| Artikel Terbaru: |
loading...
Aksi Tiga Siswa SMP Gagalkan Pemerkosaan Terinspirasi Film Laga-- 
Film tak hanya membawa dampak negatif bagi anak. Ilham Maulana (13), salah satu siswa MTs Fathan Mubina Ciawi yang berhasil menggagalkan upaya pemerkosaan terhadap seorang remaja putri berinisial PA (14) mengaku aksinya terinspirasi film laga.
"Karena terinpsirasi film laga. Film laga yang ada di televisi. Ingin seperti (aktor) film di TV. Cuma pelakunya enggak kabur," kata Ilham, usai penobatannya bersama dua kawannya Abdurrahman Assegaf dan Muhammad Abdul Aziz sebagai pejuang perlindungan anak, di Kantor KPAI, Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Anak ketiga dari empat bersaudara itu, mengaku spontan melakukan upaya pertolongan itu. Film laga yang sering dilihatnya kemudian menarik nurani anak dari seorang pedagang di Pasar Bogor itu untuk turun menolong PA.
Sementara itu, Muhammad Abdul Aziz (15) secara ksatria menolak sebungkus rokok yang ditawarkan pelaku, Asep Hermawan (17) agar tidak meributkan kasus tersebut. "Sempat diajak damai, saya tidak ada urusan dengan dia (pelaku), tidak kenal dengan dia (pelaku) tapi ini kampung saya, kok dipakai zina," kata Aziz.
Sama halnya dengan Aziz, Abdurrahman Assegaf pun mengaku secara spontan turun karena ada orang yang berteriak minta tolong. Dia menuturkan memang tempat kejadian perkara merupakan daerah sepi.
"Saya lihat kepalanya dijedotin ke tanah, di perutnya sudah ada darah, dan masih berpakaian. Korbannya berkerudung," kata Abdurrahman.
Lebih lanjut, siswa SMPN 3 Ciawi itu mengungkapkan hadiah yang diterimanya bersama Aziz dan Ilham dari Kementrian Agama berupa satu unit laptop, dari Yayasan Diniyah Nusantara berupa uang tunai Rp1 juta, dan Kemendikbud sebesar Rp900 ribu akan diberikan pada ibunya. "Sebagian kasih mama, sebagian ditabung," kata Abdurrahman.
"Karena terinpsirasi film laga. Film laga yang ada di televisi. Ingin seperti (aktor) film di TV. Cuma pelakunya enggak kabur," kata Ilham, usai penobatannya bersama dua kawannya Abdurrahman Assegaf dan Muhammad Abdul Aziz sebagai pejuang perlindungan anak, di Kantor KPAI, Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Anak ketiga dari empat bersaudara itu, mengaku spontan melakukan upaya pertolongan itu. Film laga yang sering dilihatnya kemudian menarik nurani anak dari seorang pedagang di Pasar Bogor itu untuk turun menolong PA.
Sementara itu, Muhammad Abdul Aziz (15) secara ksatria menolak sebungkus rokok yang ditawarkan pelaku, Asep Hermawan (17) agar tidak meributkan kasus tersebut. "Sempat diajak damai, saya tidak ada urusan dengan dia (pelaku), tidak kenal dengan dia (pelaku) tapi ini kampung saya, kok dipakai zina," kata Aziz.
Sama halnya dengan Aziz, Abdurrahman Assegaf pun mengaku secara spontan turun karena ada orang yang berteriak minta tolong. Dia menuturkan memang tempat kejadian perkara merupakan daerah sepi.
"Saya lihat kepalanya dijedotin ke tanah, di perutnya sudah ada darah, dan masih berpakaian. Korbannya berkerudung," kata Abdurrahman.
Lebih lanjut, siswa SMPN 3 Ciawi itu mengungkapkan hadiah yang diterimanya bersama Aziz dan Ilham dari Kementrian Agama berupa satu unit laptop, dari Yayasan Diniyah Nusantara berupa uang tunai Rp1 juta, dan Kemendikbud sebesar Rp900 ribu akan diberikan pada ibunya. "Sebagian kasih mama, sebagian ditabung," kata Abdurrahman.
