Artikel Terbaru: |
loading...
Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu berbagi info tentang kutipan berita pendidikan: Ini Reaksi Presiden SBY Terkait Tertundanya Ujian Nasional di 11 Provinsi-- JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan bahwa masalah penundaan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 untuk jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di 11 provinsi di wilayah Indonesia tengah telah dilaporkan kepada Presiden.
"Kami dari Kemendikbud mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala persoalan teknis yang membuat pelaksanaan ujian nasional di 11 provinsi diundur dari Senin (15/4) menjadi Kamis (18/4). Dan hal ini sudah kami laporkan kepada Bapak Presiden," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di Jakarta, Minggu.
Pernyataan tersebut dia sampaikan pada jumpa pers mengenai Perkembangan Persiapan Ujian Nasional untuk jenjang sekolah lanjutan tingkat atas, yakni SMA, MA dan SMK.
Menurut dia, untuk persoalan tersebut, Presiden telah menginstruksikan Kemendikbud untuk melakukan investigasi guna mencari tahu dengan pasti penyebab dan kendala yang terjadi di lapangan yang mengakibatkan terlambatnya penyelesaian dari soal-soal ujian nasional untuk kesebelas provinsi itu.
Selain itu, kata dia, Presiden juga meminta Kemendikbud untuk menjelaskan kepada masyarakat umum mengenai keterlambatan penyelesaian soal yang mengakibatkan penundaan UN tersebut.
"Bapak Presiden memberi perhatian khusus dalam setiap tahap pelaksanaan UN ini, dan beliau mendukung Kemendikbud untuk menyelesaikan persoalan ini," ujarnya.
"Untungnya, setiap daerah atau provinsi sudah dipastikan mendapatkan soal UN yang berbeda-beda," kata Nuh menambahkan.
Pada kesempatan itu, dia juga menegaskan bahwa pelaksanaan UN di 22 provinsi lainnya di Indonesia akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yakni hari pertama UN pada Senin, 15 April.
Nuh memaparkan, kesebelas provinsi yang mengalami penundaan pelaksanaan UN itu, antara lain Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gorontalo.
republika.co.id
"Kami dari Kemendikbud mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala persoalan teknis yang membuat pelaksanaan ujian nasional di 11 provinsi diundur dari Senin (15/4) menjadi Kamis (18/4). Dan hal ini sudah kami laporkan kepada Bapak Presiden," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di Jakarta, Minggu.
Pernyataan tersebut dia sampaikan pada jumpa pers mengenai Perkembangan Persiapan Ujian Nasional untuk jenjang sekolah lanjutan tingkat atas, yakni SMA, MA dan SMK.
Menurut dia, untuk persoalan tersebut, Presiden telah menginstruksikan Kemendikbud untuk melakukan investigasi guna mencari tahu dengan pasti penyebab dan kendala yang terjadi di lapangan yang mengakibatkan terlambatnya penyelesaian dari soal-soal ujian nasional untuk kesebelas provinsi itu.
Selain itu, kata dia, Presiden juga meminta Kemendikbud untuk menjelaskan kepada masyarakat umum mengenai keterlambatan penyelesaian soal yang mengakibatkan penundaan UN tersebut.
"Bapak Presiden memberi perhatian khusus dalam setiap tahap pelaksanaan UN ini, dan beliau mendukung Kemendikbud untuk menyelesaikan persoalan ini," ujarnya.
"Untungnya, setiap daerah atau provinsi sudah dipastikan mendapatkan soal UN yang berbeda-beda," kata Nuh menambahkan.
Pada kesempatan itu, dia juga menegaskan bahwa pelaksanaan UN di 22 provinsi lainnya di Indonesia akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yakni hari pertama UN pada Senin, 15 April.
Nuh memaparkan, kesebelas provinsi yang mengalami penundaan pelaksanaan UN itu, antara lain Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gorontalo.
republika.co.id