/06/11/373/820420/siap-jadi-guru-pantau-kriteria-ini)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal Titik Andarwati
Andarwati memandang penting meningkatkan mutu pendidikan dengan cara menerbitkan jurnal untuk menampung karya ilmiah para guru.
Andarwati mengatakan, jurnal ini sebagai media publikasi ilmiah. Selain itu pula, sebagai publikasi serta dokumentasi karya guru. Ini juga untuk perkembangan profesi guru sehingga mereka bisa kreatif. Harapannya, para guru bisa tertantang kreatifnya. Peran pemerintah daerah adalah melalui pemberian pendanaannya dari APBD II untuk penerbitan. (http://kampus.okezone.com/read/2013/05/30/560/814977/guru-juga-harus-kreatif)

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Arief Yahya
Yahya memandang, pemimpin adalah seorang guru, guru bagi dirinya sendiri maupun menjadi guru bagi orang lain. Oleh karenanya untuk menjadi pemimpin yang baik harus menjadi guru.
Telkom memandang penting peran guru. Menurutnya, tidak mungkin suatu generasi bangsa maju tanpa peran guru-guru yang berkualitas yang mampu mengkomunikasikan berbagai pengetahuan dan gagasan kepada murid-muridnya. (http://kampus.okezone.com/read/2013/05/21/560/810569/pemimpin-yang-baik-harus-menjadi-guru)

Menteri BUMN Dahlan Iskan
Iskan menyatakan jika sertifikasi bagi guru sangatlah penting dan berguna. Adanya sertifikasi ini menandakan bila guru sudah memiliki kompetensi. Karena dengan hal tersebut (sertifikasi), timbul keyakinan bahwa sang guru sudah memiliki kompetensi. Selain itu, guru harus membuat anak didiknya lebih pintar, berahklak mulia.
Guru adalah pengobat stres orangtua dari seluruh Indonesia. Karena orangtua mempunyai dua hal yang ditakuti di dunia ini, yakni kesehatan dan pendidikan.
Pertama, orangtua takut anaknya sakit, karena kesehatan itu penting. Kedua, takut anaknya bodoh. Makanya pendidikan itu penting sekali. Kedua hal ini ditakuti karena di masa yang akan datang orang semakin percaya bahwa perekonomian suatu negara akan semakin membaik. Kendati untuk pendidikan belum tentu. Karena yang bisa mencegah orangtua tidak masuk rumah sakit jiwa adalah guru. Dengan demikian, saat mengajar, guru tidak sekadar mengajar ilmu, tapi juga berusaha dan perhatian kalau ada siswa yang tertinggal. Dengan demikian, sang guru akan mendekati dan berusaha agar anak tersebut sama dengan anak yang lainnya. Para orangtua tidak stres lagi dan rumah sakit tidak penuh, sehingga tiket masuk surga sudah tersedia bagi guru-guru yang demikian. (http://kampus.okezone.com/read/2013/05/12/560/805663/menteri-bumn-sertifikasi-guru-itu-penting)

Sumber-sumber:
okezone.com
Diunduh 15 Juni 2013

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...